MATA
U. Sudharmono,
Skep
IIS PUSPARINA, S.ST
MATA
Struktur Mata:
1. Internal
2. Eksternal
STRUKTUR INTERNAL
Diameter bola mata :
kurang lebih 2,5 cm.
Terletak pada bagian
anterior orbit.
Terdiri dari :
1. Lapisan Luar.
2. Lapisan Tengah.
3. Lapisan Dalam.
A. Lapisan Luar
Merupakan laipsan fibrous
yang menyangga mata, terdiri
dari : Sklera dan Kornea.
SKLERA
Jaringan padat, berwarna
putih.
Menempati 5/6 bagian
posterior dinding bola mata.
Pada orang dewasa atau
lansia, deposit lemak dapat
memberikan warna kuning
pada sklera.
KORNEA
Lapisan padat, avaskuler dan
transparan yang bersambung
dengan sklera.
Menempati 1/6 bagian anterior
dinding bola mata dengan
diameter kira-kira 11 mm.
Lanjutan…
Kornea lanjutan dari
sklera, tetapi lebih tebal.
Limbus : Pertemuan
kornea dengan sklera.
Arkus senilis : Cincin putih
pada pada limbus akibat
adanya degenerasi lemak
pada lansia.
Kornea tersusun atas 5 lapisan :
1. Epitelium.
2. Membrana Bowman.
3. Stroma.
4. Membrana Descement.
5. Endotelium.
B. Lapisan Tengah
Uvea, lapisan kedua dari
bola mata, merupakan
lapisan bervaskuler dan
berpigmen.
Lapisan ini berisi : Koroid,
Badan siliar dan Iris.
KOROID
Membran coklat tua, terletak antara sklera dan
retina.
Bagian terbesar dari lapisan tengah, dilapisi oleh
sebagian besar sklera.
Berisi banyak pembuluh darah yang menyuplai
nutrien ke retina dan badan vitreus.
Mencegah refleksi internal cahaya.
BADAN (KORPUS) SILIARE
Menghubungkan koroid
dengan iris.
Pada permukaan dalam korpus
siliare terdapat prosesus siliaris
yang menghasilkan akueos
humor melalui proses dialisis
dan sekresi.
Prosesus ini banyak
mengandung pembuluh darah
dan serabut saraf.
IRIS
Perpanjangan korpus
siliare ke anterior dan
merupakan bagian mata
yang berwarna serta
menampakkan
karakteristik biru, hijau,
hazel, abu-abu atau
cokelat.
Pupil→Terletak didepan
lensa, di belakang kornea,
dan membentuk lingkaran
terbuka
Saat individu terjaga,
ukuran pupil bervariasi
sesuai jumlah cahaya
yang masuk.
Iris membagi secara parsial ruang yang berisi akueous
humor antara kornea dan lensa menjadi 2 bagian yaitu:
Kamera Anterior dan Kamera Posterior.
Bagian akar iris melekat pada permukaan badan silier.
Pada titik perlekatan ini iris relatif tipis sehingga dapat
robek karena trauma pada mata.
Fungsi iris: mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.
C. Lapisan Dalam
RETINA
Struktur tipis, halus dan
bening tempat serat-serat
saraf optik didistribusikan.
Melapisi bagian dalam 2/3
posterior dinding bola
mata.
Secara eksternal dibatasi
oleh koroid dan sklera.
Secara internal dibatasi
oleh membran
hialoidea dari badan
vitreus.
Berisi pembuluh darah
yang menyuplai nutrisi
ke jaringan retina dan
dua kelas fotoreseptor
yang disebut rhod
(batang) dan cones
(kerucut).
RHOD :
1. Berfungsi mengurangi derajat iluminasi (terang)
dan bertanggung jawab terhadap pandangan
perifer.
2. Digunakan apabila intensitas cahaya rendah dan
memberikan gambaran abu-abu.
3. Sangat banyak di bagian depan retina.
4. Mengubah rangsang cahaya menjadi impuls listrik
yang berjalan sepanjang serabut saraf sensoris
menuju daerah penglihatan di otak.
Untuk fungsi ini diperlukan rodopsin (suatu
senyawa yang tersusun atas protein dan pigmen
karotena).
Bila terpapar cahaya, senyawa ini akan pecah
dan pigmen diubah menjadi vitamin A.
Pada keadaan gelap, rodopsin diresintesis dari
vitamin A dan protein, menyebabkan kepekaan
rhod meningkat dan disertai adanya pelebaran pupil
(memungkinkan lebih banyak cahaya yang masuk
ke dalam mata) menyebabkan seseorang dapat
beradaptasi pada keadaan gelap.
Adaptasi terhadap cahaya terang disebabkan oleh
pemecahan rodopsin yang menyebabkan
pengurangan kepekaan rhod disertai dengan
pengecilan pupil yang membatasi banyaknya
cahaya yang memasuki mata.
CONE :
1. Berfungsi meningkatkan derajat iluminasi dan
bertanggung jawab terhadap penglihatan sentral
dan penglihatan warna.