Menurut sebagian ulama ahli tafsir (mufasirin), mereka menafsirkan bahwa urgensi perintah
menyembah Allah sejajar dengan perintah berbakti kepada orang tua. Ini artinya Allah tidak akan
pernah menerima amalan ibadah kita apabila kita durhaka kepada ibu dan ayah kita.
2) Kewajiban Patuh dan Prinsip Agama
صا ِح ْب ُه َما ِ فى ٱل ُّد ْن َيا َمْعرُو ًفا ۖ َوٱَّت ِب ْع َ ىما َ لي َْس َ ل َك ِ ِبهۦ ِع ْل ٌم َ فاَل ُ ت ِطعْ ُه َما ۖ َو َ ٓ َوِإن ٰ َج َهدَ ا َك َع َٰل
َ ىأن ُ ت ْش ِر َك ِ ب
ونَ ُى ُ َّثم ِ َإ َّلى َمرْ ِج ُع ُك ْم َ فأ ُ َن ِّب ُئ ُكم ِ ب َما ُ كن ُت ْم َ تعْ َمل ِ َ َس ِب َيل َ ْمن َأَن
ۚ اب َإ َّل
Artinya:
(14). Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu (15). Dan jika keduanya memaksamu
untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu
mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-
Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
• Allah menjelaskan betapa susah payahnya ibu memperjuangkan kehidupan anaknya. Di tegaskan di
dalam ayat "keadaan lemah yang bertambah-tambah", derita di atas penderitaan, susah di atas
kepayahan, dan pahit di atas kepahitan. Maka dari itu, kita sebagai anak tidak pantas durhaka
kepada orang tua, terutama ibu.
• Pada Q.S. Luqman ayat 15 Allah juga menjelaskan sebuah prinsip. Jikalau orang tua mengajak
anaknya untuk mempersekutukan Allah, menyuruh berbuat hal yang bertentangan
dengan Islam. Tetap berpegang teguhlah pada ajaran islam, namun kita sebagai anak
un tidak boleh membenci apalagi memusuhi mereka. Sebagai anak, kita harus tetap
berbuat baik kepada mereka, tetap menjaga hati dan perasaan mereka. Di dalam ayat
ini, Allah telah mengingatkan betapa mulianya posisi dan peran kedua orang tua.
Harus tetap berbuat baik walaupun berbeda agama.
3) Hadits Riwayat Imam Bukhari #5515
نَا5د َّ َث5ح و َح ل55ب ِ ٌيب َ َقا5نَا َح5د َّ َث5اَل َح55ة َ قا َ َ عْب5 ُش5ان َو َ َ ي55س
ْع ْن ُ ف َ حيَى ْ55نَا َ ي5د َّ َث5س َّدد ٌ َحَ 5نَا ُم5د َّ َث5َح
ل55م ٍرو َ َقا ع
َْ 555ب
ه ْ ِن ِ 5َّ عب ْ ِد ال
َ ع ْن َ اس َّ ب5
َ ع
ل
اْ ي5ع ْن َِأب يب
َ ب
5
ح
ٍِ ْ َ ن ع
َ ان
ُ َ ي55س
ف
ْ ُ اَ ن ر
َ َ ب
5
خ 5
ْ أَ ير5ِ َكث555ب
ٍ م ُد ْ ُن َّ ح َ 5ُم
ِ
َ 55ل َ 55جاهِ ُد َ َقا ُ
ل55 ْم َ َقا55ن
َل ع َ 55ن َ َقا5 َ َو ِا5ك أب َ ل َ 5ل َّ َم أ5 َس5ه َو ِ ْ علَيَ هُ 5َّ ى ال5َّ لنَّب ِ ِّي َصل55ل ِ ل5جٌ 5ُ ل َر55َ َقا
د َ َ ما
ْ ِجاه
55ف َِ ف
َ ِيه55ف
Terjemah:
Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] dan [Syu'bah] keduanya berkata;
telah menceritakan kepada kami [Habib] dia berkata. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami [Muhammad
bin Katsir] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Habib] dari [Abu Al 'Abbas] dari [Abdullah bin 'Amru] dia berkata; seorang
laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Saya hendak ikut berjihad." Beliau lalu bersabda: "Apakah kamu masih
memiliki kedua orang tua?" dia menjawab; "Ya, masih." Beliau bersabda: "Kepada keduanya lah kamu berjihad."
4) Hormat dan Patuh merupakan bentuk kewajiban kedua setelah beribadah kepada Allah SWT
“Aku bertanya kepada Nabi : “Amalan apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku
bertanya lagi: “Lalu apa lagi?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada ornag tua.” Aku bertanya lagi: “Kemudian apa
lagi?” Beliau menjawab lagi, “Berjihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
ه يَ لَ ع ه الل ى َّ ل ص هالل ل و س ر ى َ ل إ لٌ ج ر ء
َ ا ج َ
ل اَ ق ه نَ ع ه الل ي ض ر َ ة ر ي رُ ه ي بَ عَن أ
ِ ْ ُ َ ِ ِ ْ ُ َ ِ ُ َ َ ُ ْ ُ َ ِ َ َْ َ ْ ِ ْ
ُل أ َ
َ قَا،ك
ل َ مُّ َ اَ ق ي؟ ِ َ َ َ ِ ْ ُ ِ ِ َّ ُّ َ ن أ
ت ابح ص ن س ح ب اس الن ق ح ْ م َ ،ِل الله َ ْسو ُ يَا َر: ل َ م فَقَا َ َّ سلَ َو
َ ْل أَبُو
ك َ قَا،ن م م
ْ َ َّ ُ ث َ
ل ا َ ق ، َ
ك م
ُّ
ُل أَ اَ ق ؟ ن م
ْ َ َّ مُ ث َ
ل ا َ ق ،كَ م ُل أ
ُّ َ ن؟ قَا ْ م َ مَّ ُ ث
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu
‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi
shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’
Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi
wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.‘”
6) HR Abu Dawud
“Wahai Rasulullah, apa masih ada cara berbakti kepada orang tua setelah meninggal?”beliau menjawab, “ Ya, dengan
mendoakan, meminta ampun untuknya, melaksanakan wasiatnya, menyambung silaturahmi yang tidak
bisa disambung kecuali jalan mereka dan memuliakan teman-temannya.”
Bacaan Doa untuk Kedua Orang Tua
ٍه وَوَلَد
ِ ِ علْم ٍ يُنْت َ َفعُ ب
ِ َة و َ ٍصدَقَة
ٍ َ جارِي َ نْ مِ ٍن ثَاَل ثَة
ْ م ِ ه إِاَّل
ُ ُ مل
َ َن انْقَطَعَ ع َ ْ ات اإْل ِن
ُ سا َ مَ إذَا
صال ِ ٍح يَدْعُو لَه
َ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang
dimanfaatkan, atau doa anak yang shaleh.” (HR. Muslim no. 1631).
Sebab-sebab Kewajiban Hormat dan Patuh pada Orang Tua
Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu dengan tugas utama untuk mendidik,mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi murid. Guru dalam Islam
juga disebut pewaris para nabi. Karena lewat seorang guru Wahyu atau ilmu para nabi
diteruskan kepada umat manusia.
Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat
juga dianggap seorang guru.
Hormat dan patuh kepada orang tua yaitu sikap memuliakan dan takzim kepada seorang
guru. Karena guru adalah orang tua kedua setelah orang tua.
Dalil perintah dan Hormat kepada Guru
ن ع ن اَل ج ع ن اب ن ع ة ني ي ع ن ب ن ا ْي
ف س ا نَ أ ب نَ حدثَنا محمد بن الصباح أ
ْ َ َ ْ ِ ْ ْ َ َ َ َ ُ
َْ ُ ْ ُ َ ُ َ ْ
َ ِ َّ َّ ُ ْ ُ َّ َ ُ َ َّ َ
َِّ ل الل
ه ُ سو ر َ
ل اَ ق َ
ل اَ ق َ ة ر ي ر ُ ه ي بَ ال ْ َقعقَاع بنحكيم عَن أَبي صالِح عَن أ
ُ َ َْ َ ِ ْ ٍ َ ِ ْ ٍ ِ َ ِ ْ ِ ْ
م تيت َ ل الْوالِد لِولَده أُعَلِّمكُم إذَا أ ُ ْ ث م م ُ كَ ل ا نَ صلَّى اللَّه عَلَيه وسلَّم إنما أ
ْ َُْ ِ ْ ُ َ ِ ِ َ َِ َ ِ ْ َ َ َّ ِ َ َ َ ِ ْ ُ َ
ن
ْ َجارٍ وَنَهَى ع َ ح ْ م َر بِثَاَل ثَةِ أ َ ستَدْب ِ ُروهَا وَأ ْ َ ة وَاَل ت َ َ قبْل ِ ْ ستَقْبِلُوا الْ َ ط فَاَل ت
َ ِ الْغَائ
ُ َ
ِ ِ ِ َ ِ ُ َّ َ ِ َ ْ َ ْ مةِ وَنَهَى أ
ه ين م ي ب ل ج الر يب ط ت س ي ن َّ الر
ِّ َث و ِ ْالرو
َّ
• Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : KEDUDUKANKU BAGI KALIAN SEPERTI
SEORANG AYAH BAGI ANAKNYA, AKU AKAN MENGAJARI KALIAN, jika kalian ingin buang hajat,
maka janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya. Beliau memerintahkan agar beristinja’
dengan tiga buah batu dan melarang menggunakan kotoran hewan dan tulang. Dan beliau juga melarang
seseorang cebok dengan tangan kanannya. (HR.Ibnu Majah : 309, sunan Ibnu Majah, Al-Maktabah
Asy=Syamilah, bab istinja bilhajar wannahyu ‘anir rauts warrammati juz : 1, hal. 374)
• Imam Al-Ghazali memberikan komentar dalam kitab Al-Ihya Ulumuddin sebagai berikut :
Rasulullah saw bersabda : “KEDUDUKANKU BAGI KALIAN SEPERTI SEORANG AYAH BAGI ANAKNYA”.
Maksudnya : Beliau saw sebagai guru adalah menyelamatkan manusia dari penderitaan jangka panjang yang abadi
nanti di akhirat. Dan ia lebih penting dari pada tugas kedua orang tua yang menyelamatkan anaknya dari penderitaan
di dunia belaka. Oleh karena itu, hak seorang guru lebih besar daripada hak kedua orang tua, karena orang tua
sebagai sebab hadirnya seorang anak dalam kehidupan yang fana di dunia ini, sementara guru menjadi sebab untuk
meraih kebahagian dalam kehidupan jangka panjang yang abadi di akhirat nanti. (Al-Ihya Ulumuddin)
َ َ َ ً َ ومن أ
ُُ م أن قَد كَافَئْت
• موه َ علَ ي ىَّ ت ح
َ ، ه
ُ ل واُ عْ داَ ف دوا جَ
ِ ْت م ل ن
ْ ِ إَ ف وهُ ئِ فاَ كَ ف روفاْ عمَ مُ كْ ليِ إ ىَ ت ْ َ َ
• “Apabila ada yang berbuat baik kepadamu maka balaslah dengan balasan yang setimpal. Apabila kamu tidak bisa
membalasnya, maka doakanlah dia hingga engkau memandang telah mencukupi untuk membalas dengan balasan
yang setimpal.” (HR. Bukhori dalam al-Adab al-Mufrod
Sebab- sebab seorang murid harus hormat dan patuh
kepada guru
• Seorang guru telah memberikan ilmu secara ikhlas kepada seorang murid
• Seorang guru telah memberikan bekal yang sangat berharga untuk hidup di masa depan
• Seorang guru menjadikan sebab manusia diangkat derajatnya oleh Allah Swt karena iman
dan ilmunya
• Menurut seorang penyair Arab bernama Imam Syauqi mengatakan bahwa guru adalah:
• Manusia yang hampir merupakan seorang rasul
• Manusia yang merupakan bapak rohani bagi seorang murid
• Manusia yang memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pendidikan akhlak dan
membimbing para murid
• Manusia yang mendewasakan rohani peserta didik yang bersifat spiritual dan universal
Tata cara seorang murid dalam hormat kepada guru
1) Di antara akhlaq kepada guru adalah memuliakan, tidak menghina atau mencaci-maki guru,
sebagaimana sabda Rosulullah saw :
يرنَا
َ ِ غ ص
َ م
ْ ح
َ رَ ي
ْ َ َو اَ ن يرِ بَ ك رِّ
ْ َ ق وُ ي م
ْ َ ل ن
ْ م
َ اَّ ن م
ِ س
َ ْ يَ ل
“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan orang yang lebih tua dan tidak
menyayangi orang yang lebih muda.” ( HSR. Ahmad dan At-Tirmidzi )
2) Di antara akhlaq kepada guru adalah mendatangi tempat belajar dengan ikhlas dan penuh
semangat, sebagaimana sabda Rosulullah saw :
• Memperoleh berbagai macam keuntungan,antara lain; ilmu yang diperoleh dari seorang guru akan menjadi
berkah dalam kehidupan
• Lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikan oleh seorang guru
• Menjadikan ilmu bermanfaat untuk masa depan
• Menjadikan sebab termasuk kelompok manusia yang diangkat derajatnya oleh Allah Swt karen ilmu yang
dimilikinya. Firman Allah Swt :