Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PPKN

ANGGOTA :
• Marcely Alnesia Latif (Ketua)
• Alifia Novditya
DISUSUN OLEH : MARCELY
• Amelia Putri M ALNESIA LATIF
• Hafiz Irfan Zein
• Haris Abdul Majid
• Karin Aulia S
• Mourin Chaeseli P
• Stephanus Johnson
Semua penduduk di suatu negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat
kelahiran, dan sebagainya, serta memiliki hak dan kewajiban penuh sebagai seorang warga
negara di negara tersebut.

Mereka yang berada di suatu negara tetapi secara hukum tidak menjadi anggota negara
yang bersangkutan , Namun tunduk pada pemerintah dimana mereka berada.
STATUS WARGA NEGARA INDONESIA

• Setiap orang yang sebelum berlaku UU tersebut telah menjadi WNI


• Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI
• Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan Ibu WNA, atau sebaliknya
• Anak yang lahir dari perkawinan sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak memiliki kewernegaraan
• Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan
ayahnya seorang WNI
• Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari ibu WNI
• Anak yang diluar perkawinan yang sah dari ibu WNA, yang diakui oleh seorang ayah WNI
• Anak yang lahir di wilayah NKRI, yang pada waktu lahir tidak jelas status kewernegaraan ayah dan ibunya.
• Anak yang baru lahir dan ditemukan di wilayah NKRI, selama ayah dan ibunya tidak diketahui
• Anak yang lahir di NKRI apabila ayah dan ibunya tidak diketahui kewernegaraannya
• Anak yang dilahirkan di luar wilayah NKRI, yang berasal dari ayah dan ibu berkewernegar Indonesia
• Anak dari seorang ayah dan ibu, yang telah dikabulkan permohonan kewernegaraannya, kemudian ayah atau
ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah dan janji setia
Berdasar UU Nomor 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia dijelaskan bahwa orang asing dapat menjadi
warga negara Indonesia (WNI) setelah memenuhi syarat dan tatacara yang diatur dalam peraturan dan undang-undang. Pada
pasal 8, disebutkan “Kewarganegaraan Republik Indonesia dapat juga diperoleh melalui pewarganegaraan.” Sedangkan
pengertian pewarganegaraan adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia melalui
permohonan.
Permohonan pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi persyaratan seperti disebut dalam
pasal 9, yakni:
• Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin;
• Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima )
tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut;
• Sehat jasmani dan rohani;
• Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
• Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih;
• Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi berkewarganegaraan ganda;
• Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan
• Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.
ASAS KEWARGANEGARAAN
TERBAGI MENJADI 2 :
1.Ius Sanguinis
Asas ius sanguinis atau asas keturunan yang menetapkan kewarganegaraan seseorang menurut keturunan atau pertalian darah.
Artinya, kewarganegaraan anak bergantung pada orang tuanya meskipun anak tersebut lahir di negara lain (bukan
kewarganegaraan orang tuanya).
Contoh Negara dengan Sistem Asas Kewarganegaraan Ius Sanguinis :
• Belanda, Belgia, Bulgaria
• Korea Selatan, Kroasia
• Inggris, Irlandia, Islandia, India, Italia
• Jepang, Jerman
2. Ius Soli
Asas ius soli atau asas tempat kelahiran yang menetapkan kewarganegaraan seseorang menurut tempat kelahirannya. Artinya
kewarganegaraan anak akan diberikan jika anak tersebut lahir di negara yang menganut asas ius soli.
Contoh Negara dengan Sistem Asas Kewarganegaraan Ius Soli :
• Argentina, Amerika Serikat
• Brazil, Bangladesh
• Kanada, Kamboja, Kolombia, Kosta Rika
• Panama, Peru, Pakistan, Paraguay
• Grenada, Guatemala, Guyana
Adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaran di beberapa negara, baik yang
menerapkan asas ius soli maupun ius sanguinis, dapat menimbulkan dua kemungkinan
status kewarganegaraan seorang penduduk yaitu:
• Apatride
Apartide adalah adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai
kewarganegaraan. Misalnya, seorang keturunan bangsa bernegaraan Amerika Serikat yang menganut asas ius soli lahir
di negara Korea Selatan yang menganut asas ius sanguinis. Maka orang tersebut tidaklah menjadi warga negara
Amerika Serikat dan juga tidak dapat menjadi warga negara Korea Selatan. Dengan demikian orang tersebut tidak
mempunyai kewarganegaraan yang diakui negara asal keturunan maupun negara kelahirannya.
• Bipatride
Bipatride adalah adanya seorang penduduk yang mempunyai dua macam kewarganegaraan sekaligus
(kewarganegaraan ganda). Misalnya, seseorang keturunan bangsa Korea Selatan yang menganut asas ius sanguinis
lahir di negra Amerika Serikat yang menganut asas ius soli. Oleh karena ia keturunan bangsa Korea Selatan, maka ia
dianggap sebagai warga negara Korea Selatan. Akan tetapi, negara Amerika Serikat juga mengganggap dia warga
negaranya karena berdasarkan tempat lahirnya.
STELSEL NEGARA
Dalam menetukan status kewarganegaraan seseorang, pemerintah suatu negara
lazim menggunakan dua stelsel, yaitu:

• Stelsel aktif
Seseorang harus melakukan tindakan hukum tertentu secara aktif untuk menjadi warga negara (naturalisasi biasa)
• Stelsel pasif
Seseorang dengan sendirinya dianggap menjadi warga negara tanpa melakukan sutu tindakan hukum tertentu
(naturalisasi Istimewa)

Pelaksanaan kedua stelsel tersebut mengakibatkan berlakunya dua konsekuensi


hukum, yaitu hak opsi dan hak repudiasi.

• Hak opsi adalah hak untuk memilih suatu kewarganegaraan dan berpindah kewarganegaraan tertentu. Hak opsi
berlaku dalam stelsel aktif.
• Hak repudiasi adalah hak untuk menolak suatu kewarganegaraan yang ditawarkan oleh negara lain. Ini artinya,
seseorang tetap memilih negara kelahirannya. Hak repudiasi berlaku dalam stelsel pasif.
Asas Kewarganegaraan di Indonesia
Menurut penjelasan Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia dinyatakan bahwa Indonesia dalam
penentuan kewarganegaraan menganut asas-asas sebagai berikut:

• Asas ius sanguinis, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang


berdasarkan keturunan,bukan bersasarkan negara tempat dilahirkan.
• Asas ius soli secara terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas
bagi anak-anak seseuai dengan ketentuan yang diatur undang-undang.
• Asas kewarganegraan tunggal, yaitu asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang.
• Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan
kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai