Anda di halaman 1dari 18

MANAJAMEN KEBAKARAN DIRUMAH SAKIT

Kelompok 4
PENGERTIAN KEBAKARAN

Menurut Direktorat pengawasan keselamatan kerja


Ditjen pembinaan pengawasan ketenagakerjaan,
2001:8) Kebakaran adalah api yang tidak dikehendaki,
boleh jadi api itu kecil tetapi tidak dikehendaki adalah
termasuk kebakaran

menurut Depertemen Tenaga Kerja (1997) menyatakan bahwa, kebakaran


adalah suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung dengan cepat
dari suatu bahan bakar yang disertai dengan timbulnya api atau penyalaan.
Bahan bakar dapat berupa bahan padat, cair atau uap/gas akan tetapi bahan
bakar yang terbentuk uap dan cairan biasanya lebih mudah menyala.
Sumber Potensial Penyebab
Kebakaran di Rumah Sakit

A. Dalam memberikan pelayanan kepada pasien dipergunakan alat-alat


yang menggunakan aliran listrik (alat elektro medis), gas/cairan berbahaya
dan mudah terbakar/ meledak dan zat radio aktif.
 Alat-alat listrik
 Gas/cairan berbahaya
 Zat radio aktif

B.Pada bagian penunjang rumah sakit seperti laboratorium/rontgen juga


banyak dipergunakan bahan-bahan yang dapat menimbulkan kebakaran
(bahan-bahan kimia).

C.Pada bagian dapur rumah sakit dipergunakan ketel uap/boiler serta


banyak mempergunakan listrik, gas dan minyak tanah sebagai sumber energi
SELANJUTNYA ….

D.Bagian pusat sterilisasi mempergunakan autoclave dengan tekanan tinggi


.
E.Pada bagian laundry juga dipergunakan listrik dan uap untuk mencuci,
setrika dan pengeringan.

F.Faktor lingkungan di luar rumah sakit yang rawan terhadap kebakaran.

G.Faktor keterampilan dan pengetahuan tenaga kerja dalam mempergunkan


peralatan yang berbahaya dan kebakaran.

H.Faktor pengunjung pasien pad jam-jam berkunjung dan pada umumnya


awam terhadapa bahaya kebakaran.
Daerah berbahaya ledakan

Daerah berbahaya ledakan zone G :daerah


berbahaya ledakan disebut juga sistem gas medis
tertutup dimana secara terus-menerus ataupun tidak
dialirkan dan dipergunakan campuran yang mudah
meledak dalam jumlah sedikit.

Daerah berbahaya ledakan Zone M : daearah


bahaya ledakan disebut juga “APG” (peralatan
dengan pengujian alat anestesi )sekitar kegiatan
mendis mencangkup sebagian ruangan dimana
dapat terbentuk udara mudah meledak sebagai
akibat penggunaan bahan analgetik /pembersih kulit
,ether floothane,desinfektan dalam jumlah sedikit
dan waktu yang singkat .
Pencegahan agar tidak terjadi kebakaran
di rumah sakit

-Pencegahan pada zone G


Dapat diusahakan dengan cara menjauhkan perlatan listrik yang dapat menimbulkan
percikan api dari alat yang mengeluarkan gas ,baik dalam keadaan biasa maupun bila
ada gangguan berlaku ketentuan –ketentuan pada PUIL pasal 860. Dan pada zoneG ini
dianjurkan menggunakan Explusion proof untuk lampu penerangan ,kotak kontak atau
panel pada peraltan listrik ,jenis peralatan elektro medik yang diizinkan.
- Pada zone M
Cara pencegahan kebakaran tidak berbeda akan tetapi pada zone ini ada sedikit
kekhususan yang mana padazone M ini terdpaat udara yang mudah meledak akibat dari
bahan analgetik .Untuk pencegahaan kebakaran akibat dari ledakan ,maka pemasukan
daya listrik pada semua peralatan listrik yang dapat menimbulkan percikan api
,dianjurkan terpasang terlebih dahulu sebelum gas analgetik memasuki ruangan zone M
Yang sering menyebabkan percikan bunga api pertma disebabkan oleh beban alat yang cukup
besar

Pada tusuk kontak dianjurkan disesuaikan besar beban yang dipakai atau paling sedikit satu
tingkat diatas kemampuan daya pkul tusuk koontak tersebut dan diberikan penutup kontak .

b. Sakelar(kotak kontak )

Pada sakelar ini sering tejadi loncatan bunga api yang disebabkan oleh pemasukan beban
yang secara tiba-tiba dan beban yang cukup besar dan didaerah sekitar lembab ,sangat
panas atau mengandung bahan korosif .

Untuk penempatan kotak kontak diusahakan penempatannya didaerah yang kering atau tidak

lembab dan mudah terjangkau /tidak tertutup atau terhalang daerah sekitarnya . c. Instlasi
daya kabel instalasi

Dengan diameter yang terlalu kecil tidak seimbang dengan beban,maka kabel instalasi akan
panas dan mudah teratur

Untuk mencegah mudah terbakar kabel instalasi listrik mak harus diadakan pengetsan tahanan
isolasi minimal 1 tahun seklai dan harus lebih teliti dalam mengawasi penyambungan atau
penambhan daya listrik pada jaringan listrik yang tidak sesuai rencana harus seijin dari IPS
RS,untuk daerah tetntu misal: ruang operasi ,ruang cobalt ,ruang isolasi dan lain-lain.
Pada instlasi listrik di luar zone G dan zone M ,pada instalasi
nya di luar zone G dan zone M harusla dipatuhi persyaratan
pada puil A1,A3 yang mempunyai persyaratan pencegahan
kebakaran terutama pada :

Tusuk kontak

Instlasi daya
kabel instalasi

Sakelar(kotak
kontak )
Jenis Media Pemadaman Kebakaran

AIR

HALON BUSA

Kabon Serbuk
dioksida kimia
(CO₂​) kering
Memadamkan api dengan alat pemadam api

Alat ini hanya berupa pemadam api darurat dan


bukan untuk memadamkan kebakaran besar.
Sebagian besar kebakaran berawal dari api yang
sangat kecil dan masih dapat ditangani dengan
menggunakan alat pemadam api mampu-jinjing
pada tahapan seperti itu. Akan tetapi, dalam
tahap manapun para pekerja tidak boleh
membuat dirinya sendiri berisiko ketika
mencoba memadamkan api. Mereka harus
selalu menempatkan diri diantara api dan rute
evakuasi.
ALAT PEMADAM API

Jenis dan jumlah alat pemadam api ditentukan oleh :

A. Ketentuan dalam sertifikat kebakaran


B. Saran dari Kepala Dinas Pemadam Kebakaran setempat (kita
dapat membayar jasanya) Saran dari surveyor asuransi
kebakaran
C. Paksaan dari penjual alat pemadam api (jangan terlalu
mempercayai saran jumlah dan kebutuhan unit pengganti yang
mereka sarankan, periksalah selalu saran tersebut ke kepala
DPK sebelum membelinya)
 Ada dua jenis alat yaitu
perlengkapan terpasang (installed
equipment) dan alat pemadam api
ringan (APAR)
1.Alat terpasang
A. Gulungan selang
 Membutuhkan pasokan air yang
dapat diandalkan
 Jumlahnya mencukupi untuk
menjangkau seluruh area kerja
 Dapat terganggu jka kerannya bocor

 Dapat diatur agar mengaktifkan


keran air jika selang ditarik
B.Pemercik (sprinkler)
 Biasanya digunakan di area berisiko tinggi
 Disukai oleh asuransi kebakaran dengan mengurangi
premi
 Setiap kepala pemercik mampu menjangkau kira-kira
10m2 (100 kaki)
 Akan membatasi api namun dapat menyebabkan
kerusakan besar terhadap benda-benda di dalam ruang
bersangkutan.
 Memerlukan jamnan ketersediaan air bertekanan
 Instalasi dan pemeliharaanya mahal
c. Gas hologen

Dipakai dalam perlengkapan kendali listrik dan komputer

Dapat menahan api namun tidak mebuang kalor sehingga api dapat muncul lagi ketika
gas dimatikan atau habis.
Digantikan oleh air di beberapa instalasi komputer

d. Karbondioksida

Dipakai dalam gardu induk listrik

Untuk pelarut dalam mesin cetak

Merupakan asfiksian sehingga ruangan harus bebas dari pekerja sebelum gas
dihidupakan
Tdak mebuang kalor sehingga api dapat muncul lagi jika gas dimatikan atau menguap.
2. Alat pemadam api ringan (APAR)

Alat in terdiri dari enam jenis dasar


dengan tabung berwarna merah yang
diberi sabuk atau panel berwarna
tertentu untuk mengidentifikasi isinya
dan jens api yang dapat
dipadamkannya.
2. Alat pemadam api ringan (APAR)

Alat in terdiri dari enam jenis dasar dengan tabung berwarna merah yang diberi sabuk atau
panel berwarna tertentu untuk mengidentifikasi isinya dan jens api yang dapat
dipadamkannya.
No Jenis Substansi Warna panel Cocok untuk

1. Air Merah Material yang mengandung


karbon-kayu, kertas, batubara, dan
sebagainya.

2. Busa, termasuk busa Krem Material yang mengandung karbon,


pembentuk lapisan cairan yang larut dalam air ataupun
air(aquaeous film tidak.
forming
foam-AFFF)

3. Karbon dioksida Hitam Cairan yang larut dalam ar ataupun


tidak; api dalam peralatan listrik.

4. Bubuk kering Biru Cairan yang larut dalam air ataupun


tidak ; api dalam peralatan liistrik.

5. Cairan penguap Hijau Caran yang larut dalam air ataupun


tidak; api dalam peralatan listrik

6. Kmiawi basah Kuning kenari Minyak goreng dan lemak


Klasifikasi kebakaran
Klasifikasi Material Alat Pemadam Api

A Material organik-kayu, arang Air , AFFF

B (i) cairan dan benda padat yang dapat Busa, Cairang penguap,
dicairkan yang larut dalam air-aseton karbondioksida,bubuk

kering, AFFF

B (ii) Cairan dan benda padat yang dapat Busa, AFFF, Cairan
dicairkan yang tidak larut dalam penguap, karbondioksida,

air-bensin, lemak, lilin bubuk kering

C Gas dan gas cair-propana, butana Mengisolasi sumbernya,


bubuk kering

D Logam, magnesium, aluminium Bubuk kering khusus

F Minyak goreng dan lemak Substansi kimia basah

Anda mungkin juga menyukai