Anda di halaman 1dari 22

TUGAS & WEWENANG BPD

Disampaikan oleh DP3AKBPM&D


Kabupaten Gunungkidul
A. Dasar Hukum :
a. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
b. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019;
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman
Teknis Peraturan di Desa;
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan
Permusyawaratan Desa;
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa;
f. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Pembentukan Produk Hukum Desa;
g. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2018 tentang
Badan Permusyawaratan Desa;
h. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 41 Tahun 2014 tentang Tehnik
Penyusunan Produk Hukum Desa;
i. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 61 Tahun 2018 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa;
j. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 8 Tahun 2019 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun 2018
tentang Badan Permusyawaratan Desa.
B. Definisi
• Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD
adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan
yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa
berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara
demokratis.
• Fungsi pemerintahan yang dilaksanakan BPD:
a) membahas dan menyepakati rancangan Peraturan Desa
bersama Kepala Desa,
b) menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat; dan
c) melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa
a) membahas dan menyepakati rancangan
Peraturan Desa bersama Kepala Desa
• Pedoman yang digunakan :
1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Pedoman Teknis Peraturan di Desa;
2) Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 4 Tahun 2014
tentang Pembentukan Produk Hukum Desa;
3) Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 41 Tahun 2014 tentang
Tehnik Penyusunan Produk Hukum Desa;

Perencanaan Penyusunan Peraturan Desa :


a) Perencanaan penyusunan Peraturan Desa dilakukan dalam suatu
program legislasi desa -> Nota Kesepakatan
b) Program legislasi desa ditetapkan dengan kesepakatan bersama
antara Kepala Desa dengan BPD.
c) Program legislasi desa ditetapkan sebelum APBDesa ditetapkan.
Penyusunan Rancangan

Rancangan
Peraturan Desa
Diprakarsai oleh pemerintah desa dan dapat berasal
dari usul inisiatif BPD (kecuali : RPJMDesa,
RKPDesa, APBDesa & Lap. Pertgjwban realisasi
Pelaksanaan APBDesa.

Wajib dikonsultasikan kepada masyarakat desa.

Raperdes Pengelolaan Kekayaan Desa, Pungutan


Desa, APBDesa, Tata Ruang, dan Organisasi
Pemerintahan Desa----Evaluasi Bupati
PEMBAHASAN
RANCANGAN PERATURAN DESA

PRAKARSA
USUL INISIATIF
PEMERINTAH
BPD
DESA

Kepala Desa menyampaikan


Diusulkan paling kurang separuh
Raperdes kepada BPD dalam rapat
lebih dari jumlah anggota BPD
BPD

Pembahasan Raperdes dilaksana- Raperdes yang telah dibahas dalam


kan paling lama 14 hari terhitung rapat khusus BPD disampaikan oleh
sejak diterimanya Raperdes oleh
BPD BPD kepada Kadesdalam rapat BPD

Pembahasan Raperdes dilaksana-


Raperdes dapat ditarik kembali
kan paling lama 14 hari terhitung
sebelum atau sedang dibahas
bersama berdasarkan kesepakatan sejak diterimanya Raperdes oleh
bersama Kepala Desa dan BPD Kepala Desa
Pembahasan
• BPD mengundang Kepala Desa untuk membahas dan menyepakati
rancangan Peraturan Desa;
• Dalam hal terdapat rancangan Peraturan Desa prakarsa Pemerintah
Desa dan usulan BPD mengenai hal yang sama untuk dibahas dalam
waktu pembahasan yang sama, maka didahulukan rancangan
Peraturan Desa usulan BPD sedangkan Rancangan Peraturan Desa
usulan Kepala Desa digunakan sebagai bahan untuk dipersandingkan
• Rancangan Peraturan Desa yang belum dibahas dapat ditarik kembali
oleh pengusul
• Rancangan Peraturan Desa yang telah dibahas tidak dapat ditarik
kembali kecuali atas kesepakatan bersama antara Pemerintah Desa
dan BPD
Penetapan
• Rancangan peraturan Desa yang telah disepakati bersama disampaikan oleh
pimpinan BPD kepada Kepala Desa untuk ditetapkan menjadi peraturan Desa
paling lambat 7 (tujuh) Hari terhitung sejak tanggal kesepakatan.
• Rancangan Peraturan Desa yang telah disepakati bersama ditetapkan oleh Kepala
Desa dengan membubuhkan tanda tangan paling lambat 15 (lima belas) hari
terhitung sejak diterimanya dari pimpinan BPD.
b) menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat
• Pedoman yang digunakan :
1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016
tentang Badan Permusyawaratan Desa;
2) Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun
2018 tentang Badan Permusyawaratan Desa.

Terkait dengan sebagian tugas BPD, antara lain :


a) menggali aspirasi masyarakat -> lisan dan/atau tulisan
b) menampung aspirasi masyarakat-> Buku Data Aspirasi Masyarakat
c) mengelola aspirasi masyarakat -> adm dan perumusan aspirasi
d) menyalurkan aspirasi masyarakat -> kepada Pemerintah Desa
c) melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa
• Pedoman yang digunakan :
1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016
tentang Badan Permusyawaratan Desa;
2) Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 7 Tahun
2018 tentang Badan Permusyawaratan Desa.

Pelaksanaan pengawasan kinerja dilakukan dalam bentuk


monitoring dan evaluasi, dalam tahapan :
a) perencanaan kegiatan Pemerintah Desa -> RKPDes->APBDes
b) pelaksanaan kegiatan -> semua kegiatan yang ada dlm RKPDes
c) pelaporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa-> LKPPDes
C. Wewenang BPD
BPD mempunyai wewenang :
a. mengadakan pertemuan dengan masyarakat untuk mendapatkan aspirasi;
b. menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Desa secara lisan dan tertulis;
c. mengajukan rancangan Peraturan Desa yang menjadi kewenangannya;
d. melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja Kepala Desa;
e. meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Pemerintah
Desa;
f. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat
Desa;
g. mengawal aspirasi masyarakat, menjaga kewibawaan dan kestabilan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa serta mempelopori penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan
tata kelola pemerintahan yang baik;
h. menyusun peraturan tata tertib BPD;
i. menyampaikan laporan hasil pengawasan yang bersifat insidentil kepada Bupati melalui
Camat;
j. menyusun dan menyampaikan usulan rencana biaya operasional BPD secara tertulis kepada
Kepala Desa untuk dialokasikan dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Desa;
k. mengelola biaya operasional BPD;
l. mengusulkan pembentukan Forum Komunikasi Antar Kelembagaan Desa kepada Kepala
Desa;
m.melakukan kunjungan kepada masyarakat dalam rangka monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
D. HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN

BPD berhak :
a. mengawasi dan meminta keterangan tentang
penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Pemerintah
Desa;
b. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan
Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa;
dan
c. mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan
fungsinya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Anggota BPD berhak :
a. mengajukan usul rancangan Peraturan Desa;
b. mengajukan pertanyaan;
c. menyampaikan usul dan/atau pendapat;
d. memilih dan dipilih; dan
e. mendapat tunjangan dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa.
Hak sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai
dengan huruf d digunakan dalam musyawarah BPD.
e. Hak mendapat tunjangan dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa.
1) Tunjangan dimaksud meliputi tunjangan pelaksanaan tugas
dan fungsi dan tunjangan lainnya.
2) Tunjangan pelaksanaan tugas merupakan tunjangan
kedudukan yang diberikan berdasarkan kedudukan anggota
dalam kelembagaan BPD.
3) Tunjangan lainnya merupakan tunjangan kinerja yang dapat
diberikan dalam hal terdapat penambahan beban kerja.
4) Tunjangan kinerja bersumber dari Pendapatan Asli Desa.
5) Besaran tunjangan BPD ditetapkan oleh Bupati.
Selain hak tersebut di atas, BPD berhak :
a. memperoleh pengembangan kapasitas melalui
pendidikan dan pelatihan, sosialisasi,
pembimbingan teknis, dan kunjungan lapangan
yang dilakukan di dalam negeri; dan
b. penghargaan dari Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten bagi pimpinan dan anggota BPD yang
berprestasi.
Anggota BPD wajib :
a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika;
b. melaksanakan kehidupan demokrasi yang berkeadilan gender
dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
c. mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi,
kelompok, dan/atau golongan;
d. menghormati nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat Desa;
e. menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga
Pemerintah Desa dan lembaga desa lainnya; dan
f. mengawal aspirasi masyarakat, menjaga kewibawaan dan
kestabilan penyelenggaraan Pemerintahan Desa serta
mempelopori penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan
tata kelola pemerintahan yang baik.
Anggota BPD dilarang:
a. merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat Desa, dan
mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat Desa ;
b. melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme, menerima uang, barang, dan/atau jasa
dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan
dilakukannya;
c. menyalahgunakan wewenang;
d. melanggar sumpah/janji jabatan;
e. merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan perangkat Desa;
f. merangkap sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, dan jabatan lain
yang ditentukan dalam peraturan perundangan-undangan;
g. sebagai pelaksana proyek Desa;
h. menjadi pengurus partai politik; dan/atau
i. menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi terlarang.
j. menjadi pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa;
E. LAPORAN KINERJA

1)Laporan kinerja BPD merupakan laporan atas pelaksanaan tugas BPD


dalam 1 (satu) tahun anggaran.
2)Laporan kinerja dibuat dengan sistematika :
a)Dasar hukum
b)Pelaksanaan tugas, dan.
c)Penutup
3)Laporan kinerja BPD dilaporkan secara tertulis kepada Bupati melalui
Camat serta disampaikan kepada Kepala Desa dan forum musyawarah Desa
secara tertulis dan atau lisan
4)Laporan kinerja BPD disampaikan paling lama 4 (empat) bulan setelah
selesai tahun anggaran
5)Laporan kinerja BPD yang disampaikan kepada Bupati digunakan Bupati
untuk evaluasi kinerja BPD serta pelaksanaan pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
6)Laporan kinerja BPD yang disampaikan pada forum musyawarah Desa
merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas BPD kepada
masyarakat Desa
F. PERATURAN TATA TERTIB BPD

1) BPD menyusun peraturan tata tertib BPD.


2) Peraturan tata tertib BPD dibahas dan disepakati dalam musyawarah BPD.
3) Peraturan tata tertib BPD paling sedikit memuat:
a. keanggotaan dan kelembagaan BPD;
b. fungsi, tugas, hak, kewajiban dan kewenangan BPD;
c. waktu musyawarah BPD;
d. pengaturan mengenai pimpinan musyawarah BPD;
e. tata cara musyawarah BPD;
f. tata laksana dan hak menyatakan pendapat BPD dan anggota BPD;dan
g.pembuatan berita acara musyawarah BPD
4) Pengaturan mengenai musyawarah BPD meliputi :
a. pelaksanaan jam musyawarah;
b. tempat musyawarah;
c. jenis musyawarah; dan
d. daftar hadir anggota BPD.
1) Pengaturan mengenai pimpinan musyawarah BPD meliputi:
a. penetapan pimpinan musyawarah apabila pimpinan dan anggota
hadir lengkap;
b. penetapan pimpinan musyawarah, apabila ketua BPD
berhalangan hadir;
c. penetapan pimpinan musyawarah apabila ketua dan wakil ketua
berhalangan hadir; dan
d. penetapan secara fungsional pimpinan musyawarah sesuai
dengan bidang yang ditentukan dan penetapan penggantian
anggota BPD antarwaktu

2) Pengaturan mengenai tata cara musyawarah BPD sebagaimana


dimaksud pada ayat (3) huruf e meliputi:
a. tata cara pembahasan rancangan Peraturan Desa;
b. konsultasi mengenai rencana dan program Pemerintah Desa;
c. tata cara mengenai pengawasan kinerja Kepala Desa; dan
d. tata cara penampungan atau penyaluran aspirasi masyarakat.
1) Pengaturan mengenai tata laksana dan hak menyatakan pendapat
BPD meliputi:
a. pemberian pandangan terhadap pelaksanaan Pemerintahan
Desa;
b. penyampaian jawaban atau pendapat Kepala Desa atas
pandangan BPD;
c. pemberian pandangan akhir atas jawaban atau pendapat Kepala
Desa; dan
d. tindak lanjut dan penyampaian pandangan akhir BPD kepada
Bupati.
2) Pengaturan mengenai penyusunan berita acara musyawarah BPD
meliputi:
a. penyusunan notulen rapat;
b. penyusunan berita acara;
c. format berita acara;
d. penandatanganan berita acara; dan
e. penyampaian berita acara.
Yang harus segera dilaksanakan :
1. Membentuk Kelembagaan BPD sesuai ketentuan peraturan
perundangan. (baik kalo diawali dengan penyamaan visi dan misi
Kepala Desa, rencana pembangunan desa, dll informasi dari desa).
a) Pimpinan BPD dan ketua bidang dipilih dari dan oleh anggota
BPD secara langsung dalam rapat BPD yang diadakan secara
khusus.
b) Rapat pemilihan pimpinan BPD dan ketua bidang untuk
pertama kali dipimpin oleh anggota tertua dan dibantu oleh
anggota termuda.
c) Rapat pemilihan dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) hari
terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah/janji.
2. Bagi yang akan melaksanakan Pemilihan Kepala Desa, dan Panitia
Pemilihan Kepala Desa belum terbentuk, segera membentuk
Panitia Pemilihan Kepala Desa, dengan melibatkan Pemerintah
Desa, Pengurus LKD, dan tokoh masyarakat).

Anda mungkin juga menyukai