Anda di halaman 1dari 29

Pertemuan 2

Pengantar Manajemen Jaringan


Sejarah Manajemen Jaringan

Awalnya jaringan komputer sangat sederhana,


terdiri atas satu atau lebih mainframe yang
terkoneksi dengan beberapa periperal. Karena
jumlah dari sumber jaringan sangat kecil, mengelola
jaringan tersebut relatif mudah dan cukup dengan
menggunakan teknik dasar.

Saat ini jaringan komputer sangat kompleks


dan kekompleksitas dari jaringan ini akan terus
meningkat. Kompleksitas jaringan komputer
utamanya datang dari dua aspek, yaitu:
1. Peralatan yang banyak
2. Perbedaan peralatan pada jaringan
Alasan diperlukan Manajemen Jaringan
 Penekanan Biaya
Biasanya user menginginkan jaringan sebaik mungkin
dengan biaya termurah. Untuk mencapai tujuan ini, desain
harus tidak mengutamakan keperluan yang spesifik untuk
satu group pengguna, tetapi harus dapat mengakomodasi
kebutuhan sebagian besar pengguna.
 Kurangnya Pengalaman
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi jaringan,
kemampuan jaringan dan penggunaanya ikut meningkat.
Akibatnya desainer akan menemukan banyak masalah dan
belum tentu mereka dapat memberikan solusi selama fase
desain. Untuk beberapa masalah, mungkin akan
didapatkan solusinya pada fase operasional dimulai.
Pemecahan masalah ini adalah tanggung jawab manajemen
jaringan dan ini sangat menguntungkan manajer atau
desainer karena mereka memperoleh pengalaman baru
yang dapat membantu memecahkan masalah.
Alasan diperlukan Manajemen Jaringan

 Penanganan Kegagalan
Selama fase operasional, kegagalan dapat terjadi
kapan saja. Kegagalan adalah situasi dimana
komponen/sistem jaringan tidak berjalan seperti
yang telah direncanakan. Akibatnya jaringan
mungkin sampai jatuh total. Hal ini dapat
disebabkan oleh faktor usia, berkurangnya
kemampuan komponen jaringan, kesalahan
manusia atau bencana alam.
Kemungkinan terjadi kegagalan tergantung pada:
- Kualitas komponen jaringan.
- Cara kerja.
Alasan diperlukan Manajemen Jaringan

 Fleksibilitas
Desain jaringan biasanya digambarkan sebagai proses top-
down atau dari hal-hal yang paling umum ke yang paling
khusus. Ciri khas dari proses tersebut adalah pentingnya
ketentuan persyaratan dari pemakai. Biasanya desain
dimulai dengan mendefinisikan persyaratan dari pemakai
dan banyak keputusan desain jaringan yang mengikuti
persyaratan ini. Tidak bijaksana jika dalam fase desain
jaringan mengabaikan sifat dinamis persyaratan pemakai
dan menganggap persyaratan ini harga mati. Pada
kenyataannya, persyaratan pemakai berubah sejalan
dengan waktu sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan. Dari pada mengusulkan perubahan baru setiap
ada perubahan, lebih baik memasukan fleksibilitas
kedalam desain jaringan. Dengan demikian, isu tentang
manajemen harus sudah menjadi bahan pertimbangan
selama fase desain.
Beberapa Pengertian Manajemen Jaringan

 Sebuah fungsi pengawasan terhadap unjuk kerja jaringan


dan pengambilan tindakan untuk mengendalikan aliran
trafik agar diperoleh kapasitas jaringan dengan
pengoperasian yang maksimum pada berbagai situasi
 Upaya mengkoordinasikan dan mendistribusikan
sumber daya (resource) untuk merencanakan,
menganalisa, mengevaluasi, mendesain,
mengadministrasikan, dan mengembangkan jaringan
telekomunikasi sehingga diperoleh kualitas pelayanan
yang baik pada seluruh waktu dengan ongkos yang
proporsional dan kapasitas yang optimal.
Beberapa Pengertian Manajemen Jaringan

 Studi lanjut tentang jaringan komputer yang


terkonsentrasi pada konsep dan pengetahuan
mengenai pengelolaan sumber daya jaringan
komputer dan implementasinya dalam kehidupan
dunia nyata yang berbasis pada protocol TCP/IP.
 Sebuah pekerjaan untuk memelihara seluruh sumber
jaringan dalam keadaan baik, karena saat ini
jaringan sangat kompleks, dinamik dan terdiri atas
komponen yang tidak dapat diandalkan 100%,
peralatan yang baik diperlukan untuk mengelola
jaringan tersebut.
Manajemen Jaringan

Kemampuan menerapkan suatu metode untuk :


 Memonitor suatu jaringan
 Mengontrol suatu jaringan
 Merencanakan (planning) sumber (resources) serta
komponen sistem dan jaringan komputer dan
komunikasi.
Sasaran-sasaran Manajemen Jaringan

 Menjaga agar jaringan tetap berjalan : menjaga sistem agar


tetap beroperasi dan mengumpulkan informasi tentang
“kesehatan” suatu jaringan.
 Memelihara kinerja jaringan : Jaringan mampu
mendatangkan manfaat (terus menerus > optimal),
memahami kapan pelanggan menjadi tidak puas, memelihara
QOS yang disepakati, dan mampu menyediakan informasi
yang diperlukan untuk analisis jangka pendek maupun jangka
panjang.
 Mengurangi ongkos kepemilikan (memberikan added value) :
perangkat yang diinstal adalah suatu pengeluaran (ongkos),
Manajemen reaktif (suatu tindakan reaktif terhadap suatu
masalah (biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan
masalah), Manajemen proaktif (diharapkan dapat menekan
biaya-biaya seperti pada manajemen reaktif.
Tujuan Manajemen Jaringan

Menyediakan pelayanan jaringan telekomunikasi yang


terbaik untuk sebuah perusahaan dan karyawannya
pada biaya yang serendah mungkin dengan melakukan
beberapa hal sebagai berikut :
 Melaksanakan „ongoing operation‟ dalam sistem
jaringan
 Menyiapkan dan melaksanakan budget
 Mengikuti perubahan/pergantian perangkat,
pelayanan, struktur industri, dan tarif
 Implementasi strategi dalam pengendalian dan
instruksi karyawan perusahaan sesuai prosedur yang
efisien.
Tujuan Manajemen Jaringan

 Membantu top manajemen dalam mengembangkan


kebijaksanaan telekomunikasi perusahaan
 Mengurangi atau menghilangkan gangguan pada
elemen jaringan atau keseluruhan jaringan
 Mencegah menjalarnya gangguan ke
elemen/jaringan yang lain
 Memelihara performansi jaringan, sehingga
memberikan peluang keberhasilan panggil yang
lebih besar
 Merencanakan layanan manajemen
 Mengelola panggilan masuk secara optimal, baik
dalam keadaan normal maupun tidak normal
Solusi Implementasi Manajemen Jaringan

 Total solution (solusi menyeluruh) > vendor tunggal.


kelebihannya simple dalam penerapannya,
kerugiannya ketergantungan (cat .: semua industri
jaringan/telekomunikasi memiliki kepentingan
untuk memonopoli dengan berbagai cara)
 Standarisasi (mengikuti suatu aturan/rule yang
disepakati bersama). Keuntungannya tidak
tergantung dari suatu vendor, kerugiannya sangat
rumit dalam implementasinya (cat.: solusi ini
merupakan cara yang bijaksana)
Permasalahan pada Implementasi Manajemen Jaringan

MULTI VENDOR
H/W = berbagai macam teknologi dan layanan (voice,
video, message, data)
S/W = SO, protocol, dan aplikasi
Faktor Penting Proses Manajemen Jaringan

 Proses ; rangkaian dari langkah-langkah aplikasi,


termasuk petunjuk cara menggunakan peralatan untuk
mengeksekusi manajemen jaringan.
 Peralatan ; Hardware dan Software untuk mengkoleksi,
mengkompresi, mendatabase, menghubungkan
manajemen jaringan dengan informasi yang berhubungan
dan untuk memprediksi kendala dan utilisasi akan datang
dari komponen jaringan.
 Standar ; Persetujuan tentang cara menyimpan,
memproses, dan mengirimkan informasi yang
berhubungan dengan manajemen jaringan.
 SDM ; Semua individu yang terlibat dalam mendukung
fungsi manajemen jaringan.
Aktivitas Administrasi Jaringan

 Manajemen Kesalahan (fault management) yang


mengelola kesalahan jaringan dan memperbaikinya.
 Manajemen perlengkapan (device management)
yang menangani berbagai macam peralatan jaringan.
 Manajemen Konfigurasi (configuration
management) yang mengawasi perubahan yang
terjadi pada jaringan.
 Manajemen Kinerja (performance management)
yang memantau kerja jaringan.
 Manajemen Sejarah (history management) yang
mencatat kegagalan dan keandalan peralatan.
Aktivitas Administrasi Jaringan

 Accounting yang mencatat penggunaan resources


(pengambilan keputusan)
 Keamanan (security) yang mencegah penggunaan
resources secara tidak sah
 Jangkauan yang menangani jaringan besar
 Merawat dan meng-upgrade S/W
 Remote Access yang melaksanakan manajemen dari
berbagai lokasi.
Faktor Manajemen Jaringan

 Perkembangan Teknologi Telekomunikasi mengakibatkan


semakin kompleksnya jaringan telekomunikasi. Hal ini
memerlukan suatu sistem pengoperasian dan pemeliharaan
jaringan yang efisien, ketersediaan yang optimum dan keandalan
yang maksimal.
 Terminal Operasi dan Pemeliharaan (Operation and
Maintenance Terminal - OMT) terhubung langsung kepada
perangkat dan disediakan pada setiap perangkat (mandatory).
 Dengan bertambahnya jumlah perangkat sejenis, akan lebih
efisien jika semua perangkat itu dioperasikan dari suatu pusat
Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance Center -
OMC)
Faktor Manajemen Jaringan
Faktor Manajemen Jaringan

 Pada mulanya setiap vendor membuat sendiri-sendiri OMT-nya,


hal ini membuat operator harus mengeluarkan investasi yang
besar untuk pengadaan OMT dan infrastrukturnya.
 Untuk mendapatkan OMC yang mampu menjadi OMT bagi
semua vendor diperlukan suatu aturan interkoneksi, antarmuka
dan protokol yang berlaku bagi semua vendor (standard).
Disinilah diperlukan konsep TMN.
TMN (Telecommunication Management Network)
 Suatu standar arsitektur manajemen jaringan yang digunakan
untuk mengumpulkan, mengirimkan dan mengolah informasi
yang berkaitan dengan manajemen jaringan.
Arsitektur Manajemen Jaringan
Arsitektur Manajemen Jaringan

Arsitektur terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut :


1.Network Management Station (NMS)
menjalankan aplikasi manajemen jaringan yang mampu
mengumpulkan informasi mengenai perangkat yang
dikelola dari agen manajemen yang terletak dalam
perangkat

2.Perangkat yang dikelola, berupa semua jenis perangkat


yang berada dalam jaringan, seperti komputer, printer,
atau pun router. Dalam perangkat, terdapat agen
manajemen.
Arsitektur Manajemen Jaringan

3.Agen manajemen, memberikan informasi mengenai


perangkat yang dikelola kepada NMS dan dapat juga
menerima informasi kendali/kontrol.
4.Protokol manajemen jaringan, digunakan oleh NMS dan
agen manajemen untuk bertukar informasi.
5.Informasi manajemen, merupakan informasi yang
dipertukarkan antara NMS dan agen manajemen yang
memungkinkan proses monitor dan kontrol dari perangkat
Manajemen Jaringan

Pemilihan perangkat lunak manajemen jaringan


ditentukan oleh:
 Lingkungan jaringan (jangkauan dan sifat jaringan)
 Persyaratan manajemen jaringan
 Biaya
 Sistem operasi
Jenis-jenis Pemelihaaraan Jaringan

Pemeliharaan Tidak Terencana


 Pemeliharaan darurat yang perlu segera dilakukan
tindakan untuk pencegahan akibat yang serius
 Contoh : Hilangnya produksi, kerusakan yang berat pada
alat, keselamatan kerja

Pemeliharaan Terencana
 Pada dasarnya proses pemeliharaan bertujuan untuk
menjaga tetap beroperasinya jaringan serta menjamin
kelangsungan service kepada pelanggan.
Jenis-jenis Pemelihaaraan Jaringan

Dilihat dari prosesnya, kegiatan pemeliharaan jaringan dapat dibagi dua:


Pemeliharaan kuratif
 Pemeliharaan kuratif dilakukan bila terjadi atau terdapat pengaduan
gangguan pelanggan, laporan kerusakan, atau alarm dari jaringan.
Kegiatan yang dilakukan meliputi pengukuran untuk lokalisasi
gangguan dan tindakan perbaikan/penggantian elemen jaringan yang
mengalami kerusakan.
Pemeliharaan Preventif
 Pemeliharaan preventif dilakukan sebelum terjadinya gangguan pada
sistem sehingga sistem terjaga kelangsungan operasinya.
 Langkah/aktifitas yang dilakukan dalam pemeliharaan preventif adalah
sebagai berikut:
1) Monitoring unjuk kerja
2) Periodic test yang terjadwal dan otomatis
3) Periodic Backup Administrasi
4) Pengarsipan Alarms Log file dan Historical Alarms file
Jenis-jenis Pemelihaaraan Jaringan
Jenis-jenis Pemelihaaraan Jaringan
Kategori
Aktifitas Fungsi
Pemeliharaan

Surveilance * Sebagai antarmuka ke sistem


(misal: diterimanya alarm dari sistem operasi
transmisi atau sistem gangguan dari * Sebagai antarmuka ke customer
pelanggan) service operation

Pemeliharaan Testing * Pembedaan kesalahan antara


Kuratif (system: Pengukuran fiber yang perangkat transmisi dan jaringan
mengalami kerusakan) fiber
* Pengukuran lokasi kerusakan fiber

Control * Restorasi atau perbaikan System


(misal: Reparasi atau penggantian * Identifikasi fiber
card/kabel) * Pemindahan fiber/link

Surveilance * Deteksi peningkatan redaman fiber


(misalnya: Periodic testing) * Deteksi fiber/equipment deterioration
* Deteksi penetrasi air

Pemeliharaan Testing * Pengukuran lokasi kerusakan pada


Preventif (System: Fiber degradation testing) fiber
* Pengukuran lokasi di mana yang
kemasukan air
Control * Identifikasi fiber
(misal:kontrol terhadap elemen-elemen * Pemindahan fiber/link
jaringan)
Langkah-langkah Pemeliharaan Korektif

 Mendeteksi Kesalahan
 Menentukan lokasi kesalahan
Persempit ruang lingkup penyebab kesalahan
 Perbaikan kesalahan
Komponen/bagian alat yang cacat diperbaiki
atau diganti.

Anda mungkin juga menyukai