Aspek Medikolegal
DOKTER PENGUJI :
DR. RATNA RELAWATI SP.KF, M.SI, MED
DOKTER PEMBIMBING :
DR. MARLIS TARMIZI
PENYUSUN
PENDAHULUAN
• Hilang atau rusaknya kontuinitas dari jaringan tubuh. Keadaani ni
dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau benda tumpul,
perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan
LUKA hewan.
Sifat Lokasi
Luka Luka
Deskripsi
LUKA
Ukuran Bentuk
Luka Luka
Ket:
1. Kepala
2. Wajah:Dahi, Mata, Telinga, Hidung, Mulut, Lidah, Gigi,
Rahang, Pipi, Dagu
3. Leher, Tenggorokan, Jakun
4. Bahu
5. Dada, Buah dada, Tulang rusuk
6. Pusar
7. Perut, Pinggul
8. Organ seks
9. Penis/Skrotum atau Klitoris/Vagina
10. Paha
11. Lutut
12. Betis, tulang kering
13. Pergelangan kaki
14. Telapak kaki, Tumit, Jari kaki
15. Lengan
16. Siku/sikut
17. Pergelangan tangan
18. Telapak tangan,
19. Jari tangan (Ibu jari, telunjuk, tengah, manis, kelingking
DESKRIPSI LUKA
•JUMLAH LUKA
•LOKASI LUKA
• Lokasi berdasarkan regio
anatomiknya
• Lokasi berdasarkan garis aksis dan
garis ordinat
DESKRIPSI LUKA
•BENTUK LUKA
• Bentuk sebelum dirapatkan
• Bentuk sesudah dirapatkan
•UKURAN LUKA
• Ukuran sebelum dirapatkan
• Ukuran sesudah dirapatkan
Ukuran luka kita tentukan dengan mengukur panjang
luka dan kedalaman luka. Sebelum panjang luka kita
ukur, kita mesti merapatkan luka korban terlebih dahulu.
Kita harus menyebutkan alat tubuh apa saja yang dilalui
luka tersebut saat kita melakukan pengukuran
kedalaman luka korban. Misalnya luka mengenai kulit
dinding perut, otot perut dan jaringan hati sejauh 5 cm
Untuk luka tembak, kita menentukan
lokasi luka dengan cara mengukurnya
dari tumit lalu kita ukur jaraknya
dari garis yang melalui tulang dada
atau punggung pada sebelah kanan
atau kirinya
J
UMLAH Berapa Saja
L
OKASI
Dimana Saja
U
Sebelum dan Sesudah ditautkan
1. Bentuk celah yaitu luka iris / luka sayat (incissed Panjang luka melebihi kedalaman
wound) yang arah datangnya sejajar dengan arah serat KURAN
luka
elastis / otot.
2. Bentuk menganga yaitu luka iris / luka sayat
(incissed wound) yang arah datangnya tegak lurus
S
IFAT
Batas Tegas
Tepi Rata
Kedua Sudut Runcing
terhadap arah serat elastis / otot.
3. Bentuk asimetris yaitu luka iris / luka sayat (incissed Dasar luka berupa otot
wound) yang arah datangnya miring terhadap arah
serat elastis / otot.
LUKA TUSUK
LUKA TUSUK
J
UMLAH Berapa Saja
L
OKASI
Dimana Saja
B
ENTUK
celah setelah ditautkan akan
membentuk garis lurus
mendatar
B
ENTUK
Bentuk sebelum ditautkan
menganga setelah ditautkan
akan membentuk garis lurus
U KURAN
Panjang Luka = Kedalaman
Luka
Batas Tegas
S
IFAT
Tepi Rata
Sidut Lancip
J UMLAH
Berapa Saja
L OKASI
Dimana Saja
S IFAT
Tepi tidak rata
J UMLAH
Berapa Saja
L OKASI
Dimana Saja
B
- Bag. Luar berupa cincin
lecet
ENTUK
-Bag. Dalam berupa Lubang
U KURAN
Tergantung Peluru
Garis Batas Luar dari cincin
lecet, bentuknya teratur
S IFAT
(bundar)
Daerah sekitar cincin lecet
dalam berupa memar, jelaga,
tatoase
Tepi tidak rata
Garis Batas Dalam dari
Lubang, bentuknya teratur
Jarak kontak
(tempel) :
Jarak dekat
(1 inci-2 kaki)
Jarak jauh
(lebih dari 2 kaki)
LUKA MEMAR
LUKA MEMAR
Kerusakan jaringan tanpa disertai diskontinuitas
Darah meresap ke jaringan
permukaan kulit
J
UMLAH
Berapa Saja
L
OKASI
Dimana Saja
B
ENTUK
Bentuk tidak teratur
U
Berapa Saja
KURAN
S
IFAT
Batas tidak tegas
Warna Merah Kebiruan
L
OKASI
Dimana Saja
B
ENTUK
Tergantung Derajat
U KURAN
Berapa Saja
S
IFAT
Teratur
Tepi tidak teratur
Tebing luka tidak rata
Dapat berupa gelembung
Isi gelembung berupa cairan bening
Sekitar gelembung tampak
kemerahan
LUKA ZAT KIMIA
Luka BAKAR KIMIA
luka bakar pada organ luar maupun organ dalam tubuh yang disebabkan oleh bahan-
bahan kimia yang merupakan asam kuat atau basa kuat dan zat produksi petroleum
L
OKASI
Dimana Saja
L
OKASI
Dimana Saja
B
ENTUK
Bentuk tidak teratur
B
ENTUK
Bentuk Tidak Teratur
UKURAN
Tergantung
U KURAN
Tergantung
J
UMLAH Satu
L
OKASI
Leher
U KURAN
Tergantung Bentuk Tali
penekanan benda asing berupa tali, ikat Garis Batas Luka Teratur
pinggang, rantai, stagen, kawat, kabel,
kaos kaki dan sebagainya, melingkari atau
S
IFAT
mengikat leher yang makin lama makin Dasar Jejas berupa kulit
kuat, sehingga saluran nafas tertutup
Warna kecoklatan
LUKA GANTUNG
LUKA GANTUNG
J
UMLAH Satu
L
OKASI
Leher
LUKA SEDANG
Penganiayaan ringan:
penganiayaan yang tidak Pasal 351 ayat (1) KUHP
menimbulkan penyakit Untuk Apakah luka
atau halangan untuk membedakan tersebut Apakah luka atau
menjalankan pekerjaan Apakah lokasinya
luka derajat satu memerlukan cedera tersebut
jabatan atau di tempat rawan Apakah lukanya
dan dua maka perawatan medis menyebabkan
seperti mulut, tunggal, sedikit
pencaharian. dilakukan seperti terjadinya
hidung, leher, atau banyak?
pengujian dengan penjahitan luka, gangguan fungsi
atau skrotum?
beberapa kriteria pemasangan infus (fungsiolesa)?
: dsb.
Pidana penjara paling
lama tiga bulan atau
denda paling banyak
empat ribu lima ratus
rupiah
• Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak member
harapan akan sembuh sama sekali atau sembuh
sama sekali atau yang menimbulkan bahaya maut.
• Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan
LUKA BERAT tugas jabatan atau pekerjaan mata pencaharian
• Kehilangan salah satu panca indera.
Pasal 90 KUHP • Mendapat cacat berat
• Menderita sakit lumpuh
• Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih
• Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan
KESIMPULAN
Luka pada ilmu kedokteran forensik merupakan salah satu bagian terpenting. Luka bisa terjadi pada
korban hidup maupun mati. Luka bisa terjadi akibat kekerasan mekanik, kekerasan fisik dan kekerasan
kimiawi. Lukadapat diklasifikasikan berdasarkan jenis permukaan benda saat mengenai tubuh, yaitu
akibat kekerasan tumpul, akibat kekerasan tajam, akibat penembakan senjata api, akibat
suhu/temperatur, dan akibat zat kimia korosif. Selain itu luka bisa diketahui waktu terjadinya
kekerasan, apakah luka terjadi antemortem atau postmortem.
Dari deskripsi luka kita sebagai dokter juga dapat membantu pihak hukum untuk menentukan
kualifikasi luka sesuai dengan KUHP pasal 90, pasal 351 dan pasal 352 yang pada tindak pidana untuk
menentukan hukuman yang diberikan kepada pelaku kekerasan dengan melihat deskripsi luka yang
dibuat oleh dokter itu sendiri. Oleh karena itu diharapkan kita sebagai calon dokter yang nantinya
bekerja sebagai dokter di masyarakat umum akan banyak menemukan kasus kekerasan yang
menyebabkan luka baik pada korban hidup maupun mati, dapat menilai jenis dan sifat luka sebaik-
baiknya.
TERIMA KASIH