Oleh
Veragita Mayasari, S.Ked
Dosen Pembimbing :
dr. Fadil Rulian Sp.A
2
Hubungan faktor-faktor risiko
Data tentang jumlah kejadian
terkait bronkiolitis berat pada
bronkiolitis berat beserta
anak-anak yang dirawat di rumah
outcomenya di negara
sakit tidak banyak diteliti di
berkembang masih kurang
Meksiko
3
Metode dan Desain -
Penelitian
Penelitian case-control retrospektif meliputi
semua anak berusia 2 tahun atau dibawahnya
Kriteria Inklusi
yang dirawat dengan bronkiolitis berat di IGD
Rumah Sakit Umum Guadalajara Dr. Juan I. • Diagnosis bronkiolitis berat
Menchaca dari September 2012 - Januari 2015. • Usia 2 tahun atau dibawahnya
• Tanggal lahir selama masa studi
• Tempat kelahiran di Jalisco,
Kriteria Eksklusi Meksiko
• rawat inap sebelumnya dengan • Virus respirasi terdeteksi pada
bronkiolitis aspirasi nasofaring
• Penggunaan bronkodilator atau
kortikosteroid sebelumnya
Kontrol
• Kurangnya gejala klinis infeksi
• Anak-anak sehat yang berusia 2 tahun atau
pernapasan dan / atau data
dibawahnya, tanpa riwayat gejala pernapasan
demografis
atau rawat inap sebelumnya selama 6 bulan
• tempat lahir di luar daerah cakupan
terakhir, yang lahir di area cakupan dan
• Tidak adanya virus respirasi yang
- berkunjung ke departemen pengobatan
diisolasi dalam aspirasi nasofaring
preventatif di rumah sakit kami. 4
Kuesioner
5
Kuesioner
6
Hasil
Faktor resiko :
Jenis kelamin laki-laki, memiliki PDA, riwayat
asma/ alergi ibu, paparan rokok, kepadatan
penghuni rumah, hewan peliharaan
8
Diskusi
RSV tipe A atau B adalah virus yang paling
sering terisolasi, dan semua infeksi virus
campuran meliputi RSV beserta virus
pernapasan lainnya.
Hasil
Penelitian
9
Diskusi
“Pajanan terhadap rokok adalah
satu-satunya faktor risiko
independen yang berkaitan dengan
Hasil bronkiolitis berat yang dirawat di
Penelitian IGD rumah sakit kami.”
3 4
Faktor lingkungan
“Tinggal dalam rumah dengan
Faktor Protektif
penghuni yang ramai, memiliki hama
(misalnya, rayap, kutu, kutu, atau “Jadwal vaksinasi yang lengkap adalah
hewan pengerat) atau kutu kecoa di faktor protektif untuk mencegah
rumah, dan hidup berdampingan bronkiolitis viral berat”.
dengan hewan peliharaan.” “perawatan prenatal yang memadai
Hal ini menggambarkan status
1 2 dan mengkonsumsi kalsium selama
Faktor keluarga kehamilan merupakan faktor protektif”.
Ekonomi rendah, dan sesuai
Dengan penelitian “Riwayat asma dan alergi“ Sesuai Belum ada laporan dari penelitian
Sebelumnya. dengan penelitian sebelumnya sebelumnya.
“paparan rokok selama kehamilan
tidak berkaitan dengan bronkiolitis
berat “.
Kemungkinan dampak kampanye
melawan rokok saat kehamilan di
Meksiko.
11
Perbandingan pada status sosial ekonomi atau tingkat pendidikan
Keterbatasan antara orang tua pasien dan kontrol tidak memungkinkan karena
Penelitian informasi ini kurang lengkap pada sebagian besar kasus.
12
Kesimpulan
Paparan terhadap rokok merupakan faktor resiko utama peningkatan risiko rawat inap anak dan bayi karena
bronkiolitis. Sedangkan jadwal vaksinasi yang lengkap adalah faktor protektif untuk mencegah bronkiolitis viral
berat.
Harus mengembangkan vaksin terhadap infeksi RSV. Selain itu, untuk meminimalkan paparan anak terhadap
merokok, Kementerian Kesehatan Nasional harus memperkuat kampanye publik untuk menghindari paparan rokok
terhadap bayi-bayi dan anak-anak.
13
Telaah Jurnal
Patient Intervention
Semua anak berusia 2 tahun atau dibawahnya yang Penelitian ini berupa case control retrospektif.
dirawat dengan diagnosis bronkiolitis berat di IGD Dilakukan pengisian kuesioner pada anak yang
Rumah Sakit Umum Guadalajara Dr. Juan I. mengalami bronkiolitis viral berat dan wawancara
Menchaca dari September 2012 hingga Januari 2015 kepada sang ibu.
meliputi 134 anak-anak berusia 2 tahun atau
dibawahnya yang mengalami bronkiolitis viral berat, Data yang dikumpulkan berupa data demografis,
dan 134 kontrol dengan usia yang disesuaikan. riwayat kesehatan anak-anak, riwayat kesehatan
keluarga dan faktor lingkungan.
Selain itu dilakukan review terhadap data rekam
medik sang anak oleh 2 dokter spesialis anak.
14
Dilakukan perbandingan informasi klinis pada anak yang
mengalami bronkiolitis viral berat dengan anak sehat
Comparison yang datang untuk kontrol kesehatan, dalam periode
waktu yang sama (kelompok kontrol).
15
Outcome
RSV tipe A (23,6%) dan tipe B (17,6%)
adalah yang paling sering menyebabkan
bronkiolitis viral berat.
16
Va l i d i t y
Metode Penelitian Penelitian ini bersifat case-control retrospektif.
Sumber Data Sumber data yang didapat berupa data primer yang didapat langsung menggunakan kuesioner saat
anak masuk IGD dan melalui wawancara dengan ibu.
Wa k t u P e n e l i t i a n Lama waktu penelitian ini adalah 2 Tahun 4 Bulan dari September 2012 hingga Januari 2015.
Subyek Penelitian Anak berusia 2 tahun atau dibawahnya yang berobat ke IGD Rumah Sakit Umum Guadalajara Dr.
Juan I. Menchaca dengan diagnosa bronkiolitis berat dari September 2012 hingga Januari 2015.
17
Validity
1 2 3
Tu j u a n Analisa
Program
Penelitian Statistik
Menganalisis prevalensi infeksi virus Data variabel kontinu dilaporkan dalam Program yang digunakan untuk analisa
pernafasan pada anak-anak 2 tahun bentuk mean dan standar deviasi (SD). statistik pada penelitian ini tidak
atau dibawahnya dan memperkirakan Data demografis, virus pernapasan dicantumkan pada jurnal ini.
hubungannya dengan faktor risiko yang terdeteksi, dan faktor risiko ditampilkan
telah ditetapkan pada bronkiolitis viral sebagai frekuensi dan proporsi yang
berat yang dirawat di IGD di rumah sakit sederhana.
umum di Meksiko. Asosiasi statistik ditentukan oleh uji t
Student, uji Chi-square, atau uji Fisher
exact, jika dibutuhkan.
18
Telaah Jurnal
Importance Applicable
Bronkiolitis menyebabkan morbiditas dan mortalitas Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
yang signifikan pada bayi dan anak di seluruh dunia bahan edukasi terhadap orang tua pasien
dan merupakan salah satu kondisi klinis yang paling
mengenai bahaya paparan rokok dan
sering ditangani oleh dokter spesialis anak.
pentingnya imunisasi lengkap.
Di meksiko data tentang jumlah kejadian, outcome,
dan faktor-faktor resiko yang berkaitan pada anak Data dari penelitian ini juga dapat digunakan
dengan bronkiolitis berat masih jarang. sebagai dasar untuk dilakukan penelitian
serupa di Indonesia.
19
TERIMA KASIH!