Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 10

 Pancasila merupakan dasar negara yang


fundamental yang menjadi pijakan dan mampu
memberikan kekuatan kepada berdirinya suatu
negara. Pancasila sebagai dasar negara
merupakan sumber kaidah hukumyang
mengatur negara, termasuk seluruh unsur-unsur
yakni pemerintah, wilayah dan rakyat.
 Selama masa perjuangan bangsa Indonesia,
Pancasila mengalami berbagai macam ancaman
dari dalam maupun luar negeri.
 Ancaman adalah sesuatu usaha atau kegiatan
yang di perbuat oleh kelompok/jaringan atau
individu yang dapat membahayakan
terhadap kelompok atau individu lainnya
 Kumpulan ide-ide dasar, gagasan, keyakinan
dan kepercayaan yang sifatnya sistematis
sesuai dengan arah dan tujuan yang ingin
dicapai dalam kehidupan Nasional suatu
Bangsa dan Negara.
 Menjadi pemandu tindakan sosial individu di
masyarakat.
 Menjadi sumber inspirasi norma dan nilai
sosial.
 Menjadi panduan bagi individu dalam
menemukan identitas dirinya.
 Memberikan motivasi bagi individu dalam
menanggapi tujuan hidupnya.
 Ancaman ideologi, yaitu segala bentuk
ancaman yang dapat mengganggu
ketahanan nasional suatu negera yang
dilakukan dalam tataran pemikiran, seperti
perang ideologi, arus globalisasi, kepentingan
politik, dan lain-lain baik berasal dari dalam
maupun dalam negeri.
Suatu golongan memasukkan para kader-kader yang telah
dibekali suatu ideologi tertentu untuk bergabung di dalam
suatu partai Politik dan dalam suatu lembaga yudikatif. Hal
ini ditujukan untuk membentuk suatu kekuatan yang akan
ditujukan untuk mengganti dasar Negara yaitu Pancasila.

 Masuknya budaya barat dan ideologi-ideologi asing


lainnya melalui berbagai media, sehingga
mempengaruhi pemikiran masyarakat Indonesia,
yang justru cenderung mensarikan budaya yang
bersifat negatif daripada yang bersifat positif, seperti
gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan
bebas,
 Munculnya paham-paham radikal dan
ekstrimis dari dalam negeri
 Munculnya berbagai aliran sesat di Indonesia
 Provokasi dari kelompok masyarakat
tertentu terhadap kelompok masyarakat
lainnya yang mengandung unsur SARA
 Adanya stereotipe tertentu yang terbentuk
dalam suatu masyarakat dalam menilai
masyarakat lainnya
 Sikap apatis terhadap pemerintah
 Perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni
Soviet.
 Masuknya berbagai kebudayaan dan paham
baru dari luar negeri.
 Adanya campur tangan politik dari badan-
badan asing di dalam negeri.
 Maraknya media propaganda asing.
 Lapisan terdepan dalam konsep penanganannya terdiri atas unsur-unsur
pertahanan nonmiliter, yakni kementrian atau lembaga pemerintah non-
kementrian yang membidangi ideologi.

 Kementrian serta unsur pemerintahan yang membidangi politik dalam negri


mengerahkan seluruh kekuatan politik serta instrument pemerintahan dalam
negri mulai dari tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah guna menghadapi
ancaman berdimensi ideologi, sementara kementrian serta unsur pemerintahan
yang membidangi politik luar negri mengerahkan jajarannya yang tersebar
disetiap negara untuk penguatan langkah serta upaya diplomasi dalam
menangkal usaha-usaha pihak lain yang mengancam ideologi Pancasila.

 Unsur pemerintah yang membidangi informasi mendinamisasikan kekuatan


nasional di bidang informasi untuk melakukan “operasi informasi imbangan”
sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang dapat menangkal berbagai
pengaruh asing yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
 Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan melaksanakan proses
pembelajaran dan kesadaran akan ideologi Pancasila secara bertingkat
dan berlanjut kepada para siswa dan mahasiswa disemua tingkat dan
jenjang Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan.
 Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan para
pemimpin agama untuk menjadi mitra pemerintah dalam menyinergikan
strategi untuk membentengi masyarakat dari ancaman penetrasi ideologi
asing yang membahayakan keamanan negara.
 Peran lapis pertahanan militer dalam hal ini dilaksanakan melelui
program pelaksanaan bakti TNI yang secara intensif sesuai dengan
wilayah kerja unit TNI. Titik berat pelaksanaanya adalah dengan
peningkatan komunikasi sosial TNI yang diselenggarakan dalam format
meningkatkan kesadaran bela negara, dengan memanfaatkan program
bela negara di lingkungan pekerjaan, pendidikan dan perumahan dalam
rangka revitalisasi Pancasila
 Ideologi sebagai pemersatu sekaligus perekat
bangsa harus ditanamkan dalam pendidikan
seluruh warga negara indonesia.
 Ideologi harus dijadikan tombak bangsa
dalam menghadapi unsur yang masuk dari
luar.
 Ideologi harus diaktualisasikan kepada
seluruh bidang kenegaraan.
 Ideologi Indonesia haruslah mengarah pada
arah yang dinamis dan aktual.
 Dengan menerapkan ideologi, maka rakyat percaya akan
keanegaraman dalam menjalankan hidup berbagnsa dan
bernegara.
 Pemerintah harus mengedepankan kepentingan rakyat
dan bangsa Indonesia diatas kepentingan sendiri.
 Pentingnya ideologi pancasila disosialisasikan kepada
masyarakat sebagai bentuk menghadapi ancaman di
bidang ideologi dan politik.
 Menumbukan pemikiran serta sikap positif sebagai warga
negara, hal ini dapat meningkatkan motivasi untuk
mewujudkan segenap cita cita bangsa Indonesia.
 Pancasila adalah pandangan hidup (filsafah),
dasar negara (ideologi), dan alat pemersatu
bangsa Indonesia. Begitu besar pengaruh
Pancasila terhadap bangsa dan negara Indonesia
adalah karena perjalanan sejarah dan
kompleksitas keberadaan Indonesia, seperti
keberagaman suku, agama, bahasa daerah,
pulau, adat istiadat, kebiasaan budaya serta
warna kulit. Semuanya jauh berbeda satu sama
lain tetapi mutlak harus dipersatukan.
 Tetapi pada kenyataannya ideologi pancasila
memiliki ancaman yaitu dari dalam dan luar.
Ancaman yang berasal dari dalam negeri berasal
dari prilaku atau sikap yang berlainan dengan
nilai pancasila, dan bermacam-macam usaha
untuk mengganti dasar negara kita yaitu
Pancasila dengan ideologi dan dasar lainnya.
Sedangan ancaman dari luar adalah pengaruh
ideologi luar yang bisa mengambil alih dari
ideologi pancasila.

Anda mungkin juga menyukai