Anda di halaman 1dari 43

PEMBIMBING:

dr. Deflina, Sp.OG

PENYUSUN:
Ryan Indra Saputra

LAPORAN KASUS
G2P1A0 HAMIL 35 MINGGU + PRE EKLAMPSIA BERAT
IDENTITAS

Istri Suami
Nama : Ny. YY Nama : Tn. R

Usia : 42 tahun Usia : 39 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah


Pekerjaan : Wiraswasta
Tangga

Status : Menikah Status : Menikah

Alamat : Cibadak Alamat : Cibadak

No. RM : 537094
ANAMNESIS

Keluhan Utama
• Pusing sejak 1 minggu SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang


• G2P1A0 merasa hamil 35 minggu datang dengan
keluhan pusing sejak 1 minggu SMRS. Riwayat
tekanan darah tinggi sebelum kehamilan
disangkal. Gerakan janin aktif. Perut mules-mules
semakin sering dan kuat disangkal. Keluar darah,
cairan serta lendir disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Darah tinggi, diabetes mellitus dan asma disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


• Ibu : Hipertensi

Riwayat Pengobatan dan Oprasi


• Disangakal

Riwayat Alergi
• Alergi makanan dan obat disangkal

Riwayat Psikososial
• Merokok disangkal, jarang berolahraga
Riwayat
Riwayat
Perkawi
Haid Kawin1x, masih
Menarche : 12 tahun nan
kawin

Siklus Haid : 28 hari

Lama Haid : 7 hari

HPHT : 12 Juli 2016

Taksiran Persalinan
: 15 April 2017
Anak
Persalinan Jenis Penyuli Penolon
Tahun
Ke Persalinan t g
JK BBL Usia

14
1 2003 pervaginam Klinik Dokter L 2700g
tahun

2.Hamil ini
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum
• Baik

Kesadaran
• Komposmentis

TTV
• TD : 170/110 mmHg
• Suhu : 36,5
• Nadi : 80x/menit
• Pernafasan : 21x/menit
STATUS GENERALIS

Normal

Konjungtiva anemis(-/-),
sklera ikterik(-/-), refleks
pupil +/+, isokor

Tidak ada
pembesaran KGB pada
daerah leher
INSPEKSI
simetris dextra- PALPASI
sinistra, tidak Simetris,tidak
ada bagian dada ada bagian dada
yang tertinggal yang tertinggal
saat bernapas, saat bernapas,
retraksi dinding nyeri tekan (-)
dada (-) AUSKULTASI
PERKUSI
suara napas
sonor pada
vesikuler, ronkhi
semua lapang
(-/-), wheezing(-
paru
/-)
Akral hangat, pucat (-)
,edema (-) CRT < 2 detik
• EKTREMITAS ATAS
Akral hangat, pucat (-),
edema (-) CRT < 2 detik
• EKSTREMITAS BAWAH
Inspeksi striae rubra (+), linea nigra (+)

Palpasi
Leopold I Leopold II Leopold III Leopold IV

Teraba bagian Kanan: teraba


bulat lunak tidak bagian keras Teraba bagian Konvergen
melenting seperti papan bulat keras
Kiri : teraba
bagian-bagian kecil melenting dan

Auskultasi DJJ 147x/menit

Mc Donald 25 cm
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 15 Maret 2017 18:49


Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 12,0 Gr% 12-14
Leukosit 14.200 /mm3 4000-11000
Trombosit 298.000 /mm3 150000-400000
Hematokrit 37 % 36-46
Waktu Pembekuan 6 Menit 3-7
Golongan Darah O / Rh (+)
Protein Urine ++

Gula Darah Sewaktu 109 mg/dl <180

Ureum 19 mg/dl 10-50


Kreatinin 0,6 mg/dl 0.5-0.9
SGOT 19 U/L 21
 15 Maret 2017 22:00

Jenis Hasil Satuan Nilai


Pemeriksa Normal
an
HBSAG Skrining:
Negatif
HIV Non
Reaktif
RESUME

Ny. YY 42 tahun G2P1A0 datang dengan


keluhan pusing sejak 1 minggu sebelum
masuk RS. Os mengalami haid sejak
Pemeriksaan keadaan umum baik,
pada usia 12 tahun, teratur 28 hari,
tanda vital TD tinggi, dan pemeriksaan
tidak nyeri, lamanya 7 hari. HPHT 15
fisik didapatkan dalam batas normal.
Juli 2016. Os melakukan persalinan
Pada pemeriksaan obstetri TFU 25cm.
pervaginam pada kehamilan pertama
dengan berat bayi lahir hidup 2700 gr
pada tahun 200.

Pemeriksaan laboratorium protein +2


DIAGNOSIS

 G2P1A0 Hamil 35 Minggu + Pre Eklampsia


Berat
RENCANA TINDAKAN

 Observasi TTV
 Infus RL
 MgSO4
 Dosis awal : 4gram MgSO4 (10 cc MgSO4 40%)
dilarutkan kedalam 100 cc RL selama 15-20
menit
 Dosis pemeliharaan : 6 gram MgSO4 (15cc
MgSO4 40%) dalam 500 cc RL,kecepatan 1-
2gram/jam (20-30 tpm)
 Dexametason 2x1 gram
LAPORAN PERSALINAN

 Bayi lahir tanggal 18 Maret 2017 Jam 21.00


jenis kelamin Laki-laki. BB 2200 gram dan
PB 38 cm. Jenis Persalinan pervaginam.
FOLLOW UP

•Ponek
15 Maret

• S: Keluhan (-)
• O: TD: 130/90
DJJ: 132x/ menit
• A: G2P1A0 Hamil 35 minggu + PEB
• P: Terminasi setelah + Pematangan Paru
16 Maret Protab PEB
Dexametason 2x1 gram
•S: Mules jarang
•O: TD: 130/80
DJJ: 144x/menit
Dalam induki Folley Catheter
•A: G2P1A0 Hamil 35 minggu + PEB + Selesai pematangan paru + Dalam induksi persalinan
•P: Lanjutkan Protab PEB
17 Maret Dopamet 3x500 mg PO
Induksi dilanjutkan

• Persalinan
18 Maret
• S: Lokia (+), laktasi (+, sedikit), Luka (-),
Kontraksi (+), BAK (+)
• O: TD: 130/90
TFU: 2 jari bawah pusat
Akral hangat

19 Maret • A: P1A1 post persalinan pervaginam + PEB


• P: Asam Mefenamat 3x500mg
Amoxillin 3x500mg
2017 SF 1x1mg
PEMBAHASAN
Teori Kasus

• Pre eklampsia • Wanita usia 42


terjadi pada tahun dan ibu
umur yang menderita
ekstrim, riwayat hipertensi
keluarga pernah
preeklampsia
atau eklampsia
Terori Kasus

• Dikatakan pre • Tekanan darah


eklampsia berat pasien 170/110
apabila TD sistolik
lebih atau sama
dengan 160 mmhg
dan diastolik lebih
atau sama dengan
110
Teori Kasus

• Lini pertama • Diberikan


anti hipertensi dopamet
pada
kehamilan
adalah
nifedipin
Teori Kasus

• Pemberian • Usia kehamilan 35


glukokortikoid minggu diberikan
untuk deksametason
pematangan paru untuk
diberikan pada pematangan paru
usia kehamilan
32-34 minggu
Teori Kasus

• Aggressive • Usia kehamilan 35


management minggu, tanda dan
(kehamilan segera gejala impending
diakhiri) dilakukan eclampsia (-)
bila UK lebih atau
sama dengan 37
minggu, terdapat
gejala Impending
Eclampsia
Definisi
• Timbulnya hipertensi disertai dengan
Preeklampsia proteinuria pada umur kehamilan lebih dari
20 minggu atau segera setelah persalinan.

• ↑ tekanan darah sistolik ≥140 mmHg


Hipertensi dan/atau tekanan darah diastolik ≥90
mmHg.

Proteinuria • ≥300 mg/24 jam atau dipstik 1+

Cunningham Gary F, at all. William Obstetrics. Gangguan hipertensi dalam kehamilan. Edisi 21, Jakarta : EGC,
2006
Epidemiologi

 10% hingga 15% dari kematian maternal di


kaitkan dengan preeklampsia dan eklampsia
 Di USA 2-6% preeklampsia dan eklampsia
terjadi pada hamil nulipara
 Primigravida > Multigravida
 10% terjadi pada usia kehamilan <34 minggu

Uzan J, Carbonnel M, Piconne Oliver. Preeclampsia : pathophysiology, diagnosis and management. Vascular Health and
Risk Management 2011.
Faktor Resiko

Usia yang Riwayat


Primigravida
ekstrim preeklampsia

Genetik Obesitas

AJOG. Hypertension in Pregnancy. The American Collage of Obstetrican Gynecologists. 2013


Patofisiologi

Prawirohardjo Sarwono dkk. Ilmu Kebidanan, Hipertensi Dalam Kehamilan. Jakarta. PT Bina Pustaka. 2014
Prawirohardjo Sarwono dkk. Ilmu Kebidanan, Hipertensi Dalam Kehamilan. Jakarta. PT Bina Pustaka. 2014
Pemeriksaan Fisik
• Sistolik antara 140-<160 mmHg dan/atau diastolik antara 90-
Preeklampsia <110 mmHg) disertai dengan proteinuria (≥300 mg/24 jam,
atau dipstik +1)

• Tekanan darah sistolik ≥160 mmHg atau tekanan darah


diastolik ≥110 mmHg
• Proteinuria ≥2 gr/24 jam atau ≥+2 pada pemeriksaan
kualitatif (dipstick)
Preeklampsia • Kreatinin serum >1,2 mg% disertai oliguri (<400 mg/24 jam)
• Trombosit <100.000/mm3
Berat • Angiolisis mikroangiopati (peningkatan kadar LDH)
(Bila didapatkan 1 atau • Peninggian kadar enzim hari (SGOT dan SGPT)
lebih gejala disamping) • Sakit kepala menetap atau gangguan visus dan serebral
• Nyeri epigastrium yang menetap
• Pertumbuhan janin terhambat
• Edema paru disertai sianosis
• Adanya HELLP Syndrome

RSHS. Panduan Praktik Klinis Obstetri dan Ginekologi. Dep./SMF Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Hasan
Sadikin
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaa
n rontgen
toraks

Fungsi ginjal Pemeriksaa


& hati n KTG

Pemeriksaa
n elektrolit
Pemeriksaa
n darah Pemeriksaa
lengkap dan n USG
urin lengkap

RSHS. Panduan Praktik Klinis Obstetri dan Ginekologi. Dep./SMF Obstetri dan Ginekologi RSUP
Dr. Hasan Sadikin
Penatalaksanaan
Medika-
MgSO4
mentosa

Pengelolaan Anti hipertensi


Tatalaksana konservatif
PEB
Pengelolaan
Aktif

Pengelolaan
Obstetri

RSHS. Panduan Praktik Klinis Obstetri dan Ginekologi. Dep./SMF Obstetri dan Ginekologi RSUP
Dr. Hasan Sadikin
MgSO4
Dosis Awal :
 4 gram MgSO4 (10 cc MgSO4 40%) dilarutkan ke dalam 100 cc RL, diberikan selama 15-20 menit

Dosis Rumatan :
 10 gram dalam 500 cc cairan RL dengan kecepatan 1-2 gram/jam

Syarat-syarat diberikan MgSO4


 Harus tersedia antidotum MgSO4, yaitu kalsium glukonas 10% (1 gr dlm 10 cc)
 Refleks patella (+) kuat
 Frekuensi pernapasan ≥16x/menit
 Produksi urin ≥30 cc dalam 1 jam sebelumnya (0,5 cc/kgBB/jam)

MgSO4 dihentikan bila :


 Ada tanda-tanda intoksikasi
 Setelah 24 jam pascasalin
 Dalam 6 jam pascasalin sudah terjadi perbaikan tekanan darah

RSHS. Panduan Praktik Klinis Obstetri dan Ginekologi. Dep./SMF Obstetri dan Ginekologi RSUP
Dr. Hasan Sadikin
Anti hipertensi
diberikan bila:
sistolik ≥160 mmHg dan/atau diastolik ≥110 mmHg
Nama Obat Dosis Keterangan
Nifedipine 10 mg per oral, dapat diulang tiap 30 Tidak boleh diberikan sublingual
menit (max 120 mg/24 jam) sampai
terjadi ↓ MABP 20%
Dosis rumatan 3x10 mg
Nikardipine 1 ampul 10 mg dalam larutan 50 cc Berikan bila BP ≥180/110 mmHg
per 1 jam Jangan gunakan RL atau Natrium
bikarbonat sebagai pelarut
Metildopa 2 x 250-500 mg per oral (dosis
maksimal 2000 mg/hari)
RSHS. Panduan Praktik Klinis Obstetri dan Ginekologi. Dep./SMF Obstetri dan Ginekologi RSUP
Dr. Hasan Sadikin
Pengelolaan Konservatif
Indikasi
“Kehamilan preterm tanpa ditandai dengan tanda-tanda impending
eklampsia dengan keadaan janin baik”

Pengobatan medisinal
 Berikan MgSO4 40% 8 gram i.m atau dosis rumatan secara i.v
 Hentikan bila tanda-tanda preeklampsia sudah membaik

Selama perawatan konservatif


 Lakukan NST dan USG untuk memantau keadaan janin
 Bila 2x24 jam tidak ada pebaikan -> dianggap gagal -> terminasi
 Penyulit : sindroma HELLP, gagal ginjal, gagal jantung, edema
paru, kelainan pembekuan darah

RSHS. Panduan Praktik Klinis Obstetri dan Ginekologi. Dep./SMF Obstetri dan Ginekologi RSUP
Dr. Hasan Sadikin
Pengelolaan Aktif
Ibu Janin Laboratorium
Indikasi:
Kehamilan aterm Adanya tanda gawat Adanya tanda HELLP
janin syndrome
Ada gejala impending Adanya tanda IUGR
eklampsia

Gagal perawatan
konservatif
Timbul onset
persalinan, ketuban
pecah, atau perdarahan

RSHS. Panduan Praktik Klinis Obstetri dan Ginekologi. Dep./SMF Obstetri dan Ginekologi RSUP
Dr. Hasan Sadikin
Pengelolaan Obstetri ->
Cara Terminasi Kehamilan
Belum inpartu :
 Lakukan induksi persalinan bila skor bishop ≥6.
 Jika tidak mencapai kala II dalam 24 jam -> dianggap gagal

Sudah Inpartu :
 Lakukan persalinan normal dan isi patograf
 Memperpendek kala II
 SC jika ada kegawatan ibu dan gawat janin serta bila skor bishop <6

Indikasi seksio sesarea :


 Syarat persalinan pervaginam tidak terpenuhi
 Terdapat kontraindikasi persalinan pervaginam
 Induksi persalinan gagal
 Terjadi gawat janin
 Kelainan letak
 Usia kehamilan <34 minggu
RSHS. Panduan Praktik Klinis Obstetri dan Ginekologi. Dep./SMF Obstetri dan Ginekologi RSUP
Dr. Hasan Sadikin
PREEKLAMPSIA

≥37 minggu <37 minggu


IUGR
Gawat janin
Rawat inap Rawat jalan

Menetap Membaik

Perawatan
PEB Membaik
antenatal

Kelola seperti PEB


Kehamilan
aterm
Terminasi
PEB
Pencegahan

 Pemberian aspirin 60-80 mg/hari dimulai pada


akhir trisemester pertama
 Mengakhiri kehamilan pada kehamilan >37
minggu
 Pemeriksaan antenatal yang teratur -> guna
mencari tanda-tanda preeclampsia dan
mengobatinya segera apabila ditemukan.
 Harus selalu waspada terhadap kemungkinan
terjadinya preeclampsia kalau ada factor-faktor
predisposisi.
 Menjelaskan manfaat istirahat dan diet berguna
dalam pencegahan.
AJOG. Hypertension in Pregnancy. The American Collage of Obstetrican Gynecologists. 2013
Prognosis

Kematian ibu antara 9.8%-25.5%


kematian bayi 42.2% -48.9%.

Penentuan prognosis ibu dan janin sangat


bergantung pada umur gestasi janin, ada
tidaknya perbaikan setelah perawatan, kapan
dan bagaimana proses bersalin dilaksanakan,
dan apakah terjadi eklampsia.

Uzan J, Carbonnel M, Piconne Oliver. Preeclampsia : pathophysiology, diagnosis and management. Vascular Health
and Risk Management 2011.

Anda mungkin juga menyukai