Anda di halaman 1dari 25

Definisi

Persalinan sungsang adalah dimana letak bayi sesuai


dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus
uteri sedangkan bokong merupakan bagian terbawah
atau didaerah pintu atas panggul atau simfisis.
Klasifikasi
1. Letak bokong murni “Frank breech” → Bokong menjadi bagian depan dan kedua tungkai lurus

ke atas.

2. Letak bokong kaki sempurna “Complete breech” → Kedua kaki dan tangan menyilang

sempurna dan dapat diraba kedua kaki disamping bokong.

3. Letak bokong kaki tidak sempurna “Incomplete breech”

a. Footling breech → kedua kaki atau salah satu kaki merupakan bagian paling bawah janin

b. Kneeling breech →kedua atau salah satu lutut merupakan bagian paling bawah janin
Epidemiologi
Penyebab kematian ibu di Indonesia
9.72%
34.72%
18.06%

Perdarahan
Infeksi
Hipertensi
Letak sungsang
Persalinan lama

18.06% 19.44%
• Kejadian letak sungsang pada janin: aterm (3%), 17-31 minggu
(40%)
• Persalinan sungsang: 25% pada kehamilan <28 minggu, 7%
kehamilan 32 minggu, dan 1,3% pada kehamilan aterm
• Tipe letak sungsang: 70% frank breech, 30% incomplete
breech, dan 10% complete breech
Faktor Predisposisi
• Prematur
• Gemelli
• Hidramnion
• Oligohidramnion
• Kelainan uterus
Mekanisme Persalinan
1. Pervaginam

Syarat:

- Pembukaan benar-benar lengkap

- Kulit ketuban sudah pecah

- His adekuat

- Taksiran berat badan janin < 3600 gram.

Kontraindikasi:

- Presentasi kaki
a. Spontaneous breech → janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri (cara bracht)

Prosedur melahirkan secara bracht :


- Ibu dalam posisi litotomi, sedang penolong berdiri di depan vulva.

- Pertolongan dimulai setelah bokong nampak di vulva dengan penampang sekitar 5 cm


- Suntikkan 5 unit oksitosin i.m dengan tujuan bahwa dengan 1–2 his berikutnya fase cepat
dalam persalinan sungsang spontan pervaginam akan terselesaikan.

- Segera setelah bokong lahir, bokong dicengkram secara bracht yaitu kedua ibu jari penolong
sejajar sumbu panjang paha sedangkan jari-jari lain memegang panggul
- Pada saat ibu meneran, dilakukan gerakan mengarah punggung anak ke perut ibu (gerak

hiperlordosis) dengan sedikit kearah kiri atau kearah kanan sesuai dengan posisi punggung anak.

sampai kedua kaki anak lahir

- Setelah kaki lahir, pegangan dirubah sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari sekarang berada

pada lipat paha bagian belakang dan keempat jari berada pada pinggang janin

- Dengan pegangan tersebut gerakan hiperlordosis dilanjutkan sampai akhirnya lahir mulut-

hidung-dahi dan seluruh kepala anak.

- Pada saat melahirkan kepala, asisten melakukan tekanan suprasimfisis searah jalan lahir

dengan tujuan mempertahankan posisi fleksi kepala janin


b. Manual Aid → Janin dilahirkan sebagian dengan tenaga dan kekuatan ibu
dan sebagian dengan tenaga penolong.
3 tahapan:
- Lahirnya bokong sampai pusar dengan kekuatan ibu sendiri
- lahirnya bahu dan lengan dengan tenaga penolong dengan cara klasik,
mueller dan lovset
- lahirnya kepala dengan tenaga penolong
• Melahirkan bahu cara klasik

- Kedua kaki janin dipegang dengan tangan kanan penolong pada pergelangan kakinya

dan dielevasi ke atas sejauh mungkin sehingga perut janin mendekati perut ibu.

- Bersamaan dengan itu tangan kiri penolong dimasukkan ke dalam jalan lahir dengan

jari telunjuk menelusuri bahu janin sampai pada fossa cubiti kemudian lengan bawah

dilahirkan dengan gerakan seolah-olah lengan bawah mengusap muka janin.

- Untuk melahirkan lengan depan, pegangan pada pergelangan kaki janin diganti dengan

tangan kanan penolong dan ditarik curam ke bawah sehingga punggung janin mendekati

punggung ibu. Dengan cara yang sama lengan dapat dilahirkan.


• Melahirkan bahu cara Mueller

- Badan janin dipegang secara femuro-pelvis dan sambil dilakukan traksi curam ke bawah sejauh
mungkin sampai bahu depan di bawah simfisis dan lengan depan dilahirkan dengan mengait
lengan di bawahnya.

- Setelah bahu dan lengan depan lahir, maka badan janin yang masih dipegang secara femuro-
pelvis ditarik ke atas sampai bahu belakang lahir.
• Melahirkan bahu cara Lovset

- Badan janin dipegang secara femuro-pelvis dan sambil dilakukan traksi curam ke bawah
badan janin diputar setengah lingkaran, sehingga bahu belakang menjadi bahu depan.
- Sambil melakukan traksi, badan janin diputar kembali ke arah yang berlawanan
setengah lingkaran demikian seterusnya bolak-balik sehingga bahu belakang tampak di
bawah simfisis dan lengan dapat dilahirkan.
• Melahirkan kepala dengan cara mauriceau

- Dengan tangan penolong yang sesuai dengan arah menghadapnya muka janin, jari
tengah dimasukkan kedalam mulut janin dan jari telunjuk serta jari manis diletakkan
pada fosa canina

- Tubuh anak diletakkan diatas lengan anak, seolah anak “menunggang kuda”.

- Belakang leher anak dicekap diantara jari telunjuk dan jari tengah tangan yang lain.

- Assisten membantu dengan melakukan tekanan pada daerah suprasimfisis untuk


mempertahankan posisi fleksi kepala janin.

- Traksi curam bawah terutama dilakukan oleh tangan yang dileher.


• Melahirkan kepala dengan cara prageu terbalik

- Dilakukan bila occiput dibelakang (dekat dengan sacrum) dan muka janin menghadap simfisis.
- Satu tangan mencekap leher dari sebelah belakang dan punggung anak diletakkan diatas telapak
tangan tersebut.
- Tangan penolong lain memegang pergelangan kaki dan kemudian di elevasi keatas sambil
melakukan traksi pada bahu janin sedemikian rupa sehingga perut anak mendekati perut ibu.
- Dengan larynx sebagai hypomochlion kepala anak dilahirkan.
c. Ekstraksi sungsang → janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai tenaga penolong. Indikasi ekstraksi sungsang

yaitu gawat janin, tali pusat menumbung, persalinan macet.

• Ekstraksi kaki

- Setelah persiapan selesai, tangan penolong yang sesuai dengan bagian kecil anak dimasukkan secara

obstetris kedalam jalan lahir, sedangkan tangan lain membuka labia.

- Tangan yang didalam mencari kaki dengan menyelusuri bokong – pangkal paha sampai belakang lutut (fosa

poplitea) dan kemudian melakukan fleksi dan abduksi paha janin sehingga sendi lutut menjadi fleksi

- Tangan yang diluar (dekat dibagian fundus uteri) mendekatkan kaki janin untuk mempermudah tindakan

mencari kaki janin tersebut diatas

- Setelah lutut fleksi, pergelangan kaki anak dipegang diantara jari ke II dan III dan dituntun keluar dari vagina
- Kedua tangan penolong memegang betis anak dengan meletakkan kedua ibu jari dibelakang betis
sejajar dengan sumbu panjangnya dan jari-jari lain didepan tulang kering. Dengan pegangan ini
dilakukan traksi curam bawah pada kaki sampai pangkal paha lahir

- Pegangan kini dipindahkan keatas setinggi mungkin dengan kedua ibu jari dibelakang paha pada
sejajar sumbu panjangnya dan jari lain didepan paha. Dengan pegangan ini pangkal paha ditarik curam
bawah sampai trochanter depan lahir

- Kemudian dilakukan traksi curam atas pada pangkal paha untuk melahirkan trochanter belakang
sehingga akhirnya seluruh bokong lahir.

- Setelah bokong lahir, dilakukan pegangan femuropelvik dan dilakukan traksi curam dan selanjutnya
untuk menyelesaikan persalinan bahu dan lengan serta kepala
• Ekstraksi bokong

- Jari telunjuk penolong yang sesuai dengan bagian kecil anak dimasukkan jalan lahir dan diletakkan
pada lipat paha depan anak. Dengan jari tersebut, lipat paha dikait. Untuk memperkuat kaitan tersebut,
tangan lain penolong mencekap pergelangan tangan yang melakukan kaitan dan ikut melakukan traksi
kebawah

- Bila dengan traksi tersebut trochanter depan sudah terlihat dibawah arcus pubis, jari telunjuk tangan
lain segera mengait lipat paha belakang dan secara serentak melakukan traksi lebih lanjut untuk
melahirkan bokong

- Setelah bokong lahir, bokong dipegang dengan pegangan “femuropelvik” dan janin dilahirkan dengan
cara yang sudah dijelaskan pada ekstraksi bokong parsialis.
Komplikasi

Ibu Bayi
• Perdarahan • Asfiksia
• Aspirasi air ketuban
• Robekan jalan lahir • Perdarahan jaringan otak
• Kerusakan medulla oblongata
• Infeksi • Kerusakan persendian tulang leher
• Trauma persalinan
• Dislokasi-fraktur
• Kerusakan organ vital
• Infeksi
Prognosis
• Mortalitas perinatal meningkat dengan presentasi bokong dengan faktor antara 2
dan 4 terlepas dari cara persalinan. Kematian paling sering dikaitkan dengan
malformasi kongenital, yang lebih umum terjadi pada presentasi bokong, prematur
dan kematian janin intrauterin.

• Presentasi sungsang dikaitkan dengan peningkatan risiko displasia perkembangan


pinggul; USG pinggul harus dilakukan pada semua bayi yang sungsang pada 36
minggu terlepas dari presentasi mereka saat persalinan.

Anda mungkin juga menyukai