Anda di halaman 1dari 89

Intrumentasi & Kendali

D3 Teknik Mesin
Politeknik Negeri Semarang
Abdul Syukur A, S.T, M.T,
Dasar
Sistem
Pengukuran

Teknik Mesin - Polines

Mechanical Engineering, POLINES - Semarang


Learning Outcomes

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa


akan mampu :
 menjelaskan pengertian, tujuan, dan manfaat
dari sistem pengukuran,
 menjelaskan jenis-jenis alat ukur, metode
pengukuran, dan aplikasinya di industri,
 menjelaskan karakteristik (statis & dinamis)
sistem pengukuran.
Outline

 Dasar Sistem Pengukuran


(Fundamental of the Measurement System)

 Tujuan & Manfaat Sistem Pengukuran


(The Purposes & The Benefits of the
Measurement System)
 Jenis Alat Ukur & Metode Pengukuran
(Kinds of measuring instruments & the
measurement methods)
Dasar Sistem
Pengukuran
DASAR SISTEM PENGUKURAN
(MEASUREMENT SYSTEM)
 Definisi:
Tindakan membandingkan harga besaran fisika atau variabel
yg diukur (belum diketahui) dengan besaran fisika atau
variabel standart lain yang harganya sudah diketahui.
Variabel tersebut dapat mempunyai satuan yang sama dengan
besaran yang diukur, tetapi dapat juga berbeda.

 Tujuan:
Mendapatkan informasi penting (P, V, T, F) terkait besaran-
besaran fisika yang berhubungan dengan kelangsungan
proses, sistem, fenomena alam, dan sebagainya.
Konsep Dasar Sistem Pengukuran
Kenapa Sistem Pengukuran Diperlukan

 Measurement, Indication, Monitoring,


and Recording
 Automation & Control
 Billing & Custody Transfer
Measurement, Indication, Monitoring, and Recording

Untuk mengetahui kondisi suatu proses atau


keadaan suatu sistem.

Mengukur besaran2 fisika pada kendaraan / pesawat seperti


posisi, kecepatan, ketinggian, temperatur mesin, volume bahan
bakar dsb.
Measurement, Indication, Monitoring, and Recording

Mengukur tekanan darah pada


manusia.

Mengukur besaran fisika pada


perangkat listrik/elektronik,
seperti arus, tegangan, resistansi.

Mengukurbesaran fisika
perangkat proses di industri
seperti aliran BBM dan gas pada
pipa, tekanan pada reaktor dsb.
Measurement, Indication, Monitoring, and Recording

Pengukuran Level Cairan Dalam Tangki

Mengukur dan memantai volume minyak dalam tangki.


Measurement, Indication, Monitoring, and Recording

Pengukuran getaran (gempa) dengan


Seismograph

Seismograph Kuno Pemantauan gempa


Seismograph Bawah Laut
Measurement, Indication, Monitoring, and Recording

Pengukuran Besaran Fisika Lainnya

Memantau Keadaan Lingkungan


 Pengukuran pH (keasaman)
 Pengukuran jumlah partikel di udara
 Pengukuran berbagai kandungan gas di udara seperti
Oxygen, CO2, CO dsb

Memantau Keadaan Cuaca


 Pengukuran kecepatan angin
 Pengukuran curah hujan
 Pengukuran tekanan udara, dsb
Automation & Control
Untuk mengendalikan keadaan sistem
atau proses.
Billing & Custody Transfer
Untuk pembayaran suatu transaksi
(perdagangan)

Pengukuran laju aliran BBM pada SPBU


Billing & Custody Transfer

kWH Meter
Pengukuran daya listrik pada rumah tangga / industri dsb.
Billing & Custody Transfer

Timbangan
Pengukuran massa atau berat untuk komoditas perdagangan
Billing & Custody Transfer

Oil and Gas Mettering System

Pengukuran laju aliran Migas


Manfaat Sistem Pengukuran
 Measurement, Indication, Monitoring, &
Recording
 Automation & Control
 Billing & Custody Transfer

 SHE (Safety, Health & Environment)


 Keselamatan
 Kesehatan
 Pelestarian Lingkungan
 Perdagangan yang Fair & Proteksi Konsumen
 Peningkatan Kerja Proses Produksi
Manfaat Sistem Pengukuran
Safety, Health, & Environment (SHE)

Manfaat untuk keselamatan manusia dan lingkungan


 Pengukuran besaran fisika pada Hazardous Area (daerah
berbahaya) di Industri Proses.
 Pengukuran tekanan, temperatur pada unit-unit proses di
industri Migas.
 Pengukuran kandungan polutan di udara, tanah dan air.

Manfaat untuk kesehatan


 Pengukuran tekanan darah, temperatur, dan besaran lain
pada tubuh manusia dalam bidang kedokteran.
 Pengukuran komposisi makanan dan obat-obatan pada
produk-produk makanan dan obat-obatan.
Manfaat Sistem Pengukuran
Perdagangan yang Fair & Proteksi konsumen

 Kebenaran harga yang tercantum pada spesifikasi hasil


industri merupakan syarat diterimanya barang produksi
dalam perdagangan internasional
 Pengukuran volume, berat dan besaran lain pada komoditas
perdagangan
 Pengukuran fraksi berat, fraksi volume dan besaran lain pada
komponen yang terkandung pada obat-obatan, makanan dsb
 Pengukuran waktu dan besaran lain pada penyediaan jasa
komersial spt layanan telepon dsb
Manfaat Sistem Pengukuran
Peningkatan Kerja Proses Produksi

 Pengukuran temperatur, tekanan, laju aliran, level fluida


untuk pengontrolan besaran proses pada industri

Terjaganya kinerja proses produksi

Jaminan Kualitas Produk


Efisiensi Energi
Konservasi Lingkungan, dsb
Jenis Alat Ukur & Metode
Pengukuran
Berdasarkan Jenis Besaran yang diukur

Berdasarkan Metode Pengukuran


Alat Ukur Panjang
Contoh:

Mikrometer
Penggaris/ sekrup
Jangka sorong
meteran
Alat Ukur Massa

Neraca pegas

Neraca elektronik Neraca dua lengan

Neraca ohaus
Alat Ukur Waktu

Jam dinding

Jam matahari Stop watch

Jam pasir
Alat Ukur Gerak & Torsi

Speedometer/ Torque meter


MPH meter Seismograph

Air velocity Altimeter


Velocity meter GPS
meter
Alat Ukur Tekanan
Application

Pressure Differential
Transmitter Pressure Switch

Pressure Gauge DP Gauge


Alat Ukur Flow

Hall-effect watermeter Ultrasonic


Flow meter flow meter
Variable Area
flow meter

Differential Vortex Thermal Coriolis


Pressure flow meter flow meter flow meter flow meter
Alat Ukur Temperatur

Health Body Digital Thermometer Digital Temperature Control


Temperature with Probe

Pipe Temperature Infrared


Sensor Thermometer Probe Temperature sensor
Alat Ukur Level/Volume

Ultrasonic Level
Transmitter Mechanical Level
Measurement

DP Level Magnetic Level


Radar Level Kinds of Level Measurements Transmitter Gauge
Transmitter
Alat Ukur Power Listrik

Analog Power Meter Digital Power Meter

Digital Multimeter Digital Clamp Meter Power Analyzer


Metode Pengukuran

Pengukuran Langsung
Harga variabel input (besaran yang diukur) dapat langsung ditayangkan
pada display, tanpa melalui suatu transduser di antara sensor dan
display.
Pengukuran Tidak Langsung
Harga variabel input (besaran yg diukur) dapat ditayangkan setelah
melalui beberapa elemen konversi variabel (transduser atau transmiter).
Ada tiga jenis pengukuran tidak langsung yaitu metoda analogi, metoda
simulasi, dan metoda telemetri.
Metode Pengukuran

Metode Nol
Pengukuran dengan cara membandingkan besaran yang diukur dengan
besaran sejenis sebagai pembanding yang diketahui. Semakin dekat
harga besaran yang diukur dengan harga besaran pembanding, maka
display akan menuju ke angka nol.
Metode Defleksi
Pengukuran dimana perbedaan harga besaran yang diukur dengan harga
besaran pembanding akan menghasilkan suatu defleksi yang dapat
ditunjukkan oleh suatu alat ukur
Metode Pengukuran

Pengukuran Pasif
Sistem pengukuran di mana daya untuk menggerakkan output
(mendapatkan hasil pengukuran atau menggerakkan display) hanya berasal
dari daya input besaran yang diukur (tanpa tambahan daya dari luar)
Pengukuran Aktif
Sistem pengukuran di mana daya untuk menggerakkan output
(mendapatkan hasil pengukuran atau menggerakkan display) tidak hanya
berasal dari daya input, tetapi dapat berasal dari daya luar yang
ditambahkan ke dalam sistem pengukuran
Metode Pengukuran

Pengukuran Analog
Respons sistem merupakan sinyal kontinue, perubahan harga variabel
sistem dapat terdeteksi secara kontinue. Hampir semua sistem
pengukuran mempunyai output sinyal kontinue.
Pengukuran Digital
Respon sistem merupakan sinyal barisan pulsa, jika sinyal pulsa
dilewatkan pada suatu timer yang di set pada panjang waktu tertentu,
maka jumlah pulsa persatuan waktu dapat dideteksi yang menyatakan
ukuran dari harga variabel yang ingin diukur
Aspek –Aspek Sistem Pengukuran
a. Ketepatan (Presisi)
Presisi  berkaitan dengan pembagian skala
terkecil pada sebuah alat ukur
Alat ukur yang presisi  berkaitan dengan
penunjukan yang konsisten
Misal : penggaris

Skala mm Skala cm

Lebih presisi
Aspek –Aspek Sistem Pengukuran
b. Akurasi
Akurasi  parameter penting dalam
pengukuran.
Misalkan termometer yang akurat
Menunjukkan nilai yang
sama/dekat dengan nilai yang
sebenarnya
Sensitif dan berespon terhadap
perubahan kecil pada temperatur
Akurasi vs. Presisi

0 Presisi
namun tidak
Nilai akurat
sebenarnya

0
Akurat
namun tidak
presisi

0 Akurat dan
presisi
Aspek –Aspek Sistem Pengukuran
c. Karakteristik Statik Pengukuran
Aspek –Aspek Sistem Pengukuran
d. Kalibrasi

Belum ada yang diukur, tapi


kok angkanya tidak nol ???
Kesalahan Pengukuran
Kesalahan Posisi Awal
Sebutkan kesalahan yang dilakukan oleh orang ini
ketika mengukur panjang kayu yang dipegangnya.
Kesalahan Pengukuran
Kesalahan Paralaks
Kesalahan pembacaan alat ukur karena
posisi mata yang tidak tepat.
Kesalahan Pengukuran
Kesalahan Penyimpangan
Cara mengidentifikasi hasil yang menyimpang:
dengan menggambar grafik.
Hasil yang
menyimpang
x

x
x
x

x
KETIDAKPASTIAN

 Tidak ada pengukuran yang menghasilkan nilai sama


persis dengan nilai yang sebenarnya (seharusnya).
 Pengukuran pasti menghasilkan kesalahan sehingga
menghasilkan ketidakpastian pengukuran.

Contoh: Ketidakpastian yang diperoleh dari alat ukur


Mistar/penggaris skala terkecil 1 mm
KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian dari proses perhitungan
KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian dari proses perhitungan

Contoh Soal
KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian dari proses perhitungan
Jawaban

Hasil Pengukuran massa jenis:


3. Tahanan kawat tembaga yang mempunyai ukuran tertentu dinyatakan
oleh :
R = R0 (1 + α (T – 20))

Dari hasil pengukuran langsung di dapat R0 = 6Ω ± 0,3% ialah tahanan


pada 20oC, koefisien suhu tahanan α = 0,004 /oC ± 1% dan suhu kawat
ialah T = 30oC ±1oC .
Hitung tahanan kawat dan nilai ketidakpastian. (jwb. 6,24 Ω ± 0,0305 Ω )

4. Sebuah rangkaian listrik akan diketahui daya listriknya tanpa


menggunakan alat ukur wattmeter. terdapat dua alternatif cara
penguklurannya yaitu :
a. Dengan kuat arus dan tegangan listriknya (P=E.I), didapat data yaitu
: E=100volt ± 1% dan I=10A±1% ( Jwb. 1.14%)

b. Dengan mengukur tegangan listrik dan tahanannya (P=E2/R), didapat


data yaitu : E=100volt ±1% dan R=10 Ohm ±1% (Jw. 2.23%)
Tentukan mana yang lebih baik dari kedua cara tersebut!
KETIDAKPASTIAN
Pengukuran Berulang

Data Hasil Pengukuran yang dilaporkan


Tugas1
1. Cari 1 (satu) buah referensi berupa buku, buku pedoman kuliah
atau ajar, jobsheet, handbook tentang materi Instrumentasi &
Kendali

Referensi memuat materi:


Dasar Sistem Pengukuran Jenis Alat Ukur & Metode Pengukuran
Aplikasi Sistem pengukuran di industri Alat Ukur Gerak, Gaya, dan Torsi
Elemen Penyusun Sistem Pengukuran Alat Ukur Tekanan
Karakteristik Statik Alat Ukur Level atau Volume
Karakteristik Dinamik Alat Ukur Laju Aliran atau Debit
Aspek –Aspek Sistem Pengukuran Alat Ukur Suhu
Sisem Kalibrasi
Contoh Pengukuran Perhitungan (Rumus)

Tentukan nilai percepatan gravitasi beserta ketidakpastiannya?

Sehingga besarnya percepatan gravitasi beserta ketidakpastiannya?


Contoh Pengukuran Perhitungan (Rumus)
Contoh Pengukuran Perhitungan (Rumus)
Analisa Pengukuran Berulang

Keterangan Rumus matematis

Rata-rata

Ketidakpastian
Ralat Mutlak atau
Variansi
67%

Hasil Pengukuran atau 95%

99,7%

Ralat Relatif (Nisbi)

Ketelitian atau
Keseksamaan
Analisa Pengukuran untuk Kalibrasi

Keterangan Rumus matematis

Nilai Sebenarnya

Penyimpangan (Bias)

Akurasi

Error

Presisi
Contoh Pengukuran Berulang
Jumlah data pengukuran > 5 data

Nilai rata-rata hasil pengukuran

Nilai ketidakpastian hasil pengukuran

Ralat mutlak

Ketidakpasian Relatif

Hasil pengukuran serta ketidakpastiannya


Ralat Nisbi (I) =

Keseksamaan (K) =
Contoh Pengukuran Berulang
Regresi Linier
Contoh Regresi Linier

Persamaan Regresi linier


Naik

Turun
Plot Grafik Regresi Linier

Plot grafik input (eo) terhadap


output naik (eo naik)

Plot grafik input (ei) terhadap


output turun (eo turun)
Tugas2
1. Berikan contoh analisa hasil pengukuran menggunakan:

a. Ketidakpastian proses perhitungan / rumus / persamaan

b. Ketidakpastian pengukuran berulang (ralat mutlak, ralat nisbi, dan


keseksamaan)

c. Regresi linier atau Aproksimasi linier (secara manual dan


sofware/excell)
*Notes:
a. Tugas diketik pada word document dengan format penulisan:
• Margin Top Bottom Right Left 1”
• Font Times New Roman 12, Spasi 1,5
• Filename : (Tugas1_Nomor Absen_Nama)

b. Soft file dikumpulkan maksimal Pukul 23.59, 9 Oktober 2017 ke email:


giyanto.tf07@gmail.com dengan judul email “Tugas Sub Bab Dasar Sistem
Pengukuran”
FUNDAMENTAL OF THE PHYSICS

What is the Physics?


Merupakan cabang ilmu yang paling mendasar
(fundamental) yang mempelajari tentang:
 Keadaan dan sifat-sifat benda (makro &
mikro) serta perubahannya,
 Gejala-gejala fenomena alam, dan
 Hubungan antara satu gejala dengan gejala
FISIKA lainnya.

Merupakan ilmu pengetahuan yang didasarkan


pada pengamatan eksperimental dan
pengukuran kuantitatif (Metode Ilmiah).
INTRODUCTION
Fisika

Klasik Kuantum
(sebelum 1920) (setelah 1920)

 Posisi dan Momentum partikel  Ketidakpastian Posisi dan


dapat ditetapkan secara tepat Momentum partikel
 Ruang dan waktu merupakan  Ruang dan waktu merupakan
dua hal yang terpisah satu kesatuan

Hukum Newton Dualisme


 Mekanika (Gerak & Fluida) Gelombang-Partikel
 Panas Teori Relativitas Einsten
 Bunyi
 Listrik Magnit
 Optik (Cahaya)
Besaran, Dimensi,
dan Satuan
BESARAN
Besaran (Quantity)
 Keadaan dan sifat-sifat benda yang dapat diukur
dan dinyatakan dalam nilai satuan-satuan tertentu
(kuantitatif).
 “Sesuatu” yang dapat diukur dan mempunyai
satuan.
 Besaran Fisika dibedakan menjadi dua yaitu
besaran pokok dan besaran turunan.
*Misalnya: mengukur panjang sebuah meja,
mengukur suhu air, mengukur massa batu.
Panjang • Mempunyai nilai tertentu
Suhu Besaran • Dapat diukur
Massa • Mempunyai satuan
BESARAN

Besaran Pokok
: besaran yang ditetapkan
Konseptual dengan suatu standar ukuran

Besaran Turunan
: Besaran yang dirumuskan
Besaran dari besaran-besaran pokok
Fisika
Besaran Skalar
: hanya memiliki nilai
Matematis

Besaran Vektor
: memiliki nilai dan arah
SATUAN & DIMENSI
Satuan (Unit)
 Ukuran / takaran kuantisasi dari besaran fisika.
 Standar Sistem Satuan biasanya dibagi menjadi dua:
• Sistem Satuan Internasional (SI) MKS & CGS
• Sistem Satuan Inggris atau British atau Sistem Non Metrik
Contoh:  Massa (kg, gram)
 Panjang (meter, kilometer)
Dimensi (Dimension)  Waktu (detik, menit, jam)
 Merupakan cara penulisan besaran-besaran dengan simbol-simbol
atau lambang-lambang besaran dasar.
- Kegunaan Dimensi :
1. Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran Contoh:
2. Untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau persamaan
 Massa (M)
- Metode penjabaran dimensi :
 Panjang (L)
1. Dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri  Waktu (T)
2. Setiap suku berdimensi sama
- Perlu Ditetapkan STANDAR (Disepakati NAMA Dan DEFENISI)
- Tidak Semua Besaran Perlu Standar ( Karena Jumlah Besaran
Sangat Banyak )
- Hanya Besaran Dasar Saja Yang Perlu Dibuat Standarnya

Siapa yang menetapkan standar & Satuan?

- Bureau International des Poids et Mesures (BIPM) -


- Internasional Buerau of Weight and Measures -
- Biro Berat dan Ukuran Internasional -
di Sevres Perancis
Evolusi Satuan Massa

1 kg =
Massa suatu silinder yang terbuat dari campuran platinum-iridium
dengan tinggi 39 mm dan diameter 39 mm yang disimpan di
kantor BIPM di kota Sevres, dekat Paris, Perancis.

Beberapa negara membuat duplikat massa standar yang disimpan di


lembaga standar pengukuran masing-masing.
Contoh: Amerika (National Institute of Standart and Technology/NIST)
Evolusi Satuan Panjang
1960:
1 meter ≡ jarak antara dua garis pada batang yang terbuat dari
campuran platinum-irridium yang disimpan pada kondisi tertentu
di BIPM

1 meter ≡ 1.650.763,73 kali panjang cahaya orange-red yang


dipancarkan dari lampu krypton-86 (86Kr)

Sejak 1983
1 meter ≡ jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa dalam
waktu 1 / 299.792.458 detik.

Dengan definisi terakhir ini maka kecepatan cahaya di ruang hampa


ditetapkan menjadi 299.792.458 m/s
Besaran Waktu Alat Ukur Waktu
Waktu adalah selang antara Segala sesuatu yang
berulang secara periodik
dua kejadian atau dua
contoh: rotasi bumi,
peristiwa revolusi bumi
Misalnya
Waktu Siang
= sejak matahari terbit
hingga matahari tenggelam
Waktu hidup
= sejak dilahirkan hingga
meninggal.

Jam Atom (Atomic Clock):


1 detik ≡ waktu yang diperlukan untuk
mencapai 9.192.631.770 kali periode osilasi
dari atom cesium)
Besaran dan satuan yang digunakan dalam SI *

7 Besaran Dasar (Pokok)

* Berdasar Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971
Gaussian & British Engineering System
Besaran Turunan dan Dimensi

NO Besaran Pokok Rumus Dimensi


1 Luas panjang x lebar [L]2
2 Volume panjang x lebar x tinggi [L]3
massa
3 Massa Jenis [m] [L]-3
volume
perpindahan
4 Kecepatan waktu [L] [T]-1

kecepatan
5 Percepatan
waktu [L] [T]-2
6 Gaya massa x percepatan [M] [L] [T]-2
7 Usaha dan Energi gaya x perpindahan [M] [L]2 [T]-2
8 Impuls dan Momentum gaya x waktu [M] [L] [T]-1
Prefiks atau Faktor Penggali dalam SI

NO Faktor Nama Simbol


1 10 -18 atto a
2 10 -15 femto f
3 10 -12 piko p
4 10 -9 nano n
5 10 -6 mikro μ
6 10 -3 mili m
7 10 3 kilo K
8 10 6 mega M
9 10 9 giga G
10 10 12 tera T
11 10 15 exa E
Konversi Satuan
1. Mistar/Penggaris
Dari beberapa jenis mistar yang sering
digunakan antara lain: Stik meter, memiliki
panjang 1 meter dan memiliki skala desimeter,
sentimeter dan milimeter.
2. Jangka Sorong
Bagian-bagian jangka sorong: Contoh
mengukur dimensi dalam 0,05cm
Hasil
dari suatu benda, Pengukuran
2,1c
2 3 Garis
m nonius kelima
Skala Nonius atau tepat berimpit
5
Vernier dengan
Utama
Jadi: X=2,15 cm garis skala
utama

Rahang Rahang Ketelitian Jangka


tetap Sorong Sorong adalah 0,1 mm;
mengukur dimensi
yaitu 1mm pada skala
BENDA luar suatu benda, utama, dibagi 10 skala
oleh skala nonius
Cara Membaca Skala Jangka Sorong:
1. Amati nilai terkecil dari skala nonius (Lihat Gambar)
Tingkat Ketelitian

0,1 mm

0,05 mm

0,02 mm

a) Jika jumlah skala nonius adalah 10, maka nilai terkecil skala tersebut adalah
1 mm/10 = 0,1 mm (Gambar paling atas)
b) Jika jumlah skala nonius adalah 20, maka nilai terkecil skala tersebut adalah
1 mm/20 = 0,05 mm (Gambar tengah)
c) Jika jumlah skala nonius adalah 50, maka nilai terkecil skala tersebut adalah
1 mm/50 = 0,02 mm (Gambar paling bawah)
Cara Membaca Skala Jangka Sorong:
2. Amati skala utama yang tepat dilewati skala nol nonius(Lihat Gambar)

40 mm + 2 mm =
42 mm

5 mm

37 mm
Cara Membaca Skala Jangka Sorong:
3. Tentukan Skala Nonius ke berapa yang tepat berimpit dengan skala utama
(Lihat Gambar)

Skala ke-7

Skala ke-10 (angka


5 di skala nonius)

Skala ke-23
Cara Membaca Skala Jangka Sorong:
4. Hitung kelebihan panjang yang dinyatakan oleh skala nonius

7 x 0,1 mm = 0,7 mm

10 x 0,05mm = 0,5 mm

23 x 0,02mm = 0,46 mm

5. Panjang benda yang diukur = Panjang yg ditunjukan Skala Utama + kelebihan


panjang yg ditunjukan pada Skala Nonius

a) Panjang Benda = 42 mm + 0,7 mm = 42,7 mm


b) Panjang Benda = 5 mm + 0,5 mm = 5,5 mm
c) Panjang Benda = 37 mm + 0,46 mm = 37,46mm
Metode Pengukuran Jangka Sorong:

Panjang/Diameter
bagian luar benda

Panjang/Diameter
bagian dalam benda Kedalaman benda
3. Mikrometer Sekrup
Bagian-bagian mikrometer sekrup:

Selubung Roda
Landasan Skala Selubung
Ulir Bergerigi
Utama Luar

Benda

Skala Nonius

Skala terkecil = 0,5 mm dan dibagi 50 skala oleh skala


nonius yang terdapat pada selubung luar (teromol putar)
sehinga, tingkat ketelitian alat adalah : 0,01 mm
Cara Membaca Skala Mikrometer Sekrup:
Hasil Pengukuran
1 5,5 mm

2 Skala ke-28

28 x 0,01 mm =
3
0,28 mm

5,5 mm + 0,28 mm
4
= 5,78 mm
1. Amati skala tetap yg telah dilewati silinder putar.
2. Amati skala pada silinder putar yg tepat berimpit dengan garis horizontal pada
batang tetap.
3. Pertambahan panjang ditunjukan oleh skala silinder = 28 x 0,01 mm = 0,28 mm
4. Panjang pengukuran = Skala tetap yg dilewati + pertambahan panjang pada
silinder putar.
Pengukuran & Pembacaan Mikrometer Sekrup

Anda mungkin juga menyukai