Anda di halaman 1dari 18

Flowchart

Flowchart
Sebuah diagram alir yang menunjukan bagaimana berbagai
elemen dari suatu sistem berkaitan
Fungsi dalam
managemen mutu
• Diagram sebab akibat, menggamabarkan faktor yang
mungkin berkaitan dengan potensi masalah atau efek

• Sistem atau proses, hubungan antara elemen-elemen


dari suatu sistem

• Memperbandingkan proses ideal dengan proses yang


sebenarnya terjadi.
Dapat mempermudah antisipasi suatu masalah kualitas mutu dapat
flowchart terjadi, dapat melakukan pedekatan pada suatu masalah
Flowchart
Proses kontrol kualitas:
• IQC (kontrol kualitas masuk)
• IPQC (kontrol kualitas dalam proses)
• OQC (kontrol kualitas produk).

IQC - Kontrol Kualitas Masuk


Kontrol kualitas yang masuk adalah proses untuk memeriksa
bahan baku dan komponen dari pemasok pada saat
kedatangan

IPQC - Kontrol Kualitas Dalam Proses


IPQC mengacu pada kontrol kualitas selama proses.

OQC - Kontrol Kualitas Produk


OQA adalah inspeksi produk sebelum pengiriman. Ini adalah
langkah penting dalam memastikan pengiriman bebas dari
cacat.
Flowchart Pembuatan
Tempe
Diagram Pareto

mengurutkan klasifikasi data kiri ke kanan menurut urutan


Pengertian ranking tertinggi hingga terendah.

membantu menemukan permasalahan terpenting untuk segera


Fungsi diselesaikan sampai dengan yang tidak harus segera
diselesaikan.
1. Menunjukkan pokok masalah.
2. Menyatakan perbandingan masing-masing masalah
Kegunaan lainnya terhadap keseluruhan.
3. Menunjukkan perbandingan masalah sebelum dan
sesudah perbaikan.

Gambar garis Buat sumbu


Pengklasifikasian
kumulatif vertikal

Tambahkan
membuat diagram pareto periode waktu Gambar data
keterangan

Gambar sumbu x
Data kelompok
dan y
Data
Hasil diagram pareto dihasilkan bahwa material yang perlu mendapatkan perhatian
khusus mengenai penanganan waste adalah OPP Film, PP Cosmoplene, dan Tinta
• Grafik menunjukkan korelasi antara input (X) dan output (Y)
• Menjelaskan bagaimana perubahan variabel independen (X)
mempengaruhi variabel dependen (Y)

Definisi
Positif
Industri tempe menggunakan
• kiri bawah-kanan atas
scatter diagram untuk
• Y meningkat karena X
mengetahui sejauh mana
meningkat
faktor lingkungan, salah
satunya suhu (X) Contoh
SCATTER Korelasi
Negatif
DIAGRAM • kiri atas-kanan bawah
mempengaruhi defect atau
• Y menurun karena X
kerusakan tempe (Y)
meningkat
Null
tidak ada korelasi antara X dan
Nilai R Y

menunjukkan ukuran kekuatan dan arah


hubungan linear antara dua variabel
(+1 hingga -1)
Pearson's Correlation Coefficient (nilai R)
diagram antara jumlah produk cacat dengan lingkungan

Scatter diagram tersebut memiliki korelasi Positif.


Artinya, semakin tinggi jumlah faktor lingkungan (X) akan mengakibatkan
tingkat kerusakan (Y) makin tinggi pula. Jadi, untuk mengurangi tingkat
kerusakan produk, salah satu tindakan yang harus dilakukan adalah
mengurangi faktor lingkungan (misal : menurunkan suhu ruangan)
hubungan antara faktor lingkungan (X) dengan defect atau
produk cacat (Y)
Cause-effect or Fishbone Diagram
membantu menampilkan secara visual sumber - sumber penyebab masalah sehingga
memudahkan tim mengidentifikasi akar penyebab permasalahan.

untuk membuat diagram, penyebab utama (6M) ditulis di bagian atas panah.
Penyebab potensial kemudian ditambahkan untuk melengkapi diagram.

diagram fishbone ini hanya mengidentifikasi kemungkinan penyebab. untuk


membantu kita menentukan penyebab yang akan pertama kita fokuskan.
menganalisis faktor-faktor yang menentukan kualitas
produksi teh khususnya di PT Rumpun Sari Kemuning
Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan permasalahan yang dihadapi PT
Rumpun Sari Kemuning, pihak perusahaan sebaiknya membuat
semacam manual mutu atau mutu kehidupan bekerja yang
berbasis kinerja, dimana didalamnya mengatur secara
keseluruhan mutu, kinerja karyawan, sistem produksi,
pengurusan pabrik, hubungan kerja, biaya, dan lain-lain.
Referensi
Naily, Fauziah. 2009. Aplikasi Fishbone Analysis Dalam Meningkatkan Kualitas Produksi Teh Pada Pt Rumpun Sari Kemuning
Kabupaten Karanganyar. Skripsi. Surakarta, Universitas Sebelas Maret.

Idris, Iswandi. dkk. 2016. Pengendalian Kualitas Tempe Dengan Metode Seven Tools . Jurnal Teknovasi Volume 03, Nomor 1,
2016, 66 - 80

Anda mungkin juga menyukai