Anda di halaman 1dari 16

Tahapan Produksi Film

 Pra Produksi (Pre Production)


 Produksi (Production)
 Pasca produksi (Post Production)
PRA PRODUKSI PRA PRODUKSI

Ka n to r Pro d u k s i

Sk e n a rio Penulis/ Script W riter

De s a in Pro d u k s i Production D esigner

Sh o o tin g F o rm a t
Menyiapkan proposal

Pro d u k s i Pe n y u tra d a ra a n Ka m e ra Ta ta Su a ra Ta ta Artis tik Ed itin g

R apat Produksi Director’s Treatment Kamera D esain Suara Make U p Tahapan Editing

Merekrut Tim Kerja Shot List Lampu D ialog Wardrobe Tempat Editing

Script Breakdown Script Breakdown Grip Editor


Efek Suara Set

Budget Storyboard D OP/ K am eram an Musik C onstruction

Lokasi Shooting Schedule Sound Engineer/ D ressing


Penata Suara
Shooting Schedule Location Visit Properti

Peralatan C asting A rt D irector/


Penata A rtistik
Studio Editing R eahearsal

Logistik Revisi Storyboard

R evisi Budget D irector/ Sutradara

Produser
PRA PRODUKSI

 IDE
Awal perjalanan panjang sebuah skenario adalah ide. Segala hal
yang kita alami baik lewat indera penglihatan, pendengaran ataupun
penciuman bisa menjadi sumber ide.

 RISET
Mencari data dan fakta untuk mengembangkan ide.

 SKRIP
Penuangan kedalam bentuk naskah dengan rincian

 RAPAT PRODUKSI
Untuk menentukan segala kebutuhan yang akan dipakai dalam
shooting termasukpembentukan tim dan anggaran biaya.
PRA PRODUKSI

 CASTING
Pemilihan pemain
Casting Director - Menyeleksi calon Pemain
Talent Coordinator - Penyedia Calon Pemain
Model Agencies - Penyalur Model/ Agen Penyalur Model

READING – membaca dan menghafalkan skenario dan juga untuk


menentukan durasi dialog dan untuk menyiapkan bahan baku sesuai
shooting ratio.

REHEARSAL – Latihan tata gerak (blocking), mimik dan gesture,


yang melibatkan penata kamera dan artistik untuk pergerakan
kamera dan setting yang dibangun.
PRA PRODUKSI

 LOKASI
Setelah ditentukan setting lokasi dalam cerita kemudian selanjutnya
mencari lokasi (hunting location)
Penaggung jawab – Manager Lokasi (Location Manager) dan
pencari lokasi (location Scouter)

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengelola lokasi


Akses – ijin – keamanan – suara – kegiatan rutin masyarakat sekitar
– barang yang boleh/ tidak untuk digunakan – sumber air– sumber
listrik – cuaca – foto lokasi – denah lokasi.
PRODUKSI

PRODUKSI

Pro d u k s i Pe n y u tra d a ra a n Ka m e ra Ta ta Su a ra Ta ta Artis tik Ed itin g

Lokasi Script Continuity Report Merekam Gambar Merekam Suara Make U p Negative Processing

Technical Reccee Technical Reccee C amera report Sound Sheet Report Wardrobe Telecine

Call Sheet Call Sheet Set

Makanan Menjaga Mood Pemeran

Antar jemput

Penginapan
PRODUKSI

 SCRIPT CONTINUITY (Kesinambungan)


Kesinambungan merupakan hal yang penting dalam proses produksi
film. Proses pengambilan gambar tidak berdasarkan alur skenario
atau storyboard
Skenario atau storyboard diurut berdasarkan urutan cerita yang
dibangun sedangakan nomor adegan diurut berdasarkan Shooting
list sesuai dengan ruang dan waktu.

Masalah yang terjadi ketidaksinambungan:


gerak, arah gerak dan pandangan pemeran (screen direction)

penganggung Jawab dan pencatat Script Continuity


Script Supervisor
PRODUKSI

 MOOD CONTINUITY
Menjaga mood pemain dan tim produksi sangat diperlukan untuk
kelangsungan produksi agar berjalan dengan baik. Sutradara dan
asistennya harus mampu mengendalikan kondisi yang terjadi di
lapangan. Menjaga kondisi fisik dan mental pemain dan tim produksi
yang harus selalu diperhatikan, termasuk untuk menyediakan
konsumsi, transportasi dan akomodasi.

karakter seorang sutradara akan mempengaruhi terhadap kondisi


pemain dan tim di lapangan.
PRODUKSI

 FAKTOR SHOT
 Faktor manusia
Adanya subjek manusia atau objek lainnya dihadirkan untuk
melambangkan perwatakan atau permasalahan dari film
 Faktor Ruang
Ruang alami dan non alami – untuk informasi keadaan jaman,
status sosial dan peristiwa yang terjadi.
 Faktor waktu
- Real Time – waktu sebenarnya, pagi, siang, sore, malam
- Film Time – kejadian dalam cerita film yang bisa jadi
lebih pendek atau lebih panjang
 Faktor Peristiwa Dramatik
Untuk menimbulkan reaksi emosional penonton
 Faktor Suara
Untuk informasi ruang, waktu dan peristiwa
PRODUKSI

 PROSEDUR DAN PERINTAH SHOOTING

 Blocking
Astrada I memanggil pemain untuk melakukan blocking, yaitu
penempatan dimana seharusnya pemain berada. Sutradara
memberikan arahan kepada pemain dan mengatur blocking
disaksikan oleh DOP, kameramen dan pencatat script. Astrada I
memberi tanda (dengan selotip) untuk blocking pemain sesuai
arahan sutradara. Setelah selesai blocking astrada I lalu
memerintahkan para pemain kembali ke tempatnya masing-
masing dan DOP diminta untuk melakukan set up lighting
PRODUKSI

 PROSEDUR DAN PERINTAH SHOOTING

 Set Up lighting
DOP dan timnya melakukan set up lighting sesuai arahan
sutradara. Untuk membantu set up astrada memanggil “tim
kedua” untuk menjadi pengganti pemain dan menempati posisi
yang telah ditentukan saat blocking. Astrada I atas persetujuan
DOP, menghitung waktu set up lighting. Misalnya, waktu set up
tinggal 10 menit lagi, maka astrada I akan berseru: “ten Away!”
PRODUKSI

 PROSEDUR DAN PERINTAH SHOOTING

 Rehearsal
Setelah set up lighting selesai dan telah disetujui, Astrada I akan
memanggil para pemain untuk melakukan latihan.Astrada I
melakukan rehearsal call sebagai berikut:

- Stand by fo rehearsal, please…


- Sutradara: “Action…. Cut!”
- Astrada I menanyakan apakah sutradara puas dengan adengan
yang baru saja dilatih.
PRODUKSI

 PROSEDUR DAN PERINTAH SHOOTING

 Shooting

1. Stand by for picture


Ini berarti semua persiapan, setting, properti, cahaya, dan
para pemain dan kru sudah harus siap

2. Picture Up
Perintah ini memberi tanda bahwa gambar harus sudah
masuk ke dalam frame kamera

3. Lock it Up
Bila kata-kata ini sudah terdengar, berarti semua hal sudah
benar-benar siap. Tidak ada lagi kesalahan, baik menyangkut
cahaya, pemain atau properti
PRODUKSI

 PROSEDUR DAN PERINTAH SHOOTING

 Shooting

4. 1st mark
Perintah ini datang dari Astrada I. Begitu mendengar perintah
ini clapper segera memasang slate di depan kamera.
Kameraman memandu clapper agar slate terlihat jelas di
kamera

5. Roll camera
Pertanda kamera harus sudah stand by on. Cameraman
menyalakan kamera dan berseru: “Rolling!”. Lantas Astrada I
memberi aba-aba: “Roll Audio!”. Audioman berkata: “Speed”.
Clapper membaca scene number, take misalnya: Scene 1a,
take 4 (scene one alpha, take four). Cameraman lantas
berseru: “mark it”.
PRODUKSI

 PROSEDUR DAN PERINTAH SHOOTING

 Shooting

6. Action
Ini perintah Sutradara kepada para pemain dan seluruh kru
bahwa adegan yang diinginkan segera dimulai dan
direkam(taping).

7. Cut
Bila perintah ini keluar dari mulut sutradara, berarti adegan
yang sedang berlangsung harus dihentikan oleh para pemain
yang bersangkutan, dan kameraman menghentikan proses
perekaman gambar.
Jika sutradara ingin retake, maka kembali lagi ke prosedur
dari awal, yaitu stand by for picture. Jika sutradara puas,
maka kembali ke prosedur blocking.
PASCA PRODUKSI

PASCA PRODUKSI

Pro d u k s i Pe n y u tra d a ra a n Ta ta Su a ra Pe n yEd


u tra
itindga ra a n Promosi/
Pe Distribusi
n y u tra d a ra a n

Meyiapkan keperluan menyetujui/ koreksi JaringanTreatment


Bioskop
Editing hasil editing Mengedit Suara Director’s Treatment
Edit Gambar Director’s

Menetapkan Menetapkan Memasukan Mixing


Picture Lock Picture Lock efek Suara Shot List
Festival Film

Menyiapkan Memeasukan Negative Cutting/ Distributor Nasional/


Materi promosi elemen musik matching International

Mengontrol Optical Effect Televisi


Promosi & Distribusi

Sound
Optical Effect

Married Print

Answ er print

R ealease Print

Anda mungkin juga menyukai