Adinda Nadina F
Gita Mutiarani K
Mutia Kh
Nida Aulia
Seorang perempuan G1P0A0 berusia 30 tahun
hamil 20 minggu mengeluh pusing, dan
penglihatan kabur, odema pada kaki dan wajah.
Hasil pemeriksaan KU: baik, kesadaran
Composmentis, TD: 160/110 mmHg, suhu
36,8°c, Nadi 80x/menit, Respirasi 40x/menit,
Urine Protein : +++
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengeluh pusing dan penglihatan kabur,odema pada kaki dan
wajah.
B . DATA OBJEKTIF
KU: baik, kesadaran Composmentis, TD: 160/110 mmHg, suhu
36,8°c, Nadi 80x/menit, Respirasi 40x/menit, Urine Protein :
+++
Diagnosis Preeklamsia
Jika wanita hamil rutin memeriksakan kandungannya setiap bulan, maka gejala-gejala preeklamsia bisa
cepat terdeteksi bilamana ada dan ditangani. Untuk mendiagnosis preeklamsia, biasanya dokter harus
memastikan dulu apakah pasien mengalami hipertensi yang disertai satu atau lebih tanda klinis lainnya,
seperti:
• Adanya kandungan protein dalam urine atau gejala gangguan ginjal lainnya.
• Gangguan penglihatan.
• Adanya cairan dalam paru-paru.
• Sakit kepala.
• Rendahnya jumlah trombosit.
• Gangguan fungsi hati.
Jika dokter mencurigai adanya preeklamsia dari hasil pemeriksaan tekanan darah, maka pasien
biasanya akan diminta untuk menjalani beberapa pemeriksaan, seperti:
• Ultrasonografi (USG). Dalam tes ini, dokter akan memeriksa berat janin dan jumlah air ketuban.
Kurangnya air ketuban adalah salah satu tanda rendahnya suplai darah ke janin.
• Pemeriksaan darah. Dari pemeriksaan ini dapat diketahui kinerja organ hati dan ginjal, serta jumlah
trombosit dalam darah.
• Analisis urine. Dari sampel urine kolektif selama 24 jam dapat diperiksa kandungan protein,
sementara dari sampel urine tunggal (sewaktu) dapat diperiksa perbandingan kadar protein dan
kreatinin.
• Nonstress test atau NST. Pada pemeriksaan ini diukur detak jantung bayi saat bergerak di dalam
kandungan.
Para ahli meyakini bahwa penyebab preeklamsia berasal dari plasenta
yang tidak berkembang dengan baik akibat gangguan pada pembuluh
darah. Penyebab pastinya belum dipahami sepenuhnya.
Plasenta adalah organ yang mengantar suplai darah ibu ke bayi
didalam kandungan.
Makanan dan Oksigen melewati plasenta dari ibu ke bayi.Kotoran bayi
pun dikembalikan lagi ke ibu.
Untuk mendukung pertumbuhan bayi,plasenta membutuhkan pasokan
yang besar dan konstan dari ibu. Dalam kasus hal yang menjadi
penyebab preeklamsia,plasenta yang tidak mendapatkan pasokan
cukup darah bisa memicu preeklamsia karena plasenta tidak
berkembang dengan baik seperti yang sudah terbentuk selama paruh
pertama kehamilan.
Masalah pada plasenta juga dapat menunjukkan bahwa suplai
darah antara ibu dan bayi terganggu. Sinyal atau zat dari
plasenta yang rusak akan memengaruhi pembuluh darah
ibu,menyebabkan tekanan darah tinggi ( hipertensi ) .