Penyusun
Victoria Berlian Friska P, S.Ked (J510185037)
Putri Andansari, S.Ked (J510185051)
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
merupakan masalah kesehatan masyarakat
yang dianggap penting karena PPOK menjadi
salah satu penyumbang terbanyak morbiditas
kronis dan mortalitas di seluruh dunia.
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny.S
• Usia : 71 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : IRT
• Alamat : Karanganyar
• Agama : Islam
• Tanggal Pemeriksaan : 6 Agustus 2019
KELUHAN UTAMA
• Pasien mengeluh mengalami sesak nafas.
A. Status Generalis
• Keadaan Umum : sakit
sedang, compos mentis, gizi cukup
• Tanda Vital
• Tekanan darah:120/80 mmHg
• Nadi : 96 x/menit
• Pernapasan : 30 x/menit
• Suhu : 36,7° C
normocephal, nafas
Kepala/Leher cuping hidung (-),
pembesaran KGB (-)
konjungtiva anemis (-
Mata
/-), Sklera ikterik (-/-)
Paru
Perkusi : sonor di
seluruh lapang paru (+/+)
Darah rutin
Hemoglobin 14.6 14.0-17.5 g/Dl
Hematocrit 42.1 40-52 Vol%
Leukosit 15.59 4.4-11.3 10^3/uL
Trombosit 329 140-336 10^3/uL
Eritrosit 4.54 4.5-5.9 10^6/uL
MCV 92.7 82.0-92.0 Fl
MCH 32.1 28.0-33.0 Pg
MCHC 34.6 32.0-37.0 g/dL
Neutrofil% 80.8 50-70 %
Limfosit% 13.8 25-40 %
Monosit% 4.4 3-9 %
Eosinofil% 0.9 0.5-5.0 %
Basofil% 0.1 0.0-1.0 %
Neutrofil# 80.8 2-7 10^3/uL
Limfosit# 3.55 1.25-4 10^3/uL
Monosit# 0.33 0.3-1 10^3/uL
Pemeriksaan Penunjang
Gula darah
Gula darah sewaktu 166 70-150 mg/100ml
Ginjal
Ureum 44 10-50 mg/dl
Creatinin 2.13 <1.4 mg/100ml
Ro Thoraks PA
EKG
RESUME
Pasien datang ke IGD RSUD Karanganyar pada
tanggal 6 Agustus 2019 dengan keluhan sesak
napas sejak ± 3 hari yang lalu memberat sejak
HMRS, sesak dirasakan memberat pada malam
hari hingga pasien sering terbangun dari
tidurnya, saat siang hari sesak yang dirasakan
lebih ringan, hanya terasa saat melakukan
aktivitas berat, kemudian akan sedikit berkurang
bila pasien beristirahat.
DIAGNOSIS KERJA
• Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Eksaserbasi Akut dengan Cor
Pulmonale Chronic dan
Bronkopneumonia
PENGOBATAN
• Fisioterapi Chest physical
therapy:
• breathing control
• deep breathing
Non- • latihan batuk
Farmakologis • chest expansion exercise
• postural drainage
• O2 3lpm
• Nebulisasi Combivent + Pulmicort/8jam
• Inf. Tutofusin OPS 20 tpm
Farmakologis • Inf. EAS pfimer 1 fl/24jam
• Inj. Solvinex 1amp/8jam
• Oral
• Nacetylsistein 3x200mg
• Digoxin 2x1
• Furosemide 1x40mg pagi hari
• Paracetamol 3x500mg
• Prorenal 3x1
Obat yang dibawa
pulang
• Cefixime 2x100mg
• Nacetylsistein 3x200mg
• Digoxin 2x1
• Paracetamol 3x500mg
• Prorenal 3x1
• Berotec
• Symbicort
FOLLOW UP
1. Rabu, 7 Agustus 2019
S/ Pasien mengatakan keluhan sesak napas berkurang, batuk masih dirasakan dan
dahak sulit keluar, pasien masih merasa meriang, pusing (+) mual (+) muntah (-)
O/KU : Cukup Kes: Composmentis
Tekanan Darah :120/70 mmHg Nadi : 88 x/menit
Respirasi : 24 x/menit SpO2 : 97%
Suhu : 37 oC
A/ PPOK Eksaserbasi Akut dengan Cor Pulmonale Chronic dan Bronkopneumonia
P/ O2 3lpm
Nebulisasi Combivent + Pulmicort/8jam
Inf. Tutofusin OPS 20 tpm
Inf. EAS pfimer 1 fl/24jam
Inj. Solvinex 1amp/8jam
Oral
Nacetylsistein 3x200mg
Digoxin 2x1
Furosemide 1x40mg pagi hari
Paracetamol 3x500mg
2. Kamis, 8 Agustus 2019
S/ Pasien mengatakan keluhan sesak napas berkurang, batuk masih dirasakan dan
dahak sudah dapat dikeluarkan,keluhan lain pusing (+) mual (+) muntah (-)
O/ KU : Cukup Kes: Composmentis
Tekanan Darah:120/80 mmHg Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 24 x/menit Suhu : 36.8 oC
A/ PPOK Eksaserbasi Akut dengan Cor Pulmonale Chronic dan Bronkopneumonia
P/ O2 3lpm
Nebulisasi Combivent + Pulmicort/8jam
Inf. Tutofusin OPS 20 tpm
Inf. EAS pfimer 1 fl/24jam
Inj. Solvinex 1amp/8jam
Oral
Nacetylsistein 3x200mg
Digoxin 2x1
Furosemide 1x40mg pagi hari
Paracetamol 3x500mg
Prorenal 3x1
3. Jum’at, 9 Agustus 2019
S/ Pasien mengatakan keluhan sesak napas berkurang, batuk sudah berkurang
hanya muncul 1 kali pada malam hari,keluhan lain pusing (-) mual (-) muntah (-)
O/ KU : Cukup Kes: Composmentis
Tekanan Darah:120/80 mmHg Nadi : 84 x/menit
Respirasi : 24 x/menit Suhu : 36.5 oC
A/ PPOK Eksaserbasi Akut dengan Cor Pulmonale Chronic dan
Bronkopneumonia
P/ O2 3lpm
NebulizerCombivent + Pulmicort/8jam
Inf. Tutofusin OPS 20 tpm
Inf. EAS pfimer 1 fl/24jam
Inj. Solvinex 1amp/8jam
Oral
Nacetylsistein 3x200mg
Digoxin 2x1
Furosemide 1x40mg pagi hari
Paracetamol 3x500mg
Prorenal 3x1
4. Sabtu, 10 Agustus 2019
S/ Pasien mengatakan keluhan sesak napas tidak dirasakan lagi, batuk sudah
sangat berkurang hanya muncul 1 kali pada pagi hari ini,keluhan lain
pusing (-) mual (-) muntah (-)
O/ KU : Cukup Kes: Composmentis
Tekanan Darah:120/70 mmHg Nadi : 86 x/menit
Respirasi : 24 x/menit Suhu : 36.5 oC
Pada anamnesa didapatkan keluhan adanya napas sejak ± 3 hari yang lalu memberat sejak HMRS,
sesak dirasakan memberat pada malam hari hingga pasien sering terbangun dari tidurnya, saat
siang hari sesak yang dirasakan lebih ringan, hanya terasa saat melakukan aktivitas berat,
kemudian akan sedikit berkurang bila pasien beristirahat.
Keluhan sesak nafas disertai batuk dengan dahak yang sulit dikeluarkan, dan jika keluar
dahak berwarna kuning, badan terasa meriang, nyeri dada (+) saat batuk.
• tekanan darah pasien
Pemeriksaan normal 120/70 mmHg,
• Nadi 88x/menit
fisik • Respirasi rate 24x/menit
• Spo2 97%.
Pada pemeriksaan thoraks
normochets, pelebaran sela
inspeksi iga dan pengembangan paru
kanan dan kiri yang simetris.
perubahan
adanya infeksi
sesak nafas yang warna dahak
batuk kronis nafas berulang,
memberat dan menjadi
disertai dengan yang merupakan
sering kekuningan yang
peningkatan gejala dari
memburuk pada merupakan
produksi sputum penyakit paru
malam hari gejala
obstruktif kronis
eksaserbasi akut.
Pasien juga didiagnosis Cor Pulmonale Chronicum (CPC) karena dari gejala yang
dikeluhkan pasien dan adanya nyeri dada saat batuk akibat dilatasi arteri pulmonalis dan
iskemia ventrikel kanan.
Cor pulmonal adalah hipertrofi atau dilatasi ventrikel kanan akibat hipertensi pulmonal
yang disebabkan penyakit parenkim paru dan atau pembuluh darah paru yang tidak
berhubungan dengan kelainan jantung kiri
Defenisi lain berhubungan dengan hipertensi pulmonal maka cor pulmonal adalah
hipertensi pulmonal yang disebabkan penyakit yang mengenai struktur dan atau
pembuluh darah paru; hipertensi pulmonal menghasilkan pembesaran ventrikel kanan
(hipertrofi dan atau dilatasi) dan berlanjut dengan berjalannya waktu menjadi gagal
jantung kanan
pada
pemeriksaan
pemeriksaan Pada pasien juga terdapat
sesak
foto thoraks klinis bronkopneumoni
coracan vascular
meningkat
sputum purulen,
dan pada
pemeriksaan
penunjang nilai Al
15.59 yang
menunjukan
leukositosis
• O2 3lpm
• Nebulizer Combivent +
Pulmicort/8jam karena pasien
mengeluh sesak.
• Inf. Tutofusin OPS 20 tpm, Inf. EAS
pfimer 1 fl/24jam
• diberi mukolitik Inj. Solvinex
1amp/8jam karena peningkatan
produksi dahak.
• Pasien juga diberi obat oral yaitu
Terapi Pada Nacetylsistein 3x200mg sebagai
Pasien mukolitik oral yang diberikan pada
psien, pasien juga terdapat
gangguan pada ginjalnya karena
menderita DM dan Nacetylsistein
karena renoprotektif
• Digoxin 2x1 diberikan sebagai
antiaritmia
• Furosemide 1x40mg pagi hari
• Paracetamol 3x500mg
• Prorenal 3x1
Pasien ini memiliki faktor resiko untuk terjadinya PPOK
• memiliki riwayat infeksi saluran nafas berulang. Infeksi saluran nafas akut
yang banyak terjadi pada anak–anak memberikan kecatatan sampai
dewasa dimana hal ini memberikan hubungan dengan terjadinya PPOK
• Gender
• usia diatas 40 tahun
• kurangnya melakukan aktivitas fisik memberikan kontribusi terjadinya
PPOK.
Asma pada pasien dapat disingkirkan dari
anamnesis yang digali bahwa pasien sudah
merasakan sesak sudah bertahun-tahun yang lalu
dan ditambah dengan batuk dan juga produksi
dahak yang meningkat , sesak yang dirasakan
tidak berbunyi serta tidak mengkonsumsi obat –
obat asma
Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis (SOPT)
juga disingkirkan karena pasien sebelumnya tidak
mengkonsumsi OAT meskipun gejala sisa yang
paling sering ditemukan yaitu gangguan faal paru
dengan kelainan obstruktif yang memiliki
gambaran klinis mirip Penyakit Paru Obstruksi
Kronik (PPOK).
Penatalaksanaan pada pasien ini dapat dilakukan
secara farmakologis dan non farmakologis