Anda di halaman 1dari 15

Asuhan Keperawatan pada Pasien

dengan Penyakit Paru Obstrutif


Kronis (PPOK) di RS Tk. III. Dr.
Reksodiwiryo Padang

OLEH

JEFRI WAHYUDI
NIM 173110171
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit paru obstruktif
kronis (PPOK) merupakan
sekelompok penyakit
paru yang berlansung
lama dan ditandai
dengan adanya sumbatan
aliran udara epkspirasi
serta terjadinya
kekambuhan (Taqiyyah,
2013).
Prevalensi

Pada tahun 2013 terdapat 600 juta orang


menderita PPOK di dunia dengan 65 juta
WHO orang menderita PPOK derajat sedang
hingga berat.

Tahun 2017 angka kematian juga disebabkan PPOK sebesar


3,17 juta. Pernyataan WHO,2017 memperkirakan terjadinya
peningkatan PPOK lebih dari 30% dalam 10 tahun, bila
intervensi untuk menghindari faktor resiko, khususnya
pajanan asap rokok tidak dilakukan dengan baik.
Prevalensi PPOK di Indonesia tahun 2013 di dapati sebesar
3,7% per mil dengan frekuensi yang lebih tinggi pada laki-
laki, dari seluruh populasi daerah yang terbanyak yaitu di
Nusa Tenggara Timur (10,0%).

Prevalensi PPOK di Provinsi Sumatera Barat berada pada


urutan ke-23 berdasarkan jumlah penderita PPOK di
Indonesia, dengan prevalensi sebesar 3,0% pada tahun 2013.
RS TK III Dr.
Reksodiwiryo Padang

Data yang diperoleh dari Medical Record RS TK


III Reksodiwiryo Padang, jumlah penderita PPOK
pada :
Tahun 2016  sebanyak 123 orang
Tahun 2017  sebanyak 137 orang
Tahun 2018  sebanyak 138 0rang
Data terakhir pada bulan Januari hingga Desember
2019 jumlah penderita PPOK sebanyak 134 orang
Pada saat peneliti melakukan survey awal
pada tanggal 13 Januari 2020 di ruang belibis
RS TK III Dr. Reksodiwiryo Padang, peneliti
mendapatkan pasien yang menderita PPOK
sebanyak 3 orang yakni 2 orang laki-laki dan 1
orang perempuan. Umur pasien 1 dan pasien
2 sama yakni nya 64 tahun sedangkan pasien
3 berumur 43 tahun dan Keluhan semua
pasien hampir sama yaitu batuk dan sesak
nafas
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan


istilah yang digunakan untuk sekelompok penyakit
paru-paru yang berlansung lama dan ditandai
peningkatan resistensi terhadap aliran udara
(Manurung, 2018)
PATOFISIOLOGI
Merokok dapat meneyebabkan infeksi pada
saluran pernafasan sehingga terjadi inflamasi
pada saluran pernafasan, terjadinya inflamasi
menyebabkan pembekakkan bronkus sehingga
produksi sekret meningkat.
Di dapatkan diagnosa keperawatan kebersihan
jalan nafas berhubungan dengan penumpukan
sekret, ketidak bersihan jalan nafas yang
akhirnya peningkatan otot bantu pernafasan
Lanjutan......
Peningkatan otot bantu pernafasan yang
berlebihan meneyebabkan keletihan sehingga
pola nafas terganggu
Diangkat diangnosa pola nafas tidak efektif
BAB III

METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Deskriptif dengan pendekatan studi kasus untuk
Desain
menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien
Penelitian dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Tempat & Penelitian akan dilakukan di RS T III Dr. Reksodiwiryo


waktu Padang dan dilaksanakan dari bulan Desember 2019
penelitian sampai bulan Mei 2020

o Populasi : Semua pasien PPOK di RS T III


Dr.Reksodiwiryo Padang
o Sampel : 1 orang pasien PPOK yang diambil dengan
Populasi & cara purposive sampling . Pengambilan sampel akan
Sampel dilakukan dengan cara pengambilan sampel
bertujuan dilakukan tidak berdasarkan strata,
kelompok atau acak tetapi berdasarkan
pertimbangan/tujuan tertentu, dan akan diambil dua
orang sampel yang terpilih.
Kriteria Sampel

Kriteria Inklusi :
Kriteria Eksklusi :
 Pasien dan keluarga Pasien pulang atau
bersedia menjadi meninggal dengan
responden . rawatan kurang dari 5 hari

Pasien dengan hari Pasien PPOK dengan


adanya penyakit
rawatan pertama .
penyerta/ komplikasi
yaitu TB dan asma.
- TERIMA KASIH -

Anda mungkin juga menyukai