Anda di halaman 1dari 12

Cara pengukuran besaran proses

Operasi di industry proses misalnya seperti kilang


minyak(refinery) dan petrokimia sangat bergantung pada
pengukuran dan pengendalian besaran proses.
Beberapa besaran proses yang harusdiukur dan dikendalikan
pada suatu industry proses biasanya adalah temperature(T),
Tekanan (P), laju alir(F)., dan tinggi permukaan aliran(L).
pemilihan jenis alat ukur yang sesuai dan terbaik untuk
mengukur suatu variable proses sering kali sulit dilaksanakan,
bahkan seorang engineer yang berpengalaman dan sudah
mempunyai metoda pemilihan akan mengalami demikian.
Pengukuran besaran proses
Arti pengkuran: adalah proses atau kegiatan pengukuran
merupakan perbandingan kuantitatif antara standar yang telah
ditentukan sebelumnya dengan yang diukur. Kata
diukur(measurand) digunakan untuk menunjuk parameter fisika
tertentu yang sedang diamati dan diukur, yaitu kuantitas
masukan ke oproses pengukuran.
Standar perbandingan harus mempunyai sifat yang sama
dengan yang diukur dan biasanya diatur dan ditentukan oleh
lembaga resmi atau organisasi yang diakui seperti Internationak
Organization for Standarization(ISO) , atau National bereau of
standards(NBS).

Pengukuran merupakan elemen dasar dari seetiap proses


pengendalian dimana konsep pengendalian memerlukan
penyimpangan pengukuran antara untuk kerja nyata dengan
yang diharapkan,.
DISINI ADA GAMBAR SKEMA PROSES PENGUKURAN.
Besaran Proses
Adalah besaran fisik atau kimia yang menunjukkan keadaan
proses variable ini bersifat dinamik. Artinya, nilai variable dapat
berubah spontan atau oleh sebab lain yang diketahui maupun
tidak. Diantara banyak macanm variable proses, ada 4 macam
variable dasar yaitu: Temperatur(T), Tekanan(P), Laju Alir(F),
dan tinggi poermukaan aliran(L).
1. Temperatur/Suhu(T)
Adalah ukuran keadaan thermal suatu benda yang
berhubunyan dengan kemampuan benda tersebut untuk
memindahkan panas kepada benda lain.
Macam macam alat untuk mengukur temperature/suhu ada 5,
yaitu,;
1.termometer menggunakan prinsip pemiaian zat cair.
2. thermocouple suatu konduktor logamm yang dapat
mengukur suhu melalui tegangan listrik.

3. Thermiresistor yaitu pengukuran temperature melalui


pengukurant tahan listrik.
4. Bimetal yaitu dua keeping logam yang diikat bersama-sama
pada salah satu ujungnya dan akan memuai jika dipanaskan.
5. Pyrometer yang mengukurenergi radiasi yang menginggalkan
benda panas biasanya dipakai untuk mengukur temperature yg
sangat tinggi.
Skala ukuran temperature dapat dinyatakan dalam bentuk:
1. Suhu relative: dinyatakan dalam satuan derajat Celcius
atau Fahrenheit.
2. Suhu absolute dinyatakan dalam satuan derajat Kelvin
atau derajat Rankine . titik 0 pada skala ini memungkinkan
kita melakukan pengukuran suhu yang sengat rendah.
Tekanan
Adalah gaya normal persatuan Luas .
P=f/a=roxgxh+P0
Satuan tekanan : dalam SI adalah N/m2(pascal/Pa)
Satuan tekanan dapat pula dinyatak dalam bentuk ketinggian
suatu cairan, misalnya In Hg, mm H, In H20, atau ft H20. Dan
ada juga untuk menentukan ukuran tekanan: yaitu
atmoster(atm), Bars(bar), kilogram per cmkuadrat(KG/cm2)

Beberapa besaran yang sering dijumpai dalam pengukuran


tekanan adalah:
1. Tekanan atmosferik(atmospheric pressure): tekanan udara
lingkungan sekitar(tekanan ruang) biasanya digunakan
untuk tekanan rujukan atau referensi.
2. Tekanan barometrik : disebutkan dengan nama ini karena
tekanan diukur dengan barometer.
3. Tekanan absolute: ukuran tekanan yang mengacu pada
kondisi vakum sepenuhnya atau tekanan nol.
4. Tekanan gauge: tekanan yang dinyatakan sebagai besaran
yang diukur diatas tekanan atmosferik atau referensi
lainnya.
5. Tekanan vakum: tekaanan yang diukur dibawah dari
tekanan atmosferik. Pabs=Patm-Pv
Laju Alir/Flow Rate(F)
Besaran ini digunakan untuk mengukur kecepatan aliran fluida
yang masuk atau keluar dari suatu unit alat penting untuk
diketahui guna mengevaluasi untuk kerja alat tersebut. Alat
untuk mengukur laju alir contohnya: Onfis meter,venture
meter, rotameter, tabung pitot, danlain-lain.
1. Laju alir linear: c=jarak/waktu
2. Laju alir volumetric:Q=volume/waktu
3. Laju alir massa: m=massa/waktu
4. Laju alir mol: m=Mol/waktu]

Tinggi permukaan cairan(L)


Besaran ini merupakan ukuran suatu cairan yang terjadi pada
unit proses. Pengukuran level cairan di industry mempunyai
variasi yang luas, dari bentuk yang sederhana dan murah,
elektronik,terpasang dipane, ataupun yang dipasang di local
sampain jenis yang canggih dan ruwt seperti misalnya
pengukuran berat, metode radiasi nuklir atau ultrasonic.
Pemilihan metode pengukuran level yang sesuai aplikasinya,
biasanya lebih sulit dibandingkan dengan keempat variable
utama kecuali flow. Seperti pada pengukuran flow , kondisi dari
media yang diukur kadang kadang mempunyai banyak efek
yang kurang baik pada alat ukur, sehingga data kondisi operasi
harus diketahui banyak didalam pemilihan alat ukur level.
Unit pengukuran
Bagian ini bertugas mengubah nilai variable proses berupa
besaran fisik atau kimia seperti laju alir, suhu, pH, dan
sebagainya, menjadi sinyal standar . bentuk sinyal standar yang
popular di bidang pengendalian proises adalah berupa sinyal
pneumatiki(tekanan udara) dan sinyal listrik.
Unit ini terbaagu atas dua bagian besar yaitu sensor dan
transmitter:
1. sensor yaitu elemen perasa yang langsung bersentuhan
dengan variable proses.

2. Transmitter yaitu bagian yang berfungsi mengubah sinyal


dari sensor menjadi sinyal standar agar bisa di pantau
dalam jarak jauh. Karena biasanya unit pengendali terletak
jauh dari tempat pengukuran seperti yang diterapkan
dalam pabrik .
SIStem pengukuran
Kebanyakan system pengukuran memiliki kerangka kerja yang
beraturan. Umumnya terdiri atas tiga fase:
1. Tingkat detector-pengubah atau tingkat pengindera.
2. Tingkat penyiapan sinyal.
3. Tingkat pembacaan.
Masing masing tingkat tersebut terdiri dari komponen tersendir
yang bekerja sesuan dengan prosedur.
a. Tingkat pengindera atau detector(tranduser)
Berfungsi untuk menditeksi atau menginderakan benda
yang diukur. Tranduser mengubah kuantitas fisik yang
diukur kebentuk lain dari variable fisik; seperti aliran ke
tekanan, kecepatan ke tegangan, dan lain-lain.
b. Tingkat penyiapan sinyal
Tujuannya untuk memodifikasi informasi yang diubah
sehingga inforrmasi ini dapat diterima pada tingkat
pembacaan.
c. Tingkat pembacaan akhir

Tingkat ini memberikan informasi yang di cari dalam


bentuk yang konprehensif terhadap salah satu pengendali.
Karakteristik pengukuran besaran proses
Ada 3,
Karakteristik operasi
Karakteristik Statis
Karakteristik Dinamik
Krakteristik Operasi
1. Span-rentang
Adalah pembacaan kuantitas yang diukur biasanya
ditunjukkan pada skala atau diagram. Dpat ditentukan
span dengan mencari titik tertinggi dan titik terndah. Lalu
kalibrasi dapat diulang diantara kedua titik tersebut.
Span=tinggi-rendah
2. Range/daerah
Adalah batas diantara dimana pembacaan dapat dilakukan
, contoh, thermometer dikalibrasi antara -10 C sampai 160
C. maka hanya itu range nya
3. Overrange
Jika peralatan instrument bekerja diatas daerah tertentu
yang sesuai dengan spesifikasi alat ukur tersebut
4. Resolusi

Adalah perubahan/kenaikan sinyal masukan/input terkecil


yang bisa ditunjukkan oleh suatu system pengukuran.
5. Dead band
Adalah batas maksimal nilai dari kuantitas yang ukur batas
system pengukuran alat tersebut.
6. Sensitivity
Adalah rasio antara perubahan output dengan perubahan
input pada kondisi statis.
K=perubahan output dibagi perubahan input
7. Releabilitas
Kemungkinan alat dapat dioperasikan pada lavel yang
telah disepakati dibawah kondisi operasi tertentu.
8. Drift
Adalah performance yang buruk pada peralatan industry
tapi jarang tampak sehingga perlu ketelitian saat
melakukan pengecekan perbaikan.

Karakteristik Statis
Karakteristik statis ada 8 yaitu,
1. Accuracy/ketelitian adalah jumlah maksimum perbedaan
antara hasil dengan nilai sesungguhnya dari suatu
pengukuran dengan kesalahan sistematik yang kecil.
2. Error/kesalah adalah perbedaan nyata nilai yang
sesungguhnya dan yang dihasilkan.

Kesalahan =Vr-Va
3. Precision/presisi merupakan derajat keseragaman dari
hasil yang didapatkan dari pengulangan percobaan.
4. Reproducibility
Kemampuan suatu system pengukuran untuk
menampilkan pembacaan yang sama untuk tiap input yang
dipakai pada sejumlah data pengukuran(pada kurun waktu
yang berbeda)
5. Repeability
Jika input yang konstan digunakan secara berulang pada
interval waktu yang pendek di bawah kondisi operasi
tertentu.
6. Stability
Jika input yang konstan digunakan secara berulang pada
periode waktu yang lama dibawah kondisi operasi
tertentu.
7. Hyteresis
Perbedaan maksimum antara pembacaan untuk input
yang sama jika dideteksi dengan arah yang berlawanan.
8. Linearity adalah deviasi maksimum dari hubungaan linear
antara output dan input.

Karakteristik dinamik adalah system pengukuran dan


pengendalian sangat penting dan ditetapkan oleh respon
berdasarkan test standar input tertentu.
1. Step input, jika input berubah secara tiba tiba tetapi
berubah menjadi tetap
2. Ramp input, jika perubahan terjadi secara linear terhadap
waktu dan membarikan ramp respon
3. Sine wave input, input ini memberikan respon harmonic
pada system.
Peralatan pengukuran besaran proses
Elemen sensor
Adalah bagian dari system pengukuran yang memberikan
informasi tentang kondisi yang diukur dan mentransformasikan
ke bentuk yang lebih sesuai contohnya ke menjadi ke bentuk
yang mampu di deteksi melalui computer.
Metode pengukuran .
Untuk metode pengukuran suhu dibagi menjadi 3,
1. Non elektrik
2. Elektrik
3. Radiasi
Saya hanya akan menjelaskan garis besarnya saja.

Yang pertama non elektrik , metode ini dibagi menjadi 3 lagi


karena metode ini berdasarkan sifat-sifat fisis dari ekspansi
sebuah zat,baik itu padatan, cairan, maupun gas.
1. Berdasarkan pemuaian zat cair.
Metode ini sangat akrab pada laboratorium karena sangat
sering digunakan dan relative murah untuk di pakai dalam
laboratorium. Ini adalah thermometer ,menggukan efek
pemuaian cairan dan yang paling umum digunakan adalah
merkuri.karena jika dipanaskan sebuah cairan atau fluida
akan memuai sepanjang pipa kapiler didalam
thermometer.
2. Berdasarkan pemuaian zat gas dan uap.
metode ini memanfaatkan pemuaian zat dalam bentuk gas
, biasanya di terapkann pada thermometer gas. Rangkaian
thermometer ini biasanya diisi dengan gas yang
INERT(tidak mudah bereaksi) biasanya gas N2. Jika
temperature gas bertambah , bisa 2 hal yang terjadi, gas
mengembang bebas tanpa peningkatan tekanan, lalu jika
gas tidak bisa mengembang maka tidak ada perubahan
volume maka tekanan gas akan meningkat.
3. Pemuaian zat padat.
Metode ini biasanya menggunakan 2 lempengan logam
yang mempunyai koefesien muai panjang yg berbeda yang
digabung menjadi satu.

Anda mungkin juga menyukai