Anda di halaman 1dari 10

KANTONG EMPEDU

Agatha Puspita Anggraeni (P1337431215047)

Kukuh Dwi Rahmawati (P1337431215073)

Eko Cahyo F (P13374312150

Rizky Chita Pamela (P1337431215075)

Mustika Ayu (P1337431215090)


PENGERTIAN
Kantung empedu atau kandung empedu (Bahasa
Inggris: gallbladder) adalahorgan berbentuk buah pir yang dapat
menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk
proses pencernaan. Pada manusia, panjang kantung empedu
adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap - bukan karena
warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang
dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua
belas jarimelalui saluran empedu.
Empedu disekresikan secara terus menerus oleh ahti, namun sebagian
besar normalnya disimmpan dalam kantung empedu sampai diperlukan
dalam duodenum. Volume yang dapat ditampung kantung empedu yaitu
30 – 60 ml. Meskipun demikian sekresi empedu dalam 12 jam dapat
disimpan karena air, natrium, klorida, dan kebanyakan elektrolit kecil
lainnya secara terus menerus diabsorbsi melalui muosa kantung empedu,
memekatkan sisa zat – zat empedu yang mengandung garam empedu,
kolesterol, lesitin, dan bilirubin
Empedu Hati Empedu Kantung
Komposisi Empedu

Air 97.5 g/dl 92 g/dl


Garam Empedu 1.1 g/dl 6 g/dl

Bilirubin 0.04 g/dl 0.3 g/dl


Kolestrol 0.1 g/dl 0.3 – 0.9 g/dl
Asam Lemak 0.12 g/dl 0.3 – 1.2 g/dl
Lesitin 0.04 g/dl 0.3 g/dl
Na+ 145 mEq/L 130 mEq/L
K+ 5 mEq/L 12 mEq/L
Ca2+ 5 mEq/L 23 mEq/L
Cl- 100 mEq/L 25 mEq/L
HCO3 28 mEq/L 10 mEq/L
Fungsi kandung empedu

Kandung empedu memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan cairan empedu


dan memekatkan cairan empedu yang ada didalamnya dengan cara
mengabsorpsi air dan elektrolit. Cairan empedu ini adalah cairan elektrolit yang
dihasilkan oleh sel hati.

Fungsi empedu adalah untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama


pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta
membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Garam empedu menyebabkan
meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak,
sehingga membantu penyerapannya dari usus. Hemoglobin yang berasal dari
penghancuran sel darah merah diubah menjadi bilirubin (pigmen utama dalam
empedu) dan dibuang ke dalam empedu.Berbagai protein yang memegang
peranan penting dalam fungsi empedu juga disekresi dalam empedu.
G A N G G UA N PA DA K A N T O N G
EMPEDU
BATU EMPEDU

Batu empedu merupakan penyakit gastroinstesinal yang paling sering


ditemui. Berdasarkan komposisi kimia dan penampakan mikroskopik, batu
empedu dibagi menjadi 3 jenis, yaitu batu kolesterol, batu pigmen dan batu
empedu tipe campuran. Batu kolesterol paling umum ditemui di Amerika
dan Eropa (~75%) sedangkan batu pigmen lebih umum di Asia dan Afrika.
Berdasarkan lokasinya, batu empedu juga diklasifikasikan menjadi batu intra
hepatik, batu kantong empedu, dan batu saluran empedu (koledokolitiasis).
E T I O L O G I BAT U E M P E D U
Etiologi batu empedu masih belum
diketahui dengan sempurna namun yang paling
penting adalah gangguan metabolisme yang
disebabkan oleh perubahan susunan empedu,
stasis empedu dan infeksi kandung empedu.
(Sjamsuhidajat,2005)

Sementara itu, komponen utama dari


batu empedu adalah kolesterol yang biasanya
tetap berbentuk cairan. Jika cairan empedu
menjadi jenuh karena kolesterol, maka kolesterol
bisa menjadi tidak larut dan membentuk endapan
di luar empedu.
L ATA R B E L A K A N G P E N YA K I T
BAT U E M P E D U

Penyakit batu empedu saat ini menjadi masalah kesehatan masyarakat karena
frekuensi kejadiannya yang tinggi yang menyebabkan beban finansial maupun
beban sosial bagi masyarakat. Sampai saat ini di Indonesia belum ada data resmi
angka kejadian penyakit ini. Di Inggris lebih dari 40.000 kolesistektomi dilakukan
setiap tahun sedangkan di Amerika dilakukan kolesistektomi lebih dari 500.000
setiap tahun. Insiden batu pada saluran empedu ± 12% yang ditemukan sebelum
atau pada saat kolesistektomi. Di Inggris sekitar 4000 pasien dilakukan
pembersihan batu saluran empedu. Batu empedu dan saluran empedu terutama
ditemukan di Barat, namun frekuensinya di negara-negara Afrika dan Asia terus
meningkat selama abad ke 20. Di Tokyo angka kejadian penyakit ini telah
meningkat menjadi dua kali lipat sejak tahun 1940.
P E M B E N T U K A N BAT U E M P E D U
Pembentukan Batu Empedu Batu empedu dihasilkan dari
endapan dari larutan yang terkandung dalam empedu. Larutan yang
terkandung antara lain bilirubin, kolesterol dan kalsium. Batu empedu
diklasifikasikan menjadi batu kolesterol atau batu pigmen. Batu pigmen
selanjutnya diklasifikasikan menjadi batu coklat dan batu hitam.

Di negara barat, sekitar 80% adalah batu kolesterol dan sekitar


15-20% adalah batu pigmen hitam. Batu coklat lebih sering ditemukan di
Asia.

Anda mungkin juga menyukai