Macam:
1. Tren yang menunjukkan gejala kenaikan
2. Tren yang menunjukkan gejala konstan
3. Tren yang menunjukkan gejala penurunan
1. Tren kenaikan
2. Tren konstan
3. Tren penurunan
B. VARIASI MUSIMAN
(Seasonal Variation)
C. VARIASI SIKLIS (Cyclical Variation)
PEMBAGIAN TREN SEKULAR
A. TREN GARIS LURUS (LINEAR TREN)
1. Metode Bebas (Free Hand Method)
2. Metode Setengah Rata-rata (Semi Average Method)
3. Metode Rata-rata Bergerak (Moving Sverage Method)
4. Metode Jumlah Kuadrat Terkecil (Least Square
Method)
B. TREN NON LINEAR
1. Tren Parabola (Parabolic Tren)
2. Tren Eksponensial (Exponential Tren)
A. TREN GARIS LURUS (LINEAR TREN)
Langkah2:
1. Menggambarkan data asli dalam grafik.
2. Menarik garis lurus yang berdasarkan
pertimbangan kita bahwa garis tersebut dianggap
terletak di antara titik-titik yang diperlihatkan oleh
data asli dalam grafik itu.
2. Metode Setengah Rata-rata
(Semi Average Method)
Langkah2:
1. Membagi kumpulan data menjadi dua bagian yang
sama. Jika jumlah data ganjil, data yang terletak di
tengah-tengah dihilangkan.
2. Menjumlahkan masing-masing bagian untuk mengetahui
nilai setengah dari keseluruhan (semi total).
3. Menghitung nilai rata-rata masing-masing bagian
(semiaverage).
4. Menggambarkan dua titik yang merupakan representasi
dari nilai mean tiap bagian itu kemudian
menghubungkannya dengan suatu garis lurus.
=
3. Metode Rata-rata Bergerak
(Moving Average Method)
4
4. Metode Jumlah Kuadrat Terkecil
(Least Square Method)
Metode ini paling banyak dipakai.
Persamaan untuk linear least square adalah :
Y' = a + bx
a b
n 2
DATA GANJIL
1.707
a 155,18
11
701
b 6,37 Y ' 155,18 6,37 X
110
DATA GENAP (CARA PERTAMA)
1.932
a 161
12
1.085
b 7,59 Y ' 161 7,59 X
143
DATA GENAP (CARA KEDUA)
1.932
a 161
12
2.170
b 7,59 Y ' 161 7,59 X
286
B. TREN NON LINEAR
Tren nonlinear merupakan tren yang
mempunyai variabel berpangkat bukan satu.
1. Tren Parabola (Parabolic Tren)
Tren parabola dinamakan juga tren kuadratis
(quadratic tren) di mana tren ini mempunyai
variabel periode waktu (X) yang paling tinggi
berpangkat dua.
Rumus:
Y’ Tahun 2005
2. Tren Eksponensial (Exponential Tren)
Perhitungan nilai tren eksponensial menggunakan logaritma.
Karena itulah tren eksponensial dinamakan pula tren
logaritma (logarithmic tren). Kekhususan yang ada
padanya adalah bahwa variabel waktu yang
dilambangkan dengan X berfungsi sebagai pangkat.
Rumus: