Anda di halaman 1dari 42

ETIKA PROFESI

Pertemuan I
Kajian:
• Etimologi etika
• Prinsip-prinsip etika
• Etimologi Profesi
• Kode Etik Profesi
ETIKA PROFESI
ETIKA
1. Etika asal Ethics (Inggris), ethos
(yunani, Aristoteles) berarti adat atau
budi pekerti.
2. Etika adalah telaah dan penilaian
kelakuan manusia ditinjau dari
kesusilaannya.(arti filsafat)
Kesusilaan
1. Kesusilaan yang baik merupakan ukuran
kesusilaan yang disusun bagi diri seseorang,
atau merupakan kumpulan keharusan,
kumpulan kewajiban yang dibutuhkan oleh
masyarakat atau golongan masyarakat
tertentu.
2. Kesulilaan biasanya didasarkan pada hal
tertentu, misalnya agama, kesejahteraan,
atau kemakmuran Negara.
• Etika mengajarkan setiap pribadi
mempunyai “otonomi moral”. Artinya
mempunyai hak kewajiban menentukan
sendiri tindakan-tindakannya, dan
mempertanggungjawabkan dihadapan
Tuhan.
• Keberadaan dalam strata kehidupan sosial
tidak terlepas dari sistem kemasyarakatan,
• manusia terdiri atas aspek jasmaniah dan
aspek rohaniah.
• Aspek rohaniah terdiri atas kodrat
alamiah, budaya serta dunia nilai.
• Kodrat alamiah manusia terdiri atas Cipta
( pikiran dan rasio ), karsa ( kehendak,
kemauan ), rasa ( perasaan, emosi ).
Cipta melalui logika menciptakan ilmu
pengetahuan, sedang Karsa melalui Etika
menciptakan religi, akhlak, sopan santun
dan hukum.
• Etika secara umum dapat dibagi menjadi Etika
umum dan Etika khusus.
• Etika umum membicarakan mengenai kondisi-
kondisi dasar bagaimana manusia bertindak
secara etis, teori-teori Etika dan prinsip-prinsip
moral dasar yang menjadi pegangan bagi
manusia dalam bertindak, serta tolok ukur
menilai baik atau buruk.
• Etika khusus adalah penerapan prinsip-prinsip
moral dasar dalam bidang kehidupan yang
khusus.
• Etika khusus dapat dibagi menjadi dua, yaitu
Etika individual dan Etika sosial.
• Etika individual menyangkut kewajiban dan
sikap manusia terhadap diri sendiri.
• Etika sosial mengenai kewajiban sikap dan pola
perilaku manusia sebagai anggota masyarakat.
Etika sosial menyangkut hubungan manusia
dengan manusia baik secara perseorangan dan
langsung atau bersama-sama dalam bentuk
kelembagaan, sikap kritis terhadap dunia dan
ideologi, dan tanggung jawab manusia terhadap
lainnya.
PENGERTIAN ETIKA
ETIKA (Webster’s New World College Dictionary):
• Sistem (kode) standard atau nilai moral seseorang / kelompok /
profesi,
• Studi tentang Standar (sikap, perilaku, putusan, pertimbangan,
pendapat) dan Filosofi Moral
ETIKA (Wasserman, B. cs: “Etics and the Practice of Architecture” - 2000)
• Pembicaraan teoritis ttg. apa yang benar dan salah, serta
bagaimana menjadi orang baik (melakukan sesuatu atau
menyelesaikan pekerjanaan yang benar).
• Gambaran yang menjadi pangkal pemikiran (point of view) para
ahli filsafat mengenai bagaimana cara seseorang bertindak serta
menentukan nilai dan proses-proses yang sepatutnya dia
lakukan sehingga orang lain senang.
• Prinsip-prinsip Etika.

Berkembang dari sumpah Hipocrates ( 460 M – 377 M)


bunyinya :
“ Saya bersumpah demi Apollo dewa penyembuh
Aescpalius dan Hygea, dan Panacea dan semua dewa-
dewa sebagai saksi bahwa sesuai dengan kemampuan
dan pikiran saya akan mematuhi janji-janji sebagai
berikut ( ada 10 janji ):
1) Saya akan memperlakukan guru yang telah
mengajarkan ilmu ini dengan penuh kasih sayang
sebagaimana orang tua saya sendiri, jika perlu saya
akan bagikan harta saya untuk dinikmati bersama.
2) Saya akan memperlakukan anak-anaknya sebagai
saudara kandung saya dan saya akan mengajarkan
ilmu yang telah saya peroleh dari ayahnya kalau
mereka mau mempelajarinya tanpa imbalan.
3) Saya akan meneruskan ilmu pengetahuan ini kepada
anak-anaknya saya sendiri dan kepada anak-anak guru
saya dan kepada mereka yang telah mengikatkan diri
dengan dan sumpah untuk mengabdi kepada ilmu
pengobatan, dan tidak kepada hal-hal yang lainnya.
4) Saya akan mengikuti cara pengobatan yang menurut
pengetahuan dan kemampuan saya akan membawa
kebaikan bagi penderita dan tidak akan merugikan
siapapun.
5) Saya tidak akan memberikan obat yang mematikan
kepada siapapun meskipun diminta atau menganjurkan
kepada mereka untuk tujuan itu. Atas dasar yang sama,
saya tidak akan memebrikan obat untuk menggugurkan
kandungan.
6) Saya ingin menempuh hidup yang saya
baktikan kepada ilmu saya ini dengan tetap suci
dan bersih.
7) Saya tidak akan melakukan pembedahan
terhadap seseorang walaupun iia menderita
penyakit batu, tetapi akan menyerahkan kepada
mereka yang berpengalaman dalam pekerjaan
ini.
8) Rumah siapapun yang saya masuki,
kedatangan saya itu saya tujukan untuk
kesembuhan yang sakit dan tanpa niat buruk
atau mencelakakan dan lebih jauh lagi tanpa
niat berbuat cabul terhadap wanita ataupun pria
baik mereka maupun hamba sahaya.
9) Apapun yang saya dengar atau lihat tentang
kehidupan seseorang yang tidak patut disebar
luaskan tidak akan saya ungkapkan karena saya
harus merahasiakannya.
10) Selama saya tetap mematuhi sumpah saya ini,
izinkanlah saya menikmati hidup dalam
mempraktikkan ilmu saya ini, dihormati oleh
emua orang di sepanjang waktu. Tetapi jika
sampai saya menghianati sumpah ini
balikkanlah nasib saya.
• Dari sumpah tadi ada 7 prinsip yaitu : tidak
merugikan, membawa kebaikan, menjaga
kerahasiaan, otonomi pasien, berkata benar,
berlaku adil, dan menghormati privasi.
PENGERTIAN PROFESI

PROFESI (Webster’s Third New International Dictionary):


• Pekerjaan/Jabatan seseorang yang memerlukan pendidikan maju
(tinggi) dan pelatihan khusus (mis.: hukum, arsitektur,
kedokteran, dll.)
PROFESI (The American Peoples Encyclopedia)
• Pekerjaan berbasis pelatihan intelektual spesial yg.
memungkinkan pemberian pelayanan khusus, dan umumnya
menunjukkan tingkat pemikiran kreatif yang tinggi (berbeda
dengan pekejaan yang hanya memerlukan keahlian teknis)
PENGERTIAN PROFESI

PROFESI
• Profesi adalah pekerjaan yang diakui di depan umum dan didukung
oleh keahli-an, keilmuan, & kepakaran (expertise), “Profesi”
ditawarkan sebagai jasa bagi kepentingan orang lain (Susilo, Suhartono:
“Berprofesi Arsitek dalam era kesejagatan“ - 1997.
• Pekerjaan profesional dijalankan karena panggilan hati nurani yang
sering dikait-kan dengan bakat (talent), sehingga Profesi harus
dijalankan dengan Etika atau tuntutan moral dalam pelaksanaan
profesi. Keberpihakan pada kepentingan & kebaikan bagi
masyarakat adalah ciri hakiki setiap profesi (Susilo, Suhartono – 1997).
PENGERTIAN PROFESI
PROFESI

• Profesi-profesi dapat berbeda menurut sifatnya, yaitu: the helping


professions (seperti: guru, dokter, ahli hukum, dsb) dan the
facilitating professions (seperti: arsitek, ahli struktur/konstruksi, ahli
mekanikal & elektrikal, dsb).
• Kriteria pekerjaan / keahlian agar dapat didefinisikan sebagai profesi,
yaitu: = University education in a special area of knowledge,
= Internship and superviced entry-level of
performance = Knowledge & practices that
require the unique exercise of learned judgment = Establishment of
disciplinary identity & uniqueness of the professional group by
establishment of professional organization, journals, education, & licencing
standard = Autonomy earned by profession, recognized & granted
licencing, in mastering knowledge & professional practice with regard to
practical standards and ethical conduct = Having the
knowledge & expertise necessary for the wellbeing of persons in society.
PROFESIANLISME & KEPENTINGAN PUBLIK

PENGERTIAN PROFESIONALISME
• Kata Profesional dan Profesionalisme sangat tipis perbedaannya.
Suatu ketika Profesionalisme bisa berarti pekerjaan yang
memerlukan a.l. pendidikan luas, pe-ngembangan kecakapan,
posisi yang dipercaya dan sangat dihormati di masyara-kat, dan
biasanya lebih dari penghargaan rata-rata kinerja (Pressman, Andy –
1997).
• Profesionalisme adalah: struktur yang terus menerus ada di luar
dan di dalam kodrat (bawaan) seorang profesional,
Profesionalisme juga merupakan cara para profesional berurusan
dengan kolega dan publik, serta spirit yang mereka bawa di
kepalanya dan ketekunan mengenai apa yang mereka lakukan
(Pressman, Andy – 1997).
PROFESIANLISME & KEPENTINGAN PUBLIK

PENGERTIAN PROFESIONALISME

• Dalam melakukan tindakan berprofesi; ketrampilan (skill),


pengetahuan dan daya analisa yang cukup, serta jam terbang
(pengalaman), merupakan persyaratan Profesi TLM. Semua ini
tidak akan berarti bila tidak disertai perilaku atau tata laku yang
benar, dan profesionalismeTLM tidak dapat terjadi dengan baik
tanpa pengendalian perilaku melalui kode etik
• Dalam anggaran dasarnya organisasi (PATELKI) mendefinisikan
“TLM” sebagai sebutan ahli ahli madya untuk D III dan ahli untuk D
IV yang mempunyai latar belakang atau dasar pendidikan tinggi,
mempunyai kompetensi yang diakui dan sesuai dengan ketetapan
organisasi, serta melakukan praktek profesiTLM yang tertuang
dalam SIP sesuai permenkes 46 tahun 2015.
PROFESI
Profesi pada umumnya mempunyai beberapa ciri,
yaitu :
1) Memberikan pelayanan (service) pada orang
segera langsung
2) Menempuh pendidikan tertentu dengan melalui
ujian tertentu sebelum melakukan pelayanan.
3) Anggotanya yang relatif homogen.
4) Menerapkan standar pelayanan tertentu.
5) Etik profesi yang ditegakkan oleh suatu
organisasi profesi.
Talcott Parsons mengemukakan ciri-ciri khusus
profesi adalah sebagai berikut :
1) Rasionalitas, profesi merupakan suatu system
okupasi yang perwujudannya dilaksanakan
dengan menerapkan ilmu tertentu.
2) Spesifitas fungsional.
3) Universalisme, dalam pengertian obyketif,
maksudnya adalah bahwa landasan
pertimbangan professional dalam pengambilan
keputusan didasarkan pada “ apa yang menjadi
masalahnya “ dan tidak pada “siapanya“ atau
“keuntungan pribadi apa yang diperolehnya”
• Dengan demikian sebagi profesi mensyaratkan
ada etika profesi.
• Keiser dalam “Etika Profesi” (Arief B Sidharta:
1990), mengatakan bahwa Etika Profesi sebagi
sikap hidup merupakan kesanggupan untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan professional
dari pasien atau klien dengan keterlibatan dan
keahlian sebagai pelayanan dalam rangka
kewajiban masyarakat sebagi keseluruhan
terhadap para anggota masyarakat yang
membutuhkannya disertai dengan refleksi yang
seksama
Kualifikasi suatu pekerjaan sebagai sutau profesi adalah
1) Mensyaratkan pendidikan teknis yang formal lengkap
dengan cara pengujian yang terinstitusionalisasikan,
baik mengenai adekuasi pendidikannya maupun
mengenai kompetensi orang-orang hasil didikannya.
2) Penguasaan tradisi kultural dalam menggunakan
keahlian tertentu serta keterampilan dalam penggunaan
tradisi.
3) Komplek okupasi/pekerjaan memiliki sejumlah sarana
institusional untuk menjamin bahwa kompetensi yang
dimiliki itu akan digunakan secara bertanggung jawab,
wujudnya adalah organisasi profesi dengan prosedur
penegakannya, serta cara rekrutasi pengemban profesi.
• Kaidah-kaidah pokok etika profesi sebagai berikut :
1) Profesi harus dipandang dan dihayati sebagai
suatu pelayanan, sehingga sifat tanpa pamrih
menjadi cirri khas dalam mengemban profesi.
Artinya, pertimbangan yang menentukan dalam
pengambilan keputusan adalah kepentingan pasien
atau klien serta kepentingan umum, dan bukan
kepentingan pengemban profesi sendiri.
2) Pelayanan professional dalam mendahulukan
kepentingan pasien atau klien mengacu pada
kepentingan atau nilai-nilai luhur sebagai norma
kritik yang memotivasi sikap dan tindakan.
3) Pengembangan profesi harus selalu mengacu pada
masyarakat sebagai keseluruhan.
4) Agar persaingan dalam pelayanan berlangsung secara
sehat sehingga dapat menjamin mutu dan peningkatan
mutu pengemban profesi harus bersemangatkan
solidaritas anatar sesama rekan seprofesi.
Dalam menjalankan profesinya, hanya pengemban
profesi yang bersangkutan sendiri yang dapat atau
paling mengetahui tentang apakah perilakunya dalam
mengemban profesi sudah memnuhi tuntutan etika
profesinya atau tidak. Kepatuhan pada etika profesi
alkan sangat bergantung pada akhlak pengemban
profesi yang bersangkutan.
• Dalam lingkungan pengemban profesi
dimunculkan sperangkat kaidah perilaku
sebagai pedoman yang harus dipatuhi,
yang disebut Kode Etik Profesi atau
disingkat Kode Etik. Setiap profesi
mengenal pendidikan/pelatihan yang
khusus, dan harus mengabdi kepada
masyarakat, dan memilki suatu kode
moral suatu kode etik tersendiri.
• Kode etik adalah pedoman perilaku yang
berisikan garis-garis besar. Kode etik
harus memiliki sifat-sifat antara lain
(1)Harus rasional,
(2) harus konsisten,
(3) harus bersifat universal.
Kode etik profesi terdiiri atas aturan
kesopanan dan aturan kelakuan dan sikap
antara para anggota profesi.
Anggota profesi yang melanggar kode etik
ditertibkan atau dihukum atau dikeluarkan
dari profesi itu oleh para anggota profesi
itu, biasanya oleh suatu dewan atau majlis
yang dipilih atau ditunjuk khusus untuk itu
oleh dan dari anggota profesi tersebut.
HUBUNGAN PROFESI, PROFESIOANALISME, DENGAN
SUMPAH JANJI ANALIS KESEHATAN

• SUMPAH JANJI TLM


• KODE ETIK TLM
HUBUNGAN ETIKA MORAL DAN SANKSIN DALAM
BERPERILAKU, BERKARYA DAN BEKERJA

• PERBEDAAN ETIKA DAN MORAL


SERTA SANKSI DALAM BERPERILAKU
DAN BEKERJA
ETIKA PROFESI KESEHATAN
• TENAGA WAJIB KERJA DILINGKUNGAN
KESEHATAN
• KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA
KESEHATAN
ETIKA PROFESI TENAGA LAB KES (PENGERTIAN,
SUSUNAN, DAN TATAKERJA BLK)
PERIJINAN LAB
PERILAKU DI LINGKUNGAN
KERJA LAB KES
PELAYANAN LAB KES

Anda mungkin juga menyukai