Vania devina
405160030
Sherwood edisi 8
Priapismus
• Iskemik: darah tidak bisa meninggalkan penis. Ereksi bisa berlangsung
sampai >4 jam.
Urology Care Foundation: The Official Foundation of the America Urological Association
Penyebab
• Penyakit darah: anemia sickle-cell & leukemia
• Obat-obatan: ED drugs, e.g. Sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis),
vardenafil (Levitra), mental health drugs, e.g. Fluoxetine (Prozac),
Bupropion (Wellbutrin), Risperidone (Risperdal) dan Olanzapine
(Zyprexa) dan blood thinners, e.g. Warfarin (Coumadin) and heparin
• Alkohol
• Trauma pada genital, pelvis atau area antara penis dan anus, atau
saraf tulang belakang
• tumor
Urology Care Foundation: The Official Foundation of the America Urological Association
Tatalaksana
• Aspirasi darah berlebih
• Obat-obatan/saline
• Mengobati faktor penyebab (mis. sickle-cell anemia)
• Non-iskemik: biasanya tidak perlu pengobatan, hanya kompres es dan
beri penekanan pada bagian perineum.
Urology Care Foundation: The Official Foundation of the America Urological Association
Prostatitis
• Reaksi inflamasi pd kel prostat yg (expressed prostatic
disebabkan o/ bakteri maupun secretion) : menilai
non bakteri keadaan kelenjar prostat
• u/ menentukan penyebab 4. Urin yg dikemihkan
prostatitis, diambil sample setelah masase prostat
(contoh) urin & getah kelenjar (VB3)
prostat mll uji 4 tabung • Keempat contoh ini
1. 10 cc pertama : contoh kemudian dianalisis scr
urin yg dikemihkan mikroskopik & dilakukan
pertama kali (VB1) kultur u/ mencari kuman
menilai keadaan mukosa penyebab infeksi
uretra • Kuman penyebab infeksi paling
2. Urin porsi tengah : menilai sering : E.coli, Proteus sp.,
keadaan mukosa kandung Klebsiella sp., Enterobacter sp.,
kemih (VB2) serratia sp.
3. Getah prostat yg
dikeluarkan mll masase
prostat atau EPS
Dasar-dasar Urologi, Edisi 3
Prostatitis
Klasifikasi o/ National Institute of Health
1. Kategori I : prostatitis bakterial akut
2. Kategori II : prostatitis bakterial kronis
3. Kategori III : prostatitis non bakterial kronis atau sindroma
pelvik kronis. Pd kategori ini terdapat keluhan nyeri &
perasaan tdk nyaman di daerah pelvis yg telah berlsg
paling sedikit 3 bln. Dibedakan dlm 2 subkategori
1. Subkategori IIIA : sindroma pelvik kronis dng inflamasi
2. Subkategori IIIB : sindroma pelvik non inflamasi
4. Kategori IV : prostatitis inflamasi asimtomatik
Dasar-dasar Urologi,
Edisi 3
• Keluhan pd sal kemih bg bawah o/ ps inkontinensia paradoksa
• Keluhan akibat penyulit BPH : • Colok dubur perhatikan :
gejala obstruksi nyeri • Tonus sfingter ani/reflex
pinggang, benjolan di bulbo-kavernosus u/
pinggang (tanda dr singkirkan adanya kelainan
hidronefrosis), demam yg buli2 neurogenik, mukosa
merupakan tanda infeksi atau rektum, keadaan prostat
urosepsis (nodul, krepitasi, konsistensi
• Gejala di luar sal kemih prostat, simetri antar lobus &
• Hernia inguinalis atau batas prostat)
hemoroid krn sering mengejan • Colok dubur pd BPH :
pd saat miksi ↑ tekanan konsistensi prostat kenyal,
intra-abdominal lobus kanan & kiri simetris &
• Pemeriksaan fisik tidak didapatkan nodul
• Buli2 terisi penuh & teraba massa • Sedangkan pd ca prostat :
kistus di daerah supra simfisis konsistensi prostat
akibat retensi urin keras/teraba nodul, mungkin
diantara lobus prostat tdk
• Urin selalu menetes tanpa disadari simetri
Dasar-dasar Urologi,
Edisi 3
Tatalaksana :
Nodular hyperplasia of the
prostate (BPH)
https://www.clinicalkey.com/#!/topic/orchitis
Treatment
• Dependent on cause
• Viral (mumps): observation; bed rest,
ice packs, analgesics, may provide some
relief of discomfort that accompanies
mumps orchitis
• Bacterial: empiric antibiotic treatment
with parenteral antibiotic treatment
until pathogen identified: ceftriaxone
(250 mg IM once) plus doxycycline (100
mg PO bid for 10 days), in men <35 yr
old to coverNeisseria
gonorrhoeae and Chlamydia
trachomatis. In homosexual men or
men >35 yr old: levofloxacin 500 to 750
mg IV/PO qd for 10 to 14
days or ampicillin-sulbactam or third-
generation cephalosporin or
piperacillin/tazobactam.
• Surgery for abscess, pyogenic process
https://www.clinicalkey.com/#!/topic/orchitis
Tumor Testis
• Definisi : keganasan yang terjadi • Seminoma :
pada sel2 testis spermatosistik,
• Epidemiologi : anaplastik, klasik
• Keganasan terbanyak pd pria • Non seminoma :
usia 15-35 th & merupakan karsinoma sel
1-2% semua neoplasma pd embrional,
pria koriokarsinoma,
teratoma, tumor yolk
• Angka mortalitasnya sac
menurun dr 50% (1970)
menjadi 5% (1997) • Non germinal : tumor sel
leydig, tumor sel sertoli,
• Etiologi : maldesensus testis, gonadoblastoma
trauma testis, atrofi atau infeksi • Sekunder : limfoma &
testis, pengaruh hormon leukemia infiltratif
• Klasifikasi :
• Primer :
• Germinal :
Dasar-dasar Urologi,
Edisi 3
• Tanda & gejala : pembesaran testis • HCG : glikoprotein yg pada
seringkali tdk nyeri (30% nyeri & keadaan normal diproduksi
terasa berat pd kantong skrotum, o/ trofoblas. Meningkat pd
10% merasa nyeri akut pd skrotum), semua ps koriokarsinoma,
terdapat massa di perut sblh atas krn 40-60% karsinoma
pembesaran kelenjar pd aorta, embrional, 5-10% seminoma
benjolan pd kelenjar leher, murni
ginekomastia • Pencitraan
• Pemeriksaan fisik : benjolan padat, • USG : membedakan lesi intra
keras, tidak nyeri pd palpasi, & tidak atau ekstratestikuler & massa
menunjukkan tanda transiluminasi padat atau kistik
• Pemeriksaan penunjang : • MRI : dpt mengenali tunika
• Penanda tumor : albuginea dpt dipakai u/
menentukan luas ekstensi
• AFP : glikoprotein yg tumor testis
diproduksi o/ karsinoma
embrional, teratokarsinoma, • CT scan : ada tidaknya
tumor yolk sac, tetapi tdk metastasis pd
diproduksi o/ koriokarsinoma retroperitoneum
murni & seminoma murni
Dasar-dasar Urologi,
Edisi 3
Seminoma of the Embryonal
testis. carcinoma
Dasar-dasar Urologi,
Edisi 3
Dasar-dasar Urologi,
Edisi 3
PF
• PIV
• USG diharapkan dapat menemukan adanya kontusio parenkim
ginjal atau hematoma subkapsuler, dapat diperlihatkan adanya
robekan kapsul ginjal.
• CT-Scan/arteriografi (Jika PIV belum dapat menerangkan keadaan
ginjal (misalkan pada ginjal non visualized))
Dasar-dasar Urologi,
Edisi 3
Tatalaksana
1. Konservatif
2. Operasi
Dasar-dasar Urologi,
Edisi 3
Trauma VU
• Kurang lebih 90% trauma tumpul buli-buli adalah akibat fraktur pelvis
• Dalam keadaan penuh terisi urine, buli-buli mudah sekali robek jika
mendapatkan tekanan dari luar berupa benturan pada perut sebelah
bawah. Buli-buli akan robek pada daerah fundus dan menyebabkan
ekstravasai urine ke rongga intraperitoneum
• Etiologi:
• Tindakan endourologi reseksi buli-buli transuretral (TUR Buli-buli) atau pada
litotripsi.
• Partus kasep atau tindakan operasi di daerah pelvis trauma iatrogenik pada buli-
buli.
• Spontan jika sebelumnya terdapat kelainan pada dinding buli-buli. Tuberkulosis,
tumor buli-buli, atau obstruksi infravesikal kronis menyebabkan perubahan struktur
otot buli-buli yang menyebabkan kelemahan dinding buli-buli
Dasar-dasar Urologi,
Edisi 3
Dasar-dasar Urologi,
Edisi 3
Klasifikasi
• Kontusio buli-buli
• Cedera buli-buli ekstraperitoneal
• Cedera intra peritoneal
Tanda & gejala
• Nyeri di daerah suprasimfisis
• Miksi bercampur darah atau mungkin pasien tidak dapat miksi
PP
• Sistografi
Terapi
• Pada kontusio buli-buli, cukup dilakukan pemasangan kateter dengan
tujuan untuk memberikan istirahat pada buli-buli diharapkan buli-
buli sembuh setelah 7- 10 hari.
• Cedera intraperitoneal harus dilakukan eksplorasi laparotomi untuk
mencari robekan pada bui-buli serta kemungkinan cedera pada organ
lain.
• Cedera ekstraperitoneal, robekan yang sederhana (ekstravasasi
minimal) dianjurkan untuk memasang kateter selama 7 – 10 hari,
tetapi sebagian ahli lain menganjurkan untuk melakukan penjahitan
buli-buli dengan pemasangan kateter sistostomi
Trauma uretra
• Etiologi:
• Cedera yang berasal dari luar (eksternal) dan cedera iatrogenik akibat
instrumentasi pada uretra.
• Trauma tumpul yang menimbulkan fraktur tulang pelvis menyebabkan
ruptura uretra pars membranasea, sedangkan trauma tumpul pada
selangkangan atau straddle injury dapat menyebabkan ruptura uretra pars
bulbosa.
• Pemasangan kateter atau businasi pada uretra yang kurang hati-hati dapat
menimbulkan robekan uretra karena false route atau salah jalan
• Tindakan operasi trans-uretra dapat menimbulkan cedera uretra iatrogenik.
Gambaran klinis
• Perdarahan per-uretram terdapat darah yang keluar dari meatus
uretra eksternum setelah mengalami trauma.
• Trauma uretra berat pasien retensi urin tidak boleh pasang
kateter (dapat menyebabkan kerusakan uretra yang lebih parah)