Anda di halaman 1dari 25

AGAMA

Hormat dan Patuh Kepada Orang tua dan


Guru
Kelas : XI MIPA 1
Ahmad Mirza Burhanudin (03)
Aisyah Kamilia Putri (04)
Azzahra Nurcinta Zahida (12)
Farida Hasna Maharani (18)
Khadijah Khairani (21)
M. Faishal Ramadhan (25)
M. Adel Hilmi Halwanu (26)
Hormat dan Patuh Pada Orang Tua
Pengertian Hormat dan Patuh pada Orang Tua

Hormat dan patuh pada orang tua berarti menghargai,


takzim dan khidmat kepada orang tua, dalam kata
lainnya berbakti.
Birrul Walidain (Arab:‫ن‬5‫لدي‬5‫لوا‬5‫ ا‬555‫ب‬
‫ ) ر‬adalah bagian dalam etika Islam yang
menunjukan kepada tindakan berbakti (berbuat baik) kepada kedua orang tua.
Yang mana berbakti kepada orang tua ini hukumnya fardhu (wajib) ain bagi setiap
Muslim, meskipun seandainya kedua orang tuanya adalah non muslim. Setiap
muslim wajib mentaati setiap perintah dari keduanya selama perintah tersebut
tidak bertentangan dengan perintah Allah.[1][2] Birrul walidain merupakan bentuk 
silaturahim yang paling utama.
Dalil perintah dan Hormat kepada Orang Tua

1) Perintah berbuat baik pada orang tua


Al-Qur’an Surat Al Isra’ 17/23 berikut ini:

ُ ً ْ َّ ْ َّ َ ‫كأ‬َ ُّ ‫ضى َرب‬ َ ‫و‬


‫َن‬
َّ ‫غ‬ ‫ل‬ ‫ب‬ ‫ي‬ ‫ا‬‫م‬
ْ َ َّ ِ ‫إ‬ ‫انا‬ ‫س‬ ‫ح‬ ‫إ‬‫ن‬ ‫ي‬ ‫د‬ِ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬
َ ْ ِ ِ ْ َ َ ِ َ ُ َّ ِ ِ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ا‬ ‫ي‬‫إ‬ ‫ال‬‫إ‬ ‫وا‬ ‫د‬ ‫ب‬
ُ ُ ْ ‫ع‬َ ‫ت‬ ‫ال‬ َ ‫ق‬ َ •
ُ َّ َ َ
‫ما‬ ‫ه‬ ‫ر‬ ‫ه‬
َ ُ ْ َ ْ َ ‫ن‬‫ت‬ َ ‫ال‬ ‫و‬
َ ٍّ‫ف‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫م‬
َ ُ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ق‬ُ َ ‫ت‬ َ ‫ال‬ َ
‫ف‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ه‬ َ
َ ُ ِ ْ ‫ال‬ ‫ك‬ ‫و‬ ‫أ‬ ‫ا‬ َ ُ ُ َ ‫ك الْكِب َ َر أ‬
‫م‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫ح‬ َ َ‫عند‬ِ
ً ‫ريما‬
ِ َ ‫ك‬ ً ‫ال‬ ‫و‬
ْ َ
‫ق‬ ‫ا‬ ‫م‬
َ ‫ه‬
ُ َّ ُ ‫و‬
‫قل ل‬ َ
Artinya: 
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik
kepada ibu bapak. Jika salah seorang  di  antara  keduanya  atau  kedua-duanya  sampai  berusia lanjut  dalam 
pemeliharaanmu,  maka  sekali-kali  janganlah  engkau mengatakan  kepada  keduanya  perkataan  “ah”  dan 
janganlah engkau  membentak  keduanya,  dan  ucapkanlah  kepada  keduanya perkataan yang baik.” (QS. Al
Isra’ 17/23)
Pada Q.S. Al-Isra' : 23 tersebut, Allah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk hanya menyembah
kepada Tuhan yang Esa yaitu Allah SWT. Kemudian dilanjutkan memerintah kepada hamba-Nya
untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Kedua perintah Allah tersebut saling berdampingan.

Menurut sebagian ulama ahli tafsir (mufasirin), mereka menafsirkan bahwa urgensi perintah
menyembah Allah sejajar dengan perintah berbakti kepada orang tua. Ini artinya Allah tidak akan
pernah menerima amalan ibadah kita apabila kita durhaka kepada ibu dan ayah kita.
2) Kewajiban Patuh dan Prinsip Agama

Q.S. Luqman Ayat 14-15

. ‫صي ُر‬ َ ‫صلُهۥ ِ فى َعا َمي ِْن َ ِأن ٱ ْش ُكرْ ِ ل‬


ِ ‫ىولِ ٰ َولِدَ ي َْك ِ َإ َّلى ْٱل َم‬ َ ‫نس َن ِ ٰب َولِدَ ي ِْه َح َم َل ْت ُه ُأم ُُّهۥ َوهْ ًنا َع َٰل‬
َ ٰ ‫ىوهْ ٍن َو ِف‬ َ ٰ ِ ‫ص ْي َنا ٱإْل‬
َّ ‫َو َو‬

‫صا ِح ْب ُه َما ِ فى ٱل ُّد ْن َيا َمْعرُو ًفا ۖ َوٱَّت ِب ْع‬ َ ‫ىما َ لي َْس َ ل َك ِ ِبهۦ ِع ْل ٌم َ فاَل ُ ت ِطعْ ُه َما ۖ َو‬ َ ٓ ‫َوِإن ٰ َج َهدَ ا َك َع َٰل‬
َ ‫ىأن ُ ت ْش ِر َك ِ ب‬
‫ون‬َ ُ‫ى ُ َّثم ِ َإ َّلى َمرْ ِج ُع ُك ْم َ فأ ُ َن ِّب ُئ ُكم ِ ب َما ُ كن ُت ْم َ تعْ َمل‬ ِ َ ‫َس ِب َيل َ ْمن َأَن‬
ۚ ‫اب َإ َّل‬
Artinya:
(14). Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu (15). Dan jika keduanya memaksamu
untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu
mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-
Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. 
• Allah menjelaskan betapa susah payahnya ibu memperjuangkan kehidupan anaknya. Di tegaskan di
dalam ayat "keadaan lemah yang bertambah-tambah", derita di atas penderitaan, susah di atas
kepayahan, dan pahit di atas kepahitan. Maka dari itu, kita sebagai anak tidak pantas durhaka
kepada orang tua, terutama ibu.
• Pada Q.S. Luqman ayat 15 Allah juga menjelaskan sebuah prinsip. Jikalau orang tua mengajak
anaknya untuk mempersekutukan Allah, menyuruh berbuat hal yang bertentangan
dengan Islam. Tetap berpegang teguhlah pada ajaran islam, namun kita sebagai anak
un tidak boleh membenci apalagi memusuhi mereka. Sebagai anak, kita harus tetap
berbuat baik kepada mereka, tetap menjaga hati dan perasaan mereka. Di dalam ayat
ini, Allah telah mengingatkan betapa mulianya posisi dan peran kedua orang tua.
Harus tetap berbuat baik walaupun berbeda agama.
3) Hadits Riwayat Imam Bukhari #5515

‫نَا‬5‫د َّ َث‬5‫ح و َح‬ ‫ل‬55‫ب ِ ٌيب َ َقا‬5‫نَا َح‬5‫د َّ َث‬5‫اَل َح‬55‫ة َ قا‬ َ َ ‫عْب‬5‫ ُش‬5‫ان َو‬ َ َ ‫ي‬55‫س‬
ْ‫ع ْن ُ ف‬ َ ‫حيَى‬ ْ55‫نَا َ ي‬5‫د َّ َث‬5‫س َّدد ٌ َح‬َ 5‫نَا ُم‬5‫د َّ َث‬5‫َح‬
‫ل‬55‫م ٍرو َ َقا‬ ‫ع‬
َْ 555‫ب‬
‫ه ْ ِن‬ ِ 5َّ ‫عب ْ ِد ال‬
َ ‫ع ْن‬ َ ‫اس‬ َّ ‫ب‬5
َ ‫ع‬
‫ل‬
‫ا‬ْ ‫ي‬5‫ع ْن َِأب‬ ‫يب‬
َ ‫ب‬
5
‫ح‬
ٍِ ْ َ ‫ن‬ ‫ع‬
َ ‫ان‬
ُ َ ‫ي‬55‫س‬
‫ف‬
ْ ُ ‫ا‬َ ‫ن‬ ‫ر‬
َ َ ‫ب‬
5
‫خ‬ 5
ْ ‫أ‬َ ‫ير‬5ِ ‫ َكث‬555‫ب‬
ٍ ‫م ُد ْ ُن‬ َّ ‫ح‬ َ 5‫ُم‬
ِ
َ 55‫ل‬ َ 55‫جاهِ ُد َ َقا‬ ُ
‫ل‬55‫ ْم َ َقا‬55‫ن‬
َ‫ل ع‬ َ 55‫ن َ َقا‬5‫ َ َو ِا‬5‫ك أب‬ َ ‫ل‬ َ 5‫ل َّ َم أ‬5‫ َس‬5‫ه َو‬ ِ ْ ‫علَي‬َ ‫ه‬ُ 5َّ ‫ى ال‬5َّ ‫لنَّب ِ ِّي َصل‬55‫ل ِ ل‬5‫ج‬ٌ 5ُ ‫ل َر‬55‫َ َقا‬

‫د‬ َ َ ‫ما‬
ْ ِ‫جاه‬
55‫ف‬ ِ‫َ ف‬
َ ِ‫يه‬55‫ف‬
Terjemah:

Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] dan [Syu'bah] keduanya berkata;

telah menceritakan kepada kami [Habib] dia berkata. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami [Muhammad

bin Katsir] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Habib] dari [Abu Al 'Abbas] dari [Abdullah bin 'Amru] dia berkata; seorang

laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Saya hendak ikut berjihad." Beliau lalu bersabda: "Apakah kamu masih

memiliki kedua orang tua?" dia menjawab; "Ya, masih." Beliau bersabda: "Kepada keduanya lah kamu berjihad."
4) Hormat dan Patuh merupakan bentuk kewajiban kedua setelah beribadah kepada Allah SWT
“Aku bertanya kepada Nabi : “Amalan apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku
bertanya lagi: “Lalu apa lagi?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada ornag tua.” Aku bertanya lagi: “Kemudian apa
lagi?” Beliau menjawab lagi, “Berjihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

5) (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)

‫ه‬ ‫ي‬َ ‫ل‬َ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫الل‬ ‫ى‬ َّ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫ه‬‫الل‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫س‬ ‫ر‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫ل‬ٌ ‫ج‬ ‫ر‬ ‫ء‬
َ ‫ا‬ ‫ج‬ َ
‫ل‬ ‫ا‬َ ‫ق‬ ‫ه‬ ‫ن‬َ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫الل‬ ‫ي‬ ‫ض‬ ‫ر‬ َ ‫ة‬ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫ر‬ُ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ب‬َ ‫عَن أ‬
ِ ْ ُ َ ِ ِ ْ ُ َ ِ ُ َ َ ُ ْ ُ َ ِ َ َْ َ ْ ِ ْ
ُ‫ل أ‬ َ
َ ‫ قَا‬،‫ك‬
‫ل‬ َ ‫م‬ُّ َ ‫ا‬َ ‫ق‬ ‫ي؟‬ ِ َ َ َ ِ ْ ُ ِ ِ َّ ُّ َ ‫ن أ‬
‫ت‬ ‫اب‬‫ح‬ ‫ص‬ ‫ن‬ ‫س‬ ‫ح‬ ‫ب‬ ‫اس‬ ‫الن‬ ‫ق‬ ‫ح‬ ْ ‫م‬ َ ،ِ‫ل الله‬ َ ْ‫سو‬ ُ ‫يَا َر‬: ‫ل‬ َ ‫م فَقَا‬ َ َّ ‫سل‬َ َ‫و‬
َ ْ‫ل أَبُو‬
‫ك‬ َ ‫ قَا‬،‫ن‬ ‫م‬ ‫م‬
ْ َ َّ ُ ‫ث‬ َ
‫ل‬ ‫ا‬ َ ‫ق‬ ، َ
‫ك‬ ‫م‬
ُّ
ُ‫ل أ‬َ ‫ا‬َ ‫ق‬ ‫؟‬ ‫ن‬ ‫م‬
ْ َ َّ ‫م‬ُ ‫ث‬ َ
‫ل‬ ‫ا‬ َ ‫ق‬ ،‫ك‬َ ‫م‬ ُ‫ل أ‬
ُّ َ ‫ن؟ قَا‬ ْ ‫م‬ َ ‫م‬َّ ُ ‫ث‬
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu
‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi
shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’
Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi
wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.‘”
6) HR Abu Dawud
“Wahai Rasulullah, apa masih ada cara berbakti kepada orang tua setelah meninggal?”beliau menjawab, “ Ya, dengan
mendoakan, meminta ampun untuknya, melaksanakan wasiatnya, menyambung silaturahmi yang tidak
bisa disambung kecuali jalan mereka dan memuliakan teman-temannya.”
Bacaan Doa untuk Kedua Orang Tua

‫صغِي ْ َرا‬ ‫ي‬


َ ْ ِ ‫ان‬َ ‫ي‬َّ ‫ب‬‫ار‬
َ ‫م‬
َ َ ‫اك‬‫م‬َ ُ ‫ه‬‫م‬ْ ‫ح‬
َ ‫ار‬ ‫و‬
ْ َ َّ ‫ي‬َ ‫د‬ِ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬ِ ‫ل‬ ‫و‬
َ َ ْ ْ ‫ي‬ِ ‫ل‬ ‫ر‬‫ف‬ِ ْ ‫غ‬ ‫ا‬ ‫م‬
َّ ّ ٰ
ُ ‫الل‬
‫ه‬
Artinya: “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku (Ibu dan Bapakku), sayangilah mereka seperti mereka
menyayangiku diwaktu kecil”.
Karena sesungguhnya,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ٍ‫ه وَوَلَد‬
ِ ِ ‫علْم ٍ يُنْت َ َفعُ ب‬
ِ َ‫ة و‬ َ ٍ‫صدَقَة‬
ٍ َ ‫جارِي‬ َ ‫ن‬ْ ‫م‬ِ ٍ‫ن ثَاَل ثَة‬
ْ ‫م‬ ِ ‫ه إِاَّل‬
ُ ُ ‫مل‬
َ َ‫ن انْقَطَعَ ع‬ َ ْ ‫ات اإْل ِن‬
ُ ‫سا‬ َ ‫م‬َ ‫إذَا‬
‫صال ِ ٍح يَدْعُو لَه‬
َ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang
dimanfaatkan, atau doa anak yang shaleh.” (HR. Muslim no. 1631).
Sebab-sebab Kewajiban Hormat dan Patuh pada Orang Tua

1. Orangtua sebab kita ada


2. Orangtua pemberi bekal kehidupan terbaik
3. Menjalankan perintah Allah SWT.
4. Mengamalkan sunnah baginda nabi SAW.
5. Ridho Allah SWT, tergantung pada ridhonya orangtua.
6. Hukum berbakti kepada orangtua adalah wajib
7. Merupakan salah satu amalan yang mulia
8. Menjadi asbab kita masuk surga,mendapat pahala,serta diampuninya dosa-dosa kita.
9. Salah satu wujud terima kasih kita kepada orangtua yang telah merawat,mendidik serta menafkahi kita.
Tata cara hormat dan patuh seorang anak kepada orang tua
A.SAAT ORANGTUA MASIH HIDUP
1.Taat akan apapun yang diperintahkan orangtua selagi tidak bertentangan dengan perintah Allah dan Rasul-NYA
2.Selalu menghormati orangtua.
3.Merendahkan diri dihadapan orangtua
4.selalu berbicara menggunakan bahasa yang sopan dan santun kepada mereka.
5.selalu meminta izin kepada mereka.
6.Selalu mendoakan kebaikan kepada mereka
7.Menjaga nama baik mereka.
B.SAAT ORANGTUA SUDAH MENINGGAL
1.Mensholatinya.
2.Menziarahi kubur mereka.
3. Melaksanakan wasiatnya
4. Menyambung silaturahmi yang tidak bisa disambung kecuali jalan mereka dan memuliakan teman-temannya.
5.Menyelesaikan tanggungan mereka yang masih belum selesai didunia (misal:utang,nazar,dll).
6.Selalu mengirimkan doa serta memohon ampunan untuk kedua orangtua.
Hikmah hormat dan patuh pada orang tua
1.   Berbakti kepada kedua orang tua merupakan amal yang paling utama.
2.   Apabila orang tua kita ridha atas apa yang kita perbuat, Allah Swt. pun ridha.
Karena sesungguhnya Ridha dan Murka Allah terletak pada Orang Tua.
3.   Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami, yaitu
dengan cara bertawasul dengan amal saleh tersebut.
4.   Berbakti kepada kedua orang tua akan diluaskan rezeki dan dipanjangkan umur.
5.   Berbakti kepada kedua orang tua dapat menjadikan kita dimasukkan ke jannah (surga) oleh Allah
Swt.
ormat dan Patuh Pada Guru
Pengertian Hormat dan Patuh Pada Guru

Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu dengan tugas utama untuk mendidik,mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi murid. Guru dalam Islam
juga disebut pewaris para nabi. Karena lewat seorang guru Wahyu atau ilmu para nabi
diteruskan kepada umat manusia.
Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat
juga dianggap seorang guru.
Hormat dan patuh kepada orang tua yaitu sikap memuliakan dan takzim kepada seorang
guru. Karena guru adalah orang tua kedua setelah orang tua.
Dalil perintah dan Hormat kepada Guru

1. Kedudukan seorang guru sama dengan seorang ayah

‫ن‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫اَل‬ ‫ج‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫اب‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫ة‬ ‫ن‬‫ي‬ ‫ي‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫ْي‬
‫ف‬ ‫س‬ ‫ا‬ ‫ن‬َ ‫أ‬ ‫ب‬ ‫ن‬َ ‫حدثَنا محمد بن الصباح أ‬
ْ َ َ ْ ِ ْ ْ َ َ َ َ ُ
َْ ُ ْ ُ َ ُ َ ْ
َ ِ َّ َّ ُ ْ ُ َّ َ ُ َ َّ َ
َِّ ‫ل الل‬
‫ه‬ ُ ‫سو‬ ‫ر‬ َ
‫ل‬ ‫ا‬َ ‫ق‬ َ
‫ل‬ ‫ا‬َ ‫ق‬ َ ‫ة‬ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫ر‬ ُ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ب‬َ ‫ال ْ َقعقَاع بنحكيم عَن أَبي صالِح عَن أ‬
ُ َ َْ َ ِ ْ ٍ َ ِ ْ ٍ ِ َ ِ ْ ِ ْ
‫م‬ ‫ت‬‫ي‬‫ت‬ َ ‫ل الْوالِد لِولَده أُعَلِّمكُم إذَا أ‬ ُ ْ ‫ث‬ ‫م‬ ‫م‬ ُ ‫ك‬َ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬َ ‫صلَّى اللَّه عَلَيه وسلَّم إنما أ‬
ْ َُْ ِ ْ ُ َ ِ ِ َ َِ َ ِ ْ َ َ َّ ِ َ َ َ ِ ْ ُ َ
‫ن‬
ْ َ‫جارٍ وَنَهَى ع‬ َ ‫ح‬ ْ ‫م َر بِثَاَل ثَةِ أ‬ َ ‫ستَدْب ِ ُروهَا وَأ‬ ْ َ ‫ة وَاَل ت‬ َ َ ‫قبْل‬ ِ ْ ‫ستَقْبِلُوا ال‬ْ َ ‫ط فَاَل ت‬
َ ِ ‫الْغَائ‬
ُ َ
ِ ِ ِ َ ِ ُ َّ َ ِ َ ْ َ ْ ‫مةِ وَنَهَى أ‬
‫ه‬ ‫ين‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ج‬ ‫الر‬ ‫يب‬ ‫ط‬ ‫ت‬ ‫س‬ ‫ي‬ ‫ن‬ َّ ‫الر‬
ِّ َ‫ث و‬ ِ ْ‫الرو‬
َّ
• Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : KEDUDUKANKU BAGI KALIAN SEPERTI
SEORANG AYAH BAGI ANAKNYA, AKU AKAN MENGAJARI KALIAN, jika kalian ingin buang hajat,
maka janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya. Beliau memerintahkan agar beristinja’
dengan tiga buah batu dan melarang menggunakan kotoran hewan dan tulang. Dan beliau juga melarang
seseorang cebok dengan tangan kanannya. (HR.Ibnu Majah : 309, sunan Ibnu Majah, Al-Maktabah
Asy=Syamilah, bab istinja bilhajar wannahyu ‘anir rauts warrammati juz : 1, hal. 374)
• Imam Al-Ghazali memberikan komentar dalam kitab Al-Ihya Ulumuddin sebagai berikut :

Rasulullah saw bersabda : “KEDUDUKANKU BAGI KALIAN SEPERTI SEORANG AYAH BAGI ANAKNYA”.
Maksudnya : Beliau saw sebagai guru adalah menyelamatkan manusia dari penderitaan jangka panjang yang abadi
nanti di akhirat. Dan ia lebih penting dari pada tugas kedua orang tua yang menyelamatkan anaknya dari penderitaan
di dunia belaka. Oleh karena itu, hak seorang guru lebih besar daripada hak kedua orang tua, karena orang tua
sebagai sebab hadirnya seorang anak dalam kehidupan yang fana di dunia ini, sementara guru menjadi sebab untuk
meraih kebahagian dalam kehidupan jangka panjang yang abadi di akhirat nanti. (Al-Ihya Ulumuddin)

2. Seorang murid mendoakan kebaikan seorang guru

َ َ َ ً َ ‫ومن أ‬
ُُ ‫م أن قَد كَافَئْت‬
• ‫موه‬ َ ‫عل‬َ ‫ي‬ ‫ى‬َّ ‫ت‬ ‫ح‬
َ ، ‫ه‬
ُ ‫ل‬ ‫وا‬ُ ‫ع‬ْ ‫د‬‫ا‬َ ‫ف‬ ‫دوا‬ ‫ج‬َ
ِ ْ‫ت‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ن‬
ْ ِ ‫إ‬َ ‫ف‬ ‫وه‬ُ ‫ئ‬ِ ‫ف‬‫ا‬َ ‫ك‬َ ‫ف‬ ‫روفا‬ْ ‫ع‬‫م‬َ ‫م‬ُ ‫ك‬ْ ‫لي‬ِ ‫إ‬ ‫ى‬َ ‫ت‬ ْ َ َ
• “Apabila ada yang berbuat baik kepadamu maka balaslah dengan balasan yang setimpal. Apabila kamu tidak bisa
membalasnya, maka doakanlah dia hingga engkau memandang telah mencukupi untuk membalas dengan balasan
yang setimpal.” (HR. Bukhori dalam al-Adab al-Mufrod
Sebab- sebab seorang murid harus hormat dan patuh
kepada guru
• Seorang guru telah memberikan ilmu secara ikhlas kepada seorang murid
• Seorang guru telah memberikan bekal yang sangat berharga untuk hidup di masa depan
• Seorang guru menjadikan sebab manusia diangkat derajatnya oleh Allah Swt karena iman
dan ilmunya
• Menurut seorang penyair Arab bernama Imam Syauqi mengatakan bahwa guru adalah:
• Manusia yang hampir merupakan seorang rasul
• Manusia yang merupakan bapak rohani bagi seorang murid
• Manusia yang memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pendidikan akhlak dan
membimbing para murid
• Manusia yang mendewasakan rohani peserta didik yang bersifat spiritual dan universal
Tata cara seorang murid dalam hormat kepada guru

1) Di antara akhlaq kepada guru adalah memuliakan, tidak menghina atau mencaci-maki guru,
sebagaimana sabda Rosulullah saw :

‫يرنَا‬
َ ِ ‫غ‬ ‫ص‬
َ ‫م‬
ْ ‫ح‬
َ ‫ر‬َ ‫ي‬
ْ َ َ‫و‬ ‫ا‬َ ‫ن‬ ‫ير‬ِ ‫ب‬َ ‫ك‬ ‫ر‬ِّ
ْ َ ‫ق‬ ‫و‬ُ ‫ي‬ ‫م‬
ْ َ ‫ل‬ ‫ن‬
ْ ‫م‬
َ ‫ا‬َّ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫س‬
َ ْ ‫ي‬َ ‫ل‬
“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan orang yang lebih tua dan tidak
menyayangi orang yang lebih muda.” ( HSR. Ahmad dan At-Tirmidzi )
2) Di antara akhlaq kepada guru adalah mendatangi tempat belajar dengan ikhlas dan penuh
semangat, sebagaimana sabda Rosulullah saw :

‫ه بِهِ طَرِيقًا إِلَى‬


ُ َ‫ه ل‬
ُ َّ ‫ل الل‬
َ َّ‫سه‬ ً ْ ‫عل‬
َ ‫ما‬ ِ ِ‫س فِيه‬ ِ َ ‫ك طَرِيقًا يَلْت‬
ُ ‫م‬ َ َ ‫سل‬
َ ‫ن‬ ْ ‫م‬ َ
ِ‫جنَّة‬َ ْ ‫ال‬
“Barangsiapa menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu padanya, Alloh mudahkan baginya
dengannya jalan menuju syurga.” ( HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu
Majah )
3) Di antara akhlaq kepada guru adalah datang ke tempat belajar dengan penampilan yang rapi,
• َ ‫ما‬
‫ل‬ َ ْ ‫ب ال‬
َ ‫ج‬ ُّ ‫ح‬ ٌ ‫مي‬
ِ ُ‫ل ي‬ ِ ‫ج‬ َ َّ ‫ن الل‬
َ ‫ه‬ َّ ِ ‫إ‬
4) Di antara akhlaq kepada guru yaitu diam memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan, sebagaimana
hadits berkata :
“Bila kamu melihat ada anak muda yang bercakap-cakap padahal sang guru sedang menyampaikan ilmu,
maka berputus-asalah dari kebaikannya, karena dia sedikit rasa malunya.”( AR. Al-Baihaqi dalam Al-
Madkhol ilas-Sunan )
5) Di antara akhlaq kepada guru adalah bertanya kepada guru bila ada sesuatu yang belum dia mengerti
dengan cara baik. Allah berfirman :
• ‫ن‬ ‫و‬ ‫م‬َ ‫ل‬‫ع‬ ‫ت‬ َ ‫ال‬‫م‬‫ت‬‫ن‬ُ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫ر‬ْ ‫ك‬ِّ ‫ذ‬‫ال‬ َ
‫ل‬ َْ ‫فَاسأَلُوا أ‬
‫ه‬
َ ْ ُ َْ ْ ُْ ْ ِ ِ ْ ْ
“Bertanyalah kepada ahli dzikr ( yakni para ulama ) bila kamu tidak tahu.”( Qs. An-Nahl : 43 dan Al-
Anbiya’ : 7 )
Dan Rosulullah saw bersabda :
• ُ ‫سؤَا‬
‫ل‬ ْ َ َ َ ْ ُ َ ‫أَال َ سأ‬
ُّ ‫ي ال‬
ِّ ِ ‫ع‬ ‫ال‬ ‫ء‬
ُ ‫َا‬
‫ف‬ ‫ش‬
ِ ‫ا‬ ‫م‬
َ َّ ‫ن‬ِ ‫إ‬ ‫ف‬ ‫وا‬ ‫م‬
ُ ‫ل‬ْ ‫ع‬َ ‫ي‬ ‫م‬
ْ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫إ‬ ‫ا‬‫و‬
ِ ْ َ ‫ل‬
“Mengapa mereka tidak bertanya ketika tidak tahu ? Bukankah obat dari ketidaktahuan adalah
bertanya ?” ( HSR. Abu Dawud )
6) Di antara akhlaq kepada guru adalah menegur guru bila melakukan kesalahan dengan cara yang
penuh hormat, sebagaimana sabda Rosulullah :
ْ َ ‫ل لِلَّهِ و لِكِتَابهِ و لِرسولِهِ و أل‬
• ‫ين َو‬
َ ‫م‬ِ ِ ‫ل‬‫س‬ْ ‫م‬
ُ ‫ال‬ ِ ‫ة‬‫م‬َّ ِ ‫ئ‬ َ ُ َ َ ِ َ َ ‫ن ؟ قَا‬ َ ِ ‫ ل‬: ‫ قُلْنَا‬, ‫ة‬
ْ ‫م‬ ُ ‫ح‬
َ ْ ‫صي‬
ِ َّ ‫ن الن‬
ُ ْ ‫الدِّي‬
‫م‬
ْ ِ‫متِه‬َّ ‫عَا‬
“Agama adalah nasihat.” Kami ( Shahabat ) bertanya : “Untuk siapa ?” Beliau menjawab : Untuk
menta’ati Alloh, melaksanakan Kitab-Nya, mengikuti Rosul-Nya untuk para pemimpin kaum
muslimin dan untuk orang-orang umum.” ( HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi dll )
7) Memberi salam terlebih dahulu kepada guru apabila menghadap atau berjumpa
8) Memandang guru dengan keagungan dan meyakini bahwa guru memiliki derajat kesempurnaan
9) Mengetahui dan memahi hak-hak yang harus diberikan guru dan tidak melupakan jasa-jasanya
10) Bersikap sabar jika menghadapi seorang guru yang memiliki perangai kasar dan keras
11) Duduk dengan sopan,tenang,merendahkan diri dan hormat di hadapan guru
12) Ketika mengadap guru hendaklah dengan kondisi badan dan pakaian yang bersih
13) Jangan sekali-kali banyak bicara di depan guru ataupun membicarakan hal-hal yang tidak berguna
• Jangan sekali-kali bertanya dengan tujuan untuk menguji atau menampakkan
kepandaian di depan guru
• Jangan sekali bersenda gurau di hadapan guru
• Jangan sekali-kali menanyakan masalah orang lain ditengah majelis guru
• Tidak sekali-kali bertanya tentang suatu persoalan kepada guru ketika sedang di tengah
jalan
• Jangan sekali-kali menghentikan langkah seorang guru di tengah dalam hal-hal yang
tidak berguna
• Jangan sekali-kali berburuk sangka terhadap apa yang dilakukan oleh guru
• Jangan sekali-kali mendahului jalan seorang guru ketika berjalan bersama seorang guru
• Jangan sekali-kali memotong pembicaraan guru
• Hendaklah berkata jujur terhadap seorang guru
• Hendaklah menyempatkan diri untuk bersilaturahim ke rumah guru
• Selalu mengingat jasa seorang guru dan tetap terus mendoakan kebaikan-kebaikan guru
Hikmah hormat dan patuh kepada guru

• Memperoleh berbagai macam keuntungan,antara lain; ilmu yang diperoleh dari seorang guru akan menjadi
berkah dalam kehidupan
• Lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikan oleh seorang guru
• Menjadikan ilmu bermanfaat untuk masa depan
• Menjadikan sebab termasuk kelompok manusia yang diangkat derajatnya oleh Allah Swt karen ilmu yang
dimilikinya. Firman Allah Swt :

Quran Al Muzadallah (58) : 11


“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,
maka lapangkanlah. Niscaya Allah Swt. akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, berdirilah
kamu, maka berdirilah. Niscaya Allah Swt. akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Swt. Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (Surah al-
Mujadalah/58: 11)
Kaitan antara ketahuidan, beribadah dengan hormat dan patuh kepada
orang tua (dalam QS. Al Isra/17:23) terkait perintah umat islam agar :
• Tidak syirik kepada Alah dalam keadaan apapun (suruhan orang tua,
dalam bentuk apapun)
• Berbuat baik dan patuh pada orang tua
• Menanggung kehidupan orang tua, ketika berusia lanjut
• Larangan membentak orang tua
Beribadah bagi umat islam, semata-mata hanya dengan
menyembah Allah, dalam konteks ini, semakin kita beribadah
dan cinta kepada Allah, semakin kita istikhamah dan khusu’
beribadah pada Allah maka makin hormatlah kita kepada orang
tua kita(sebagai kesadaran akan birrul walidain) dan guru.

Anda mungkin juga menyukai