Anda di halaman 1dari 38

ENERGY MANAGEMENT CONTROL SYSTEM

Energy Management Handbook 8 t h


Steve Doty & Wayne C Turner

- Yuli Sari N (200403161)


- Luciana Dumasih (200403163)
- Evelin R Nainggolan (200403165)
- Ruth Monalisa Silalahi (200403175)
- Nandita Sitanggang (200403180)
- Friska Valentina H (200403187)
- Putri Pangaribuan (200403188)
- Monika Saurma S (200403195)
- Teguh Juang Sinaga (200403199)
- Elisa Ruth Sihombing (200403200)
OUTLINE
• Introduction
• Energy Management Control Systems
• Networks
• Hardware
• Software
• EMCS Design Considerations
• Equipment Connected to EMCS
• Control Strategies
• Specifications for EMCS
• Procurement
• Commissioning
INTRODUCTION
Pemilik bangunan yang sukses dan engineers terus menerus
ditantang untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan yang
terbaik saat beroperasi dalam jarak dan anggaran yang terbatas.
Kesadaran keberlanjutan semakin menantang desain tradisional
dan kontrol fungsi pemanas, ventilasi, penyejuk udara (HVAC),
dan pencahayaan. Pemilik fasilitas dan operator harus memiliki
keuangan yang besar untuk mencocokkan HVAC, control
pencahayaan, ukuran peralaan, strategi operasi dan permintaan
serta pemeliharaan preventif denan manajemen sumber daya dan
tenaga kerja. Sistem kontrol manajemen Energi EMCS) dapat
menjadi kunci dalam menjawab tantangan tersebut.
Energy Management Control Systems (EMCS)=
Sistem Kontrol Manajemen Energi dapat memantau dan mengontrol
bangunan individu, kelompok, kampus, atau kombinasi dari lokasi
terpusat atau terdesentralisasi didunia. EMCS generasi sekarang
dirancang untuk memanfaatkan jalur komunikasi tembaga, serat,
intranet, dan internet. Metode yang paling umum digunakan dalam
instalasi sedang hingga besar adalah yang menggunakan sistem jaringan
untuk mengirimkan informasi ke satu atau banyak operator stasiun kerja.
Energy Management Control Systems (EMCS)=
Apa yang membedakan kontrol otomatis DDC dan sistem kontrol
manajemen energi (EMCS)?Perbedaannya adalah fungsi pengawasan
dan diagnostik. Fitur-fitur ini membantu berbagai pengontrol individu
beroperasi sebagai kolektif, dan juga memberi pengguna fungsi yang
berguna seperti trending, logging, grafik, dan lainnya. Beberapa
rutinitas pengoptimalan yang lebih kompleks juga berada di EMCS
dan menjadi alat atau pustaka untuk masing-masing pengontrol,
meningkatkan keefektifannya. Fitur penting EMCS adalah antarmuka
pengguna, di mana data sistem diformat agar intuitif dan memberikan
informasi 'sekilas' tentang kinerja sistem. Sesuai dengan namanya,
manajemen energi merupakan tujuan utama dalam penerapan EMCS.
NETWORKS

Kontrol DDC secara tradisional dirancang dan dipasarkan sebagai


sistem berpemilik—yang berarti kontrol tersebut hanya tersambung
ke peralatan yang didukung oleh pabrikan, dan tidak akan
tersambung (berkomunikasi) ke sistem pabrikan. Diskusi tentang
kontrol kepemilikan, pelanggan captive, protokol terbuka, sistem
hybrid, gateway, dll merupakan topik penting dalam industri
kontrol. Sedangkan konsep proprietary versus open protokol tidak
sulit untuk dipahami, detail dan implikasinya banyak dan kompleks,
dan di luar cakupan teks ini.
TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Teknologi Komunikasi
Meskipun sebagian besar sistem kontrol digital bergantung pada koneksi
kabel antar perangkat, ada teknologi alternatif yang dapat digunakan untuk
menyederhanakan instalasi (khususnya dalam aplikasi retrofit), menyediakan
tautan komunikasi dengan lokasi jauh, dan meningkatkan laju transmisi data.
Ini termasuk:
• Power Line Carrier (PLC). Sistem PLC menggunakan sistem pengkabelan
listrik yang ada sebagai sarana untuk mencapai komunikasi antar perangkat.
Ini dicapai ketika perangkat menghasilkan sinyal komunikasi frekuensi tinggi
yang ditumpangkan di atas gelombang sinus daya enam puluh hertz standar.
TEKNOLOGI KOMUNIKASI

●Teknologi Nirkabel. Untuk stasiun kontrol yangterletak cukup jauh dari


gedung, ada kemampuan untuk mengirim dan menerima pesan kontrol
menggunakan teknologi nirkabel.
● Fiber optic communication. Karena keinginan untuk memiliki kemampuan
transmisi data ultra cepat untuk aplikasi jaringan komputer, kini banyak
gedung dan kampus yang memasang jaringan fiber optic. Jaringan seperti itu
—yang memiliki bandwidth yang cukup untuk menyediakan telepon,
jaringan komputer, dan komunikasi EMCS secara bersamaan—menyediakan
laju transmisi data tercepat, tetapi juga mahal untuk dipasang.
OPEN STANDART COMMUNICATION

Dalam upaya untuk mencapai interoperabilitas yangsebenarnya untuk beberapa


peralatan dari pabrikan yang berbeda, telah ada upaya signifikan yang difokuskan
pada pengembangan protokol komunikasi standar yang akan dipatuhi oleh semua
pabrikan. Keuntungan dari apa yang disebut protokol "terbuka" adalah, misalnya,
panel kontrol chiller dapat berbagi data dengan penggerak kecepatan variabel yang
mengontrol pompa air dingin untuk mengurangi penggunaan energi, dengan
kesederhanaan "plug and play". Pasar tetap didominasi oleh sistem kontrol
berpemilik, membuat komunikasi antar perangkat dari produsen yang berbeda sulit
dicapai dalam beberapa kasus. Protokol terbuka dimaksudkan untuk mengalihkan
industri dari sistem berpemilik yang membatasi kecanggihan sistem kontrol dan
keramahan pengguna.
OPEN STANDART COMMUNICATION

● LonWorks menggunakan sistem berbasis IP yang memanfaatkan paket


Ethernet. I
● BACnet adalah protokol yang disponsori ASHRAE yang mengandalkan
gateway untuk memungkinkan komunikasi antara berbagai peralatan
produsen.
● Modbus adalah protokol komunikasi serial yang diterbitkan oleh Modicon
pada tahun 1979 untuk digunakan dengan pengontrol logika yang dapat
diprogram (PLC).
Network Maintenance

Sistem yang berbagi infrastruktur komunikasi dengan sistem yang lain lebih
sensitif dalam membutuhkan pemeliharaan terhadap konfigurasi dan
pemeliharaan informasi. Pemeliharaan yang ideal adalah dengan memiliki staf
yang memiliki kemampuan teknologi informasi komputer sehingga mereka bisa
mengontrol aktivitas integrasi sistem. Pendekatan drop in yang umum
digunakan adalah dengan memilih mitra industri yang menyediakan layanan
teknis tersebut.
Jenis dan Aplikasi Pengontrol
1. Pengontrol yang dapat Dikonfigurasi
Pengontrol umum serbaguna menggunakan pemrograman khusus. Ini umumnya
dilihat dari jumlah titik input dan output yang tetap, tetapi kapasitas titik dapat
diperluas dengan multiplexer atau titik ekspander lainnya. Karena
pemrogramannya disesuaikan, pengontrol ini adalah pilihan alami untuk rutinitas
pengoptimalan yang memerlukan kalkulasi dinamis dan kemampuan beradaptasi.
Titik expander biasanya lebih disukai daripada kontroler terhubung ganda karena
memiliki satu otak prosesor dengan menghilangkan beberapa mode operasi tak
terduga yang berasal dari kegagalan sebagian, misalnya jika salah satu kontroler
gagal. Sebaliknya, terlalu banyak papan ekspander dapat mengubah aplikasi ini
menjadi satu titik kegagalan dengan efek besar.
Jenis dan Aplikasi Pengontrol
2. Pengontrol Tertentu Aplikasi
Kontrol digital hadir dalam berbagai gaya, agar sesuai dengan
aplikasi. Untuk aplikasi umum, pengontrol tujuan tertentu yang
diproduksi secara massal dan berbiaya rendah tersedia. Ini
menggunakan pemrograman pabrik, juga disebut perangkat lunak
'kalengan', yang mempercepat aplikasi dan start-up, tetapi dapat
membatasi kesempatan untuk membuat instruksi khusus atau untuk
pengoptimalan, kecuali pemrograman yang memadai tersedia dari
pengontrol pengawas untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Perangkat Lunak
Sistem DDC menggunakan perangkat lunak untuk
memprogram mikroprosesor sehingga memberikan
fleksibilitas luar biasa untuk mengontrol dan memodifikasi
aplikasi kontrol yang canggih.
Mengubah urutan kontrol dengan memodifikasi perangkat
lunak memungkinkan pengguna untuk meningkatkan kinerja
sistem control di seluruh gedung.
Antarmuka Pengguna Grafis
Antarmuka pengguna grafis (GUI) adalah overlay ke sebagian besar
sistem kontrol DDC. Sementara GUI dapat menjadi padat karya,
mereka berguna untuk mendapatkan penerimaan sistem kontrol, dan
dapat mengurangi tingkat keterampilan yang
diperlukan untuk navigasi sistem kontrol digital. GUI menggunakan
ikon dan simbol yang mudah dikenali, pesan dan alarm berkode
warna, dan metode visual lainnya, untukmeningkatkan keramahan
pengguna sistem.
Pertimbangan Desain EMCS
Pada bagian ini akan dijelaskan pertimbangan untuk merancang
persyaratan fungsional sistem EMCS baru. Konsep yang dipakai
juga dapat digunakan untuk mengevaluasi EMCS yang ada untuk
potensi peningkatan pemanfaatan. EMCS yang dirancang dengan
baik dan dioperasikan dengan baik adalah investasi yang
menawarkan banyak manfaat kepada pemilik/pengelola gedung,
yang seringkali dapat digabungkan dan diukur. Selain manfaat
finansial langsung, ada juga manfaat jangka panjang untuk
mengelola energi dan permintaan.
Antarmuka Pengguna Grafis Khas
Keuntungan tambahan DDC daripada Pneumatik

Pada bagian ini akan dijelaskan pertimbangan untuk merancang


persyaratan fungsional sistem EMCS baru. Konsep yang dipakai
juga dapat digunakan untuk mengevaluasi EMCS yang ada untuk
potensi peningkatan pemanfaatan. EMCS yang dirancang dengan
baik dan dioperasikan dengan baik adalah investasi yang
menawarkan banyak manfaat kepada pemilik/pengelola gedung,
yang seringkali dapat digabungkan dan diukur. Selain manfaat
finansial langsung, ada juga manfaat jangka panjang untuk
mengelola energi dan permintaan.
URUTAN OPERASI

Mempersiapkan urutan operasi sepadan dengan waktu yang


dihabiskan. Dalam urutan operasi harus memahami peralatan yang
aka di kontrol, dan bagaimana cara mengoperasikannya,
mengarahkan ke banyak pilihan penting seperti seberapa jauh
memperluas jangkauan EMCS, persyaratan fungsional, dll juga
operator yang ada
PERALATAN
1. Peralatan Mekanik Utama
Chiller dan boiler merupakan salah satu peralatan yang
beroperasi dalam jumlah banyak, dimana dengan mengoptimalkan
dan mengurutkan titik penggunaan energi kedua peralatan tersebut
dapat menghemat penggunaan energi. Kedua peralatan tersebut
memiliki perangkat keras antarmuka (gateway) atau dapat
langsung terhubung melalui jaringan ke EMCS (Energy
Managemant Control System).
Boiler / Ketel uap adalah suatu alat
berbentuk bejana tertutup yang
digunakan untuk memproduksi
steam/uap. Steam diperoleh dengan
memanaskan air yang berada didalam
bejana dengan bahan bakar.
Chiller adalah suatu alat untuk
memindahkan panas (kalor)
menggunakan sistem pendingin yang
bertujuan menghilangkan panas akibat
beban proses lalu mengalihkan kalor
tersebut ke lingkungan.
2. Peralatan Penanganan Udara
Air Handling Units (AHUs) adalah
peralatan standar yang ada di ruang
industri / komersial besar dan kecil. AHU
dirancang untuk ruang-ruang seperti ruang
makan hotel, ruang serbaguna, restoran, dan
pusat konferensi atau konvensi yang
memiliki ventilasi alami terbatas karena
volume pengunjung yang tinggi secara
bersamaan.
Control valve mempunyai pengertian
sebagai valve yang mempunyai fungsi
untuk mengatur suatu fluida baik berupa
gas, liquid maupun solid (padat). Fluida
tersebut mengalir pada pipa yang
dilengkapi dengan valve guna mengatur
alirannya. Control valves ini
mempunyai dua atau tiga arah yang
perbedaannya adalah dimana katup dua
arah sepenuhnya menghentikan aliran
sedangkan katup tiga arah mengalihkan
aliran.
3. Kontrol Kecepatan Variabel Kipas & Pompa
Kapasitas dapat dikontrol dan ditingkatkan melalui EMCS, dimana
contohnya adalah pada kipas dan pompa.
- Untuk pompa, dapat dilakukan dengan cara mengkontrol jumlah air
yang dialirkan melalui penggerak kecepatan variable (VFD)
- Untuk kipas, jumlah udara yang masuk dapat dikontrol melalui
actuator baling-baling maupun VFD.
4. Kontrol Pencahayaan
Kontrol pencahayaan pada EMCS paling baik diterapkan pada tahap
desain, sehingga perangkat listrik dapat diseimbangkan sebagai
persyaratan fungsional. Misalnya lampu akan dapat dimatikan jika
disambungkan dengan sebuah saklar. Berikut ini merupakan langkah-
langkah yang dapat digunakan untuk dapat mengkontrol pencahayaan.
Sensor hunian perkamar dapat dikontrol melalui pengontrol DDC
(Direct Digital Control)
Relay local untuk area umum yang luas
Pencahayaan eksterior
STRATEGI PENGENDALIAN (CONTROL STRATEGY

Sejak 1980 Teknik Kontrol bangunan komersil dan


kelembagaan memiliki konsep sama.

Diperlukan Teknologi EMCS pada sistem HVAC untuk


kenyamanan dan kondisi meminimalkan energi untuk
menciptakan bisnis yang baik.
STRATEGI GLOBAL
1. Pemantauan dan Alarm Pelaporan. Sistem DDC mendaftar dan menampilkan alarm
untuk kondisi seperti, manual override mesin di lokasi terpencil dan pengingat untuk
menghapus kegagalan peralatan, suhu tidak valid (sensor sedang rusak) atau ada
masalah komunikasi.
2. Penjadwalan harian untuk start dan stop untuk setiap peralatan, untuk setiap hari
dalam seminggu.
3. Pembatasan permintaan atau pelepasan beban pada meteran listrik tunggal atau
meteran tunggal.
4. Log Tugas, sistem DDC dapat melacak dan menampilkan berbagai jenis informasi
yang mengalir dalam organisasi, sehingga bisa dilakukan pemantauan dan evaluasi
perbaikan dari hasil tren/data historis log.
5. Pemrograman sistem saat liburan untuk kontrol yang tetap dijalankan atau dihentikan.
6. Manual Override untuk membuat jadwal pemantauan secara langsung untuk
mesin/peralatan tertentu.
STRATEGI GLOBAL

6. Pengukuran untuk melihat konsumsi energi pada waktu nyata dan didesain dalam
tren/grafik yang memberikan umpan balik baik bagi operator bangunan.
7. Kontrol kecepatan motor untuk penggunaan kipas/pendingin dan pompa air.
Pengontrolan secara digital kecepatan motor untuk dimatikan atau hidup sesuai
kebutuhan.
8. Start-End Optimal untuk kontrol pemanasan dan pendinginan suhu dengan
memanfaatkan keadaan suhu luar dan dalam ruangan.
9. Penjadwalan Tahunan dengan membuat sejumlah titik kontrol yang ditetapkan untuk
kontrol rutinitas penjadwalan tahunan khusus.
STRATEGI PABRIK PUSAT
1. Optimasi Boiler, dalam fasilitas yang memiliki beberapa boiler, rutinitas ini menjadwalkan
boiler untuk memaksimalkan efisiensi pabrik dengan mengatur unit untuk memberikan
preferensi pada boiler yang paling efisien, dengan mengontrol mode pembakaran burner bila
diinginkan, dan dengan meminimalkan pemuatan parsial.
2. Pembatasan Permintaan Chiller: Rutinitas ini membatasi permintaan chiller dengan
menghubungkan EMCS dengan kontrol chiller untuk mengurangi kapasitas pendinginan
maksimum yang tersedia dalam beberapa langkah tetap. Variabel utama dalam algoritma
pembatas permintaan adalah permintaan kW.
3. Reset Air Dingin: Rutinitas ini memvariasikan suhu air dingin dalam satu lingkaran sedemikian
rupa sehingga suhu air meningkat seiring dengan penurunan kebutuhan pendinginan untuk
bangunan
4. Reset Air Panas: Rutinitas ini memvariasikan suhu air panas dalam satu lingkaran sedemikian
rupa sehingga suhu air berkurang karena kebutuhan pemanasan untuk bangunan berkurang.
Suhu penyetelan ulang untuk penyetelan ulang malam hari biasanya kurang dari suhu penyetelan
ulang siang hari.
STRATEGI PABRIK PUSAT

5. Optimasi Chiller: Dalam fasilitas yang memiliki beberapa chiller, rutinitas ini menjadwalkan
chiller untuk memaksimalkan efisiensi pabrik dengan menyusun unit untuk memberikan
preferensi pada chiller yang paling efisien.
6. Free Cooling (Water Economizer): Penghemat pendingin tanpa chiller menggunakan menara
pendingin.
7. Koordinasi Kontrol HVAC hulu-hilir: Aplikasi EMCS yang dapat merasakan dan berinteraksi
dengan semua level peralatan HVAC dapat dimanfaatkan untuk pengoptimalan secara
keseluruhan, menyediakan cukup, tetapi cukup, aliran udara, aliran air, pendinginan dan
pemanasan.
STRATEGI PENANGANAN UDARA

1. Ventilasi Terkendali Permintaan (DCV).


2. Siklus Kerja untuk kompensasi suhu (menyalakan dan mematikan peralatan untuk
mempertahankan setpoint dalam pita mati) atau tergantung waktu langsung (menghidupkan dan
mematikan peralatan untuk waktu yang berbeda interval waktu).
3. Penghemat Udara: Pendinginan bebas adalah penggunaan udara luar untuk menambah AC atau
ventilasi bangunan ketika entalpi (kandungan panas total) udara luar kurang dari entalpi udara
dalam dan ada keinginan untuk mendinginkan lingkungan bangunan.
4. Tumpang tindih panas-dingin. Fungsi kontrol utama adalah untuk memodulasi katup kontrol dan
memastikannya tidak terlepas dari tindakan pemanasan dan pendinginan yang tumpang tindih
atau simultan.
STRATEGI PENANGANAN UDARA

5. Atur Ulang Suhu Dek Panas/Dek Dingin.


6. Kontrol pencahayaan.
7. Waktu Aktif-Minimum Nonaktif.
8. Kontrol Udara Luar Ruangan.
9. Resirkulasi
PENGAWASAN

HVAC perlu adanya pengawasan karena ada potensi negatif dari


kenyamanan atau fungsi tujuan desain dalam sebuah gedung atau
ruangan.
1. Pengawasan, pengukuran dan rutinitas control terhadap kualitas udara
2. Pengawasaan terhadap tekanan bangunan
3. Pengawasan terhadap VFD
SPESIFIKASI UNTUK EMCS
Spesifikasi untuk penerapan EMCS pada sebuah bangunan perlu memerhatikan
beberapa hal antara lain:
1. Penilaian fasilitas
Penilaian lokasi kerja adalah langkah pertama integrasi sistem EMCS. Penilaian
umumnya dilakukan dengan mewawancarai pengguna gedung untuk menentukan pola
penggunaan gedung, untuk mengidentifikasi keluhan kenyamanan
2. Daftar Perlengkapan
Perancang harus mengembangkan daftar lengkap dan akurat dari peralatan yang akan
dikendalikan.
3. Definisi titik output/input
Menentukan titik masukan dan keluaran yang diperlukan untuk mencapai pemantauan
dan pengendalian yang diinginkan, dengan cara yang paling hemat biaya atau efisien.
SPESIFIKASI UNTUK EMCS
4. Konfigurasi sistem
Setelah input dan output ditentukan, perancang perlu mengidentifikasi kendala apa pun
yang mungkin ditempatkan pada perangkat keras EMCS seperti pabrikan tertentu,
persyaratan dan batasan kinerja.
5. Spesifikasi Logika Perangkat Lunak
Fase paling kritis dari integrasi sistem adalah spesifikasi perangkat lunak. Perancang
harus berhati-hati untuk menjadi sejelas mungkin saat merinci sifat algoritme yang akan
diinstal.
6. Pengikatan Titik Kontrol
Untuk memastikan bahwa EMCS dihubungkan ke perangkat yang akan dikontrol persis
seperti yang diinginkan, integrator harus menyertakan sketsa yang merinci spesifikasi
antarmuka pada rangkaian kontrol perangkat tersebut.
KOMISI EMCS
Langkah terakhir dari intergrasi sistem adalah commissioning.
Komisioning harus mencakup perangkat keras dan perangkat lunak. Semua
perangkat keras perangkat keras harus diperiksa secara fisik untuk pemasangan
yang benar dan kabelnya diuji kontinuitasnya. input harus diperiksa
keakuratannya terhadap standar. Pengoperasian semua keluaran harus
didemonstrasikan dari antarmuka operator pribadi komputer atau pengontrol
sistem jika tidak ada komputer pribadi yang dipasang.Sistem tidak akan
berfungsi seperti yang dirancang jika ada komponen perangkat keras yang tidak
terpasang dengan benar atau tidak berfungsi seperti yang
diinginkan.Pemeriksaan kontrol kualitas yang baik terhadap sistem grafik
mencakup verifikasi bahwa setiap titik perangkat keras sudah benar.
TRAINING
Pelatihan termasuk kedalam bagian komisioning.
merupakan aspek EMCS yang paling sering diabaikan
dalam proyek. Pelatihan yang diberikan dalam setiap
proyek diberikan berbeda-beda, karena orang yang terlibat
berbeda setiap saat. Penyebab paling umum kegagalan
EMCS adalah pelatihan yang buruk yang mengarahkan
ketidaktahuan tenteng kemampuan sistem.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai