Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN

KEPERAWATAN
STROKE
PENDAHULUAN
• AS terdapat 451.000 kasus
• Australia : 25.000
• Mengena diatas 50 tahun
• Beberapa dibawah 35 tahun
DEFINISI
• Stroke adalah defisit neurologis yang mempunyai
awitan mendadak dan berlangsung sebagai
akibat adanya gangguan pembuluh darah otak

• Stroke adalah disfungsi neurologi akut yang


disebabkan oleh gangguan aliran darah yang
timbul secara mendadak dengan tanda dan
gejala sesuai dengan daerah fokal pada otak
yang terganggu (WHO, 1989)
ETIOLOGI
• Tidak diketahui
• Faktor resiko
• Akibat adanya kerusakan pada arteri Karena usia, hipertensi,
DM
• Penyebab timbulnya trombosis; polycytemia
• Penyebab emboli; MCI, kelainan katup, dll
• Penyebab hemoragikTD terlalu tinggi, aneurisma arteri,
penurunan faktor pembekuan darah
Faktor resiko
Bukti-bukti kerusakan pembuluh darah arteri
sebelumnya : Angina, TIA
• Merokok
• Riwayat keluarga
• Obesitas
• Latihan berat
KLASIFIKASI STROKE
• Berdasarkan Patologi dan gejala klinik:
Stroke Hemoragik dan Non hemoragik

Stroke Hemoragik
• Perdarahan intra cerebral dan mungkin
perdarahan subarakhnoid, disebabkan
pecahnya pembuluh darah ortak tertentu
• Kejadiannya saat melakukan aktivitas atau
saat aktif
• Kesadaran pasien menurun
Stroke Non hemoragik
• Berupa iskemia, emboli dan trombosis
cerebral
• Terjadi saat / setelah lama beristirahat, bangun
tidur, dipagi hari
• Tidak terjadi perdarahan tetapi hipoksia
karena iskemia, dapat timbul edema sekunder
• Kesadaran pasien umumnya baik
KLASIFIKASI STROKE Lanjutan

Berdasarkan perjalanan penyakit dan stadium


• TIA (Trans Iskemic Attack)
• Gangguan neurologis setempat yang terjadi selama
beberapa menit samapai beberapa jam saja.
• Gejala yang muncul akan hilang sengan spontandan
sempurna dalam tempo kurang dari 24 jam
• Stroke in volusi
• Stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana
gangguan neurologis terlihat semakin berat dan
bertambah buruk (beberapa jam – hari)
• Stroke Komplit
• Ganguan neurologi yang timbul sudah menetap atau
permanen
3 Faktor penentu berat ringannya
gangguan
• Cepatnya kejadian : efek stroke akan terlihat
beberapa menit / jam,
• Daerah otak yang terkena
• Gangguan suplai darah ke bagian otak tertentu
• Kekurangan selama 1 – 4 menit masih dapat pulih
• > 4 menit kerusakan jaringan irreversibel - nekrosis
PATOFISIOLOGI
• Oklusi
• Penurunan perfusi jaringan serebral
• Iskemia
• Metabolisme anaerob
• Asam laktat meningkat
• Edema serebral
• Aktivitas elektrolit terganggu
• Pompa na dan Kalium gagal
• Edema cerebral
• Perfusi otak menurun
• Nekrosis jaringan otak
• Gangguan neurologis
TANDA DAN GEJALA
Berdasarkan daerah dan luasnya otak yang
terkena
• Pengaruh thd status mental
• Tidak sadar
• Konfuse
• Lupa akan tubuh sebelah
• Pengaruh fisik
• Paralisis
• Kesulitan menelan
• Gangguan sentuhan dan sensasi
• Gangguan penglihatan
TANDA DAN GEJALA Lanjutan

• Pengaruh terhadap Komunikasi


• Bicara tidak jelas
• Kehilangan Bahasa
TANDA DAN GEJALA Lanjutan

Berdasarkan bagian hemispher yang terkena


• Stroke Hemisfer kanan
• Hemiparese sebelah kiri tubuh
• Penilaian buruk
• Mempunyai kerentanan terhadap sisi kolateral
sehingga kemungkinan terjatuh ke sisi yang
berlawanan
• Stroke hemisfer kiri
• Hemiparese kanan
• Perilaku lambat dan sangat berhati-hati
• Kelainan bidang pandang sebelah kanan
• Disfagia global
• Apasia
• Mudah frustasi
KOMPLIKASI
• B.d Imobilisasi : infeksi pernapasan, nyeri pd daerah
tertekan, kontipasi, trombopleibitis
• B.d Paralisis : nyeri daerah punggung, dislokasi sendi,
deformitas, terjatuh
• B.d Kerusakan otak ; epilepsi, sakit kepala,
Test Diagnostik
• CT Scan
• MRI
• EEG
• Sinar x tengkorak
• Angiografi serebral
MANAJEMEN MEDIK
• Pertahankan jalan napas dan ventilasi adekuat
• Tempatkan klien pada posisi lateral kepala
tempat tidur agak ditinggikan sampai tekanan
vena serebral berkurang
• Pemberian Diuretik untuk menurunkan edema
cerebral
• Pemberian antikoagulan
• Intubasi endotrakeal
• Ventilasi mekanik
PENGKAJIAN
• Aktivitas / Istirahat
• Kesulitan melakukan aktivitas ; kelemahan, kehilangan
sensasi, paralisis
• Gangguan tingkat kesadaran
• Gangguan penglihatan
• Sirkulasi
• Hipertensi
• Disritmia
• Integritas ego
• Putus asa, tidak berdaya, emosi labil
Pengkajian lanjutan

• Eliminasi
• Inkontinensia urine
• Distensi abdomen
• Makanan / cairan
• Napsu makan hilang
• Mual, muntah
• Kehilangan sensasi kecap, kesulitan menelan
• Neurosensori
• Pusing
• Tingkat kesadaran menurun; koma
• afasia
Pengkajian lanjutan

• Pernapasan
• Ketidakmampuan menelan / batuk/ hambatan jalan napas
• Keamanan
• Kesulitan untuk melihat obyek dari sisi yang terkena
• Tidak mampu mengenali obyek
• Kesulitan berkomunikasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Perubahan perfusi jaringan serebral b d
interupsi aliran darah, gangguan oklusif,
hemoragic, vasopasme serebral, edema
serebral
• Kerusakan mobilitas fisik b d kelemahan,
parestesia
• Kerusakan komunikasi verbal b d kerusakan
sirkulasi serebral, kehilangan kontrol otot fasial
• Kurang perawatan diri b d kehilangan
koordinasi otot
DP. 1 :Perubahan perfusi jaringan serebral b d interupsi aliran darah, gangguan
oklusif, hemoragic, vasopasme serebral, edema serebral
• Tujuan
• Mempertahankan tingkat kesadaran
• TTV stabil
• Intervensi
• Observasi status neurologis
• Observasi TTv
• Letakkan kepala dengan posisi agak ditinggikan d
• Pertahankan tirah baring
• Ciptakan lingkungan yang tenang
• Batasi aktivitas klien
• Cegah terjadinya mengejan saat defikasi
• Kolaborasi pemberian Oksigen
• Kolaborasi pemberian Obat sesuai indikasi : antikoagulan,
antihipertensi, pelunak feses
• K/P kolaborasi persiapan pembedahan
Kerusakan mobilitas fisik b d kelemahan, parestesia

• Tujuan
• Mempertahankan / meningkatkan kekuatan fungsi bagian
tubuh yang terkena
• Mempertahankan integritas kulit

• Intervensi
• Kaji kemampuan aktivitas klien secara fungsional
• Ubah posisi minimal 2 jam sekali
• Ajarkan latihan gerak aktif dan pasif pada semua ekstremitas
• Gunakan penyangga lengan ketika klien berada dalam posisi
tegak
• Bantu klien dalam beraktivitas
• Observasi daerah kulit yang terkena penekanan, warna,
edema
• K/p Kolaborasi dengan fisiotherapi
Kerusakan komunikasi verbal b d kerusakan sirkulasi serebral, kehilangan
kontrol otot fasial

• Tujuan
• Klien dapat mengindikasikan pemahaman
komunikasi
• Membuat metode komunikasi yang tepat
• Intervensi
• Kaji derajat disfungsi
• Mintalah pasien untuk mengikuti perintah sederhana
• Tunjukkan obyek dan minta pasien untuk
menyebutkan nama benda tsb
• Berikan metode komunikasi alternatif, mis; menulis
di papan tulis, gambar
• Kolaborasi dengan speech Therapi
Kurang perawatan diri b d kehilangan koordinasi otot

• Tujuan
• Klien dapat melakukan aktivitas perawatan diri
dalam tingkat kemampuan mandiri
• Intervensi :
• Kaji kemampuan dan tingkat kemampuan klien
melakukan pemenuhan kebutuhan sehari-hari
• Berikan umpan balik yang positif untuk setiap usaha
yg dilakukan atau keberhasilannya
• Berikan bantuan perawatan diri bila pasien tidak
mampu melakukan sendiri (mandi, bab, bak, dsb)
• Berikan dukungan
• Dekatkan barang-barang kebutuhan klien
EVALUASI
• Mempertahankan tingkat kesadaran
• TTV stabil
• Mempertahankan / meningkatkan kekuatan fungsi bagian
tubuh yang terkena
• Mempertahankan integritas kulit
• Klien dapat mengindikasikan pemahaman komunikasi
• Membuat metode komunikasi yang tepat
• Klien dapat melakukan aktivitas perawatan diri dalam tingkat
kemampuan sendiri

Anda mungkin juga menyukai