Anda di halaman 1dari 15

TRIASE BENCANA

KELOMPOK 1
CRISELA DEWI BOLOTA (841416010)
FADILLAH IRALISTY HUNTA (841416037)
INDAH ISMAIL ALI (841416001)
NUR ALVIA SALEH (841416065)
NURHAYATI PUTRI M. A. PAKAYA
(841416126)
RATNIYATI MA’RUF (841416100)
SELA P. YUNUS (81416092)
SRINANGSI NT. MODJO (841416053)
DEFINISI BENCANA
Menurut International Strategi for
Disaster Reduction (UN-ISDR-
2002) bencana adalah suatu
kejadian, yang disebabkan oleh
alam atau karena ulah manusia,
terjadi secara tiba-tiba atau
perlahan-lahan, sehingga
menyebabkan hilangnya jiwa
manusia, harta benda dan
kerusakan dengan segala sumber
dayanya (Nurjanah, dkk,2012)
Definisi Bencana Massal

Bencana massal didefinisikan sebagai suatu peristiwa yang


disebabkan oleh alam atau karena ulah manusia, yang dapat
terjadi secara tiba-tiba atau perlahan- lahan, yang menyebabkan
hilangnya jiwa manusia, kerusakan harta benda dan lingkungan,
serta melampaui kemampuan dan sumber daya masyarakat
untuk menanggulanginya. Umumnya korban yang hidup telah
banyak dapat diatasi oleh tim medis, para medis dan tim
pendukung lainnya. Namun berbeda bagi korban yang sudah
mati yang perlu ditangani secara khusus dengan membentuk tim
khusus pula (Surjit Singh, 2008).
Definisi Triase

Triase (Triage) berasal dari kata perancis yang berarti


“menyeleksi”. Dulu istilah ini dipakai untuk menyeleksi buah
anggur untuk membuat minuman anggur yang bagus atau
memisahkan biji kopi sesuai kualitasnya. Setelah itu,
konsepnya semakin berkembang dan konsep yang dipakai
seperti sekarang ini ditetapkan setelah perang dunia I. Triase
bencana adalah suatu sistem untuk menetapkan prioritas
perawatan medis berdasarkan berat ringannya suatu penyakit
ataupun tingkat kedaruratannya, agar dapat dilakukan
perawatan medis yang terbaik kepada korban sebanyak-
banyaknya, di dalam kondisi dimana tenaga medis maupun
sumber-sumber materi lainnya serba terbatas (Zailani dkk,
2009).
Prinsip-prinsip Triase

1. Triase umumnya dilakukan untuk seluruh pasien

2. Waktu untuk Triase per orang harus lebih dari 30 detik

3. Prinsip utama Triase adalah melaksanakan prioritas dengan urutan


“nyawa” > “fungsi” > “penampilan”.

4. Pada saat melakukan Triase, maka kartu Triase akan dipasangkan kepada
korban

5. luka untuk memastikan urutan prioritasnya (Zailani, dkk, 2009).


METODE TRIASE
1. START
Simple Triage and Rapid Treatment (START) adalah
metode yang telah dikembangkan atas pemikiran
bahwa Triase harus “akurat”, “cepat”, dan “universal”.
Metode tersebut menggunakan 4 macam observasi
yaitu, “bisa berjalan”, “bernafas”, “sirkulasi darah”,
dan “tingkat kesadaran” untuk menentukan tindakan
dan penting sekali bagi seluruh anggota medis untuk
mampu melakukan Triase dengan metode ini (Zailani,
dkk, 2009).
2. SALT Triage Untuk Insiden Korban Masal (Mass Casualty Incident)

Lerner et al. Dalam Neal, D.J. (2009)


menilai sistem triase yang saat ini
digunakan dan menggambarkan kekuatan
dan kelemahan dari sistem ini. Penelitian
ini mengembangkan pedoman triase yang
digunakan untuk semua bahaya dan dapat
diterapkan pada orang dewasa dan anak-
anak. SALT Triage singkatan (sort – assess –
lifesaving – interventions –
treatment/transport).
3. JUMPSTART

Anak-anak memiliki nilai rentang normal yang


berbeda dari yang pernapasan tergantung pada
usia mereka, sehingga metode START
berdasarkan tingkat pernapasan 30 tidak akan
sesuai untuk anak-anak. Selain itu, anak-anak
lebih cenderung memiliki masalah pernapasan
utama sebagai lawan masalah kardiovaskular dan
anak-anak yang tidak bernapas mungkin hanya
memerlukan pernapasan buatan untuk
diresusitasi.
KATEGORI TRIASE

PRIORITAS WARNA KODE KATEGORI KONDISI PENYAKIT/LUKA

Memerlukan pengobatan dengan


Priorotas segera karena dalam kondisi yang
1 MERAH I utama
pengobatan
sangat kritis yaitu tersumbatnya
jalan napas, dyspnea, pendarahan,
syok, hilang kesadaran

Pengobatan mereka dapat


Bisa ditunda untuk beberapa jam
2 KUNING II menunggu
pengobatan
dan tidak akan berpengaruh
terhadap nyawanya. Tanda-
tanda vital stabil.

Mayoritas korban luka


yang dapat berjalan
3 HIJAU III Ringan sendiri mereka dapat
melakukan rawat jalan

Meninggal
Korban sudah meninggal
atau tidak
ataupun tanda-tanda
4 HITAM 0 Dapat
diselamatk
kehidupannya terus
menghilang
an
Kartu Triase

1.
• Triase di Tempat (Triase Satu)

2. • Triase Medik

3. • Triase Evakuasi
Pos Medis Lanjutan

Pos medis lanjutan didirikan sebagai upaya


untuk menurunkan jumlah kematian dengan
memberikan perawatan efektif (stabilisasi)
terhadap korban secepat mungkin. Upaya
stabilisasi korban mencakup intubasi,
trakeostomi, pemasangan drain thoraks,
pemasangan ventilator, penatalaksanaan
syok secara medic Amentosa, analgesia,
pemberian infus, fasiotomi, imobilisasi
fraktur, pembalutan luka, pencucian luka
bakar.
Fungsi pos medis lanjutan ini dapat disingkat menjadi “Three
‘T’ rule” (Tag, Treat, Tranfer) atau hukum tiga (label, rawat,
evakuasi). Lokasi pendirian pos medis lanjutan sebaiknya
cukup dekat untuk ditempuh dengan berjalan kaki dari lokasi
bencana (50-100 meter) dan daerah tersebut harus:

1. Termasuk daerah yang aman


2. Memiliki akses langsung ke jalan raya tempat evakuasi
dilakukan
3. Berada didekat dengan pos komando
4. Berada dalam jangkauan komunikasi radio.

Anda mungkin juga menyukai