Anda di halaman 1dari 2

2.

Penyebab BGM

Berbagai factor yang saling terkait berpengaruh pada terjadinya BGM. Harahap (2014)
menyebutkan bahwa ada 3 hal yang langsung berpengaruh, yaitu:

1. Anak tidak mendapat makanan bergizi seimbang dalam jumlah yang sesuai dengan
kebutuhannya. Dimulai dengan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya
tetapi setelah itu seringkali anak tidak mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-
ASI) yang tepat, baik jumlah maupun kualitasnya. MP-ASI yang baik harus cukup
mengandung energi dan protein, serta unsur gizi lainnya termasuk zat besi, vitamin A,
asam folat, vitamin B serta vitamin dan mineral lainnya. Bila tingkat pendidikan dan
pengetahuan ibu rendah, seringkali anak tidak mendapat makanan memenuhi
kebutuhan gizinya karena ketidaktahuan ibu.
2. Anak tidak mendapat asuhan gizi yang memadai. Dari suatu studi diketahui bahwa
pola pengasuhan anak sangat berpengaruh pada kejadian BGM. Anak yang diasuh
ibunya sendiri dengan kasih sayang, apalagi ibunya berpendidikan, mengerti tentang
kesehatan dan kebersihan, meskipun miskin, ternyata anaknya lebih sehat. Unsur
pendidikan perempuan berpengaruh pada kualitas pengasuhan anak.
3. Anak menderita penyakit infeksi. Terjadi hubungan timbal balik antara kejadian
penyakit infeksi dan BGM. Anak yang menderita BGM akan mengalami penurunan
daya tahan tubuh, sehingga rentan terhadap penyakit infeksi. Sebaliknya, anak yang
menderita penyakit infeksi akan cenderung menderita gizi buruk.

Menurut Saptawati Bardosono (Dini,2012) ada beberapa faktor yang menyebabkan anak
menderita gizi buruk, antara lain:

1. Kondisi ekonomi keluarga yang rendah.


Penghasilan yang tak mencukupi, dan mahalnya harga bahan makanan membuat orangtua
mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Padahal, anak membutuhkan
asupan gizi yang lengkap dan seimbang, terutama pada usia 1-3 tahun yang merupakan
masa kritis bagi anak untuk mengalami masalah gizi buruk.
2. Sanitasi yang buruk.
Kondisi rumah dengan sanitasi yang kurang baik akan mempengaruhi kesehatan
penghuni rumah, khususnya anak-anak. Sanitasi yang buruk juga berisiko mencemari
berbagai bahan makanan yang akan dimasak.
3. Pendidikan.
Sudah seharusnya orangtua menyadari pentingnya anak mendapatkan kebutuhan akan
kecukupan gizi yang lengkap dan seimbang. Sayangnya tingkat pendidikan orangtua
yang rendah, terutama ibu, membuat mereka gagal menyediakan asupan yang bergizi
bagi anak-anak mereka. Ketidaktahuan akan manfaat pemberian gizi yang cukup pada
anak menyebabkan orangtua cenderung memberi anak makanan sekedarnya.
4. Perilaku orangtua.
Orangtua sering merasa mereka tahu segala sesuatu, sehingga tidak berusaha mencari
bantuan dari para ahli medis untuk mengatasi masalah gizi dan kesehatan. Kadang para
orangtua justru menghindar karena takut dimarahi dokter tentang masalah gizi anak
mereka. Perilaku orangtua yang seperti ini membuat anak akan terus berada dalam
kondisi gizi buruk dan menyebabkan anak menjadi sering sakit.

Dini, editor. 2012. Faktor Utama Penyebab Gizi Buruk Anak. Diunduh dari:
https://lifestyle.kompas.com/read/2012/01/30/13325976/Faktor.Utama.Penyebab.Gizi.Buruk.An
ak, pada 20 November 2018.

Harahap SM. 2014. Faktor Penyebab BGM Bawah Garis Merah pada Anak Balita. Diunduh dari
https://text-id.123dok.com/document/8ydmlpgyp-faktor-penyebab-bgm-bawah-garis-merah-
pada-anak-balita-1-bgm.html, pada 20 November 2018.

Anda mungkin juga menyukai