Saat ini teori terjadinya HMD yang paling banyak diterima adalah karena kurangnya
surfaktan paru
Bayi yang dilahirkan oleh ibu diabetes mellitus, ibu dengan kehamilan kembar,
kelahiran dengan pembedahan seksio sesar, partus presipitatus setelah perdarahan
antepartum, dan adanya riwayat sebelumnya ibu yang melahirkan bayi dengan HMD
Bayi kurang bulan dengan kadar lesitin yang rendah dalam cairan lambung
Pada keadaan tertentu, maturitas paru akan dipercepat, seperti pada penyakit sickle
sel, ibu yang ketergantungan narkotika, ketuban pecah dini, hipertensi kronik pada ibu,
IUGR, dan infark plasenta.
MANIFESTASI KLINIS
Anamnesis
• Pada anamnesis harus dicari faktor risikonya meliputi: usia kehamilan
yang preterm, ibu diabetes mellitus, kehamilan kembar, seksio cesar,
partus presipitatus setelah perdarahan antepartum, asfiksia pada
masa perinatal dan adanya riwayat sebelumnya ibu yang melahirkan
bayi dengan PMH. Bayi ini akan menunjukkan gejala kesulitan
bernapas pada waktu lahir dan berkembang menjadi lebih parah
(Gomella dkk, 2004).
Pemeriksaan Fisik
• Sianosis pada udara kamar, napas cuping hidung, takipnea, merintih
dan retraksi dinding dada (Gomella dkk, 2004).
MANIFESTASI KLINIS
Pemeriksaa
Pemeriksaa
Anamnesis n
n Fisik
Penunjang
ANAMNESIS
Riwayat Ibu
Faktor risiko
lain
PEMERIKSAAN FISIK
Gejala biasanya dijumpai dalam 24 jam pertama kehidupan
Terdapat tanda prematuritas yang dapat dinilai dengan New Ballard Score
Perjalanan klinis bervariasi sesuai dengan beratnya penyakit, besarnya bayi, adanya infeksi, dan
derajat pirau PDA
Keterangan 0 1 2
Warna kulit Seluruh tubuh pucat/biru Tubuh kemerahan, ekstremitas Seluruh tubuh kemerahan
biru
Keterangan 0 1 2
Sianosis Tidak ada Hilang dengan pemberian oksigen Menetap dengan pemberian oksigen
Air entry Udara masuk bilateral Penurunan udara masuk Tidak ada
Merintih Tidak ada Dapat didengar dengan stetoskop Dapat didengar tanpa alat bantu
Nilai:
< 4 = Gangguan pernapasan ringan
4 – 5 = Gangguan pernapasan sedang
>5 = Gangguan pernapasan berat dan diperlukan analisis gas darah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologi
●
Darah tepi lengkap dan kultur darah
●
Analisis gas darah
●
L/S ratio pada cairan paru
●
Shake test (test kocok)
Laboratorium
Stadium I
Slight reticular (slight
granular) decrease in
transparency of the
lung, no certain
difference to normal
findings.
Stadium II
Soft decrease in
transparency with an
aerobronchogram,
which overlaps the
heart (always a sign of
an alveolar lung
reaction!)
Stadium III
Like stadium 2, but with
gradual stronger
decrease in
transparency, as well as
a blurry diaphragm and
heart.
Stadium IV
White lung: practically
homogenic lung opacity.
DIAGNOSIS BANDING
Tachypnea of The Respiratory Distress Meconium Aspiration
Newborn Syndrom Syndrome
Etiologi Cairan paru persisten Defisiensi surfaktan, paru Iritasi dan obstruksi paru
belum matur
Usia kehamilan Semua usia kehamilan Preterm Term dan post term
Faktor risiko Bedah Caesar, Kelahiran preterm, laki-laki, Kelahiran postterm dan
makrosomia, laki-laki, ibu ibu diabetes aspirasi mekonium
asma dan diabetes
Manifestasi Takipnea Takipnea Takipnea
klinis Sering tidak hipoksia atau Hipoksia Hipoksia
sianosis Sianosis
Terapi cairan
dan Nutrisi
Sedasi
Antibiotik
BANTUAN NAFAS
Pada bayi yang dicurigai menderita HMD dengan PO2
dibawah 50 mmHg dengan FiO2 70% merupakan
indikasi untuk pemakaian CPAP (Countinous Positive
Airway Pressure) dengan tekanan 6-10 cm H2O atau
dapat menggunakan kotak kepala atau CNCP
(Countinouse Negative Chest Pressure). Jumlah
tekanan yang dibutuhkan akan turun mendadak pada
usia 72 jam kemudian bayi dapat disapih dari CPAP-
nya (Behrman dkk, 1998).
Sepsis
pneumothorak
Sensitivitas terhadap iritan paru, seperti asap rokok dan polusi meningkat
Kemungkinan wheezing atau masalah asthma-like lainnya pada anak lebih besar
Kemungkinan hospitalisasi pada usia dua tahun pertama akibat RSV lebih besar
Jika RDS berat, bayi bisa mengalami perlukaan pada paru (Chronic Lung Disease)
EDUKASI DAN PENCEGAHAN