Anda di halaman 1dari 9

ASI & KB

Oleh :
Reza Azhari Muslim
• Asi merupakan jaminan rizki untuk anak
‫ين‬
ٍ ‫ب م ُِب‬ ِ ْ‫َو َما ِمنْ َدا َّب ٍة فِي اأْل َر‬
ٍ ‫ضإِاَّل َع َلى هَّللا ِ ِر ْزقُ َها َو َيعْ َل ُم مُسْ َت َقرَّ َها َومُسْ َت ْو َد َع َها ۚ ُك ٌّل فِي ِك َتا‬

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat
penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).

• Tanggung jawab kedua orang tua


ِ‫اع َة ۚ َو َع َلى ْال َم ْولُو ِد َل ُه ِر ْزقُهُنَّ َو ِكسْ َو ُتهُنَّ ِب ْال َمعْ رُوف‬
َ ‫ض‬َ َّ‫ْن ۖ لِ َمنْ أَ َرادَ أَنْ ُي ِت َّم الر‬ ِ ‫ِدَات يُرْ ضِ عْ َن أَ ْواَل َدهُنَّ َح ْو َلي‬
ِ ‫ْن َكا ِم َلي‬ ُ ‫َو ْال َوال‬

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu
bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi
.makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf
• Hak anak kepada orang tua
‫اشك ُ ْر لِي‬
ْ ‫ن‬ َ ‫ووصينا اإْل نسان بوالِديه حملَته أُمه وهْنا عَلَى وهْن وفصالُه في عَامين أ‬
ِ ِ ْ َ ِ ُ َ ِ َ ٍ َ ٰ ً َ ُ ُّ ُ ْ َ َ ِ ْ َ َ ِ َ َ ْ ِ َ ْ َّ َ َ
‫ير‬
ُ ‫ص‬ َ ْ ‫ي ال‬
ِ ‫م‬ َّ َ ‫ك إِل‬
َ ْ ‫وَلِوَالِدَي‬
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua
tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu
.bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu
Hukum Radha’ah
َْ ‫ى ال‬ َ َ َ َ ْ َ ‫ما رأَيت أَحدا كاَن أ‬
ِ‫مدِيْنَة‬ ِ َ‫ال‬ ‫و‬ َ ‫ع‬ ‫ي‬ ِ ‫ف‬ ‫ه‬ُ ‫ل‬ ‫ا‬ً ‫ع‬ ‫ض‬
ِ ‫ر‬ْْ َ ‫ت‬‫س‬ْ ‫م‬ ‫م‬
ُ ُ ْ ‫ي‬ِ ‫ه‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ْ
َ ِ ‫ب‬ ‫إ‬ ‫ن‬
َ ‫ا‬ ‫ك‬ :‫ل‬ ‫ا‬ ‫ق‬ ِ ‫ه‬ ‫الل‬ ‫ل‬ ‫و‬
ِ ْ َ ْ ‫س‬ُ ‫ر‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ال‬
ِ َ ‫ي‬ِ ‫ع‬ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ح‬
ِ ُ ْ َ
َ ‫ر‬ ً َ ُ ْ َ َ
.ُ‫جع‬ ُ ُ ‫خذُهُ فَيُقَبِّل‬
َّ ُ ‫ه ث‬
ِ ‫م ي َ ْر‬ ُ ‫ فَيَأ‬،‫ن ظِئ ْ ُره ُ قَيْنًا‬ َ َ ‫ن وَكا‬ ُ ‫خ‬ َ َّ ‫ه لَيُد‬
ُ َّ ‫ت وَإِن‬َ ْ ‫ل الْبَي‬
ُ ‫خ‬ُ ْ ‫ فَيَد‬،‫ه‬ ُ َ‫مع‬َ ‫ن‬ ْ َ ‫ن يَنْطَلِقُ وَن‬
ُ ‫ح‬ َ َ ‫فَكا‬
“Tidak pernah aku melihat seorang pun yang paling penyayang kepada anak-anak
daripada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Adalah Ibrahim putra beliau disusui
di sebuah perkampungan yang ada di Madinah. Suatu ketika beliau pergi menjenguk
putranya dan kami ikut menyertai. Lalu beliau masuk ke rumah orang tua susu Ibrahim
yang penuh dengan asap. Karena memang suami dari ibu susu Ibrahim seorang pandai
besi. Beliau pun mengambil putranya dan menciumnya. Setelah itu beliau kembali.”
(HR. Muslim no. 2316)
Al-Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, “Hadits ini menunjukkan bolehnya
menyusukan anak kepada orang lain.” (Syarah Shahih Muslim, 15/76)
• Ulama menyenangi agar wanita yang menyusui si anak adalah wanita yang
baik akhlaknya karena penyusuan itu dapat mengubah tabiat.
• Haram menikahi wanita yang sudah menyusui
ُ ‫موبناتل ۡٱلأَخوبناتلأ ُ ۡٱلخ ۡخت وأ‬ َ َ ‫موَأ‬ ُ ۡ‫يك ُ م‬
ُُ ‫مهَٰتُك‬
‫م‬ َّ َ ِ ُ َََ ِ ُ َ َ َ ۡ‫خلَٰتُك ُ م‬ ۡ‫متُك ُ م‬
َٰ َ‫مو‬ َّٰ َ‫موَع‬ۡ‫خوَٰتُك ُ م‬ ۡ‫موَبَنَاتُك ُ م‬ ۡ‫م َٰهتُك ُ م‬
َّ ‫مأ‬ ‫مت ۡتعَل َ ۡي‬ َ ‫ ِّر‬ ‫ح‬
ُ
ُ َ ‫ضعن ۡعكُممۡ وأ‬ ۡ َ‫ي‬
‫ٱ لَّٰت ِ ٓأ‬
ِ‫ضعَة‬
َٰ ‫لر‬ ‫ٱ‬ ‫ن‬
َّ َ ِّ ‫م‬ ‫م‬ ‫ك‬ُ ‫ت‬ ‫و‬‫خ‬
َٰ ََ َ َ ‫ر‬ ‫ر‬
“Diharamkan bagi kalian untuk menikahi ibu-ibu kalian, putri-
putri kalian, saudara-saudara perempuan kalian, amah-amah
(saudara perempuan ayah) kalian, khalah-khalah (saudara
perempuan ibu) kalian, anak-anak perempuan dari saudara laki-
laki dan dari saudara perempuan (keponakan), ibu-ibu yang
menyusui kalian, saudara-saudara perempuan kalian
sepersusuan….” (an-Nisa: 23)
• Batas usia sehingga menjadi mahram karena radha’ah adalah 2
tahun
Dengan minimal 5 kali menyusui secara langsung dan Bukan
lewat melalui alat yang lain
• Menurut DR.Yusuf Qardhawi, menyusui dengan membeli asi
dari Bank Asi tidaklah menjadikan dia mahram. Akan tetapi hal
ini sangat tidak dianjurkan.
• Sebagian ulama bahkan mengharamkannya demi kehati-hatian
• Hukum mahram nya seseorang karena penyusuan hampir sama
dengan hukum mahram karena nasab kecuali dalam beberapa
hal
1. Tidak saling mewarisi
2. Tidak wajib menafkahi
3. Tidak bisa menjadi wali
Keluarga Berencana
• Tahdid, membatasi jumlah anak
• Tanzim, mengatur jangka melahirkan
• Ulama sepakat bahwa tahdid hukumnya haram jika beralasan ketakutan akan rezeki, kerepotan,
dan faktor-faktor serupa. dengan jalan mensterilkan rahim, pengangkatan rahim, dsb, dengan
tanpa sebuah alasan yang dapat dibenarkan oleh syariat, maka hal tersebut telah jelas
keharamannya
• Akan tetapi bisa menjadi wajib jika kehamilan atau melahirkan bisa menyebabkan kematian atau
gangguan yang berbahaya kepada ibu.
• Tanzim bukan karena takut kemiskinan dan lainnya maka dibolehkan oleh seluruh ulama.
‫َواَل َت ْق ُتلُوا أَ ْواَل َد ُك ْم ِمنْ إِمْ اَل ٍق ۖ َنحْ نُ َنرْ ُزقُ ُك ْم َوإِيَّا ُه ْم‬
dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan
memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka
• Macam-macam tanzim ;
1. Melakukannya dengan cara ‘azl
2. Melakukannya dengan alat kontrasepsi
Dan sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
ُ
‫م‬
َ ‫م‬َ ‫م األ‬ ُ ُ ‫ش ٌر بِك‬ ِ ‫مكَا‬ُ ‫ي‬ْ ِّ ‫جوا الْوَد ُ ْود َ الْوَلُوْد َ فَإِن‬ُ ‫ت َ َز َّو‬
“Nikahilah perempuan yang pecinta (yakni yang mencintai suaminya) dan yang
dapat mempunyai anak banyak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan
sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat (yang terdahulu)” [Shahih Riwayat
Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Hakim dari jalan Ma’qil bin Yasar]
ِ ْ ‫م ال‬ َ
ِ ‫مة‬
َ ‫قيَا‬ َ ‫م اْألنْبِيَاءَ يَو‬ُ ُ ‫ك‬S‫ش ٌر ِب‬ِ ‫مكَا‬ُ ‫ي‬ْ ِّ ‫جوا الْوَد ُ ْود َ الْوَلُوْد َ فَإِن‬ُ َّ‫ت َ َزو‬
“Nikahilah perempuan yang penyayang dan dapat mempunyai anak banyak karena
sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab banyaknya kamu dihadapan
para Nabi nanti pada hari kiamat” [Shahih Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Sa’id
bin Manshur dari jalan Anas bin Malik]
Do’a Nabi yang mulia Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Anas bin Malik.
َ َ ‫اَللَّه‬
ُ َ ‫ما أعْطَيْت‬
‫ه‬ ُ َ‫ك ل‬
َ ْ ‫ه ِفي‬ ْ ِ‫ار‬S‫ه وَ َولَدَه ُ و َب‬
ُ َ ‫مال‬ ِ ْ ‫م أك‬
َ ‫ش ْر‬ َّ ُ
Ya Allah! Banyakanlah hartanya dan (banyakanlah) anaknya dan berkahilah apa
yang engkau telah berikan kepadanya”

Anda mungkin juga menyukai