Anda di halaman 1dari 28

Part V

Firm Behavior and the Organization of Industry


Chapter #14: Firms in Competitive Markets

Bandung, 04 November 2017

1
Struktur Pasar

1 2 3 4

Pasar Persaingan Monopolistik Oligopoli Monopoli


Sempurna

2
Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna
Karakteristik pasar persaingan sempurna (PPS):
1. Banyak penjual dan banyak pembeli
2. Barang yg ditawarkan/dijual bersifat homogen
3. Perusahaan bebas & masuk pasar
Akibat dari karakteristik tsb, maka:
1. Tindakan 1 penjual atau pembeli di pasar tidak akan
berdampak pada harga pasar
2. Setiap pembeli dan penjual menerima harga pasar
sebagai given. Pada PPS, penjual dan pembeli
memperdagangkan barang yang homogen shg penjual
dan pembeli menjadi penerima harga pasar (price taker)
3
Penerimaan PPS (1)
(1) Menentukan TR, AR, dan MR
(a) Total revenue (TR) = p x Q
 Total revenue proporsional terhadap jumlah yang diproduksi
(b) Average revenue (AR) = TR/Q
 Pada PPS, AR adalah sama dengan harga barang tsb:
AR = TR/Q
= (p x Q)/Q
=p
(c) Marginal revenue (MR) adalah perubahan total revenue akibat adanya
tambahan dari unit yang dijual  ΔTR/ΔQ
Pada PPS, MR sama dengan harga barang tsb:
MR = ΔTR/ΔQ  d(TR/Q) = d[(pxQ)/(Q)]
=p

4
Penerimaan PPS (2)

Harga nya tetap 5


Penerimaan PPS (3)
(2) Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan profit
 Π = TR – TC (perusahaan akan memproduksi sejumlah barang yang
memaksimumkan perbedaan antara TR dan TC tsb)
 Dπ/dQ = dTR/dQ – dTC/dQ = 0
=> MR – MC = 0  MR = MC
 Maksimisasi profit adalah ketika jumlah output berada MR = MC
(syarat profit maksimum)
• Ketika MR > MC  kondisinya masih meningkatkan Q
• Ketika MR < MC  kondisinya masih akan menurunkan Q
• Ketika MR = MC  profitnya maksimum

6
Penerimaan PPS (4)

7
Penerimaan PPS plus Biaya (5)

8
Keputusan Perusahaan dalam Jangka Pendek (1)
 Shutdown (penutupan usaha) merujuk pada keputusan jangka pendek
dg tidak memproduksi selama periode tertentu
 Perusahaan memutuskan shutdown jika:
=> TR < VC
=> TR/Q < VC/Q
= p < AVC
 Dlm jangka pendek, perusahaan mengalami 4 kemungkinan, yaitu:
 laba di atas normal (profit)
 laba normal (impas)
 kerugian (di atas AVC)
 kerugian (di bawah AVC)  menutup usahanya (shutdown)
 Bagian dari kurva MC yang berada di atas AVC tsb disebut kurva suplai
dlm jangka pendek

9
Keputusan Perusahaan dalam Jangka Pendek (2)

Gambar kondisi untung dan rugi perusahaan dalam jangka pendek:

10
Keputusan Perusahaan dalam Jangka Pendek (3)
Gambar kondisi laba normal dan shutdown perusahaan
dalam jangka pendek:

MC
Biaya,
Harga
ATC

C
AVC

P
P=MR=AR

0 Q Kuantitas

Kondisi rugi dan shutdown


(P < AVC)

11
Keputusan Perusahaan dalam Jangka Pendek (4)
Gambar kurva suplai dlm jangka pendek:

Kurva Suplai

12
Keputusan Perusahaan dalam Jangka Panjang (1)
 Exit (keluar pasar) merujuk pada keputusan jangka panjang dg meninggalkan pasar
tsb
 Perusahaan mempertimbangkan sunk costs saat memutuskan exit atau keluar, tapi
mengabaikan itu saat memutuskan shutdown atau tidak
 Perusahaan exit jika:
 TR < TC
 TR/Q < TC/Q, catatan TR = p x Q
= p < ATC
 Dan perusahaan akan enter jika p > ATC
 Dlm jangka panjang, perusahaan mengalami 3 kemungkinan, yaitu:
 profit (p > ATC)
 impas (p = ATC)
 profit negatif/rugi (p < ATC)
 Catatan: profit = TR – TC  dibagi Q, maka [(TR/Q) - (TC/Q)] x Q = (p – ATC) x Q
 Bagian dari kurva MC-nya yg berada di atas titik minimum kurva ATC  disebut
kurva suplai jangka panjang
13
Keputusan Perusahaan dalam Jangka Panjang (2)

14
Keputusan Perusahaan dalam Jangka Panjang (3)

Secara umum,
bagian kurva
MC yg berada
di atas kurva
ATC  kurva
suplai

15
Kurva Suplai Pasar
dalam Pasar Persaingan Sempurna
Setelah berbicara suplai per perusahaan, selanjutnya membahas
suplai pasar. Suplai pasar sama dengan jumlah barang yang
disuplai dibagi dg jumlah perusahan yg ada di dalam pasar. Untuk
itu ada 2 kasus, yaitu:
1. Dalam jangka pendek untuk suplai pasar dg jumlah
perusahaan yg tetap
2. Dalam jangka panjang untuk suplai pasar dg kondisi masuk
dan keluar yg mudah

16
Dalam Jangka Pendek:
Suplai Pasar dg Jumlah Perusahaan yg Tetap
• Tiap perusahaan menghadapi p = MC (asumsinya biaya sama)
• Kurva suplai pasar mencerminkan kurva MC dari setiap perusahaan

17
Dalam Jangka Panjang:
Suplai Pasar dg Kondisi Masuk dan Keluar (1)
• Perush. akan masuk atau keluar sampai profitnya menuju ke nol (p = ATC min)
• Shg dlm jangka panjang, kurva suplai menjadi horizontal dan kurva permintaan
juga horizontal karena price taker & barangnya homogen dg perfect substitutes

18
Dalam Jangka Panjang:
Suplai Pasar dengan Kondisi Masuk dan Keluar (2)
Alasan kurva suplai horizontal perusahaan merespon insentif:
• Jika menguntungkan (p > ATC), perusahaan baru masuk  suplai ↗, p dan
profit 
• Jika merugi (p < ATC), perusahaan akan keluar  suplai , p dan profit ↗
• Akhir proses ini  perusahaan yg tinggal memiliki profit ekonomi nol (p = ATC)

 Tujuan perush.  memaks. profit ketika MR = MC = p. Saat ada kebebasan


keluar & masuk mendorong maka p = ATC shg MC = ATC yg menunjukkan
operasi perusahaan terjadi saat minimum ATC (efficient scale). Jadi dalam
jangka panjang ketika bebas keluar & masuk, perusahaan beroperasi pada
skala yg efisien

19
Mengapa Perusahaan Stay in Jika Profitnya Nol
dalam Jangka Panjang
Alasan:
• Recall profit = TR – TC, di mana TC  semua biaya (biaya eksplisit dan
implisit) dan TR  mencakup kompensasi pemilik terkait waktu dan uang
yang dikeluarkan agar bisnisnya tetap berjalan
• Contoh: petani menginvestasikan $1 juta ke perusahaan baru, di mana dia
seharusnya dpt mendepositokannya ke bank dg bunga $50,000 per tahun.
Selain itu, jika dia menggunakan waktunya bekerja di tempat lain dia akan
digaji $30,000 per tahun. Jadi biaya kesempatannya = bunga deposito + gaji
($80,000). Meskipun profitnya mendekati nol, penerimaannya dari
usahanya (misalkan $80,000) masih mengkompensasi biaya kesempatan tsb
• Jadi saat keseimbangan di mana profit ekonominya nol, akuntan mencatat
profitnya masih positif. Akuntan akan menyimpulkan, misalkan petani
mendapatkan profit $80,000, adalah cukup untuk menjalankan bisnisnya

20
Peningkatan Permintaan
dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang (1)
• Memahami keputusan perusahaan terkait suplai  dielaborasi ketika
pasar merespon perubahan permintaan
• Misal pasar susu jangka panjang profitnya nol shg p = ATC (panel a).
Jika ditemukan zat ajaib di susu, permintaan naik (D1 ke D2) (panel b),
maka keseimbangan jangka pendek bergerak dari titik A ke B, hasilnya
kuantitas naik (Q1 ke Q2) dan harga naik (p1 ke p2). Semua perusahaan
merespon kenaikan harga yg lebih tinggi dg menaikkan produksi.
Karena tiap kurva suplai perusahaan merefleksikan kurva MC-nya,
maka berapa banyak tiap perusahaan meningkatan produksi
ditentukan kurva oleh MC-nya. Pada keseimbangan jangka pendek yg
baru, harga susu lebih tinggi dari ATC, shg perusahaan mendapat profit
positif

21
Peningkatan Permintaan
dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang (2)
• Seiring waktu, profit itu mendorong masuknya perusahaan
baru  jumlah perusahaan ↗ dan suplai ↗, shg kurva suplai
dlm jangka pendek bergeser ke kanan dari S1 ke S2 (panel c).
Pergeseran ini menyebabkan harga susu ↘
• Harga tsb didorong kembali ke biaya total rata-rata, profit-nya
nol, dan perusahaan berhenti masuk pasar
• Akhirnya, pasar capai keseimbangan baru dlm jangka panjang
di titik C. Harga susu kembali ke P1, tapi kuantitasnya
bertambah ke Q3

22
Peningkatan Permintaan
dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang (3)

23
Peningkatan Permintaan
dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang (4)

24
Peningkatan Permintaan
dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang (5)

25
Mengapa Kurva Suplai Jangka Panjang
Slope-nya Upward
• Keluar masuk perush. membuat kurva suplai jangka panjang elastis
sempurna (horizontal)
• Ada 2 alasan kurva suplai dalam jangka panjang ber-slope upward:
1. Beberapa sumber daya yg digunakan tersedia jumlahnya terbatas.
Misalnya pasar produk2 pertanian tidak sejalan dg ketersediaan
tanah
2. Perusahaan2 memiliki biaya berbeda. Misalnya pasar lukisan.
Pelukis dg biaya lebih rendah akan masuk pasar dibanding pelukis
yg berbiaya mahal

26
Ringkasan
 Salah satu ciri PPS bahwa perusahaan sbg price taker sehingga revenue-
nya proporsional dg jumlah produksi
 MR = p = AR
 Maks. profit terjadi ketika jumlah produksi pada kondisi MR = MC
 Dlm jangka pendek, perusahaan akan shutdown jika p < AVC
 Dlm jangka panjang, perusahaan akan exit pasar jika p < ATC
 Kurva suplai dlm jangka pendek ditunjuukkan dg kurva MC di atas AVC
 Kurva suplai dlm jangka panjang ditunjuukkan dg kurva MC di atas ATC
 Pasar dg keluar dan masuknya bebas, profitnya menuju ke nol dalam
jangka panjang dan semua perusahaan memproduksi pada skala yg
efisien shg kurva suplainya horizontal

27
TERIMA KASIH

28

Anda mungkin juga menyukai