D3 Teknik Mesin
Politeknik Negeri Semarang
Abdul Syukur A, S.T, M.T,
Dasar
Sistem
Pengukuran
Tujuan:
Mendapatkan informasi penting (P, V, T, F) terkait besaran-
besaran fisika yang berhubungan dengan kelangsungan
proses, sistem, fenomena alam, dan sebagainya.
Konsep Dasar Sistem Pengukuran
Kenapa Sistem Pengukuran Diperlukan
Mengukurbesaran fisika
perangkat proses di industri
seperti aliran BBM dan gas pada
pipa, tekanan pada reaktor dsb.
Measurement, Indication, Monitoring, and Recording
kWH Meter
Pengukuran daya listrik pada rumah tangga / industri dsb.
Billing & Custody Transfer
Timbangan
Pengukuran massa atau berat untuk komoditas perdagangan
Billing & Custody Transfer
Mikrometer
Penggaris/ sekrup
Jangka sorong
meteran
Alat Ukur Massa
Neraca pegas
Neraca ohaus
Alat Ukur Waktu
Jam dinding
Jam pasir
Alat Ukur Gerak & Torsi
Pressure Differential
Transmitter Pressure Switch
Ultrasonic Level
Transmitter Mechanical Level
Measurement
Pengukuran Langsung
Harga variabel input (besaran yang diukur) dapat langsung ditayangkan
pada display, tanpa melalui suatu transduser di antara sensor dan
display.
Pengukuran Tidak Langsung
Harga variabel input (besaran yg diukur) dapat ditayangkan setelah
melalui beberapa elemen konversi variabel (transduser atau transmiter).
Ada tiga jenis pengukuran tidak langsung yaitu metoda analogi, metoda
simulasi, dan metoda telemetri.
Metode Pengukuran
Metode Nol
Pengukuran dengan cara membandingkan besaran yang diukur dengan
besaran sejenis sebagai pembanding yang diketahui. Semakin dekat
harga besaran yang diukur dengan harga besaran pembanding, maka
display akan menuju ke angka nol.
Metode Defleksi
Pengukuran dimana perbedaan harga besaran yang diukur dengan harga
besaran pembanding akan menghasilkan suatu defleksi yang dapat
ditunjukkan oleh suatu alat ukur
Metode Pengukuran
Pengukuran Pasif
Sistem pengukuran di mana daya untuk menggerakkan output
(mendapatkan hasil pengukuran atau menggerakkan display) hanya berasal
dari daya input besaran yang diukur (tanpa tambahan daya dari luar)
Pengukuran Aktif
Sistem pengukuran di mana daya untuk menggerakkan output
(mendapatkan hasil pengukuran atau menggerakkan display) tidak hanya
berasal dari daya input, tetapi dapat berasal dari daya luar yang
ditambahkan ke dalam sistem pengukuran
Metode Pengukuran
Pengukuran Analog
Respons sistem merupakan sinyal kontinue, perubahan harga variabel
sistem dapat terdeteksi secara kontinue. Hampir semua sistem
pengukuran mempunyai output sinyal kontinue.
Pengukuran Digital
Respon sistem merupakan sinyal barisan pulsa, jika sinyal pulsa
dilewatkan pada suatu timer yang di set pada panjang waktu tertentu,
maka jumlah pulsa persatuan waktu dapat dideteksi yang menyatakan
ukuran dari harga variabel yang ingin diukur
Aspek –Aspek Sistem Pengukuran
a. Ketepatan (Presisi)
Presisi berkaitan dengan pembagian skala
terkecil pada sebuah alat ukur
Alat ukur yang presisi berkaitan dengan
penunjukan yang konsisten
Misal : penggaris
Skala mm Skala cm
Lebih presisi
Aspek –Aspek Sistem Pengukuran
b. Akurasi
Akurasi parameter penting dalam
pengukuran.
Misalkan termometer yang akurat
Menunjukkan nilai yang
sama/dekat dengan nilai yang
sebenarnya
Sensitif dan berespon terhadap
perubahan kecil pada temperatur
Akurasi vs. Presisi
0 Presisi
namun tidak
Nilai akurat
sebenarnya
0
Akurat
namun tidak
presisi
0 Akurat dan
presisi
Aspek –Aspek Sistem Pengukuran
c. Karakteristik Statik Pengukuran
Aspek –Aspek Sistem Pengukuran
d. Kalibrasi
x
x
x
x
KETIDAKPASTIAN
Contoh Soal
KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian dari proses perhitungan
Jawaban
Rata-rata
Ketidakpastian
Ralat Mutlak atau
Variansi
67%
99,7%
Ketelitian atau
Keseksamaan
Analisa Pengukuran untuk Kalibrasi
Nilai Sebenarnya
Penyimpangan (Bias)
Akurasi
Error
Presisi
Contoh Pengukuran Berulang
Jumlah data pengukuran > 5 data
Ralat mutlak
Ketidakpasian Relatif
Keseksamaan (K) =
Contoh Pengukuran Berulang
Regresi Linier
Contoh Regresi Linier
Turun
Plot Grafik Regresi Linier
Klasik Kuantum
(sebelum 1920) (setelah 1920)
Besaran Pokok
: besaran yang ditetapkan
Konseptual dengan suatu standar ukuran
Besaran Turunan
: Besaran yang dirumuskan
Besaran dari besaran-besaran pokok
Fisika
Besaran Skalar
: hanya memiliki nilai
Matematis
Besaran Vektor
: memiliki nilai dan arah
SATUAN & DIMENSI
Satuan (Unit)
Ukuran / takaran kuantisasi dari besaran fisika.
Standar Sistem Satuan biasanya dibagi menjadi dua:
• Sistem Satuan Internasional (SI) MKS & CGS
• Sistem Satuan Inggris atau British atau Sistem Non Metrik
Contoh: Massa (kg, gram)
Panjang (meter, kilometer)
Dimensi (Dimension) Waktu (detik, menit, jam)
Merupakan cara penulisan besaran-besaran dengan simbol-simbol
atau lambang-lambang besaran dasar.
- Kegunaan Dimensi :
1. Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran Contoh:
2. Untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau persamaan
Massa (M)
- Metode penjabaran dimensi :
Panjang (L)
1. Dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri Waktu (T)
2. Setiap suku berdimensi sama
- Perlu Ditetapkan STANDAR (Disepakati NAMA Dan DEFENISI)
- Tidak Semua Besaran Perlu Standar ( Karena Jumlah Besaran
Sangat Banyak )
- Hanya Besaran Dasar Saja Yang Perlu Dibuat Standarnya
1 kg =
Massa suatu silinder yang terbuat dari campuran platinum-iridium
dengan tinggi 39 mm dan diameter 39 mm yang disimpan di
kantor BIPM di kota Sevres, dekat Paris, Perancis.
Sejak 1983
1 meter ≡ jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa dalam
waktu 1 / 299.792.458 detik.
* Berdasar Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971
Gaussian & British Engineering System
Besaran Turunan dan Dimensi
kecepatan
5 Percepatan
waktu [L] [T]-2
6 Gaya massa x percepatan [M] [L] [T]-2
7 Usaha dan Energi gaya x perpindahan [M] [L]2 [T]-2
8 Impuls dan Momentum gaya x waktu [M] [L] [T]-1
Prefiks atau Faktor Penggali dalam SI
0,1 mm
0,05 mm
0,02 mm
a) Jika jumlah skala nonius adalah 10, maka nilai terkecil skala tersebut adalah
1 mm/10 = 0,1 mm (Gambar paling atas)
b) Jika jumlah skala nonius adalah 20, maka nilai terkecil skala tersebut adalah
1 mm/20 = 0,05 mm (Gambar tengah)
c) Jika jumlah skala nonius adalah 50, maka nilai terkecil skala tersebut adalah
1 mm/50 = 0,02 mm (Gambar paling bawah)
Cara Membaca Skala Jangka Sorong:
2. Amati skala utama yang tepat dilewati skala nol nonius(Lihat Gambar)
40 mm + 2 mm =
42 mm
5 mm
37 mm
Cara Membaca Skala Jangka Sorong:
3. Tentukan Skala Nonius ke berapa yang tepat berimpit dengan skala utama
(Lihat Gambar)
Skala ke-7
Skala ke-23
Cara Membaca Skala Jangka Sorong:
4. Hitung kelebihan panjang yang dinyatakan oleh skala nonius
7 x 0,1 mm = 0,7 mm
10 x 0,05mm = 0,5 mm
23 x 0,02mm = 0,46 mm
Panjang/Diameter
bagian luar benda
Panjang/Diameter
bagian dalam benda Kedalaman benda
3. Mikrometer Sekrup
Bagian-bagian mikrometer sekrup:
Selubung Roda
Landasan Skala Selubung
Ulir Bergerigi
Utama Luar
Benda
Skala Nonius
2 Skala ke-28
28 x 0,01 mm =
3
0,28 mm
5,5 mm + 0,28 mm
4
= 5,78 mm
1. Amati skala tetap yg telah dilewati silinder putar.
2. Amati skala pada silinder putar yg tepat berimpit dengan garis horizontal pada
batang tetap.
3. Pertambahan panjang ditunjukan oleh skala silinder = 28 x 0,01 mm = 0,28 mm
4. Panjang pengukuran = Skala tetap yg dilewati + pertambahan panjang pada
silinder putar.
Pengukuran & Pembacaan Mikrometer Sekrup