Anda di halaman 1dari 12

Om swastiastu

Kelompok 3
1. Ida Ayu Diah Nareswari Keniten ( 16 )
2. Ni Putu Amelia Rosalita Dewi ( 17 )
3. Ni Putu Soniya Darmayanti ( 18 )
4. Putu Epriliani ( 19 )
5. Ni Putu Meylitha Budyandani ( 20 )
6. Ngakan Raka Saputra ( 21 )
7. Ni Kadek Suliani ( 22 )
KONSEP
PSIKONEUROIMUNOLOGI
PADA KEPERAWATAN
PALIATIF
KONSEP
PSIKONEUROIMUNOLOGI PADA
KEPERAWATAN PALIATIF
Terhadap beberapa aspek seperti psikis, ekonomi, dan
social. Hal tersebut untuk memberikan kualitas hidup yang
lebih baik bagi pasien. Perawatan paliatif ini biasanya
dilakukan pada pasien kanker stadium akhir dan
HIV/AIDS.
Perawatan paliatif ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien agar pasien lebih aktif dan dapat
bertahan hidup lebih lama.
Konsep Stres Dalam PNI
(Psikoneuroimunologi)
Stres merupakan salah satu faktor yang dapat
menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh
manusia yang nantinya akan berdampak pada
kualitas hidup manusia. Faktor – faktor yang
menimbulkan stres disebut stresor.
Stresor dapat di bagi menjadi 3 golongan yaitu :
a. Stresor fisik biologis
b. Stresor psikologis
c. Stresor social budaya
Hubungan antara stress, system imun dan kesehatan dapat diteliti oleh bidang PNI.
Martin (1938) mengemukakan ide dasar konsep psikoneuroimunologi yaitu: status emosi
menentukan fungsi sistem kekebalan, dan stres dapat meningkatkan kerentanan tubuh
terhadap infeksi dan karsinoma. Dikatakan lebih lanjut bahwa karakter, perilaku, pola
coping dan status emosi berperan pada modulasi sistem imun.
Hasilnya mengatakan bahwa pada keadaan stress akan terjadi peningkatan kadar
adrenocorticotropin hormone (ACTH) yang akan memicu timbulkan respons tubuh
terhadap stres (Siswantoyo, 2005). Stresor pertama kali ditampung oleh panca indra dan
diteruskan ke pusat emosi yang terletak di sistem saraf pusat. Dari sini, stres akan
dialirkan ke organ tubuh melalui saraf otonom. Jalur yang di lalui stres antara lain
kelenjar hormon dan terjadilah perubahan keseimbangan hormon, yang selanjutnya akan
menimbulkan perubahan fungsional berbagai organ target.
Peran system Imun

Imunitas adalah keadaan dimana seseorang


terlindung dari pembentukan penyakit.
Imunitas mempunyai tiga fungsi utama:
a. Pertahanan tubuh
b. Mengidentifikasi dan menghancurkan sel-sel
tubuh sendiri yang bermutasi dan berpotensi
menjadi neoplasma
c. Homeostasis
Respon Imun

Respons Imun Spesifik


Cara System Syaraf mengontrol
Sistem Immune

Sistem Syaraf
pusat

Sistem Syaraf

Sistem Syaraf tepi


Respon sekresi neurohormon
Psikoneuroimunologi (ACTH,kortisol, katekolamin,
endorphin, enkepalin,
somatotatin)

Sistem saraf pusat


Stres dialirkan ke
Stresor organ tubuh melalui Mensintesis
saraf otonom crticotropin
releasing hormone
(CRH) dan arginine
vasopressin (AVP)

ACTH mengaktifkan
proses biosintesis dan mensintesis
proses coping Mempengaruhi
melepaskan adrenocorticotropin
terhadap stresor neuron
glukokortikoid dari hormon (ACTH)
korteks adrenal
Modulasi Respon Immune
Terhadap Stressor

Bukti-bukti yang mendukung adanya interaksi


dan hubungan antara saraf dan sistem imun.
Beberapa fenomena menunjukkan bahwa sistem
saraf mengontrol sistem imun, dan sebaliknya.
Merupakan konsekuensi tidak langsung dari
proses pengaturan interaksi saraf pusat dengan
sistem imun. Sistem imun menerima sinyal dari
otak dan sistem neuroendokrin melalui sistem
saraf autonom dan hormon, sebaliknya mengirim
informasi ke otak lewat sitokin.
Om Santhi Santhi Santhi Om

Anda mungkin juga menyukai