Anda di halaman 1dari 51

PEDOMAN PENYUSUNAN SOP

PROGRAM PERKESMAS
DI PUSKESMAS
IPKKI JAWA BARAT
Bhakti permana
WARNA APA ?
MERAH
KUNING
HIJAU
HITAM
BIRU
COKLAT
POKOK BAHASAN
• Pengertian
• Tujuan dan Manfaat
• Jenis SOP
• Langkah penyusunan
• Format SOP
• Garis Besar Dokumen SOP Perkemas
PENDAHULUAN
• UU No 38/2014: peran pemberi asuhan keperawatan, penyuluh
dan konselor bagi klien, pengelola pelayanan keperawatan, peneliti
keperawatan, pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang,
dan/atau pelaksana tugas dlm keadaan keterbatasan ttt.
• Perawat Puskesmas: pelayanan asuhan keperawatan : UKP - UKM.
• optimal dan sesuai aturan  dikembangkan Standar Operasional
Prosedur (SOP), Instruksi Kerja (IK) dan berbagai Formulir (FM) di
bidang Perkesmas.
referensi
• Permenpan No. 35/2012
• Peraturan Bupati Bandung Nomor 43 Tahun
2017 Tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
• Modul Pelatihan Perkesmas
PENGERTIAN
Standar Operasional Prosedur
• adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai
proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus
dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan
Instruksi Kerja
• adalah petunjuk kerja terdokumentasi yang dibuat secara rinci, spesifik
dan bersifat instruktif, yang dipergunakan oleh pekerja sebagai acuan
dalam melaksanakan suatu pekerjaan spesifi k agar dapat mencapai hasil
kerja sesuai persyaratan yang telahditetapkan.
Formulir
• adalah sebuah kertas yang berisi beberapa pertanyaan formal yang harus
diisi.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan
• Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif,
konsisten/seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku.
Manfaat
• Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
• Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
• Memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melaksanakan
pekerjaannya.
LANGKAH PENYUSUNAN SOP

Penilaian dan
Monitoring
Pengembanga Penerapan
Persiapan dan Evaluasi
n Kebutuhan SOP
SOP
SOP
persiapan

• Membentuk tim dan kelengkapannya


• Melakukan pelatihan-pelatihan bagi anggota tim
• Identifikasi kebutuhan SOP
• Pengkajian peraturan / petunjuk teknis setiap kegiatan;
• Penyusunan rancangan SOP
Penilaian dan Pengembangan
Kebutuhan SOP
1. Identifikasi SOP
• analisis tugas dan fungsi dan/atau
• identifikasi output kegiatan (end Product), baik
yang berdimensi produk maupun jasa/
kegiatan;
• identifikasi tahapan pelaksanaan kegiatan
dalam rangka menghasilkan ouput kegiatan
(end Product)
• merumuskan judul SOP
N Sub Judul SOP No SOP
Tugas Pokok Fungsi Output Aspek
O Fungsi
2. Penulisan SOP
• terdiri dari bagian identitas SOP AP dan
Flowchart.
3. Pengujian dan riviu SOP
• Simulasi: oleh tim penyusun SOP
• uji coba: melibatkan Pelaksana yang sebenarnya
4. Pengesahan SOP
• tahapan penandatangan dan dinomori
Penerapan SOP

• Setiap Pelaksana mengetahui SOP yang baru/ diubah dan mengetahui


alasan perubahannya;
• Salinan/ copy SOP disebarkan sesuai kebutuhan dan siap diakses oleh
semua pengguna yang potensial;
• Setiap Pelaksana mengetahui perannya dalam SOP dan dapat
menggunakan semua pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki
untuk menerapkan SOP secara aman dan efektif;
• Terdapat sistem untuk memantau kinerja, mengidentifikasi masalah-
masalah yang mungkin muncul dan menyediakan dukungan dalam
proses penerapan SOP.
Monev

Monitoring
• diarahkan untuk membandingkan dan memastikan kinerja Pelaksana
sesuai dengan maksud dan tujuan yang tercantum dalam proses SOP
yang telah ditetapkan.
Evaluasi
• melihat kembali tingkat keakuratan dan ketepatan SOP yang sudah
disusun dengan proses penyelenggaraan tugas dna fungsi organisasi.
• paling sedikit 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun.
Perbaikan/ revisi perlu dilakukan bila:
• Alur SOP sudah tidak sesuai dengan
keadaan yang ada,
• Adanya perkembangan Ilmu dan
Teknologi (IPTEK) pelayanan kesehatan,
• Adanya perubahan organisasi atau
kebijakan baru,
• Adanya perubahan fasilitas.
• Peraturan Kepala Puskesmas tetap
berlaku meskipun terjadi penggantian
Kepala Puskesmas.
JENIS SOP - cakupan dan besaran kegiatan
• SOP Makro: integrasi dari beberapa SOP (SOP mikro)
yang membentuk serangkaian kegiatan dalam SOP
tersebut
• Contoh: Penyelenggaraan Bimbingan Teknis
• SOP Mikro: kegiatannya menjadi bagian dari
kegiatan SOP (SOP makro) yang lebih besar
cakupannya
• Contoh: SOP Persiapan Bimbingan Teknis, SOP
Pelaksanaan Bimbingan Teknis, dan SOP Pelaporan
Bimbingan Teknis.
JENIS SOP - sifat kegiatan
• SOP Teknis: adalah Prosedur standar yang sangat rinci dari kegiatan
yang dilakukan oleh satu orang pelaksana dengan satu peran atau
jabatan
• Contoh: pengoperasian alat-alat medis, penanganan pasien pada unit gawat
darurat
• SOP Administratif: adalah prosedur standar yang bersifat umum dan
tidak rinci dari kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang
Pelaksana dengan lebih dari satu peran atau jabatan
• Contoh: SOP Pelayanan Pengujian Sampel Di Laboratorium, SOP Pelayanan
Perawatan Pasien
Format SOP
• Prinsip: “Format” SOP institusi harus “SERAGAM’’.
• Format terbaik SOP adalah format yang sederhana dan dapat
menyampaikan informasi yang dibutuhkan secara tepat serta
memfasilitasi implementasi SOP secara konsisten sesuai dengan
tujuan penyusunan SOP.
Empat faktor penentuan format
berapa banyak keputusan yang akan dibuat dalam
suatu prosedur;

berapa banyak langkah dan sub langkah yang


diperlukan dalam suatu prosedur;

siapa yang dijadikan target sebagai pelaksana SOP;


dan

apa tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan SOP


ini.
Bentuk format
SOP
langkah sederhana (Simple
Steps):
• kurang dari 10 langkah
• prosedur rutin dan
sederhana
• hanya ada beberapa orang
yang akan melaksanakan
prosedur
Tahapan berurutan
(Hierarchical Steps):
• lebih dari 10 langkah
• membutuhkan informasi
lebih detail
• hanya memerlukan sedikit
pengambilan keputusan
• dijabarkan kedalam sub-sub
langkah secara terperinci.
• grafik (Graphic): banyak
kegiatan yang panjang
dan spesifik
• dijabarkan ke dalam sub-
sub proses yang lebih
pendek yang hanya berisi
beberapa langkah
• diperlukan adanya suatu
foto atau diagram
• ditujukan untuk
pelaksana eksternal
organisasi
Diagram Alir (Flowcharts):
diperlukan pengambilan
keputusan yang banyak dan
membutuhkan jawaban “
ya” atau “tidak
• melibatkan beberapa
simbol
• td 2 jenis :
• Linear Flowcharts (diagram
alir linier) – unsur kegiatan
dan pelaksana
digabungkan, sop teknis
dan
• Branching Flowcharts
(diagram alir bercabang),
dipisahkan unsur pelaksana
dan kegiatan, sop
administratif
Format sesuai kebijakan
• Format Diagram Alir Bercabang (Branching Flowcharts)
• Menggunakan hanya Lima Simbol Flowcharts
• Simbol Kapsul : kegiatan mulai dan berakhir;
• Simbol Kotak: proses atau kegiatan eksekusi;
• Simbol Belah Ketupat: kegiatan pengambilan keputusan;
• Simbol Anak Panah: arah proses kegiatan
• Simbol Segilima: hubungan antar simbol yang berbeda halaman
• Pelaksana dipisahkan dari kegiatan
• penulisan kegiatan menggunakan kata kerja aktif yang diikuti dengan obyek dan
keterangan
• Penulisan pelaksana (aktor) tidak diurutkan secara hierarki tetapi didasarkan pada
sekuen kegiatan
Nomor Dokumen diisi sesuai
dengan ketentuan penomoran Heading hanya dicetak halaman
Kop/heading SOP
yang berlaku di Puskesmas yang pertama.
bersangkutan, dibuat sistematis Jika SOP disusun lebih dari satu
agar ada keseragaman JUDUL halaman, pada halaman kedua dan
No. Dokumen : seterusnya SOP dibuat tanpa
No. Revisi : Kotak diberi Logokop/heading.
menyertakan
SOP Tanggal Terbit : pemerintah daerah, dan
Kotak Judul diberi Judul
Halaman : Puskesmas
Nama Puskesmas /nama SOP sesuai proses
Ttd Ka Puskesmas Tanggal terbit diberi
Nama &tanggal
NIP Ka sesuai
kerjanya Puskesmas
tanggal terbitnya atau tanggal
No. Revisi diisi dengan status revisi, dapat diberlakukannya SOP tersebut.
menggunakan huruf.
Contoh : dokumen baru diberi huruf A, dokumen revisi
pertamadiisi
Halaman diberi huruf Bhalaman
nomor dan seterusnya.
dengan
Angka dokumen baru dapat diberi nomor 0, revisi Ditetapkan Kepala Puskesmas
mencantumkan juga total halaman untuk SOP
pertama diberi nomor 1, dst
tersebut (misal 1/5). Namun, di tiap halaman dan diberi tandatangan dan nama
selanjutnya dibuat footer misalnya pada jelas.
halaman kedua: 2/5, halaman terakhir: 5/5.
Komponen SOP
1.Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan
berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang
4. Referensi berisidan ataupelaksanaan
tujuan definisi tentang
SOP istilah yang
secara mungkin
spesifik.
menjadi dasar dibuatnya SOP tersebut,
5. Prosedur/Langkah-langkah Kata sulit“Sebagai
berisikunci: dipahami
dokumen atau menyebabkan
acuan
eksternal salah
penerapan langkah-
misalnya untuk SOP imunisasi padasebagai acuan
bayi, pada
langkah
6. Diagram Alir (jika dibutuhkan)
penyusunanuntuk ……”.
pengertian/menimbulkan
SOP, bisa multi persepsi.
berbentuk buku,
kebijakan
bagian ini merupakan bagian Kepala
dituliskan : Keputusan utama yang
7. Unit terkait peraturan
Puskesmas Noperundang-undangan,
menguraikan 005/2014 tentang ataupun
langkah-langkah Pelayananbentuk
kegiatan untuk
lainmenyelesaikan
Kesehatansebagai
Ibu bahan
dan Anak.pustaka.
proses kerja maupun
tertentu. instruksi kerja
Di dalam penyusunan prosedur
sebaiknya dalam langkah-langkah kegiatan dilengkapi
dengandan
berisi unit-unit yang terkait diagram alir/bagan alir untuk memudahkan dalam
atau prosedur
pemahaman
terkait dalam proses kerja tersebut. langkah-langkahnya. Adapun bagan alir
secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu
diagram alir makro dan diagram alir mikro.
Diagram Alir

• Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis


besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu simbol

• Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan dari tiap


tahapan diagram makro
Penghubung :
Dokumen :
Awal kegiatan :
Ya
Simbol Keputusan : ?
Akhir kegiatan :
Arsip/Rekaman : Tdk
Syarat Penyusunan SOP
• ditulis  yang melakukan pekerjaan/ unit kerja
• Tim  menanggapi dan mengkoreksi SOP
• SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan.
• Pelaksana atau unit kerja agar mencatat proses kegiatan dan
membuat alurnya kemudian Tim Mutu diminta memberikan
tanggapan.
• dikenali dengan jelas siapa melakukan apa, dimana, kapan, dan
mengapa.
• Kalimat SOP: Subjek, predikat dan objek
• menggunakan kalimat perintah/instruksi
• SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan.
• SOP pelayanan pasien  aspek keselamatan, keamanan dan
kenyamanan pasien.
• SOP profesi  mengacu kepada standar profesi, standar pelayanan,
mengikuti perkembangan IPTEKkesehatan, dan memperhatikan aspek
keselamatan pasien.
Garis Besar Dokumen SOP
Perkemas
Garis Besar Dokumen SOP Perkemas
1. Memberi Asuhan Keperawatan
A.Di bidang UKP
• SOP pengkajian keperawatan secara holistik;
• SOP menetapkan diagnosis Keperawatan;
• SOP merencanakan tindakan Keperawatan;
• SOP melaksanakan tindakan Keperawatan;
• Sistem Pernafasan
• SOP Inhalasi sederhana
• SOP Pemberian oksigen
• SOP Perawatan tracheostomy
• SOP Penilaian Pernafasan
• Sistem Penglihatan
• Sistem Cardiovaskuler • SOP Pemeriksaan Mata
• SOP Mengukur
Tekanan Darah • SOP Pemberian obat tetes mata
• SOP Penilaian Nadi
• SOP Pemasangan
• SOP Melakukan Irigasi mata
EKG • Sistem THT
• Sistem Pencernaan
• SOP Irigasi lambung • SOP Pemeriksaan telinga
• SOP Pemasangan • SOP Irigasi telinga
NGT
• SOP Pemasangan • SOP Pemberian obat tetes hidung
Infus • SOP Pemberian obat tetes telinga
• SOP Perawatan
Colostomi • Sistem Urogenital
• Sistem Muskuloskeletal • SOP Pemasangan kateter
• SOP Mengukur
Kekuatan Otot • Sistem Integumen
• SOP Melakukan • SOP CTPS
Latihan ROM
• SOP Menggunakan • SOP Perawatan Luka Bakar
Walker
• SOP Pearawtan luka
 SOP melakukan rujukan;
 SOP memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai
dengan kompetensi;
 SOP Bantuan Hidup dasar
 SOP P3K Patah Tulang
 SOP P3K Digigit ular
 SOP P3K Sengatan Lebah
 SOP P3K Dehidrasi Berat
 SOP memberikan konsultasi Keperawatan
 SOP berkolaborasi dengan dokter;
 SOP melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling;
 SOP melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada Klien
sesuai dengan resep tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas
terbatas.
Di bidang UKM
• melakukan pengkajian Keperawatan kesehatan masyarakat :
• SOP pengkajian
• SOP pengkajian kelompok
• SOP pengkajian masyarakat;
• menetapkan permasalahan Keperawatan kesehatan masyarakat
• SOP merumuskan masalah (diagnosa keperawatan) pada keluarga
• SOP merumuskan masalah (diagnosa keperawatan kelompok dan masyarakat)
• Melakukan penapisan masalah kesehatan masyarakat :
• SOP penapisan masalah keluarga
• SOP penapisan masalah kelompok/masyarakat
• SOP penemuan kasus penyakit;
• merencanakan tindakan Keperawatan kesehatan masyarakat;
• SOP perencanaan keperawatan keluarga
• SOP perencanaan keparawatan kelompok/masyarakat
• melaksanakan tindakan Keperawatan kesehatan masyarakat;
• Tindakan Keperawatan Keluarga
• Terapi klinis (sama dengan individu)
• Terapi Modalitas
• SOP Latihan nafas dalam dan batuk
• SOP Senam LBP
• SOP Senam Hipertensi
• SOP Senam Kaki DM
• SOP Senam asma
• SOP Senam DM
• SOP Senam rematik
• SOP Senam Ergonomi
• Terapi Komplementer
• SOP terapi herbal
• SOP terapi air (hidroterapi)
• SOP pendidikan kesehatan di keluarga
• SOP rujukan kasus keluarga
• Tindakan Keperawatan pada kelompok Usia Sekolah
• SOP Pengembangan UKS
• SOP Pelatihan Kader Kesehatan Sekolah
• SOP Pelayanan Kesehatan di Sekolah
• SOP Pembinaan Lingkungan Sekolah
• SOP Rujukan Kasus di Sekolah
• Tindakan Keperawatan pada kelompok Pekerja
• SOP Pengembangan Pos UKK
• SOP Pelaksanaan Skreening Pekerja
• SOP Pelayanan Kesehatan Pekerja
• SOP Rujukan Kasus Pekerja
• Tindakan Keperawatan pada Masyarakat
• Melakukan pemberdayaan masyarakat
• SOP Pengembangan UKBM Pos Yandu
• SOP Pengembangan UKBM Pos Bindu
• SOP Pengembangan UKBM Pos Kesehatan Remaja
• SOP Pengembangan UKBM RW/Desa Siaga

• SOP Pengorganisasian masyarakat


• SOP melakukan rujukan kasus masyarakat
• SOP melaksanakan advokasi
• SOP menjalin kemitraan
• Mengelola kasus
• SOP Pengelolaan Kasus PTM
• SOP Pengelolaan Kasus PM
• SOP Pengelolaan ODGJ
• Penyuluhan dan Konseling bagi klien
• SOP melakukan pengkajian kebutuhan penyuluhan dan konseling tingkat
individu
• SOP melakukan pengkajian kebutuhan penyuluhan dan konseling tingkat
keluarga
• SOP melakukan pengkajian kebutuhan penyuluhan dan konseling tingkat
kelompok/masyarakat;
• SOP menyusun perencanaan penyuluhan/konseling
• SOP melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling.
• Mengelola Pelayanan
Keperawatan • SOP Pengelolaan Perkesmas oleh
Koordinator Perkesmas
• Perencanaan Perkesmas (P1) • SOP Penysunan Laporan Bulanan (LB)
Perkesmas Perkesmas
• SOP Penyusunan Usulan Kegiatan • Melakukan pemantauan hasil
• SOP Pengajuan Usulan kegiatan pelaksanaan kegiatan
• SOP Penyusunan Rencana Kegiatan (POA) • SOP melakukan RDK
• SOP melakukan lokakarya mini bulanan
• Penggerakan pengendalian • SOP melakukan lokakarya mini tribulanan
(P2) Perkesmas • Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian
• SOP pengorganisasian Perkesmas Kinerja (P3) Perkesmas
• SOP pegelolaan Perkesmas oleh • SOP melakukan pengawasan dan
pengendalian
pelaksana
• SOP melakukan penilaian
• SOP Pengelolaan Perkesmas oleh Darbin kienerja perkesmas
• SOP Penyusunan Laporan Kohort
Perkesmas
• Penelitian Keperawatan • Melaksanakan tugas berdasarkan
pelimpahan wewenang
• SOP melakukan penelitian • SOP melakukan tindakan medis
• SOP menggunakan sumber daya yang sesuai dengan
pada Fasilitas Pelayanan kompetensinya atas pelimpahan
Kesehatan atas izin pimpinan; wewenang delegatif tenaga
• SOP menggunakan pasien sebagai medis;
subjek penelitian sesuai dengan • SOP melakukan tindakan medis di
etika profesi dan ketentuan bawah pengawasan atas
peraturan perundang-undangan. pelimpahan wewenang mandat;
• SOP pelaporan penelitian • SOP memberikan pelayanan
• Melaksanakan Tugas dalam keadaan kesehatan sesuai dengan program
keterbatasan tertentu Pemerintah
• SOP melakukan pengobatan untuk
penyakit umum dalam hal tidak
terdapat tenaga medis (algoritma
klinis)
• SOP merujuk pasien sesuai dengan
ketentuan pada sistem rujukan;
• SOP melakukan pelayanan kefarmasian
secara terbatas dalam hal tidak
terdapat tenaga kefarmasian.
Download/ copas?

SOP
TO ADAPT
NOT TO ADOPT
Selamat bekerja

Anda mungkin juga menyukai