Oleh:
dr. Annanda Rimasari
Pembimbing:
AKBP dr. Bambang P, Sp.B
Pendamping:
dr. Rola Astuti
BAHAN DISKUSI
Identitas
3
Nama : ny.R
Jenis Kelamin : perempuan
Usia : 29 th
Waktu Pemeriksaan : 8 November
2019
4 DIAGNOSIS
Abses mammae
5
DESKRIPSI
Pasien datang ke RS Bhayangkara dengan keluhan benjolan di payudara kanan muncul sejak kurang lebih 2 minggu
yang lalu , muncul mendadak , terus menerus dan terasa nyeri , awalnya payudara terasa nyeri , lalu di biarkan makin
lama makin nyeri dan bengkak , setelah 1 minggu bengkak pasien , periksa ke dokter kandungan , dari dokter
kandungan pasien. Diberi obat oral , setelah obat habis benjolan makin besar dan berisi nanah 4 hari setelah itu
benjolan pecah , nyeri bertambah, pasien demam dan nyeri sekali lalu di bawa ke rs bhayangkara . Pasien
mengatakan pasien jarang menyusui bayinya di payudara kanan dan lebih sering menyusukan di payudara kiri.
6 Riwayat Pekerjaan
• Karyawan swasta
Riwayat Kesehatan/Penyakit
• Keluhan serupa (-)
• Bentuk simetris
Fremitus vokal simetris
Thoraks Sonor
Suara napas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-),
BJ I II (normal)
• I = supel
• A= bising usus (+) normal
Abdomen • P = timpani
9 • P = nyeri tekan(-), defans muscular (-)
• Edema (-)
Ekstremitas
• Akral hangat
A. HEMATOLOGI
A. KIMIA DARAH
SGOT 23 Up to 31 Mg/dl
SGPT 19 Up to 32 Mg/dl
Foto pemeriksaan penunjang
11
12 SEBELUM DILAKUKAN INCISI
13 SESUDAH INCISI
14 FOLLOW UP
Pemeriksaan Terapi
S: Nyeri payudara kanan P: Pro incise drainase abses mamae dektra besok 9-11-19 jam 07.30
Abd= Ekstremitas= + +
P= BU +
P= tympani Oedem - -
A= soepel - -
A: Abses Mammae D
Pemeriksaan Terapi
Abd= Ekstremitas= + +
P= BU +
P= tympani Oedem - -
A= soepel - -
KU= cukup
Abd= Ekstremitas= + +
P= BU +
P= tympani Oedem - -
A= soepel - -
O:
P: IVFD RL 20 TPM
P= BU + 4. domperidone 3 x1
A= soepel - -
HASIL
PEMBELAJARAN
19
Diagnosis
• Klinis : abses mammae dextra
• DDx :
• Mastitis puerpuralis
20 DEFINISI
• Terbentuknya abses diawali dengan mastitis , mastitis diawali dengan peningkatan tekanan
di dalam duktus (saluran ASI) akibat stasis ASI. Bila ASI tidak segera dikeluarkan maka
terjadi tegangan alveoli yang berlebihan dan mengakibatkan sel epitel yang memproduksi
ASI menjadi datar dan tertekan, sehingga permeabilitas jaringan ikat meningkat. Beberapa
komponen (terutama protein kekebalan tubuh dan natrium) dari plasma masuk ke dalam
ASI dan selanjutnya ke jaringan sekitar sel sehingga memicu respons imun. Stasis ASI,
adanya respons inflamasi, dan kerusakan jaringan memudahkan terjadinya infeksi.
25 PATOFISIOLOGI
• Apabila kekebalan dan daya tahan tubuh ibu baik maka dengan penanganan yang cepat dan
tepat maka peradangan akan segera berhenti. Tetapi apabila peradangan pada payudara
tidak diatasi dengan baik dan bila diikuti oleh terjadi infeksi maka peradangan akan meluas.
dan akan terbentuk abses yang menyebabkan peradangan akan berlanjut dan
menimbulkan gejala klinis yang lebih berat dari sebelumnya
Dasar Diagnosis
26
Subyektif Teori
payudara lebih mengkilap dan berwarna
• Muncul nyeri terus menerus merah.
benjolan terasa lunak karena berisi nanah.
• Payudara mengeras , berwarna merah , teraba Kadang-kadang keluar cairan nanah melalui
hangat , teraba benjolan puting susu.
Pada lokasi payudara yang terkena akan
• Demam tampak membengkak.Bengkak dengan getah
bening dibawah ketiak
• makin membengkak , muncul benjolan berisi
nanah
nyeri dan teraba masa yang fluktuatif / ‘empuk
sensasi rasa panas pada area yang terkena
Demam dan kedinginan, menggigil
Rasa sakit secara keseluruhan
Malaise, dan timbul limfadenopati pectoralis,
axiller,parasternalis, dan subclavia.
Dasar Diagnosis
27
Obyektif
pada payudara kanan Tampak benjolan dengan diameter
5cmx5cm berwarna merah, Benjolan mobile, padat kenyal.
Nyeri tekan (+), fluktuatif +
Teori
Tatalaksana di RSB
28
Terapi konservatif :
Terapi yang dilakukan di RS Bhayangkara adalah
• Non Medikamentosa
1. Inf RL 20 tts/ menit
• Ad vitam : ad bonam
• Ad fungsionam : ad bonam
• Ad Sanationam : Dubia ad bonam
30 KESIMPULAN
Diagnosis ditentukan dengan dilihat dari gejala klinis pasien dimana terdapat peradangan
pada payudara. Abses mamae merupakan mastitis yang tidak mendapat penanganan yang
baik sehingga terjadi abses. Oleh karena itu perlu dilakukan penanganan yang baik untuk
mencegah komplikasi buruk terjadinya abses pada payudara. Dengan pengobatan yang baik,
prognosisnya juga akan baik.
31
TERIMA KASIH