Anda di halaman 1dari 19

Pengertian Spondilosis servikal

Spondilosis servikal adalah suatu kondisi yang diakibatkan oleh


kerusakan ruas tulang leher dan bantalannya, sehingga menekan
saraf tulang belakang dan menimbulkan gejala umum berupa
nyeri leher, bahu, dan kepala. Spondilosis servikal juga dikenal
sebagai penyakit osteoartritis servikal atau artritis leher.
Spondilosis servikal terjadi akibat proses penuaan, namun dapat
diperburuk oleh faktor lain.
Pada saat seseorang mengalami penuaan, osteoartritis
umum terjadi, termasuk pada tulang leher. Osteoartritis
pada leher akan menyebabkan tulang leher mengalami
kerusakan jaringan dan penurunan fungsi. Tulang leher
akan berusaha memperbaiki jaringannya yang rusak,
namun justru menghasilkan struktur tulang abnormal yang
mempersempit saluran tulang belakang. Bantalan tulang
yang berfungsi melindungi saraf tulang belakang juga
mengalami penipisan. Penyempitan saluran tulang
belakang dan menipisnya bantalan tulang ini akan
menyebabkan saraf tulang belakang tertekan dan
terganggu fungsinya.
Spondilosis servikal paling sering ditemukan pada usia 40-60 tahun, dan pada laki-laki
dapat timbul lebih awal dibanding wanita. Diperkirakan bahwa 90% orang yang telah
berusia 60 tahun ke atas mengalami masalah ini. Namun, spondilosis servikal dapat
juga timbul pada orang muda karena penyebab lain, biasanya karena ada cedera
sebelumnya.

Gejala Spondilosis Servikal


Spondilosis dapat mengakibatkan menyempitnya saluran tulang belakang dan
menekan saraf tulang belakang sehingga dapat muncul gejala, seperti:

1. Kaku pada leher.


• Sakit leher yang diperburuk saat batuk atau bersin.
2.Nyeri dapat menyebar ke daerah kepala, bahu, dan lengan.
3.Terasa kesemutan, kaku, dan lemah pada lengan, tangan, tungkai, dan kaki.
4.Kesulitan berjalan dan susah mengoordinasikan gerakan.
5.Muncul gerakan involunter pada tungkai.
6.Tidak bisa menahan buang air kecil dan buang air besar.
• cara penanganan/pengobatan
Pengobatan untuk spondilosis servikal tergantung dari beratnya gejala
yang yang dirasakan. Apabila gejala masih ringan, Anda bisa
mengonsumsi obat-obatan pereda rasa sakit yang dijual bebas, misalnya
paracetamol atau ibuprofen. Anda juga dapat mengompres bagian leher
yang terasa nyeri dengan air hangat atau es untuk mengurangi nyeri
pada otot, serta menggunakan penyangga leher (brace atau collar neck).
Namun, penggunaan penyangga leher tidak boleh untuk jangka
panjang, karena akan melemahkan otot leher. Selain itu, penderita juga
disarankan untuk:
• Olahraga teratur.
• Menghindari posisi leher menunduk dan memutar leher.
• Menghindari posisi mendongak yang terlalu lama.
• Menghindari duduk atau berdiri yang terlalu lama.
• Memilih kursi yang nyaman untuk duduk.
Pada keluhan yang lebih berat, dokter dapat meresepkan obat-obatan tertentu, seperti:

• Obat antiinflamasi non steroid (OAINS). OAINS efektif untuk mengurangi nyeri dan
peradangan. OAINS dapat mengakibatkan sakit maag.
• Kortikosteroid. Pemberian kortikosteroid minum dosis tinggi dipercaya dapat
mempercepat hilangnya nyeri, akan tetapi penggunaannya masih kontroversial.
• Obat pelemas Obat ini diberikan dengan tujuan mengurangi ketegangan otot yang terjadi
akibat spondilosis servikal. Contohnya adalah chlorzoxazone dan tizanidine.
• Obat anti kejang. Beberapa obat anti kejang seperti pregabalin dan gabapentin dapat
mengurangi nyeri akibat iritasi pada saraf. Namun masih dibutuhkan penelitian lebih
lanjut untuk pembuktiannya.
• Antidepresan trisiklik. Obat golongan ini diberikan dengan tujuan mengurangi nyeri
kronis akibat spondilosis servikal. Contohnya adalah amitriptyline.
• Pereda nyeri golongan opioid. Obat golongan ini dapat diberikan untuk mengurangi
nyeri yang hebat dan tidak berkurang setelah diberikan obat golongan lain. Contohnya
adalah oxycodone.
• Selain menjaga postur dan posisi tubuh, menggunakan penyangga leher serta obat-
obatan, beberapa teknik fisioterapi juga dapat membantu mengatasi spondilosis servikal.
Mengatasi Spondilosis Servikal dengan Operasi
• Umumnya prosedur operasi pada spondilosis servikal tidak
dapat memulihkan kondisi penderita hingga seratus persen,
melainkan bertujuan untuk mencegah gejala tidak memburuk.
Prosedur operasi biasanya dilakukan pada kasus nyeri yang
tidak bisa diatasi oleh pengobatan apa pun, atau terdapat
penekanan pada saraf tulang belakang yang mengakibatkan
gejala terus memburuk.
• Beberapa jenis operasi yang bisa dilakukan, di antaranya
adalah prosedur laminektomi untuk membuang bagian tulang
belakang (lamina) yang menekan saraf tulang belakang, serta
prosedur disektomi untuk mengangkat bantalan tulang yang
mengalami masalah dan menggantinya dengan tulang
pengganti atau pelat logam.
Apa itu Fusi Spinal (Operasi Tulang
Belakang)?
Fusi spinal adalah teknik operasi untuk
menggabungkan dua ruas tulang atau lebih. Prosedur
tulang punggung ini digunakan untuk menghilangkan
rasa sakit yang disebabkan oleh pergerakan abnormal
ruas tulang belakang dengan mematikan pergerakan
ruas tulang itu sendiri.
Kenapa Fusi Spinal dilakukan?

Fusi spinal dilakukan seringkali di bagian lumbal


(bagian bawah punggung) tulang belakang,
tetapi juga digunakan untuk mengobati masalah
servikal dan thoracic. Pasien yang memerlukan
fusi spinal menderita kekurangan neurologikal
atau rasa sakit yang tidak bisa disembuhkan
dengan perawatan konservatif.
Kondisi yang memerlukan fusi spinal yaitu:
• Penyakit degeneratif piringan
• Rasa sakit diskogenik
• Tumor tulang belakang
• Fraktur vertebral
• Skoliosis
• Kyphosis
• Spondylolisthesis
• Spondylosis
• Kondisi degeneratif tulang punggung lainnya
• Kondisi lain yang menyebabkan tidak stabilnya tulang belakang
Gambar tulang cervical (tulang leher)
Bagian-bagian dari ruas tulang
vertebra servikalis
1).vertebra servikalis(tulang leher)terdiri dari 7 ruas:
1. a. Atlas bagian kranial(atas)
Atlas tidak memiliki corpus vertebra ,selama pembentukanya corpus vertebra
menyatu dengan axis untuk membentuk dens.lengkung vertebra anterior
(arcus anterior atlantis) terletak anterior dari dens dan bersendi dengan dens.
Di lengkung vertebra posterior (arcus posterior atlantis). Spinosus diganti oleh
sebuah tuberculum posterius kecil. Facies articularis superior pada atlas sering
terpisah menjadi dua bagian. Di bandingkan dengan vertebra lain. Atlas
memiliki transversus yang sedikit lebih panjang.
b. Atlas bagian kaudal(bawah)
Fovea dentis bersendi dengan dens axis dan terletak di bagian dalam arcus
anterior atlantis. Facies articulares inferiores memiliki struktur
Yang dangkal,cekung,dan miring membentuk sudut 30° terhadap bidang
transversal. Foramen transversarium merupakan gambaran tipikal vertebra
servikal .
2. Asix
Keistemewaan yang membedakan axis dari vertebra servical lain
adalah dens. Sisi depan dan belakang dens di tutupi oleh permukaan
sendi(facies articulares anterior et poterior). Permukaan sendi
procc.artikulares superiores melandai ke arah luar dan proc.artikulares
inforiores terletak dalam suatu sudut oblik terhadap bidang frontal.
Dimulai dari vertebra carvikalis III. Permulaan sendi procc. articulares
superiores juga mengambil posisi oblik terhadap bidang frontal.
Tonjolan transversal axis (proc. Transversus) pendek dan tonjolan
spinosus (proc. spinosus) sering terbagi dua.
3. Prosesur prominan
Merupakan ruas VII dari vertebra servikalis dan prosesur yang paling
panjang, mempunyai transverses besar dan foramen prosesusnya kecil
dilalui oleh vena vertebralis.
Gambar axsis
4. Posesus spinosus
Tonjolan dari tulang leher yang di raba pada masing-masing ruas ditutupi oleh
ligamentum nukhebea yang besar pada bagian belakang leher. Prosesur
transversum mempunyai lubang luabang(foramen transversus) tempat
lewatnya arteri dan vena vertebralis foramen vertebralis besar dan berbentuk
segitiga. Prosesur artikulasi suporior mempunyai artikulasi (sendi) yang rata
dan kecil menghadap ke bawah dan ke depan.
5. Cervikalis V
Vebtebra cervikalis V merupakan contoh struktur tipikal vebtebra cervicalis III-
VI. Kecuali vertebra cervikalis VII. Proc. Spinosus memiliki dua ujung tajam.
Proc. Transvesus berukuran pendek,memiliki satu foramen transversarium
dan berakhir di lateral dalam suatu tuberculum anterius dan tuberculum
posterius, dengan sulcus nervi spinalis terletak di antaranya . Foramen
vertebrale berukuran besar dan berbentuk segitiga. Corpus vertebra lebih
panjang dalam sumbu transversal dari pada sumbu sagital dan sama lebarnya
di depan dan belakang.
6. Cervicalis VII
Vertebra cervikalis VII memiliki proc. Transversus
yang panjang dengan hanya teberculum
posterius dan proc.spinosus yang panjang dan
tidak terbagi.

Anda mungkin juga menyukai