Anda di halaman 1dari 13

“HIV DAN SISTEM IMUN TUBUH”

Kelompok 2 5B:
Tania Fadhira 17101050113
Gita Reviliani 1710105050
Yolanda Dwi Putri 1710105077
Riva Akva W 17101050107
M. Al Cha Fiqi 1710105098
Pertahanan Tubuh Terhadap Penyakit

1. Sistem Pertahanan Tubuh Non Spesifik


Sistem pertahanan tubuh non spesifik merupakan pertahanan tubuh yang tidak
membedakan mikrobia patogen satu dengan yang lainnya. Ciri-cirinya :
 Tidak selektif
 Tidak mampu mengingat infeksi yang terjadi sebelumnya
 Eksposur menyebabkan respon maksimal segera
 Memiliki komponen yang mampu menangkal benda untuk masuk ke dalam
tubuh.
2. Sistem pertahanan ini diperoleh melalui
beberapa cara, yaitu :
yang terdapat di permukaan fisik

Pertahanan
Pertahanan Fisik Mekanis

Pertahanan Pertahanan
Biologis Kimiawi
Respons Peradangan (Inflamasi)

Inflamasi merupakan respons tubuh terhadap kerusakan


jaringan, misalnya akibat tergores atau benturan keras. Proses
inflamasi merupakan kumpulan dari empat gejala sekaligus,
yakni dolor (nyeri), rubor (kemerahan),calor (panas), dan
tumor (bengkak). Inflamasi berfungsi mencegah penyebaran
infeksi dan mempercepat penyembuhan luka.
Fagositosis adalah mekanisme
pertahanan yang dilakukan
Fagositosis oleh sel-sel fagosit dengan cara
mencerna mikrobia/partikel
asing. Sel fagosit terdiri dari dua
jenis, yaitu fagosit mononuklear
dan fagosit polimorfonuklear

Protein yang berperan dalam


sistem pertahanan tubuh non
spesifik adalah protein
Protein
komplemen dan interferon.
Antimikrobia
Protein komplemen membunuh
patogen dengan cara
membentuk lubang pada
dinding sel dan membran
plasma bakteri tersebut
Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik
Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik merupakan pertahanan tubuh
terhadap patogen tertentu yang masuk ke dalam tubuh. Sistem ini bekerja apabila
patogen telah berhasil melewati sistem pertahanan tubuh non spesifik. Ciri-cirinya
:

Mampu mengingat
Bersifat infeksi yang terjadi
selektif sebelumnya

Perlambatan
waktu
Melibatkan
Tidak memiliki
pembentukan sel-
reaksi yang
sel tertentu
sama
Sistem Imun
 Sistem imun atau sistem kekebalan adalah sel-sel dan banyak
struktur biologis lainnya yang bertanggung jawab atas imunitas,
yaitu pertahanan pada organisme untuk melindungi tubuh dari
pengaruh biologis luar dengan mengenali dan membunuh
patogen

 Fungsi Sistem Imun


Sistem Pertahanan
Keseimbangan Homeostatis
Perbaikan Jaringan
HIV dan Sistem Imun

HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan retrovirus


yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan
menimbulkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Virus ini memiliki kemampuan untuk berkembang biak di
dalam tubuh.

Proses perkembangan virus HIV di dalam tubuh manusia

Pertama, HIV menginjeksi sel pasien dan melepaskan gen Asam


ribonukleat (RNA), kemudian oleh enzim RNA virus diubah menjadi DNA.
Enzim penyambung tersebut menyatukan DNA virus ke dalam
kromosom pasien dan sel yang telah terinfeksi memproduksi RNA virus
baru. Gabungan protein baru yang diproduksi kemudian akan
membentuk virus HIV baru dan siap menyerang sel-sel tubuh lainnya
tanda-tanda atau gejala-gejala.Tanda-
tanda klinis penderita AIDS :

Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan


Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan
Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis
Dimensia/HIV ensefalopati
Batuk menetap lebih dari 1 bulan
Dermatitis generalisata yang gatal
Adanya Herpes zoster multisegmental dan berulang
Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
Perjalanan penyakit sejak infeksi HIV sehingga timbulnya AIDS
 Tahap pertama (periode jendela)
 HIV masuk ke dalam tubuh hingga terbentuk antibodi dalam darah.
 Penderita HIV tampak dan merasa sehat.
 Pada tahap ini, tes HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus.
 Tahap ini berlangsung selama 2 minggu sampai 6 bulan.
 Tahap kedua
 a. Pada tahap ini HIV mulai berkembang di dalam tubuh.
 Tes HIV sudah bisa mendeteksi keberadaan virus karena antibodi yang mulai terbentuk.
 Penderita tampak sehat selama 5-10 tahun, bergantung pada daya tahan. Rata-rata penderita bertahan selama 8
tahun. Namun di negara berkembang, durasi tersebut lebih pendek.
 Tahap ketiga
 Pada tahap ini penderita dipastikan positif HIV dengan sistem kekebalan tubuh yang semakin menurun.
 Mulai muncul gejala infeksi oportunistis, misalnya pembengkakan kelenjar limfa atau diare terus-menerus.
 Umumnya tahap ini berlangsung selama 1 bulan, bergantung pada daya tahan tubuh penderita.
 AIDS
 Pada tahap ini, penderita positif menderita AIDS.
 Sistem kekebalan tubuh semakin turun.
 Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistis) menyebabkan kondisi penderita semakin parah.
Penyakit-Penyakit Indikator dan
Oportunistik
 Infeksi oportunistik dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau
parasit. Disebut oportunistik karena infeksi ini akan mengambil
keuntungan dari sistem kekebalan tubuh seseorang yang lemah.
 Rentang Menyerang Pengidap Penurunan Sistem Imun
 Ini Infeksi Oportunistik yang Umum Terjadi
 Candidiasis
infeksi ini juga bisa menyerang bagian vagina Anda.
 Infeksi Pneumonia
 Kanker serviks invasif
 Kanker serviks invasif
 Herpes simpleks
 Toksoplasmosis (tokso)
 Tuberkulosis
Pengobatan HIV/AIDS

 Terapi antiretroviral (ART) merupakan obat yang biasanya digunakan untuk mengobati infeksi
akibat HIV. Orang yang memakai ART menggunakan kombinasi obat HIV (rejimen HIV) setiap
harinya. ART tidak dapat menyembuhkan tetapi bisa membantu orang dengan HIV hidup
lebih lama dan lebih sehat. Selain itu, ART juga membantu mengurangi risiko penularan HIV.
 Pengobatan di rumah untuk HIV dan AIDS
 Berikut gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi
HIV/AIDS:
 Makan makanan dengan gizi seimbang dan memperbanyak sayur, buah, biji-bijian, dan
protein tanpa lemak.
 Cukup istirahat.
 Rutin berolahraga.
 Menghindari obat-obatan terlarang termasuk alkohol.
 Berhenti merokok.
 Melakukan berbagai cara untuk mengelola stres seperti meditasi atau yoga.
 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setiap habis memegang hewan peliharaan.
 Menghindari daging mentah, telur mentah, susu yang tidak dipasteurisasi, dan makanan laut
mentah.
 Melakukan vaksin yang tepat untuk mencegah infeksi seperti radang paru dan flu.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai