Anda di halaman 1dari 56

KEWASPADAAN

UNIVERSAL

Oleh
Dr. Megadianty, SpPK
RSUD PASAR MINGGU
DEFINISI

Kewaspadaan universal yaitu tindakan


pengendalian infeksi yang dilakukan oleh
seluruh tenaga kesehatan untuk
mengurangi risiko penyebaran infeksi dan
didasarkan pada prinsip bahwa darah dan
cairan tubuh dapat berpotensi menularkan
penyakit, baik berasal dari pasien maupun
petugas kesehatan (Nursalam, 2007)
SEJARAH
• 1847: Dr. Semmelweis 
- 600-800 ibu/thn meninggal akibat demam sesudah
persalinan -> penolong melakukan bedah mayat
sebelum menolong persalinan (tanpa cuci tangan)
- 60 kematian/tahun : tidak melakukan bedah mayat
sebelum menolong persalinan
 sumber inf dr tangan petugas kesehatan yg
menolong partus
kematian ibu bisa ditekan -> 11,4 % - 2,7 % setelah
wajib cuci tangan dg klorin
SEJARAH
. 1889  sarung tangan  prosedur dalam
tindakan medis
. Di AS: 1967, 1975, 1978, 1983 CDC Atlanta:
7 kategori tehnik isolasi
Kategori: - Specific isolation
-Disease- specific isolation precautions
 Pencegahan penyakit didasarkan atas jenis penyakit
Pencegahan dilakukan sesudah mengetahui jenis penyakitnya
Terjadi transmisi penyakit sebelum didiagnosis
SEJARAH

• Oleh karena epidemi HIV dan Hepatitis B


 strategi baru pencegahan infeksi 
pencegahan dititik beratkan pada
pencegahan infeksi melalui darah dan
cairan tubuh secara universal tanpa
memandang status penyakit  1998 
universal precaution
SEJARAH
Saat ini:
Kewaspadaan isolasi
Memiliki 2 pilar:
1. Kewaspadaan Standar (Standard/Universal
Precautions)
2. Kewaspadaan berdasarkan cara penularan
(Transmission based Precautions)
(Muchtar, 2014; Akib, dkk, 2008; Rosa, 2015).
Kewaspadaan Standar
(Standard/Universal
• 1)
Precautions)
Kebersihan tangan.
• 2) Alat pelindung diri
• 3) Peralatan perawatan pasien.
• 4) Pengendalian lingkungan.
• 5) Penatalaksanaan Linen.
• 6) Pengelolaan limbah/ benda tajam
• 7) Penempatan pasien
• 8) Hygiene respirasi/Etika batuk
• 9) Praktek menyuntik aman
• 10) Praktek pencegahan infeksi untuk prosedur lumbal pungsi
• 11) Perlindungan & Kes karyawan
1) Kebersihan tangan

PENGERTIAN:
Kebersihan tangan suatu prosedur
tindakan membersihkan tangan
dengan menggunakan
sabun/antiseptik dibawah air
mengalir atau dengan
menggunakan handrub berbasis
alkohol

8
Mengapa kebersihan tangan
Media transmisi kuman patogen
tersering di Rumah Sakit
Semmelweis (1861),
Penularan penyakit dari pasien ke
pasien melalui tangan petugas
Boyce dan Larson 1995
Kebersihan tangan baik dan benar
menurunkan insiden HAIs
Boyke dan Pittet 2002
Kegalalan kebersihan tangan
menyebabkan multi resisten, wabah
Flora normal di dalam tangan
• Flora transien • Flora residen
• Mikroorganisme yang berada dalam • Mikroorganisme yang
lapisan kulit, diperoleh melalui tinggal dilapisan kulit
kontak dengan pasien, petugas yang lebih dalam serta
kesehatan lain atau permukaan yang didalam folikel
terkontaminasi selama bekerja (mis; rambut, dan tidak
meja periksa, tempat tidur, dll) dapat dihilangkan
sepenuhnya, bahkan
• Flora transien tinggal dilapisan luar dengan pencucian dan
kulit dan terangkat sebagian dengan pembilasan dengan
mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih
sabun dan air mengalir
• Yang menjadi sumber dari penyakit

10
Hal – hal penting kebersihan tangan
• Bila tangan tidak tampak kotor menggosok tangan
dengan handrub berbasis alkohol
• Jika tangan tampak kotor  cuci tangan dalam air
mengalir menggunakan sabun atau antiseptik
• Jaga kuku selalu pendek dan bersih
• Jangan memakai perhiasan,kuku palsu,cat kuku
• Jangan mencuci sarung tangan saat menggunakan
diantara pasien
• Tidak dianjurkan  handuk pakai ulang & tisu rol
• Dianjurkan menggunakan sabun cair  sabun
batang: biasanya wadah berlubang dibawah sehingga
menjadikan kuman berkembang biak
11
LANGKAH KEBERSIHAN TANGAN

Teknik kebersihan tangan


dengan formula berbasis
alkohol
LANGKAH
KEBERSIHAN
TANGAN

Teknik kebersihan tangan


dengan air dan sabun
Kapan: WHO 5 momen kebersihan tangan

Momen 1. Sebelum menyentuh pasien


Momen 2. Sebelum prosedur bersih / aseptik
Momen 3. Setelah paparan dengan cairan tubuh
Momen 4. Setelah menyentuh pasien
Momen 5. Setelah menyentuh lingkungan pasien

Pentingnya teknik mencuci tangan yang benar

14
WAKTU KEBERSIHAN TANGAN

15
2) Alat pelindung diri (APD)

Adalah pakaian khusus atau peralatan


yang dipakai petugas untuk memproteksi
diri dari bahaya fisik, kimia,
biologis/bahan infeksius
Untuk melindungi kulit tubuh,
membrane mukosa dari paparan
darah, cairan tubuh, sekresi dan
ekskresi dan permukaan lingkungan
yang terkontaminasi
• Gunakan Alat Pelindung Diri sesuai indikasi
• Jika melakukan tindakan yang memungkinkan
tubuh atau membran mukosa terkena atau
terpercik darah atau cairan tubuh atau
kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas

• Segera melepas Alat Pelindung Diri jika tindakan


sudah selesai

• Menggantung masker di leher, memakai sarung


tangan sambil menulis dan menyentuh permukaan
lingkungan tidak direkomendasikan
Tujuan penggunaan penutup kepala /topi
Petugas
Terhindar dari paparan/percikan darah
dan cairan tubuh

Pasien
Mencegah jatuhnya mikroorganisme
dari rambut dan kulit petugas kepada
pasien
5-19
Tindakan yang memerlukan area steril yang luas,
seperti:
Tindakan Operasi
Pemasangan kateter vena sentral
Pertolongan persalina
Tujuan:
• Petugas
Mencegah kulit tangan terpapar dengan darah,
cairan tubuh,sekresi, ekskresi dan permukaan
lingkungan /benda yang terkontaminasi
• Pasien
Mencegah kontak mikroorganisme dari tangan
petugas
• Sarung tangan steril

• Sarung tangan bersih

• Sarung tangan rumah tangga


• Single use or re useable

Bahan gloves/sarung tangan ----vinyl, latex, nitrile,


lainnya
• Melakukan tindakan yang terpapar
atau diperkirakan akan terjadi
paparan dengan darah, cairan
tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang
tidak utuh, selaput lendir pasien, dan
benda yang terkontaminasi
• Lakukan kebersihan tangan sesuai prosedur
• Pakai sarung tangan pada kedua tangan
• Ganti sarung tangan bila tampak rusak/bocor
• Segera lepas sarung tangan jika telah selesai
tindakan
• Buang sarung tangan ke tempat pembuangan
sampah sesuai prosedur
• Lakukan kebersihan tangan sesuai prosedur

5-24
Petugas
Mencegah membran mukosa petugas terkena
kontak dengan percikan darah dan cairan tubuh
Pasien
Pasien
Mencegah kontak droplet dari mulut dan hidung
petugas yang mengandung mikroorganisme
saat bicara, batuk , bersin

Pelindung wajah meliputi


Masker
Kaca mata/goggles
Face shields/visor
5-25
Masker, pelindung mata dan wajah

– Tindakan tersebut dapat memungkinkan


membrane mukosa mata, hidung dan mulut
terkena percikan darah, cairan tubuh

– Segera lepas setelah selesai melakukan


tindakan
Tujuan pemakaian gaun
Melindungi baju petugas dari kemungkinan
paparan atau percikan darah atau cairan tubuh,
sekresi, ekskresi atau melindungi pasien dari
paparan pakaian petugas pada tindakan steril
Tipe gaun
 Gaun pelindung tidak kedap air
 Gaun pelindung kedap air
 Gaun steril
 Gaun non steril
5-27
• Tindakan atau penangan alat yang
memungkinkan pencemaran/kontaminasi pada
pakaian petugas, seperti:
• Membersihkan luka
• Tindakan drainase
• Menuangkan cairan terkontaminsai kedalam
lubang pembuangan/WC/toilet
• Menangani pasien perdarahan masif
• Tindakan bedah
• Perawatan gigi
• Segera ganti gaun/pakaian kerja jika
terkontaminsai cairan tubuh pasien (darah)
Tujuan pemakaian sepatu pelindung
melindung kaki petugas dari tumpahan/
percikan darah atau cairan tubuh lainnya
dan mencegah dari kemungkinan tusukan
benda tajam atau kejatuhan alat kesehatan

5-29
• Alat pelindung diri harus tersedia siap pakai di setiap
ruangan
• Sekali pakai untuk setiap tindakan dan setiap pasien
• Setiap APD yang terlihat ternoda masif harus segera
diganti
• APD yang sudah dipakai ditempatkan pada
kontainer yang sudah tersedia sesuai alatnya
• Setiap selesai tindakan APD harus segera dilepas
3) Peralatan perawatan pasien.

Dekontaminasi:
Suatu proses untuk menghilangkan
/ memusnahkan mikroorganisme
dan kotoran yang melekat pada
PENGERTIAN
peralatan medis/objek, sehingga
aman untuk penggunaan
selanjutnya, meliputi pembersihan,
disinfeksi, sterilisasi
Alur Pemrosesan alat medis bekas pakai

Pre Cleaning/Enzymatik

Pembersihan
(Cuci bersih, tiriskan, keringkan)

1 2 3

Disinfeksi Disinfeksi Sterilisasi


tingkat rendah tingkat tinggi (peralatan kritikal)
(peralatan non kritikal) (peralatan semi Masuk dalam
Hanya pada permukaan
kritikal) pembuluh
tubuh yang utuh Masuk dalam mucosa darah/jaringan
Tensi meter, termometer tubuh tubuh
Endotracheal tube,NGT Instrumen bedah
Pengertian
Precleaning
Pemrosesan perendaman alat medis bekas pakai untuk
menghilangkan noda darah, cairan tubuh menggunakan
enzyimatik atau detergen
(Perendaman sampai seluruh permukaan alat)
Pembersihan
Suatu proses untuk menghilangkan kotoran yang
terlihat atau tidak terlihat pada peralatan medis / objek
setelah dilakukan perendaman, dengan menggunakan
air mengalir, sikat detergen sehingga kotoran / bahan
organik hilang dari permukaan
Tingkatan Disinfektan
 Disinfektan tingkat rendah:
• Contoh: Cloroxylenol, Clorhexidine, Natrium
hipoklorit, Alkohol.
 Disinfektan tingkat menengah:
• Contoh : Cloroxylenol, Clorhexidine
 Desinfektan tingkat tinggi :
• Contoh : Glutaraldehide, Hidrogen peroksida 6%-
7,5%,Peracetic Acid 0,2 – 0,35%, Ortho-
phthalaldehid (OPA)
 Standar : Konsentrasi, Suhu, Waktu

Penetapan Jenis Disinfektan : PPIRS


34
Desinfeksi tingkat tinggi

• adalah Proses menghilangkan virus,


bakteri vegetatif, jamur dan
micobacterium dan beberapa jenis spora
bakteri (tapi tidak semua) dengan
menggunakan zat kimia sesuai dengan
lama kontak dan suhu. Jenis DTT:
Glutaraldehyde, Orthoptaraldehyde,
Paracetic acid dan hidrogen peroxide
(Cleaning and disinfection, 2008)
Pengertian
Sterilisasi
Suatu proses pengelolaan preralatan / bahan yang
bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk
mikroorganisme (bakteri, virus, fungi dan parasit)termasuk
endospora melalui proses fisika dan kimiawi dengan
menggunakan mesin sterilisator

Proses Sterilisasi
Proses sterilisasi terjadi dengan memaparkan energi
thermal dalam bentuk panas kering/basah, zat kimia dalam
wujud cair/gas maupun bentuk radiasi terhadap suatu
benda dalam waktu tertentu.
Metode Sterilisasi

1. Suhu Tinggi
 Sterilisasi uap (Steam Heat)
 Sterilisasi panas kering (Dry Heat)

2. Suhu Rendah
 Ethylene Oxide
 Hydrogen Peroxide Plasma Sterilization
 Formaldehyde / formalin
Metode sterilisasi
3. Sterilisasi dengan cairan kimia
 Paracetic acid

 Glutaraldehyde
 Hydrogen peroxide

4. Sterilisasi dengan radiasi


 Sinar Gamma atau elektron beam
 Sinar X
 Sinar Ultra Violet
Sterilisasi Suhu Tinggi

Sterilisasi Uap
Pemaparan uap jenuh pada tekanan tertentu
selama waktu dan suhu tertentu pada suatu
objek, sehingga terjadi pembunuhan MO
secara ireversible akibat dari denaturasi
atau koagulasi protein sel
Sterilisasi Uap
 metode sterilisasi paling tua,aman,efektif,relatif
tidak mahal,tidak toksik
 Suhu & waktu
 121 ° C (250° F) selama 20 - 30 menit
 132 °/ 134 ° C (270° F) selama 4 menit
 Rekomendasi untuk peralatan tahan panas
dan uap
 80 % produk sterilisasi rumah sakit
menggunakan suhu tinggi
4) Pengendalian lingkungan.
Tujuan
• Terpeliharanya lingkungan RS yang memenuhi
persyaratan kesehatan
• Terpeliharanya program pemeliharaan & pengendalian
kesehatan lingkungan secara terpadu
• Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
• Meminimalkan atau mencegah terjadinya transmisi
mikroorganisme dari lingkungan ke pasien, petugas,
pengunjung dan masyarakat
• Menciptakan lingkungan bersih aman dan nyaman
5) Penatalaksanaan Linen.
• Petugas yang menangani harus mengenakan
APD
• Pisahkan  linen kotor dan linen
terkontaminasi cairan tubuh, pemisahan
dilakukan sejak dari lokasi penggunaannya
oleh perawat atau petugas.
• Linen kotor segera dimasukkan ke dalam
kantong kuning di lokasi penggunaannya,
tidak boleh disortir/ dicuci di lokasi dimana
linen dipakai.
5) Penatalaksanaan Linen.

• Linen terkontaminasi  masukkan kantong


kuning dan ditranportasikan secara berhati-hati
agar tidak bocor.
• Buang terlebih dahulu kotoran seperti faeces ke
washer bedpan, spoelhoek atau toilet
• Pengangkutan kedua jenis linen dgn troli
terpisah.Kantong tidak perlu ganda.
• Pastikan alur linen kotor dan linen terkontaminasi
sampai di laundry TERPISAH dengan linen yang
sudah bersih
6) Pengelolaan limbah

• Proses untuk mengurangi volume, berat,


dan bahaya limbah medis, mulai tahap
pemilihan sampai pemusnahannya,
sehingga tidak menimbulkan dampak
terhadap kesehatan masyarakat dan
lingkungan Hidup.
• Adalah yg mengandung mikroorganisme patogen
Limbah Infeksius (bakteri, virus, Parasit, dan jamur) yg dpt
menyebabkan penyakit

• Semua benda yang mempunyai permukaan


Limbah Benda tajam yang dapat melukai / merobek
permukaan tubuh
Tajam • Jarum suntik, infus set, ampul, preparat glass

• Limbah jaringan /potongan tubuh manusia


Limbah Patologis • Organ tubuh, darah, muntahan, urine dan
cairan tubuh yang lain

Limbah yg mengandung bahan-bahan farmasi


Limbah Farmasi Mencakup produk farmasi, obat, vaksin, serum
dan Sitotoksik yang sudah kadaluarsa, tumpahan obat

45
Limbah Bahan • Limbah yang mengandung zat kimia
yang berasal dari aktifitas diagnostik,
Kimia pemeliharaan kebersihan

• limbah yg dihslkan oleh keg. Sinar X,


Limbah Radio diagnostik, Radioterapi, dan
Radioaktif penelitian radiologi yg berbentuk padat

Limbah • Limbah yang mengandung logam berat dalam


konsentrasi tinggi termasuk dalam sub limbah
Mengandung berbahaya dan biasanya sangat toksik
Logam Berat • Termometer, alat pengukur tekanan darah

• Gas dalam tabung, cartridge, kaleng


Limbah Kontainer aerosol
Bertekanan
46
KODEFIKASI WARNA MENURUT JENIS LIMBAH
PADAT

WARNA
NO KATEGORI KANTONG KETERANGAN

Hitam Dengan Lambang Limbah Umum


01 Limbah Umum (Non Medis)

Kuning Kantong Plastik Yang Kuat dan


02 Limbah Infeksius ( Limbah Medis ) anti Bocor
Ungu Kantong plastik kuat dan anti
03 Limbah Sitotoksis Bocor
Coklat Kantong Plastik atau Kontainer
04 Limbah Kimia dan Farmasi

Merah Kantong Box timbal dengan


Radio Aktif Simbol Radio Aktif
05

47
Pemilahan  Limbah harus dipisahkan dari sumber dan jenis nya.
 Semua Limbah harus diberi lebel yang jelas
 Sebaiknya memakai kantong plastik sesuai
jenis limbah

Pewadahan  Kantong boleh dibawa setelah terisi 2/3 bagian


 Petugas yang menangani harus memakai APD
 Limbah infeksius  Incenerator
 Limbah non infeksius  Pemb. Limbah umum
 Limbah benda tajam  Incenerator
 Limbah cair Spoelhok
 Limbah feses, urine  Wc
 Limbah pec. Kaca Kontainer tahan tembus
 Bila terjadi pemilahan yang salah segera
melaporkan kepada penanggung jawab.

48
Pengelolaan Limbah Benda Tajam

 Wadah yang tidak mudah tembus oleh benda


tajam / tusukan, tahan bocor ( jerigen bekas,
kardus yang tahan benda tajam) dan tertutup
berlabel biohazard yang kuning
• Mempunyai penutup yang tidak bisa dibuka
kembali
 Limbah benda tajam yang telah di kemas pada
Tempat
tempatnya setelah berisikan ± 2/3 bagian benda
kemudian dibawa ke incinerator untuk dibakar / tajam
dimusnah

49
Contoh pengelolaan jarum
setelah dipakai
 Jangan memasukan kembali
jarum bekas suntikan  no
recapping x
 Jangan menekuk /
mematahkan jarum yg telah
dipakai
 Segera buang jarum/ needle ke
dalam wadah yg telah
ditentukan dan dibuang
langsung oleh sipemakai
 Kontainer benda tajam
diletakan dekat lokasi tindakan

50
Penanganan pecahan
/benda tajam
• Gunakan sarung tangan tebal
• Gunakan kertas koran untuk mengumpulkan
pecahan benda tajam tersebut, kemudian bungkus
dengan kertas
• Masukkan dalam kontainer tahan tusukan beri
label

51
LIMBAH CAIR
Semua air buangan yang berasal dari kegiatan rumah sakit
yang
kemungkinan mengandung microorganisme, bahan kimia
beracun yang
berbahaya bagi kesehatan.
• Instalasi Pengelolaan Air Limbah ( IPAL )
• Merupakan sarana untuk mengolah limbah cair dari mulai
limbah kotor kemudian disini diproses sampai menjadi
cukup bersih dan memenuhi baku mutu yg ditetapkan oleh
pemerintah

52
8) Hygiene respirasi/Etika batuk
9) Praktek menyuntik aman
10) Praktek pencegahan infeksi
untuk prosedur lumbal pungsi
• Semua petugas harus memakai masker
bedah, gaun bersih, sarung tangan steril
saat akan melakukan tindakan lumbal
pungsi, anestesi spinal/epidural/pasang
kateter vena sentral.
11) Perlindungan/
Kesehatan karyawan
• Vaksin Hepatitis B
• Video tertusuk jarum

Anda mungkin juga menyukai