Anda di halaman 1dari 47

Deskripsi Luka dan

Aspek Medikolegal
DOKTER PENGUJI :
DR. RATNA RELAWATI SP.KF, M.SI, MED
DOKTER PEMBIMBING :
DR. MARLIS TARMIZI
PENYUSUN

Jason O. Y. Reika Chairina


Syarif Gerry Paulus Puspita
Tumanduk Ravenski N Azkya
Alqadri Sanjaya Sidharta Sari
Noor
(UKI) (UKI) (UKI) (Trisakti)
(UKI) (Trisakti) (Trisakti)
Traumatologi adalah
cabang ilmu
kedokteran yang
mempelajari tentang
trauma atau
perlukaan Dari sudut medikolegal, luka merupakan
Luka adalah hilang atau kelainan yang dapat disebabkan oleh
rusaknya kontuinitas dari suatu tindak pidana baik yang bersifat
jaringan tubuh. sengaja (intentional), ceroboh
(recklessness) atau kurang hati-hati
(negligence).

PENDAHULUAN
• Hilang atau rusaknya kontuinitas dari jaringan tubuh. Keadaani ni
dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau benda tumpul,
perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan
LUKA hewan.

• Traumatologi berasa dari kata trauma dan logos.


• Trauma berarti kekerasan atas jaringan tubuh yang masih hidup,
sedang logos berarti ilmu.
TRAUMAT • Jadi traumatologi merupakan ilmu yang mempelajari semua aspek
OLOGI yang berkaitan dengan kekerasan terhadap jaringan tubuh manusia
yang masih hidup.
DESKRIPSI
LUKA
Jumlah
Luka

Sifat Lokasi
Luka Luka
Deskripsi
LUKA

Ukuran Bentuk
Luka Luka
Ket:
1. Kepala
2. Wajah:Dahi, Mata, Telinga, Hidung, Mulut, Lidah, Gigi,
Rahang, Pipi, Dagu
3. Leher, Tenggorokan, Jakun
4. Bahu
5. Dada, Buah dada, Tulang rusuk
6. Pusar
7. Perut, Pinggul
8. Organ seks
9. Penis/Skrotum atau Klitoris/Vagina
10. Paha
11. Lutut
12. Betis, tulang kering
13. Pergelangan kaki
14. Telapak kaki, Tumit, Jari kaki
15. Lengan
16. Siku/sikut
17. Pergelangan tangan
18. Telapak tangan,
19. Jari tangan (Ibu jari, telunjuk, tengah, manis, kelingking
DESKRIPSI LUKA
•JUMLAH LUKA
•LOKASI LUKA
• Lokasi berdasarkan regio
anatomiknya
• Lokasi berdasarkan garis aksis dan
garis ordinat
DESKRIPSI LUKA
•BENTUK LUKA
• Bentuk sebelum dirapatkan
• Bentuk sesudah dirapatkan

•UKURAN LUKA
• Ukuran sebelum dirapatkan
• Ukuran sesudah dirapatkan
Ukuran luka kita tentukan dengan mengukur panjang
luka dan kedalaman luka. Sebelum panjang luka kita
ukur, kita mesti merapatkan luka korban terlebih dahulu.
Kita harus menyebutkan alat tubuh apa saja yang dilalui
luka tersebut saat kita melakukan pengukuran
kedalaman luka korban. Misalnya luka mengenai kulit
dinding perut, otot perut dan jaringan hati sejauh 5 cm
Untuk luka tembak, kita menentukan
lokasi luka dengan cara mengukurnya
dari tumit lalu kita ukur jaraknya
dari garis yang melalui tulang dada
atau punggung pada sebelah kanan
atau kirinya

Letak luka pada dada kiri atas, yaitu :


- 4cm sebelah kiri garis tengah tubuh
- 120cm di atas garis mendatar yang
melewati ujung tumit
Luka dengan ukuran Panjang

Lokasi luka pada perut sebelah


kanan atas, yaitu:
- Ujung I 3cm sebelah kanan
garis tengah tubuh dan 14cm
di atas garis mendatar yang
melewati pusat.
- Ujung II 15cm sebelah kanan
garis tengah tubuh dan 5cm di
atas garis mendatar yang
melewati pusat
Luka dengan ukuran Lebar

Lokasi luka pada daerah dada dan


perut, yaitu:
-Batas teratas 17cm di atas garis
mendatar yang melewati putting susu
dan batas terbawah 17cm di bawah
garis mendatar yang melewati putting
susu
-Batas paling kanan 10cm sebelah
kanan garis tengah tubuh dan batas
paling kiri 9cm sebelah kiri garis
tengah tubuh.
Luka dengan ukuran Kecil

Lokasi luka pada dada kanan atas,


yaitu:
- 16cm sebelah kanan garis tengah
tubuh
- 12cm di atas garis mendatar
yang melewati puting susu
DESKRIPSI LUKA
SIFAT SIFAT LUKA
 Garis batas luka :
 Bentuk (teratur atau tidak teratur).
 Tepi (rata atau tidak)
 Sudut luka (ada atau tidak, jumlahnya berapa dan bentuknya runcing atau tidak)
 Daerah di dalam garis batas luka :
 Tebing luka (rata atau tidak serta terdiri dari jaringan apa saja)
 Antara kedua tebing ada jembatan jaringan atau tidak
 Dasar luka (terdiri atas jaringan apa, warnanya, perabaannya, ada apa di atasnya)
 Daerah di sekitar garis batas luka, meliputi:
 Memar (ada atau tidak)
 Tatoase (ada atau tidak)
 Jelaga (ada atau tidak)
 Bekuan darah (ada atau tidak)
 Lain-lain ada atau tidak.)
LUKA IRIS
• LUKA IRIS
• luka superfisial akibat permukaan
benda tajam yang ditekankan
DEFINISI ringan sambil digeser secara LUKA IRIS
tangensial pada permukaan kulit

J
UMLAH Berapa Saja

L
OKASI
Dimana Saja

Bentuk Sebelum ditautkan seperti

Ada 3 bentuk luka iris / luka sayat (incissed wound),


yaitu :
B
ENTUK
celah, setelah ditautkan akan
menutup

U
Sebelum dan Sesudah ditautkan
1. Bentuk celah yaitu luka iris / luka sayat (incissed Panjang luka melebihi kedalaman
wound) yang arah datangnya sejajar dengan arah serat KURAN
luka
elastis / otot.
2. Bentuk menganga yaitu luka iris / luka sayat
(incissed wound) yang arah datangnya tegak lurus
S
IFAT
Batas Tegas
Tepi Rata
Kedua Sudut Runcing
terhadap arah serat elastis / otot.
3. Bentuk asimetris yaitu luka iris / luka sayat (incissed Dasar luka berupa otot
wound) yang arah datangnya miring terhadap arah
serat elastis / otot.
LUKA TUSUK
LUKA TUSUK

J
UMLAH Berapa Saja

L
OKASI
Dimana Saja

Sebelum ditautkan seperti

B
ENTUK
celah setelah ditautkan akan
membentuk garis lurus
mendatar

LUKA TUSUK U KURAN Kedalaman luka melebihi


panjang luka

luka akibat benda berujung


S
IFAT Batas Tegas
Tepi tidak rata
runcing atau tajam yang Sudut Lancip
ditusukkan dengan arah Tebing rata (K, J.i, O, T)
tegak lurus atau hampir Dasar tidak dapat
tegak lurus permukaan kulit ditentukan
LUKA BACOK
Luka bacok (Chop Wound) LUKA BACOK
• Adalah luka akibat alat yang berat
dan bermata tajam atau J
UMLAH Berapa Saja

agak tumpul, akibat suatu ayunan


yang disertai tenaga yang besar
L
OKASI
Dimana Saja

B
ENTUK
Bentuk sebelum ditautkan
menganga setelah ditautkan
akan membentuk garis lurus

U KURAN
Panjang Luka = Kedalaman
Luka
Batas Tegas

S
IFAT
Tepi Rata
Sidut Lancip

Tebing rata berupa K, J.i,


O, T
Dasar Otot/Tulang
LUKA ROBEK
luka terbuka akibat trauma benda tumpul, yang
menyebabkan kulit teregang ke satu arah dan bila batas
elastisitas kulit terlampaui, maka akan terjadi robekan pada LUKA ROBEK
kulit.

J UMLAH
Berapa Saja

L OKASI
Dimana Saja

Sebelum ditautkan berupa


robekan
B ENTUK
Setelah ditautkan ada bagian
yang tidak rapat
Sebelum/Sesudah
U KURAN ditautkan
Batas tidak tegas

S IFAT
Tepi tidak rata

Tebing tidak rata


Terbentuk Jembatan Jaringan
Dasar luka berupa Otot
LUKA TEMBAK
Luka yang terjadi akibat terjangan anak peluru pada sasaran LUKA TEMBAK

J UMLAH
Berapa Saja

L OKASI
Dimana Saja

Terdiri dari 2 bagian

B
- Bag. Luar berupa cincin
lecet
ENTUK
-Bag. Dalam berupa Lubang

U KURAN
Tergantung Peluru
Garis Batas Luar dari cincin
lecet, bentuknya teratur

S IFAT
(bundar)
Daerah sekitar cincin lecet
dalam berupa memar, jelaga,
tatoase
Tepi tidak rata
Garis Batas Dalam dari
Lubang, bentuknya teratur
Jarak kontak
(tempel) :

Jarak dekat
(1 inci-2 kaki)

Jarak jauh
(lebih dari 2 kaki)
LUKA MEMAR
LUKA MEMAR
Kerusakan jaringan tanpa disertai diskontinuitas
Darah meresap ke jaringan
permukaan kulit

Pecahnya kapiler dan vena  disebabkan oleh


Perubahan warna
kekerasan benda tumpul
LUKA MEMAR

J
UMLAH
Berapa Saja

L
OKASI
Dimana Saja

B
ENTUK
Bentuk tidak teratur

U
Berapa Saja
KURAN

S
IFAT
Batas tidak tegas
Warna Merah Kebiruan

Daerah di sekitar batas luka


sedikit menonjol (bengkak)
LUKA LECET
Luka yang disebabkan oleh rusaknya atau
lepasnya lapisan luar dari kulit LUKA LECET

Luka Lecet Gores J


UMLAH Berapa Saja

L
OKASI
Dimana Saja

Luka Lecet Serut


B
ENTUK
Bentuk tidak teratur

Luka Lecet Tekan


U KURAN
Berapa Saja
Krusta
Batas luka tidak teratur
S
IFAT
Warna coklat kemerahan
Luka Lecet Geser
Perabaan Kasar
Disekitar luka dapat
terlihat memar
LUKA BAKAR
Luka Bakar LUKA BAKAR
• Akibat kontak langsung atau
terpapar dengan sumber-sumber
panas (thermal), listrik (electrict),
J
UMLAH Berapa Saja

zat kimia (chemycal), atau radiasi


(radiation).
L
OKASI
Dimana Saja

B
ENTUK
Tergantung Derajat

U KURAN
Berapa Saja

Garis Batas Luka Tidak

S
IFAT
Teratur
Tepi tidak teratur
Tebing luka tidak rata
Dapat berupa gelembung
Isi gelembung berupa cairan bening
Sekitar gelembung tampak
kemerahan
LUKA ZAT KIMIA
Luka BAKAR KIMIA
luka bakar pada organ luar maupun organ dalam tubuh yang disebabkan oleh bahan-
bahan kimia yang merupakan asam kuat atau basa kuat dan zat produksi petroleum

Asam organik, antara


Asam mineral, antara Garam mineral,
lain : asam oksalat, Halogen, antara lain :
lain : H2SO4, HCl dan antara lain : AgNO3
asam formiat dan F, Cl, Br dan J
HNO3 dan Zinc Chlorida
asam asetat
LUKA ZAT KIMIA LUKA ZAT KIMIA
ASAM KUAT BASA KUAT
J
UMLAH Berapa Saja J
UMLAH Berapa Saja

L
OKASI
Dimana Saja
L
OKASI
Dimana Saja

B
ENTUK
Bentuk tidak teratur
B
ENTUK
Bentuk Tidak Teratur

UKURAN
Tergantung
U KURAN
Tergantung

Batas tidak tegas Batas tidak tegas


S
IFAT S
IFAT
Warna Merah Kecokelatan
Warna Cokelat Kehitaman
Perabaan Lunak dan Licin
Perabaan Keras dan Kasar
Luka Terlihat Kemerahan
LUKA JERAT
LUKA JERAT

J
UMLAH Satu

L
OKASI
Leher

Penjeratan (strangulation by ligature) B


ENTUK
Jejas yang melingkat

U KURAN
Tergantung Bentuk Tali

penekanan benda asing berupa tali, ikat Garis Batas Luka Teratur
pinggang, rantai, stagen, kawat, kabel,
kaos kaki dan sebagainya, melingkari atau
S
IFAT
mengikat leher yang makin lama makin Dasar Jejas berupa kulit
kuat, sehingga saluran nafas tertutup
Warna kecoklatan
LUKA GANTUNG
LUKA GANTUNG

J
UMLAH Satu

L
OKASI
Leher

Berupa lingkaran jejas


Gantung (hanging) B
ENTUK yang tidak penuh

suatu keadaan dimana terjadi


konstriksi dari leher oleh alat
penjerat yang ditimbulkan oleh
U KURAN
Tergantung bentuk tali

Garis Batas Luka Teratur


berat badan seluruh atau
sebagian.
S
IFAT
Dasar Jejas berupa kulit

Warna Kecoklatan Licin


seperti kertas perkamen
ASPEK
MEDIKOLEGAL
LUKA RINGAN

Pasal 352 ayat (1)


KUHP

LUKA SEDANG
Penganiayaan ringan:
penganiayaan yang tidak Pasal 351 ayat (1) KUHP
menimbulkan penyakit Untuk Apakah luka
atau halangan untuk membedakan tersebut Apakah luka atau
menjalankan pekerjaan Apakah lokasinya
luka derajat satu memerlukan cedera tersebut
jabatan atau di tempat rawan Apakah lukanya
dan dua maka perawatan medis menyebabkan
seperti mulut, tunggal, sedikit
pencaharian. dilakukan seperti terjadinya
hidung, leher, atau banyak?
pengujian dengan penjahitan luka, gangguan fungsi
atau skrotum?
beberapa kriteria pemasangan infus (fungsiolesa)?
: dsb.
Pidana penjara paling
lama tiga bulan atau
denda paling banyak
empat ribu lima ratus
rupiah
• Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak member
harapan akan sembuh sama sekali atau sembuh
sama sekali atau yang menimbulkan bahaya maut.
• Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan
LUKA BERAT tugas jabatan atau pekerjaan mata pencaharian
• Kehilangan salah satu panca indera.
Pasal 90 KUHP • Mendapat cacat berat
• Menderita sakit lumpuh
• Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih
• Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan
KESIMPULAN
Luka pada ilmu kedokteran forensik merupakan salah satu bagian terpenting. Luka bisa terjadi pada
korban hidup maupun mati. Luka bisa terjadi akibat kekerasan mekanik, kekerasan fisik dan kekerasan
kimiawi. Lukadapat diklasifikasikan berdasarkan jenis permukaan benda saat mengenai tubuh, yaitu
akibat kekerasan tumpul, akibat kekerasan tajam, akibat penembakan senjata api, akibat
suhu/temperatur, dan akibat zat kimia korosif. Selain itu luka bisa diketahui waktu terjadinya
kekerasan, apakah luka terjadi antemortem atau postmortem.

Dari deskripsi luka kita sebagai dokter juga dapat membantu pihak hukum untuk menentukan
kualifikasi luka sesuai dengan KUHP pasal 90, pasal 351 dan pasal 352 yang pada tindak pidana untuk
menentukan hukuman yang diberikan kepada pelaku kekerasan dengan melihat deskripsi luka yang
dibuat oleh dokter itu sendiri. Oleh karena itu diharapkan kita sebagai calon dokter yang nantinya
bekerja sebagai dokter di masyarakat umum akan banyak menemukan kasus kekerasan yang
menyebabkan luka baik pada korban hidup maupun mati, dapat menilai jenis dan sifat luka sebaik-
baiknya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai