Anestesi 2019 BARU
Anestesi 2019 BARU
Tujuan :
Menghilangkan rasa takut dan cemas.
Membuat amnesia.
Memberikan analgesia.
Mencegah muntah.
Mengurangi sekresi.
Memperlancar dan mempermudah induksi.
Mengurangi dosis obat anestesi.
Menekan reflek-reflek yang tidak diharapkan.
Menentukan salah satu teknik anestesi.
Obat premedikasi
Gol. Anti cholinergic : Gol. Tranquilizer (neuroleptic)
atropine. Droperidol
scopolamine. Gol. Antihistamin
glycopyrolate. Difenhidramin
Gol Hypnotic-sedative : Gastrokinetik :
barbiturate : luminal. Metoklopramid
benzodiazepine : diazepam, H2 Antagonis :
midazolam. Simetidin
Gol. Analgetic-narcotic : 5 HT Antagonist :
morphine. Ondancentron
pethidine.
ANESTESI UMUM
Anestesi umum adalah menghilangkan rasa
sakit seluruh tubuh secara sentral disertai
hilangnya kesadaran yang bersifat
reversible. Perbedaan dengan anestesi lokal
antara lain, pada anestesi lokal yang
terpengaruh syaraf perifer, sedang pada
anestesi umum yang terpengaruh syaraf
pusat dan pada anestesi lokal tidak terjadi
kehilangan kesadaran.
TANDA – TANDA ANESTESIA
TRIAS ANESTESIA
1. ANALGESIA
2. HIPNOSIS (SEDASI)
3. RELAKSASI
non depolarizing
catecholamine release meningkatkan tensi, nadi cardiac
output.
Introic (+), vogolytic
Structure : mirip steroid
Ekskresi : terutama melalui ginjal, sebagian empedu
Golongan long acting.
VECURONIUM
non depolarizing
Homolog pancuronium
Medium acting
Tidak histamine release
Perubahan cardio vascular tidak bermakna
Ekskresi sebagian besar lewat ginjal
ATRACURIUM
Non Depolarizing
Histamine release
blockade ganglion sympathic, dilatasi kapiler, inotropic (-)
ekresi terutama melalui ginjal
kumulatif
REGIONAL ANESTESIA
Ada 2 macam :
1.Spinal analgesia
desposisi obat pada rongga sub arachnoide
2.Epidural analgesia
desposisi obat pada rongga epidural or extradural
Kontra – Indikasi.
Absolut Relatif
skill kurang sirkulasi terganggu
infeksi ditempat puntie (Cardiac output).
waktu pembekuan
memanjang, penyakit Carcdiovascular defect
perdarahan, anti coagulant IHD
therapy
hypovolemia
Anatomical defect
menolak
scoliosis
septicemia Perforasi TGI
neurologic disordes MAD inhibitor therapy
TIK meninggi
SYOK
DEFINISI
Syok
Progresif
Memburuk
KLASIFIKASI :
Tindakan:
- Baringkan pasien dengan posisi shock (kaki lebih tinggi)
- Adrenalin: dewasa 0,3 - 0,5 mg SC (lar 1 : 1000), anak = 0,01 mg/kg
subkutan
- Pasang infus NaCI 0,9 %
- Kortikosteroid: Dexametason 0,2 mg/kg i.v.
Bila terjadi bronchospasme dapat diberikan aminophyllin 5 - 6 mg/kg i.v bolus pela-pelan,
lanjutkan drip 0,4 - 0,9 mg/kg/min.
Fungsi adrenalin: meningkatkan kontraktilitas myocard, vasokonstriksi vaskuler, meningkatkan
tekanan darah dan bronkodilatasi.
b. Syok neurogenik
Sering terjadi pada cervical atau high thoracic spinal cord injury dan dengan karakteristik
hipotensi, sering disertai bradikardi.
Gangguan neurologis: paralisis flasid, kehilangan reflex ekstremitas
1. Pediatric
0 - 10 kg: 4 ml / kg bb/jam atau 100 ml/kgbb/24 jam
10 - 20 kg: 40 ml + 2ml/kgbb/jam atau 1000 ml/24 jam + 50
ml/kgbb/24 jam
>20kg : 60 ml/jam + 1ml/kgbb/jam atau 1500cc/24 jam +
25ml/kgbb/24jam
2. Adult
1,5 - 2 ml/kgbb/jam atau 40 – 50 ml/kg/bb/24 jam
DEHIDRASI
Dehidrasi berkaitan dengan kehilangan elektrolit.
Osmolaritas ditentukan oleh kadar ion Na+, normal = 270 –
290 MQsm/l.
Derajat Dehidrasi
Infant Child and adult
Transfusi dengan :
Whole Blood
( Hb dikehendaki – Hb awal ) x BB x 6 = …….. ml
• circulating
Guide line 2010 • Airway
(CAB) • Breathing
• 100 – 120x/mnt
GUIDELINE
2015
Berbuat Sesuatu
lebih baik daripada
tidak berbuat sama
sekali
BRADIKARDI SERIUS :
DISERTAI SAKIT DADA, SESAK
NAPAS, PENURUNAN BRADIKARDITIDAK SERIUS
KESADARAN, HIPOTENSI DAN
GAGAL JANTUNG
• Atropin 0,5 – 1 mg IV bolus • Observasi
• TCP (transcutaneus Pacemaker) • Tidak ditemukan dua irama
• Dopamin 5-20 mcg/kgBB/mnt berbahaya AV Blok derajat II dan AV
• Adrenalin 2 – 10 mcg/mnt Blok derajat III (Total AV Blok)
terkait dengan AMI Anteroseptal
• Tidak memerlukan terapi
TAKIKARDI
TAKIKARDI STABIL TAKIKARDI TIDAK STABIL