Anda di halaman 1dari 17

KOPERASI DALAM PASAR

PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA

Dhiah Fitrayati
Universitas Negeri Surabaya
Hakikat Persaingan
Monopolistik

Kebijakan
Penentuan Harga KOPERASI DALAM
PASAR PERSAINGAN
Kinerja Koperasi TIDAK SEMPURNA
Hakikat Persaingan Monopolistik

• Terdapat banyak pembeli dan penjual (namun


tidak sebanyak di pasar persaingan sempurna)
• Produk berdiferensiasi
• Persaingan di luar harga cukup tinggi (iklan)
• Cukup sulit memasuki pasar
Kebijakan Penentuan Harga

Ada empat aturan penetapan harga bagi koperasi:


1. Memaksimalkan laba (MR=MC)
2. Maksimasi output (AC=AR)
3. Meminimasi average cost (ACmin)
4. Kompetitif ekuilibrium (MC=AR)
Kebijakan Penentuan Harga
P Memaksimalkan Laba

MC AC

P1

PM1

MR AR
Q
Q1
Kebijakan Penentuan Harga
Maksimasi Output
P

P2 merupakan harga
MC AC terendah yang dapat
diberikan koperasi
tanpa menderita
kerugian
P2

MR AR
Q
Q2
Kebijakan Penentuan Harga
Minimisasi Average Cost
P

MC AC

P3

PM3

MR AR
Q3
Kebijakan Penentuan Harga
Kompetitif ekuilibrium
P

MC AC

P4

PM4

MR AR
Q4
Kebijakan Penentuan Harga
P

MC AC

P3
P1
P4
P2

PM4
PM1
PM3

MR AR
Q
Q3Q1 Q4 Q2
Kinerja Koperasi

• Kemampuan koperasi sama dengan


kemampuan pesaingnya

• Kemampuan koperasi lebih tinggi dari


kemampuan pesaingnya

• Kemampuan koperasi lebih rendah dari


kemampuan pesaingnya
Kinerja Koperasi
P
Kemampuan koperasi sama dengan
kemampuan pesaingnya

MC AC

P3
P1
P4
P2

PM4
PM1
PM3

MR AR
Q
Q3Q1 Q4 Q2
Keterangan
• Pada mulanya koperasi akan berusaha untuk mencapai laba
maksimal dengan memproduksi pada Q1 dan harga yang
berlaku P1

• Jika koperasi bertujuan menyediakan barang untuk


anggotanya dengan harga serendah mungkin (ACmin) harga
yang berlaku adalah P3 dengan Q3

• Pada kondisi (P3,Q3) laba koperasi cukup banyak sehingga


dapat dibagikan kepada anggota namun kondisi ini tidak
stabil karena harga yang terbentuk di atas harga pasar (P1)
akibatnya anggota dapat keluar masuk seenaknya
Keterangan
• Solusi kompetitif tercapai saat MC=AR dengan tingkat
harga P4 dan Q4

• Pada P4 seseorang tertarik untuk menjadi anggota


koperasi

• Ketika semakin banyak pihak yang ingin menjadi


anggota koperasi maka koperasi dihadapkan pada upaya
pemenuhan permintaan anggota. Situasi ini akan
mendorong koperasi untuk terus berproduksi hingga
pada kondisi dimana koperasi tidak menderita kerugian
(AC=AR) dengan output maksimal Q4
Kinerja Koperasi
Kemampuan koperasi lebih rendah dari
P kemampuan pesaingnya

ACkop
MCkop
MC AC
PK1
P1/PK1
PK3

MR AR
Q
QK1Q1 QK3
Q1/QK2
Keterangan

• Pada kondisi laba maks. (MR=MC) koperasi tidak


mampu bersaing karena tingkat harga koperasi pada PK1
sedangkan harga pesaingnya P1 (PK1>P1)

• Koperasi baru dapat bersaing jika koperasi berada pada


kondisi solusi kompetitif (MC=AR) dengan tingkat harga
PK2 = P1

• Koperasi dapat menarik anggota baru jika koperasi


berada pada kondisi AC=AR yaitu di PK3
Kinerja Koperasi
Kemampuan koperasi lebih tinggi dari kemampuan
P pesaingnya

AC
MC
MCkop ACkop
P1
PK1

MR AR
Q
Q1 QK1
Keterangan

• Pada kondisi laba maks. (MR=MC) koperasi


mampu bersaing karena tingkat harga koperasi
pada PK1 sedangkan harga pesaingnya P1
(PK1<P1)

Anda mungkin juga menyukai