Anda di halaman 1dari 44

CASE BASED DISCUSSION

CARPAL TUNNEL SYNDROME


PRIMASWARI ANNISA F / 30101407285
ADVISOR: DR. EMMY KUSUMAWATI SP.S
TOPIK DISKUSI

Anatomi Definisi CTS Faktor Resiko

Gambaran
Etiologi Patofisiologi
Klinik

Kasus; Diskusi;
Diagnosis
Kesimpulan
ANATOMI
DEFINISI CTS

• American Academy of Orthopaedic Surg:


• CTS adalah gejala neuropati kompresi dari N. Medianus di
tingkat pergelangan tangan, yang ditandai dengan peningkatan
tekanan pada terowongan karpal dan penurunan fungsi saraf
di bagian itu.
ETIOLOGI & FR

Herediter
• Neuropati herediter yang cenderung mjd pressure palsy ex. HMSN (Hereditary Motorsensory Neuropathies)

Trauma
• Dislokasi, Fraktur atau Hematom pada lengan bawah dan pergelangan tangan, sprain

Pekerjaan
• Gerakan mengetuk atau fleksi dan esktensi pergelangan tangan yang berulang – ulang. Sering mengetik, dll

Infeksi
• Tenosinovitis, TB, Sarkoidosis

Metabolik
• Gout, Hipotiroid,
FAKTOR RISIKO
PATOFISIOLOGI
GAMBARAN KLINIK
PHYSICAL EXAMINATION

• Phalen's test : Penderita diminta melakukan fleksi tangan secara maksimal. Bila dalam
waktu 60 detik timbul gejala seperti CTS, tes ini menyokong diagnosis. Beberapa penulis
berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosis CTS.
• Torniquet test : Pada pemeriksaan ini dilakukan pemasangan tomiquet dengan
menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik. Bila
dalam 1 menit timbul gejala seperti CTS, tes ini menyokong diagnosis.
• Tinel's sign : Tes ini mendukung diagnosis bila timbul parestesia atau nyeri pada daerah
distribusi nervus medianus jika dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi
tangan sedikit dorsofleksi.
PHYSICAL EXAMINATION

• Flick's sign : Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerakgerakkan jari-jarinya. Bila
keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosis CTS. Harus diingat bahwa tanda ini
juga dapat dijumpai pada penyakit Raynaud.
• Thenar wasting : Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otototot thenar.
• Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat
dinamometer
• Wrist extension test : Penderita diminta melakukan ekstensi tangan secara maksimal, sebaiknya
dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan. Bila dalam 60 detik timbul
gejala-gejala seperti CTS, maka tes ini menyokong diagnosis CTS.
• Pressure test : Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari. Bila dalam
waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti CTS, tes ini menyokong diagnosis.

• Luthy's sign (bottle's sign) : Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol
atau gelas. Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat, tes dinyatakan
positif dan mendukung diagnosis

• Pemeriksaan sensibilitas : Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination)
pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus, tes dianggap positif dan menyokong diagnosis

• Pemeriksaan fungsi otonom : Pada penderita diperhatikan apakah ada perbedaan keringat, kulit
yang kering atau licin yang terbatas pada daerah inervasi nervus medianus. Bila ada akan mendukung
diagnosis CTS.
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
Terapi Konservatif Terapi Operatif
1. Istirahatkan Pergelangan Tangan
2. OAINS
3. Pemasangan Bidai
4. Nerve Gliding (Latihan ROM)
5. Injeksi Steroid
Dexamethason 1-4 mg atau Hidrokortison 10
– 25mg atau Metilprednisolon 20mg / 40mg
6. Vitamin B6 (Piridoksin)
7. Fisioterapi
STATUS PASIEN
IDENTITAS UMUM

Identitas Penderita
• Nama : Ny. S
• Umur : 77 tahun
• Status : Menikah
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Petani
• Alamat : Brangsong, Kendal
• Status Pasien : Rawat Jalan Poliklinik Saraf
Keluhan Utama
• Kesemutan pada kedua tangan
Riwayat Penyakit Sekarang
• Lokasi : pergelangan tangan, telapak tangan hingga jari-jari tangan kanan terutama jempol, telunjuk dan jari tengah
• Onset : 4 bulan sebelum masuk RS

• Kualitas : Nyeri dirasakan berasal dari pergelangan tangan kanan, disertai dengan rasa kesemutan, terkadang ada
sensasi seperti nyut - nyutan, dirasakan semakin memberat terutama pada malam hari, nyeri tidak menjalar ke
bagian lengan atas
• Kuantitas : Nyeri dirasakan hilang timbul
• Faktor modifikasi
• Faktor memperberat : memberat ketika pasien melakukan aktivitas sehari – harinya seperti mencabut rumput, dan
bekerja di sawah.
• Faktor memperingan : nyeri berkurang bila tangan dikibas-kibaskan.
• Kronologi : 4 bulan yang lalu pasien merasakan tebal-tebal di jari-jari tangannya. Awalnya pada jempol dan
telunjuk pada tangan kanan lalu lama-kelamaan memberat. Pasien tidak mengobati keluhannya. Hingga 1
minggu terakhir pasien merasa nyeri dan sering kesemutan pada daerah pergelangan tangan, telapak hingga
ke jari-jari tangan kanan, terdapat rasa seperti disetrum. Pekerjaan sehari-hari pasien adalah sebagai petani.
Pasien mencuci baju keluarganya sendiri dan masih sering menyapu rumah sendiri. Pasien menyangkal
riwayat bengkak dan panas di pergelangan tangan. Pasien menyangkal riwayat jatuh menumpu pada tangan.
Pasien menyangkal kebiasaan tidur menumpu pada pergelangan tangan. Pasien menyangkal riwayat
kelemahan anggota gerak atau nyeri yang menjalar dari tengkuk, leher ke pergelangan tangan.
• Keluhan lain : mual (-), muntah (-), nyeri kepala (-), kelemahan anggota gerak (-), demam (-), nyeri bahu (-),
nyeri lengan atas-bawah (-)
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Keluarga
 Riwayat keluhan serupa :-
Riwayat keluhan serupa : -
 Riwayat trauma kepala :-
Riwayat penyakit HT :-
 Riwayat penyakit HT :-
 Riwayat penyakit jantung : - Riwayar penyakit DM :-
 Riwayat penyakit paru :- Riwayat Sosial Ekonomi
 Riwayar penyakit DM :- Pengobatan tidak ditanggung asuransi
 Riwayat kolesterol :-
kesehatan
 Riwayat stroke :-
 Riwayat gastritis :-
PEMERIKSAAN FISIK

Status Present
• Tingkat Kesadaran: Compos Mentis
• GCS : E4M6V5
• Tekanan darah : 130/80 mmHg
• HR : 72 x/menit
• RR : 20 x/menit
• Suhu : 36,4oC
• Status Internus • Abdomen
• Kepala : mesocephal • Inspeksi : datar
• Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
• Mata : Konjungtiva Anemis : (-/-) Sklera Ikterik :
(-/-) Pupil : (3mm/3mm) Refleks Cahaya : (+/+) • Perkusi : timpani (+)
• Auskultasi: bising usus (+) normal
• Thorax
• Inspeksi : simetris kanan kiri • Extremitas
• Palpasi : pergerakan paru simetris, Superior Inferior
stem fremitus kanan = kiri
• Oedem -/- -/-
• Perkusi : sonor seluruh lapang paru
• Akral dingin -/- -/-
• Auskultasi: suara dasar vesikuler (+/+)
Status Neurologis SENSIBILITAS

Pemeriksaan Motorik • Taktil : DBN

• Inspeksi : tidak ada kelainan di ekstremitas superior et • Nyeri : DBN


inferior, dextra et sinistra.
• Thermi : Tidak dilakukan
• Palpasi : otot kenyal, tidak ada nyeri
• Diskriminasi 2 titik : DBN
• Badan dan Anggota Gerak
• Posisi : DBN
BADAN
• REFLEK
• MOTORIK
• Reflek kulit perut : Tidak dilakukan
• Respirasi : DBN
• Reflek kremaster : Tidak dilakukan
• Duduk : DBN
MOTORIK SENSORIK
Motorik Superior Inferior Superior Inferior

Pergerakan B/B B/B Taktil DBN / DBN DBN / DBN


Nyeri DBN / DBN DBN / DBN
Kekuatan 55/55 55/55
Thermi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tonus Normotonus Normotonus
Diskriminasi 2 DBN / DBN DBN / DBN
Klonus - - titik
Trofi Eutrofi Eutrofi Posisi DBN / DBN DBN / DBN

R. FISIOLOGIS R PATOLOGIS
Dx Sx Hoffman - -

Biceps ++ ++ Trommer - -

Triceps ++ ++ Babinski - -
Patella ++ ++ Chaddock - -
Achilles ++ ++ Oppenheim - -
Gerakan-gerakan Abnormal
 Tremor :-
 Athetosis :-
 Korea :-
 Hemibalismus : -
Alat Vegetatif
 Miksi : DBN
 Defekasi : DBN
PEMERIKSAAN N. CRANIALIS

N.I ( OLFAKTORIUS) : Tidak dilakukan


N II ( OPTIKUS)
• tajam penglihatan : Tidak dilakukan
• lapang penglihatan : Tes konfrontasi DBN
• melihat warna : Tidak dilakukan
• funduskopi : Tidak dilakukan
N III ( OKULOMOTORIUS ), N IV (TROKLEARIS ), N VI (ABDUCENS )

Dx Sx
PERGERAKAN BOLA DBN DBN
MATA
NISTAGMUS - -
EKSOFTALMUS - -
PUPIL bulat,isokor,ø 3mm bulat,isokor,ø 3mm

STRABISMUS - -
DIPLOPIA - -
• N V (TRIGEMINUS)
Dx Sx
MEMBUKA MULUT DBN DBN

MENGUNYAH DBN DBN

MENGGIGIT DBN DBN

SENSIBILITAS DBN DBN


MUKA
REFLEK KORNEA Tidak dilakukan Tidak dilakukan

REFLEK MASSETER Tidak dilakukan Tidak dilakukan


• N VII (Fasialis)
Dx Sx
MENGERUTKAN DAHI DBN DBN

MENUTUP MATA DBN DBN


LIPATAN NASOLABIAL DBN DBN

MENGGEMBUNGKAN PIPI DBN DBN

MEMPERLIHATKAN GIGI DBN DBN

MENCUCUKAN BIBIR DBN DBN

PENGECAPAN 2/3 Tidak dilakukan Tidak dilakukan


ANTERIOR LIDAH
• N VIII (Vestibulochoclearis)
Dx Sx

SUARA BERBISIK DBN DBN

TES WEBER Tidak dilakukan Tidak dilakukan

TES RINNE Tidak dilakukan Tidak dilakukan

TES SCHWABACH Tidak dilakukan Tidak dilakukan


N IX (GLOSSOPHARINGEUS) N XI (ACCESORIUS )
• Pengecapan 1/3 post lidah: Tidak dilakukan • Mengangkat bahu : DBN
• Sensibilitas faring : Tidak dilakukan • Memalingkan kepala : DBN
N X ( VAGUS ) N XII ( HYPLOGOSSUS )
• Arkus faring : Simetris • Pergerakan lidah : Simetris
• Berbicara : DBN • Tremor lidah :-
• Menelan : DBN • Artikulasi : Jelas
Pemeriksaan tambahan :
• Phalen sign : +/-
• Tinnel sign : +/-
• Flick sign : +/-
• Thenar wasting : -/-
Diagnosis Banding
 Carpal Tunnel Syndrome
 Cervical Radiculopathy
 Pronator Teres Syndrome
 Dequervain Syndrome
DIAGNOSA

• Diagnosis Klinis
Hiperestesia wrist & palmar dextra, digiti 1, II, III dextra
• Diagnosis topis
N. Medianus dextra dalam carpal tunnel
• Diagnosis Etiologis
Carpal Tunnel Syndrome dextra
USULAN PP

• Pemeriksaan Neurofisiologi
• EMG  untuk mengetahui adanya fibrilasi, polifasik, gel positif dan
berkurangnya motor unit pada otot – otot thenar ( 31% normal pada kasus
CTS )
• Pemeriksaan Radiologi
• Apakah ada kausa lain spt fraktur atau artritis
• Pemeriksaan Laboratorium
• Bila etiologi belum jelas, lakukan pemeriksaan lain spt kadar gula darah, kadar
hormone tiroid, atau darah lengkap
TERAPI

• R/ Ibuprofen tab 400mg no XIV


S2dd1 p.c
• R/ Mecobalamin cap 500mg no VII
S1dd1
• R/ Omeprazole cap 20mg no XIV
S2dd1 ac
EDUKASI

• Stretching berkala
• Hindari aktivitas yang memicu seperti mencabut
rumput, dan menanam di sawah
DISKUSI
Seorang pasien dengan keluhan berupa ibu jari, telunjuk, dan jari tengah kanan
ini kesemutan. Penegakan diagnosis ini ditegakkan sesuai dengan keadaan klinis pada
anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Kejadian carpal tunnel syndrome paling sering terjadi pada seorang yang sering
menggunakan tangannya untuk aktivitas yang memerlukan detail terutama
oleh tangan. Oleh karena itu, pasien sering merasa kesemutan, dan nyeri pada tangannya.
Hal ini dapat dijelaskan dari patofisiologi yang ada. Dimana area terowongan karpal n.
medianus sering terjepit. N. medianus adalah saraf yang paling sering terkena cedera /
trauma langsung. Tekanan pada n. medianus dapat menimbulkan rasa kesemutan atau
hiperesterisa dari CTS.
Kasus pada pasien ini juga memiliki kesesuaian dengan teori yang sudah
dijelaskan. Kesesuaian itu antara lain pasien adalah seorang
perempuan, dimana paling banyak pasien adalah perempuan dibanding
laki-laki. Terjadi pada ibu jari, telunjuk, dan jari tengah. Kesesesuaian
yang lain adalah usia lanjut. Faktor resiko lain juga dimiliki yaitu
kemungkinan gerakan berulang dan atau trauma pada jari
sebagai akibat pekerjaan sebagai petani.
KESIMPULAN
Telah diperiksa pasien Ny. S, usia 77 tahun dengan pekerjaan sebagai petani. Keluhan yang dirasakan
adalah kesemutan pada kedua tangan. Keluhan sudah dirasakan selama 4 bulan.
Pemeriksaan fisik yang dilakukan menunjukkan tanda vital dalam batas normal, status neurologis
dalam batas normal. Sedangkan pada status lokalis mendapat hasil bahwa jari 1, 2, 3 tangan kanan
tidak didapati atrofi otot, phalen test (+), tinnel test (+), flick sign (+).
Diagnosa CTS ditegakkan melalui gejala klinis diatas tanpa perlu pemeriksaan penunjang. Pasien
telah diberi penatalaksanaan farmakologi ka diklofenak 50 mg S2dd, mecobalamin 500mg S1dd,
omeprazole 20mg S2dd1, serta diedukasi untuk sering stretching pergelangan dan jari – jari tangan
secara berkala. Prognosis pada pasien ini adalah baik.

Anda mungkin juga menyukai