Pengenalan
Suryayusra, M.Kom
Latar Belakang
Analisis, arsitektur, dan desain jaringan secara
tradisional dipandang sebagai sen yang
mengombinasikan aturan individu tertentu pada
evaluasi dan pemilihan teknologi jaringan
Pengetahuan mengenai bagaimana teknologi, layanan,
dan protokol dapat dikombinasikan dengan penuh arti
Pengalaman apa yang dikerjakan dan tidak dikerjakan.
Yang didampingkan dengan (sering suka-suka)
pemilihan arsitektur jaringan.
Kesuksesan desain jaringan tertentu utamanya
tergantung pada siapa yang melakukan pekerjaan,
dengan hasil yang jarang dapat diproduksi kembali.
2
Awalnya: analisis, arsitektur dan
desain jaringan
Dulunya, analisis, arsitektur dan desain jaringan didasarkan pada pengembangan
dan penerapan sejumlah aturan, individu dapat membagian pengalaman dari
aturan umum seperti aturan 80/20 (80% trafik jaringan lokal dan 20% remote)
Difokuskan pada perencanaan kapasitas (bandwidth) yang diperkirakan untuk
mengakomodasi kebanyakan trafik jangka pendek dan jangka panjang yang
berfluktuasi selama siklus hidup desain.
Hasilnya adalah “buffer” bandwidth yang dapat menghandle fluktuasi ini.
Ketika jaringan tumbuh besar, masalah buffer bandwidth berkurang, dan masalah
user adalah kesibukan trafik.
Ini menjadi penggunaan sumber daya jaringan yang tidak efisien, pembuangan
uang ketika gagal memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk beradaptasi
dengan perubahan kebutuhan trafik user.
Bandwidth jaringan hanya satu komponen dari sumber daya jaringan yang harus
diperhatikan.
Sumber daya lain: delay sepanjang jaringan, reliability, maintainability, dan
availability (RMA), dapat dioptimasikan.
Saat ini, delay dan reliability bisa mejadi lebih penting dari kapasitas.
3
Analisis, arsitektur dan desain
jaringan
Analisis, arsitektur, dan
desain jaringan akan
membantu kita
mengidentifikasi dan
menerapkan layanan
jaringan dan level
kinerja yang dibutuhkan
untuk memenuhi
kebutuhan user.
4
Proses analisis, arsitektur dan desain
jaringan
Analisis, arsitektur, dan desain
adalah proses yang digunakan
untuk menghasilkan desain
yang logical, reproducible, dan
defensible.
Network analysis:
◦ Diperlukan untuk mempelajari siapa
usernya, aplikasinya, dan perangkat
yang dibutuhkan dari jaringan.
◦ Memahami bagaimana perilaku
jaringan dalam berbagai variasi.
◦ Mendefinisikan, menentukan, dan
menggambarkan hubungan diantara
user, aplikasi, perangkat dan
jaringan
5
Proses analisis, arsitektur dan desain
jaringan
Network Architecture:
◦ Menggunakan informasi dari analysis
process untuk mengembangkan konseptual,
high-level, dan struktur end-to-end bagi
jaringan
◦ Memilih teknologi dan topologi
◦ Menentukan hubungan antara fungsi
jaringan (addressing/routing, network
management,performance, dan security),
dan bagaimana mengoptimalkan arsitektur
yang saling berhubungan.
◦ Biasanya tidak single “right” architecture atau
desain jaringan; tetapi beberapa yang akan
bekerja, dimana satu bisa lebih baik dari
yang lain.
Berfokus pada pencarian kandidat
arsitektur dan desain terbaik sesuai
kondisi.
6
Proses analisis, arsitektur dan desain
jaringan
Desain Jaringan:
◦ Memberikan detail fisik pada
arsitektur.
◦ Target dari pekerjaan kita.
◦ Puncak proses analisis dan
arsitektur.
◦ Termasuk blueprints dan
penggambaran jaringan;
◦ Pemilihan vendor dan layanan
provider
◦ Pemilihan perangkat
(termasuk tipe perlengkapan
dan konfigurasi)
7
materi
Biaya, Estimasi biaya yang akan dibutuhkan untuk
merancang topologi tersebut sesuai dengan kebutuhan
sistem.
Kecepatan, pemilihan topologi harus disesuaikan dengan
kecepatan akses yang kita inginkan Lingkungan, menjadi
faktor penting dalam mendesain sebuah topologi jaringan
seperti listrik, backup sistem dan sebagainya.
Skalabilitas, Menggambarkan seberapa besar jaringan
yang akan kita terapkan dalam organisasi tersebut
Konektivitas, Menggambarkan cara akses pada topologi
yang akan kita terapkan sebagai contoh misalnya setiap
divisi bisa mengakses layanan web dan database dengan
Notebook atau thin client.
8
contoh
9
Contoh 2
10
OBJEK
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
PERTAMINA
BANK BNI 46
KAMPUS UNSRI
TELKOMSEL
RUMAH SAKIT UMUM+ASKES
11
12
Tactical and Strategic Significance
One/Three/Five year Project Plan
13
Tactical and Strategic Significance
Cyclic and Iterative Nature of Processes
14
Hirarki dan Diversiti
Hirarki adalah tingkatan konsentrasi jaringan atau aliran trafik pada titik
interkoneksi dalam jaringan, sama dengan jumlah titik interkoneksi baris dalam
jaringan.
Hirarki penting karena membantu kita menentukan ukuran jaringan, termasuk
routing dan konfigurasi pengalamatan, skala teknologi jaringan, kinerja, dan level
layanan.
Diversiti menyeimbangkan struktur interkoneksi jaringan pada level yang berbeda
dalam desain untuk memberikan kinerja yang lebih baik sepanjang bagian
jaringan.
15
Hirarki
16
Diversiti
17
Hirarki dan Diversiti
18
Daerah kerja analisis, arsitektur dan
desain jaringan
Mendefinisikan masalah untuk ditempatkan
Memunculkan dan mengelola kebutuhan customer
Memonitor jaringan, sisem, dan lingkungan yang
ada
Analisis data
Membangun sejumlah pilihan untuk menyelesaikan
masalah
Mengevaluasi dan mengoptimasi pilihan
19
System
Sistem adalah sejumlah komponen
yang bekerja bersama untuk
mendukung atau memberikan
konektivitas, komunikasi, dan
layanan pada user dari sistem.
Terdiri dari: users, applications,
devices, dan networks.
Device dapat dibagi menurut kelas
untuk menunjukkan fungsi khusus,
seperti storage, computing,
aplikasi server, atau perangkat
individu. Dapat dibagi menurut
Operating System (OS), Device
Driver, hardware, atau Application
Programming Interface (API)
20
Karakteristik service (layanan)
Service characteristic adalah kinerja jaringan individu dan parameter
fungsional yang digunakan untuk menggambarkan layanan
Layanan tersebut ditawarkan oleh jaringan pada sistem (penawaran
◦ Pendefinisian security atau level privacy bagi kelompok user atau organisasi
◦ Menyediakan 1.5 Mb/s puncak kapasitas pada remote user
◦ Penjaminan maksimal round-trip delay 100 ms pada server
21
Service Level
Service characteristics dapat dikelompokkan bersama membentuk satu atau
lebih service level bagi jaringan
Dilakukan dengan membuat kelompok service characteristik (service level)
dari sejumlah karakteristik individu.
Misal:
◦ Sebuah level (misal, premium) dapat mengombinasikan kapasitas (misal, 1.5 Mb/s) dan
reliability (sebesar 99.99%)
Service level membantu dalam tagihan dan pertanggungjawaban.
Merupakan pandangan layanan provider jaringan dimana layanan ditawarkan
pada customer untuk dibayar.
Cara menggambarkan service level:
◦ frame relay committed information rates (CIRs)
Merupakan level kapasitas
◦ classes of service (CoSs),
Mengombinasikan karakteristik delay dan kapasitas
◦ IP types of service (ToSs)
◦ qualities of service (QoSs)
Memprioritaskan trafik untuk fungsi kondisi trafik
22
Service Level
Example:
◦ Permintaan datang dari customer bahwa setiap bangunan harus mempunyai Fast
Ethernet (FE) pada semua bagian jaringan
◦ Sebagai bagian analisis requirement, permintaan ini menjadi kebutuhan 100
Mbps/s puncak kapasitas dari user pada setiap bangunan (gedung)
◦ Service request ini kemudian dicocokkan requirement dan desain untuk diproses
oleh teknologi pilihan yang dapat mencapai atau melewati permintaan
◦ Dalam kasus ini, FE sebagai teknologi, dan layanan menawarkan 100 Mb/s pada
setiap bangunan
◦ Service metric kemudian ditambahkan, terdiri dari ukuran koneksi FE dari IP
switch atau router disetiap bangunan pada backbone.
23
System Components and Network
Services
Network services diturunkan dari
requirement pada setiap komponen
dalam sistem.
Bisa berupa end-to-end dalam sistem,
24
System Components and Network
Services
Example
◦ Lintasan jaringan Figure 1.27 didesain untuk
mengoptimalkan kinerja user dan server.
◦ Grafik dibawahnya adalah perkiraan agrehasi
kapasitas yang dibutuhkan disetiap lintasan
segmen
◦ Dalam jaringan ini sebuah paket melalui SONET
(POS) link pada OC-48 level (2.544 Gb/s)
menghubungkan dua router, yang kemudian
menghubungkan ke Gigabit Ethernet (GigE)
switches.
25
Setelah diimplementasikan, sebuah security firewall ditambahkan pada LAN
user (dengan interface FE), tanpa memandang bagian dari analisis, arsitektur
atau desain yang asli.
Hasilnya adalah firewall mengubah karateristik kapasitas perlintasan dengan
26
Karakteristik Performance
Service dapat memasukkan satu atau lebih karakteristik
kinerja:capacity, delay, and RMA
Kapasitas (capasity) adalah ukuran kemmapuan sistem untuk
mentransfer infomasi (voice, data, video, atau kombinasinya)
◦ Beberapa istilah yang sering dikaitkan: bandwidth, throughput, atau goodput
◦ Misal, bandwidth SONET OC-3c link adalah 155.52 Mb/s, tiga kali OC-1 link
(51.84 Mb/s). Ini tidak termasuk data-link, network, atau transport-layer
protocol overhead.
Delay adalah ukuran perbedaan waktu dalam pentransmisian
informasi melintasi sistem.
◦ Delay juga adalah perbedaan waktu pentransmisian unit tunggal dar
informasi (bit, byte, cell, frame, atu paket) dari sumber ke tujuan.
◦ Sumber delay: propagasi, transmisi, antrian, pemrosesan
◦ Bisa diukur satu arah (end-to-end) atau dua arah (round-trip)
◦ Round-trip delay dapat diukur dengan penggunaan praktek dan secara
universal disediakan utility ping.
27
Karakteristik Performance
RMA artinya reliability, maintainability, and availability.
Reliability adalah indikator statistik dari frekuensi
kegagalan jaringan dan komponennya dan
merepresentasikan layanan yang keluar dari jadwal.
Maintainability adalah ukuran statistik dari waktu untuk
menyembuhkan sistem untuk sttaus beroperasi penuh
setelah kegagalan.
◦ Umumnya diekspresikan sebagai mean-time-to-repair (MTTR).
◦ Perbaikan kegagalan sistem terdiri dari: deteksi, isolasi kegagalan
komponen yang dapat diganti, waktu yang dibutuhkan untuk
menerimakan bagian yang dibutuhkan dilokasi komponen yang
gagal, dan waktu sesungguhnya untuk mengganti komponen,
mengujinya, dan menyembuhkan layanan secara total.
28
Karakteristik Performance
Availability (disebut juga operational ability)
adalah hubungan antara frekuensi mission-
critical failures dan the time to restore service.
Didefinisikan sebagai rata-rata waktu antara
mission-critical failures (atau mean time
between failures/MTBF) dibagi oleh jumlah
mean time to repair/MTTR dan mean time
between mission-critical failures atau mean
time between failures
A=(MTBF)/(MTBF+MTTR)
29
Terima kasih
30