DEATH
Pemimbing Lapkas
Oleh:
Infeksi intra-amnion
Faktor predisposisi
Faktor maternal Faktor plasenta
- Autoimun - Solusio Plasenta
- Inkompabilitas rhesus - Infeksi
- Penyakit komorbid - Infark Plasenta
- Ruptur uteri
Faktor fetal
- Gerakan janin berlebihan
- Kelainan bawaan janin
- IUGR
- Infeksi
- Cedera janin
Manifestasi Klinis
1. Ibu tidak merasakan gerakan janin dalam beberapa hari, atau gerakan
janin sangat berkurang.
3. Ibu merasakan belakangan ini perutnya sering menjadi keras dan merasa
sakit-sakit seperti mau melahirkan.
Palpasi
Auskultasi
1. Baik memakai stetoskop, monoral maupun dengan doptone tidak
terdengar denyut jantung janin (DJJ)
Reaksi Kehamilan
1. Reaksi kehamilan baru negatif setelah beberapa minggu janin mati
dalam kandungan
Pemeriksaan penunjang
Ultrasonografi
1.Tidak ditemukan DJJ (Denyut Jantung Janin) maupun gerakan janin, seringkali
tulang-tulang letaknya tidak teratur, khususnya tulang tengkorak sering dijumpai
overlapping cairan ketuban berkurang.
Terminasi Kehamilan
- Informed Consent
DIC
Sepsis
Maternal Death
Pencegahan
Riwayat persalinan:
1. Hamil ini
Status presens : Anemis : (-)
Sens : compos mentis Ikterik : (-)
TD : 120/70 mmHg Sianosis : (-)
HR : 76x/i Dispnue : (-)
RR : 22x/i Edema : (-)
Temp : 36,6oC
Status Obstetri Status Ginekologi
Tegang : kiri
Gerak : (-)
HIS : (-)
Djj : (-)
Pemeriksaan Laboratorium
DARAH LENGKAP DIABETES
Hb 13,1 gr/dl Glukosa darah 82 mg/dl
Leukosit 16.280/mm3 sewaktu
Hematokrit 37,9%
Trombosit 222.000/mm3 GINJAL
Ureum 10,20 mg/dl
FAAL HEMOSTATIS Kreatinin 0,61 mg/dl
PT
Pasien 11,2 detik
Kontrol 12,4 detik
ELEKTROLIT
INR 0,74
Natrium 140 mmol/L
Kalium 4,5 mmol/L
APTT
Klorida 104 mmol/L
Pasien 21,9 detik
Kontrol 29,4 detik
IMMUNOSEROLOGI
HBsAg
TT
Anti HIV Non reaktif
Pasien 13,2 detik
Non reaktif
Kontrol 19,2 detik
USG TAS
Janin tunggal, intrauterine, presentasi kepala, KJDK
FM (-), FHR (-)
BPD : 91,2 mm
FL: 72,3 mm
AC : 317,4 mm
HC : 327,2 mm
EFW : 2.908 gr
Spalding sign (+)
Kesimpulan: KDR(36m6h) + PK + KJDK
KDR (36-37) minggu + PK
Diagnosa : PG + KDR (36-37) minggu + PK + KJDK
Terapi :
Kateter balon dimasukkan ke intraservikal dengan volume
balon 50cc Pematangan serviks
Jika serviks telah mendatar dilanjutkan dengan induksi
persalinan.
Monitor perkembangan persalinan
Tanggal S O A P
DJJ: - persalinan
Gerakan: -
HIS: 1x10’/10”
Tanggal S O A P
11/10/ 2019 Mulas Sens: CM KJDK + KDR (37-38) Pimpin
persalinan
12.45 semakin TD : 110/70 mmHg ; HR: minggu + PK
sering 82x/I ; RR: 22x/I ; T: 37,1°c
Abdomen: asimetris
membesar
TFU: 3 jari bpx
Teregang: kiri
Terbawah: kepala
DJJ: -
Gerakan: -
HIS: 2x10’/10”
Tanggal S O A P
12/09/ 2015 - Sens: CM Post PSP a/I KJDK + - IVFD RL 20 gtt/i
- Cefadroxil 2x1
TD : 110/80mmHg ; HR: 80x/I ; RR: 20x/I ; T: 37°c PBK
- Metronidazole
Abdomen: Soepel, Peristaltik (+)N; TFU 2 jari bawah 3x1
pusat, p/v(-), lochia (+) - PCT drip/ 8 jam
- Asam
BAK dan BAB (+) Normal
mefenamat 3x1
- Vit B comp 2x1
- Rencana PBJ
Tanggal S O A P
13/09/ 2015 - Sens: CM Post PSP a/I KJDK + PBJ
Teori Kasus
Kematian janin dalam kandungan adalah Dari anamnesa diketahui bahwa usia kehamilan
kematian janin pada usia di atas 20 minggu dan kurang lebih diatas 37 minggu pada saat pasien
berat janin diatas 500 gram. Kematian janin datang ke RS USU. Pasien datang dengan keluhan
diindikasikan dengan adanya temuan berupa, utama tidak ada gerakan janin, dan ketika
keluarnya fetus yang tidak bernafas, dan tidak dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan denyut
menunjukkan tanda-tanda kehidupan seperti jantung janin dan pergerakan janin.
adanya denyut jantung, pulsasi dari tali pusat,
dan pergerakan dari otot volunteer.
Teori Kasus
Faktor maternal Dari anamnesa didapatkan riwayat
-Autoimun
-Inkompabilitas rhesus perdarahan (-), riwayat trauma (-), riwayat
-Penyakit komorbid demam (-), riwayat hipertensi (-), riwayat DM
-Ruptur uteri
Faktor fetal (-), riwayat pasien dan keluarga dengan
-Gerakan janin berlebihan kelainan darah (-) riwayat keluarga dengan
-Kelainan bawaan janin
-IUGR kelainan kongenital (-).
-Infeksi
-Cedera janin
Faktor plasenta
-Solusio Plasenta
-Infeksi
-Infark Plasenta
Dari pemeriksaan fisik, pada inspeksi dapat dijumpai tidak Pada inspeksi dijumpai perut pasien asimetris
terlihat gerakan-gerakan janin. Pada palpasi, tinggi fundus membesar dengan tinggi fundus uteri 31 cm
lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan, tidak teraba diatas simpisis pubis, tidak terlihat gerakan
gerakan-gerakan janin. Dari auskultasi menggunakan janin. Tidak ditemukan denyut jantung janin
monoral tidak terdengar denyut jantung janin. pada pemeriksaan menggunakan daptone.
Teori Kasus
Dari pemeriksaan penunjang berupa ultrasonografi. tidak Pada pemeriksaan ultrasonografi denyut
ditemukan denyut jantung janin maupun gerakan janin, jantung janin (-), dan dijumpai spalding sign.
seringkali tulang-tulang letaknya tidak teratur, khususnya
tulang tengkorak sering dijumpai overlapping cairan
ketuban berkurang.
• Jika serviks matang, lakukan induksi persalinan Pada pasien ini dilakukan pematangan serviks
dengan oksitosin atau prostaglandin. menggunakan kateter balon dimasukkan ke
• Jika serviks belum matang, lakukan pematangan intraservikal dengan volume balon 50cc untuk
serviks dengan prostaglandin atau kateter foley, pematangan serviks.
dengan catatan jangan lakukan amniotomi karena Jika serviks telah mendatar dilanjutkan
bereisiko infeksi dengan induksi persalinan IVFD RL + oksitosin
mulai 4 gtt naikkan setiap 15 menit hingga 40
gtt.
Kesimpulan
Kematian janin dalam kandungan adalah kematian hasil konsepsi sebelum
dikeluarkan dengan sempurna dari ibunya tanpa memandang tuanya
kehamilan.