Anda di halaman 1dari 50

We are from PT CIGMA INDONESIA

UTAMA as Safety Provider and Consultancy


will serve as a partner business, best resillient
company, honest, high dedicated and
professional.

Podomoro City, Garden Shooping Arcade Block 8DH


Jl. S Parman, Jakarta Barat 11470 Indonesia
Telp/Faks : 021-51372086,51356199 Faks : 021-83709781
E-mail address : training@cigmalearning.com
Saya pribadi membawa pesan pemerintah dalam
kegiatan ini yang bersifat promotif dalam upaya
mewujudkan visi K3 nasional yaitu :

“INDONESIA BERBUDAYA K3 TAHUN 2015”

Rosihan Noor
OSHE Practitioner
PT Citra Media Utama
Dengan mengucap Bismillahir rahmanir rahim,
dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
atas rahmat dan hidayahNya kita bisa
dipertemukan untuk mengikuti :

Pelatihan Pemadam Kebakaran

Rosihan Noor
OSHE Practitioner
PT Citra Media Utama
SMALL FIRE IS FRIENDLY BUT
BIG FIRE IS ENEMY
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mengikuti pelatihan, peserta pelatihan mampu
memahami :

1. Definisi kebakaran
2. Faktor – faktor penyebab kebakaran
3. Resiko dan Dampak kebakaran
3. Prinsip pemadaman kebakaran
4. Segitiga Api
5. Kelas – kelas kebakaran
6.Mengenal APAR
7.Tata cara penggunaan APAR
SAFETY GOLDEN NORM
1. PASTIKAN ANDA BEKERJA SESUAI DENGAN PROSEDUR KERJA AMAN

2. PASTIKAN ANDA TIDAK MEROKOK DIDEKAT BAHAN MUDAH TERBAKAR


DAN MELEDAK

3. PASTIKAN ANDA MEMATUHI BATAS KECEPATAN

4. PASTIKAN ANDA MELAPOR KE ATASAN JIKA ADA KEBAKARAN

5. PASTIKAN ANDA TIDAK PANIK

Kepatuhan terhadap Norma- norma tersebut akan menjamin keselamatan anda

Pelanggaran terhadap Norma – norma tersebut akan dikenakan sanksi


sesuai dengan aturan yang berlaku
Kebakaran ?
Suatu bencana atau musibah
yang di timbulkan oleh api
yang tidak di inginkan dan
sukar di kuasai serta
merugikan.
Faktor penyebab terjadinya kebakaran
Pada prinsipnya API sekecil apapun bilamana tidak di harapkan
dan merugikan,sudah dapat di katakan sebagai kebakaran.

1.Kurangnya pemahaman
 Mendekatkan benda yang mudah terbakar ke sumber api
 Menyimpan bahan mudah terbakar atau meledak dekat dengan generator.
 Menempatkan kompor yang sedang di pakai dekat dengan dinding
(bahan yang mudah terbakar)

 Memadamkan API atau KEBAKARAN dengan peralatan pemadam yang


tidak tepat.
 Memadamkan kebakaran bahan cair dengan menggunakan air.
 Memadamkan kebakaran karbit dengan air atau APAR jenis busa cair.
Faktor penyebab terjadinya kebakaran
2.Kelalaian
 Tidak pernah atau malas memeriksa alat yang akan di gunakan
 Kompor yang tidak pernah di bersihkan atau di rawat
 Meninggalkan ruangan dalam kondisi yang tidak aman
 Meninggalkan rumah dalam keadaan kompor menyala
 Tidak mematuhi tanda-tanda larangan merokok.
 Merokok di areal SPBB atau Gudang Handak

3.Kesengajaan
 Dari orang yang tidak bertanggung jawab.
 Persaingan bisnis atau balas dendam
 Pada masa peperangan
 Sabotase atau politik bumi
hangus serta kejadian huru-
hara
Faktor penyebab terjadinya kebakaran

4.Penyalaan sendiri 5.Pergerakan alam 6.Hilang ingatan


 Pada timbunan sampah  Kilatan petir
 Rawa-rawa  Gunung meletus
 Tumpukan batubara  Sinar matahari
 Gas alam…
DAMPAK Kebakaran
1.Perubahan jiwa seseorang
2.Mempengaruhi ketertiban dan
keamanan lingkungan
3.Mempengaruhi proses dan
hasil produksi
4.Menghilangkan jiwa manusia dan
kerugian harta benda
Bahaya KEBAKARAN
1.Belerang yang terbakar akan menjadi SO2 yang sangat beracun.
2.Karet yang terbakar akan menghasilkan asam sulfida dan sulfur dioxida yang
sangat beracun
3.Wol yang terbakar akan menjadi asam sianida yang beracun
4.Plastik yang terbakar akan menghasilkan gas cekik
5.Kebakaran akan mengurangi jumlah O2 di udara dan akan menghasilan
CO yang dapat menyebabkan orang mati lemas.
Segi Tiga Api
Tiga komponen dibutuhkan agar api
dapat menyala.

Sekarang menunjukan “smoldering/nyala kecil”


bentuk dari pembakaran.
 Benda atau Bahan
 Benda padat : Kayu, Kertas, Kain, Plastik dll
 Benda cair : Minyak Tanah, Bensin, Solar, Oli
 Benda gas : Elpiji, Acetylene dll

 Oxygen (O2)
O2 adalah unsur yang sangat di butuhkan untuk terjadinya API tanpa O2
API tidak akan terjadi.

 Panas
 Sumber panas
 Matahari
 Energi Mekanis
 Kompresi
 Proses Kimia
 Aliran Listrik
Kabel Listrik
Klasifikasi Kebakaran
1.Kebakaran Kelas “A” ( ASH )
Yaitu API yang berasal dari kebakaran benda padat bukan
logam,Misal :Kayu, Kertas, Plastik.

2.Kebakaran Kelas “B” ( BOILING)


Yaitu API yang berasal dari kebakaran benda cair dan Gas,
Misal :Bensin, solar, oli.

3.Kebakaran Kelas “C” ( CURRENT )


Yaitu API yang berasal dari kebakaran arus listrik

4.Kebakaran Kelas “D” ( DING )


Yaitu API yang berasal dari kebakaran benda padat
logam ,Misal :alumunium,besi.
SIFAT UMUM DRY CHEMICAL POWDER
* Tidak menghantarkan arus listrik
* Meninggalkan bekas
* Kerapatan tabung penyimpanan harus
diperhatikan, bila udara kelembabannya
tinggi akan merusak sehingga Dry
Chemical menggumpal.
* Dry Chemical mempunyai ukuran
tepungnya berkisar antara 10 hingga
75 micron.
Sifat Media pemadam CO2
• Non combustible / tidak mudah menyala
• Tidak mengantar arus listrik
• Tidak meninggalkan bekas
• Berbahaya bila digunakan dalam ruangaan tertutup
• Selain untuk pemadaman dipakai juga untuk bahan
pendorong.
• Thermal shock effect
• Tidak dapat diperuntukan memadamkan api Klas D
dan bahan kimia yang mengandung Oksigen
( Cellulose Nitrate )
Sifat Pemadamannya :
• Smothering : Menurunkan kadar 02 ( oksigen )
didalam udara.
•Cooling : Mengambil sebagian panas.
TEHNIK PEMADAMAN API
SMOTHERING
Memisahkan hubungan antara uap bahan bakar dengan udara.

COOLING
Menyerap panas dari bahan bakar yang terbakar akibatnya akan
menghalangi proses pembakaran.

STARVATION
Memutuskan supplay bahan bakar.

BREAKING CHAIN REACTION


Memutuskan rantai reaksi-reaksi pembakaran atau dengan
menangkapradikal-2 bebas O2, OH, H agar tidak dapat melanjutkan proses
pembakaran
APAR / Fire Extinguishers

ABC CO2 K

ABC CO2
K
BC
System Pemadaman API
Masih ingat prinsip terjadinya API ?
Prinsip terjadinya API adalah bilamana ketiga unsur ( Panas,O2 dan Bahan )
bertemu maka API akan timbul.

Apabila tidak ada benda api akan cepat habis,bila tidak


ada Oksigen api akan melunak dan kemudian padam,dan
bila tidak ada panas/sumber panas api langsung mati.

1.System pemisahan
Yaitu memutuskan hubungan udara dengan benda yang
terbakar, Misalnya:
 1.Menutup benda yang terbakar dengan karung basah.
 2.Menutup benda yang terbakar dengan lumpur,tanah atau pasir
 3. Memadamkan api dengan menggunakan APAR jenis busa.
System Pemadaman API
2.System pendinginan
Yaitu suatu usaha menurunkan atau mengurangi
suhu penyalaan, Misalnya:
 Disiram atau disemprot air.
 Ditimbun dengan pohon yang mengandung air.

3.System urai

Yaitu suatu usaha menguraikan unsur Oksigen


atau O2, Misalnya:
 Pemadaman dengan APAR CO2.
 Pemadaman dengan APAR Halon.
Memadamkan api Klas “A”
Stop aliran
Gunakan air bahanbakar

Hanya untuk Buang material


api Klas A Beri pasir pada
bahan bakar
yang sisa

Tutup bagian
Gunakan Alat
atasnya,
Pemadam
Kalau yang
Untuk api
terbakar
Klas A, B & C
tempat sampah
Memadamkan api Klas “B”
Tidak boleh Keluarkan
Air dapat akibat dari
bahan bakar
menyebab
kan api cair atau
menjalar tutup
alirannya

Tutup
Gunakan
Tidak ada pemadam api
Oksigen, BC atau ABC
tidak ada api
Memadamkan api Klas “C”

Tidak boleh Matikan aliran


Air dapat Mungkin yang
menghantar tinggal api Klas
listrik A atau B

Gunakan
Mungkin tidak pemadam api
bekerja, karena BC atau ABC
tingginya suhu
Memadamkan api Klas “C”

“Energi” Listrik
Peralatan & Kabel

Selama masih ada aliran perlakukan sebagai api Klas “C” !


Setelah aliran putus dapat diperlakukan sebagai api Klas A atau
B ,tapi yang perlu diingat bahwa kabel dan peralatan listrik masih
mengandung listik walaupun aliran telah diputus !
Memadamkan api Klas “D”
Biasanya mulai dari api Klas A-B-C , dan akan terbakar pada suhu yang sangat tinggi

Pindahkan semua
Tidak boleh- material yang
akan menyala bila
O2 dan H2 di air suhu bertambah
akan menambah tinggi
besarnya api

Tidak boleh-
Tidak pasti bahwa
pemadam api Klas
ABC akan
Lakukan isolasi api memadamkan
Tutup dengan pasir Tidak pasti bahan
atau batuan kecil berbahaya hasil
reaksi kimia
Peralatan pemadaman kebakaran
A.Hidran.
B.APAR Jenis APAR : 1.Air
2.Foam (Busa)
3.Dry Powder 4.CO2
5.Halon.

C Fire suppression

D.Konvensional 1.Karung goni basah


2.Pasir, lumpur atau tanah.
3.Air sungai.
ALAT PEMADAM API RINGAN
• DAPAT DIOPERASIKAN SATU ORANG
• UNTUK PEMADAMAN MULA KEBAKARAN
• SEBATAS VOLUME API KECIL

• HARUS SIAP PAKAI PADA WAKTUNYA


• MUDAH DILIHAT DAN MUDAH DIAMBIL
• KONDISI BAIK
• SETIAP ORANG DAPAT MENGOPERASIKAN
DENGAN BENAR, TIDAK MEMBAHAYAKAN
DIRINYA.
ALAT PEMADAM API RINGAN
Ref : Pert. Menaker No Per-04/Men/1980

WATER

HALON

POWDER

FOAM

Fire Extinguisher
JENIS MEDIA PEMADAM

JENIS BASAH JENIS KERING


- AIR - DRY PORDER
- CO2
- BUSA
- CLEANT AGENT
WATER

POWDER
FOAM

HALON
KEGAGALAN APAR

WATER

POWDER
HALON

FOAM
Jenis tidak sesuai

Ukuran tidak sesuai Tidak bertekanan


- bocor
Macet/tidak berfungsi

Salah penempatan Menggumpal

• belum ditunjuk
Petugas

• tidak trampil
WATER KEGAGALAN APAR
HALON

POWDER
Jenis media tidak sesuai
FOAM
Klasifikasi api/kebakaran

Setiap jenis media pemadam masing-masing


memiliki keunggulan dan kekurangan, bahkan
dapat membahayakan bagi petugas atau justru
memperbesar api
KEGAGALAN APAR
Daya pemadamannya (fire ratting)
lebih rendah dari volume api/kebakaran
(Fire load)

STANDAR KLASIFIKASI DAYA PEMADAMAN


Notasi : Nilai & Klas D
8A 10 B C
Notasi Fire ratting didasarkan dari hasil pengujian
laboratories
A. : Tumpukan kayu dibakar 10 menit
B. : Premium dibakar 3 menit
C. : Sasaran bertegangan 10.000 Volt
D. : Tidak dilakukan pengujian
STANDAR APAR
APAR
Dirancang dengan tekanan > 14kg/cm2
dapat mendorong seluruh medianya
(sisa mak 15%) dalam waktu min. 8 detik

Syarat :
- Angka keamanan min 4,13 x WP (65 oC)
- Test pressure 1,5 x WP(65 oC)
- Pengujian ulang tiap 5 tahun

APAR
Sebagai sarana K3 (Safety Equipment)
Pengandung Potensi Bahaya
Tipe konstruksi

STORAGE

CO2
PRESSURE
( N2 )
CARTRIDGE
Fire Extinguisher Anatomy
PRESSURE GAUGE
DISCHARGE LEVER (not found on CO2
extinguishers)

DISCHARGE LOCKING PIN CARRYING


AND SEAL HANDLE

DISCHARGE HOSE

DATA PLATE

DISCHARGE NOZZLE BODY

DISCHARGE ORIFICE
Prosedur Penggunaan APAR
(3) Pencet HANDEL (1) Tarik/ lepaskan PIN
(SQUEEZE) (Pull)

P Pull 1
(2) Arahkan SLANG
(AIM)
A Aim 2

S Squeeze 3

(4) Sapukan NOZZLE


(SWEEP) S Sweep 4
BAGAIMANA MENGGUNAKAN APAR?

P ull - Tarik pin.

Aim – Arahkan nozzle pada permukaan api.

S queeze – Tekan pelatuk sambil


memegang APAR posisi tegak.

S weep – Sapukan dari samping ke samping


menutup daerah terbakar dengan media.
BOIL OVER

Adalah :
Suatu Proses yang terjadi secara spontan, umumnya pada keba-
karan tangki terbuka yang berisi minyak bumi (crude oil), air
dan emulsi yang berada didasar tanki, menerima “Heat Wave”
selama proses pembakaran berlangsung dipermukaan tangki
panas yang diterima akan merubah air / liquid menjadi uap air
atau steam yang pengembangannya +/- 1700 x.. Uap ini akan
terlontar keudara sambil membawa bahan bakar yang berada
dipermukaannya.
SLOP OVER

Adalah :
• Suatu proses bila “Water jet” dijatuhkan kepermukaan
minyak yang terbakar, air akan langsung berubah menjadi
uap seketika menyentuh permukaan minyak, uap air akan
membawa minyak panas tersebut keudara, bersama itu pula
cairan minyak akan terdipresi akibat efek “Water Jet”tsb
.
Alat Pemadam Api Ringan ( APAR )

ADALAH :
Alat pertolongan utama pada awal kebakaran
khusus diperuntukan pada pemadaman awal

Beratnya antara 1sampai 35 lbs. (1/2 - 16 Kg ).

Jenis utama :
Padat : Tepung kimia kering
(Dry chemical / dry powder)
C a i r : Air busa kimia & mekanik
(Mechanical & chemical foam, AFFF)
G a s : N2, CO2, Halon(tidak dipakai lagi)
Inergen.
KONSTRUKSI UMUM
• Alat bantu dorong
(Cartridge operated)

• Menyimpan tekanan
(Storage pressure)

• Reaksi Kimia
(chemical reaction)
Tipe konstruksi

STORAGE

CO2
PRESSURE
( N2 )
CARTRIDGE
Mengarahkan pemadam pada sasaran / bahaya

Pertimbangan - pertimbangan sebelum


mengarahkan / memadamkan api :

1. Produk / jenis kebakaran


2. Pilihan alat pemadam
3. Arah angin

Padamkan sasaran ……….


Faktor-faktor yang mempengaruhi
seseorang dalam mengatasi bahaya
Objektif :

Reaksi emosional bagi setiap individu didalam


suatu keadaan darurat akan dipengaruhi oleh :

• Ketrampilan mempergunakan alat


• Pelatihan dan percaya diri
• Pengenalan peralatan
• Kemampuan phisik & reaksi/stress
Hal yang perlu diperhatikan saat memakai APAR
( 7 JANGAN )
1.JANGAN panik.

2.Semprotkan APAR ke titik API, JANGAN ke kobaran API

3.Jika yang terbakar bahan cair,JANGAN semprotkan APAR ke dasar


bahan tersebut.

4.JANGAN terlalu dekat,Semprotkan Api dengan APAR pada jarak ± 3 Meter

5.JANGAN melawan arah angin.

6.Jika api membesar,JANGAN memaksakan diri,segera tinggalkan ruangan dan


cari bantuan

7.JANGAN menggunakan APAR jenis CO2 di ruangan tanpa ventilasi yang


baik (tertutup)
In
Inthe
theevent
eventof
ofaafire
fire

• Activate alarm
• Don’t panic, stay calm.
• Evacuate
• Do not use elevators
• Call 911 Fire brigade station (from a safe location)
• Then call security OR police station for help
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai