Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN JARINGAN

Bobi Kurniawan, ST.,M.Kom


 Manajemen sistem telekomunikasi adalah suatu
proses dalam ’managing’ segenap perangkat
telekomunikasi yang menghubungkan pemakainya
dengan pemakai lain, sehingga kedua pemakai
tersebut dapat saling bertukar informasi.

 Contoh dari manajemen sistem telekomunikasi


adalah TMN (Telecommunication Management
Network). TMN dapat dikelompokan menjadi dua,
yaitu terencana dan tidak terencana.
 Jaringan dalam sistem telekomunikasi adalah
setiap perangkat dan media (yang saling
berhubungan) yang berfungsi untuk
menyalurkan komunikasi yang berlangsung
antara dua tempat atau lebih.

 Menurut Sherman, manajemen terdiri dari


kemampuan untuk mengawasi dan memotivasi
para karyawan dan kemampuan untuk
mengoperasikan fasilitas-fasilitas dan sumber
daya dengan biaya yang efektif
(menguntungkan).
 Henri Fayol, mengidentifikasi bahwa proses-
proses dasar manajemen adalah
◦ planning (merencanakan),
◦ organizing (mengorganisasi),
◦ directing (memimpin),
◦ coordinating (mengkoordinasikan),
◦ controlling (mengendalikan),
◦ staffing (mengangkat pegawai-pegawai),
◦ budgeting (penganggaran belanja), dan
◦ reporting (pelaporan).
 Berdasarkan terminologi diatas maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian manajemen
jaringan telekomunikasi adalah suatu proses
dalam ’managing’ segenap perangkat
telekomunikasi yang menghubungkan
pemakainya dengan pemakai lain, sehingga
kedua pemakai tersebut dapat saling bertukar
informasi.
Siklus Manajemen Jaringan

Manajemen
Gangguan

Manajemen Manajemen
Akunting Performansi

Manajemen Manajemen
Keamanan Konfigurasi

Next
 Manajemen Gangguan adalah sebuah
kumpulan kegiatan yang dibutuhkan
untuk memelihara tingkat pelayanan
jaringan secara dinamis.

 Kegiatan ini menjamin ketersediaan


yang tinggi melalui penemuan secara
cepat masalah yang dapat
mengakibatkan penurunan performansi
dengan menerapkan fungsi-fungsi
pengendalian termasuk diagnosa,
perbaikan, testing dan backup.

Back
Manajemen Performansi,
◦ tingkat pelayanan dapat dipertahankan,
◦ kondisi jaringan dapat dikenali,
◦ kemungkinan gangguan dapat diprediksi dan
◦ dapat membuat laporan yang lengkap untuk
kegiatan pengambilan keputusan dan
perencanaan.

Back
 Kegiatan yang menyediakan fungsi untuk
mengendalikan dan mengenali unsur jaringan
(Network Element – NE),mengambil dan
memberikan data dari atau ke NE.

Manajemen Konfigurasi meliputi :


◦ Perencanaan Jaringan dan Rekayasa
◦ Instalasi
◦ Pengendalian dan Status
◦ Penyediaan (Provisioning)
◦ Perencanaan dan Negosiasi Layanan
Perencanaan Jaringan dan Rekayasa
 Kegiatan ini merupakan fungsi manajemen yang
berhubungan dengan penentuan kebutuhan
pengembangan kapasitas jaringan serta proses pengenalan
teknologi baru.
 Fungsi ini juga memuat penilaian rencana alternatif untuk
mendukung kelompok fungsi penyediaan.
 Fungsi lainnya meliputi: disain NE, peramalan demand dan
anggaran, penentuan kebijakan teknologi serta
perencanaan infrastruktur.
Instalasi
 Mendukung kegiatan instalasi peralatan yang membentuk
jaringan telekomunikasi yang meliputi pengembangan atau
pengurangan suatu sistem.

Perencanaan dan Negosiasi Layanan


 Kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan untuk
memperkenalkan layanan baru untuk pelanggan meliputi
perubahan fitur dan pemutusan layanan.
Penyediaan (Provisioning)
 Terdiri dari prosedur untuk membuat
perangkat menjadi bekerja, tapi tidak
termasuk instalasi.
 Fungsi lainnya antara lain: konfigurasi NE
dan pengelolaan data base NE.

Pengendalian dan Status


 Memberikan kemampuan untuk mengamati
dan mengendalikan aspek tertentu pada
jaringan dan unsurnya.
 Fungsinya : status dan pengendalian NE,
status jaringan sistem penanganan pesan.

Back
Fungsi yang menjamin keamanan jaringan beserta komponennya :

Pencegahan
 Mencegah intervensi pada jaringan maupun unsurnya.

Deteksi
 Upaya yang diperlukan untuk menemukan kecurangan atau
tindakan ilegal yang merugikan. Fungsi deteksi meliputi:
mendukung pelaporan alarm keamanan NE, analisis trafik internal
dan pola pemakaiaannya.

Penahanan dan Pemulihan


 Mencegah akses dari pengganggu, memperbaiki kerusakan yang
ditimbulkannya dan memulihkan dari gangguan.

Administrasi Keamanan
 Fungsi ini diperlukan untuk merencanakan dan melakukan
administrasi kebijakan keamanan serta mengelola keamanan
informasi

Back
Manajemen Akunting
 Menyediakan fungsi yang memungkinkan
untuk dilakukannya pengukuran layanan
jaringan serta penentuan biaya
penggunaannya.
 Fungsinya meliputi: pengukuran
pemakaian, pentarifan, penagihan dan
keuangan dan pengendalian perusahaan.

Back
Mengapa Manajemen Jaringan Dibutuhkan pada suatu
perusahaan ???

Tujuan dari manajemen jaringan yaitu menyediakan pelayanan


jaringan telekomunikasi yang terbaik untuk sebuah perusahaan
dan karyawannya pada biaya yang serendah mungkin dengan
melakukan beberapa hal sebagai berikut:

1. Melaksanakan ‘Ongoing Operation’ dalam sistem


telekomunikasi.
2. Menyiapkan dan melaksanakan budget telekomunikasi.
3. Mengikuti perubahan / pergantian perangkat, pelayanan,
struktur industri, dan tarif.
4. Implementasi strategi dalam pengendalian dan instruksi
karyawan perusahaan sesuai proseduryang efisien.
5. Membantu top management dalam
mengembangkan kebijaksanaan telekomunikasi
perusahaan.
6. Mengurangi atau menghilangkan gangguan pada
elemen jaringan atau keseluruhan jaringan
7. Mencegah menjalarnya gangguan ke elemen /
jaringan yang lain
8. Memelihara performansi jaringan, sehingga
memberikan peluang keberhasilan panggil yang
lebih besar
9. Merencanakan layanan jaringan yang lebih baik
10.Mengelola panggilan masuk secara optimal, baik
dalam keadaan normal maupun tidak normal
 Perkembangan Teknologi Telekomunikasi
mengakibatkan semakin kompleksnya jaringan
telekomunikasi. Hal ini memerlukan suatu sistem
pengoperasian dan pemeliharaan jaringan yang
efisien, ketersediaan yang optimum dan keandalan
yang maksimal.
 Terminal Operasi dan Pemeliharaan (Operation and
Maintenance Terminal - OMT) terhubung langsung
kepada perangkat dan disediakan pada setiap
perangkat (mandatory).
 Dengan bertambahnya jumlah perangkat sejenis,
akan lebih efisien jika semua perangkat itu
dioperasikan dari suatu pusat Operasi dan
Pemeliharaan (Operation and Maintenance Center -
OMC)
Pemeliharaan Tidak Terencana
 Pemeliharaan darurat yang perlu segera dilakukan
tindakan untuk pencegahan akibat yang serius
 Contoh : Hilangnya produksi, kerusakan yang berat
pada alat, keselamatan kerja

Pemeliharaan Terencana
 Pada dasarnya proses pemeliharaan bertujuan untuk
menjaga tetap beroperasinya jaringan serta
menjamin kelangsungan service kepada pelanggan.
Dilihat dari prosesnya, kegiatan pemeliharaan jaringan dapat dibagi dua:

Pemeliharaan kuratif
 Pemeliharaan kuratif dilakukan bila terjadi atau terdapat pengaduan
gangguan pelanggan, laporan kerusakan, atau alarm dari jaringan.
Kegiatan yang dilakukan meliputi pengukuran untuk lokalisasi
gangguan dan tindakan perbaikan/penggantian elemen jaringan yang
mengalami kerusakan.

Pemeliharaan Preventif
 Pemeliharaan preventif dilakukan sebelum terjadinya gangguan pada
sistem sehingga sistem terjaga kelangsungan operasinya.
 Langkah/aktifitas yang dilakukan dalam pemeliharaan preventif
adalah sebagai berikut:
1) Monitoring unjuk kerja
2) Periodic test yang terjadwal dan otomatis
3) Periodic Backup Administrasi
4) Pengarsipan Alarms Log file dan Historical Alarms file

Anda mungkin juga menyukai