Anda di halaman 1dari 4

MEMAAFKAN ADALAH SALAH SATU KUNCI SYURGA

Manusia yang hakikatnya dalam berkehidupan sosial diliputi berbagai masalah,


baik konflik dengan sahabat, pacar, mantan, teman dan lainnya yang mungkin
konflik antara dua belah pihak hanya masalah sepele yang tidak perlu untuk
dibesar-besarkan justru menuai perdebatan yang panjang atau bahkan saling
membalas. Padahal ketika kita disakiti oleh orang lain dan kemudian
memafkannya, Allah menjamin syurga..
Seperti firman Allah dalam QS Ali-Imron ayatn133-136
‫رَّا ِء‬5‫الس‬ َّ ‫ونَ فِي‬5ُ‫ت لِ ْل ُمتَّقِينَ () الَّ ِذينَ يُ ْنفِق‬ ْ ‫ َّد‬5‫ات َواَأْلرْ ضُ ُأ ِع‬ ُ ‫ َم َو‬5‫الس‬ َّ ‫ضهَا‬ ُ ْ‫ارعُوا ِإلَى َم ْغفِ َر ٍة ِم ْن َربِّ ُك ْم َو َجنَّ ٍة َعر‬ ِ ‫َو َس‬
َ َ
‫وا‬55‫ة وْ ظل ُم‬5‫احش‬‫َأ‬ ً َ َ ُ َ َ َّ ْ
ِ ‫وا ف‬55‫نِينَ () َوال ِذينَ ِإذا ف َعل‬5‫اس َو ُ يُ ِحبُّ ال ُمحْ ِس‬ ‫هَّللا‬ َّ ْ َ ْ
ِ ‫افِينَ َع ِن الن‬55‫ظ َوال َع‬5‫ا ِظ ِمينَ ال َغ ْي‬55‫ضرَّا ِء َوالك‬ َ ْ َّ ‫َوال‬
)( َ‫ون‬55‫وا َوهُ ْم يَ ْعلَ ُم‬55ُ‫ا فَ َعل‬55‫رُّ وا َعلَى َم‬5‫ُص‬ ‫ي‬
ِ ْ َ ُ ‫م‬ َ ‫ل‬‫و‬ ‫هَّللا‬ ‫اَّل‬ ‫وب‬
‫َ ِإ‬ ُ ‫ن‬ ُّ
‫ذ‬5 5 ‫ال‬ ‫ر‬
ُ 5 ‫ف‬ ‫غ‬ ْ ‫ي‬ ‫ن‬ْ ‫م‬
ِ َ َ َ ِْ ِ ِ‫و‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫و‬ ُ ‫ن‬ ُ
‫ذ‬ 5 ‫ل‬ ‫ُوا‬
‫ر‬ َ ‫ف‬ ْ
‫غ‬ َ ‫ت‬5 ْ
‫اس‬ َ ‫ف‬ َ ‫هَّللا‬ ‫ُوا‬‫ر‬ َ
‫ك‬ َ
‫ذ‬ ْ ‫َأ ْنفُ َس‬
‫م‬ ُ ‫ه‬
ْ ‫َأ‬ ‫َأْل‬
َ‫ات تَجْ ِري ِم ْن تَحْ تِهَا ا ْنهَا ُر خَالِ ِدينَ فِيهَا َونِ ْع َم جْ ُر ال َعا ِملِين‬ ٌ َّ‫ك َجزَ اُؤ هُ ْم َم ْغفِ َرةٌ ِم ْن َربِّ ِه ْم َو َجن‬ َ ‫ولَِئ‬ ‫ُأ‬

Artinya: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada
syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
yang bertakwa (133). (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di
waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik
(134). Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-
dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah ?
dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui
(135). Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan syurga yang
di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah
sebaik-baik pahala orang-orang beramal (136).”
Pada ayat 133, Allah menjamin syurga bagi orang-orang yang bertakwa. Adapun
kriterianya; 1. Orang yang menafkahkan hartanya diwaktu lapang maupun sempit,
2. Orang yang menahan amarahnya, 3. Orang yang memaafkan kesalahan orang
lain serta yang ke 4. Orang yang selalu berbuat baik disukai oleh Allah.
Maka dari itu, jangan gengsi ketika kita yang harus meminta maaf duluan, apakah
hal tersebut megakibatkan rendahnya diri kita? Justru tidak, ketika kita ada
masalah dengan orang lain, kemudian kita meminta maaf lebih dulu dari pada
menunggu orang lain untuk meminta maaf kepada kita, hal tersebut membuktikan
bahwa tingginya derajat kita di hadapan Allah. Ketika seseorang tidak mau
meminta maaf ataupun memaafkan kesalahan orang lain, berarti ia sombong.
Allah saja Maha Pengampun, siapa kita hingga tidak mau untuk memaafkan yang
sesama makhluk. Nabi Muhammad sebagai Uswatun Khasanah, menunjukkan
betapa pemaafnya beliau, terlebih ketika Nabi berdakwah menyebarkan agama
Islam banyak cacian, kecaman, perlawanan dari berbagai golongan. Tak jarang
Nabi Muhammad dan pengikutnya dianiaya, hingga berdarah-darah bahkan
mengorbankan nyawanya demi membela Islam, dan keyakinanya terhadap
penguasa seluruh alam yaitu Allah SWT. kita yang hanya disinggung sedikit saja,
sudah berapi-api, balas dendam, aduh ndeso banget. Nabi Muhammad bukan
seorang pendendam, hatnya sangatlah bersih dari segala sifat iri, dengki, pemarah
dan sifat jelek lainnya. Bahkan suatu ketika Nabi Muhammad berdakwah ke
Thaif, beliau dilempari batu hingga darahnya bercucuran, malaikat jibril yang
menwarkan bantuan suya membinasakan mereka, ditolak oleh Rosulullah. Rosul
justru memintakan ampunan kepada Allah SWT sungguh mulianya Nabiyallah.
Nabi Muhammad juga merupakan seseorang yang baik hati serta merakyat, tidak
membeda-bedakan mana sikaya dan si miskin si susah dan si bermewah-mewah.
Nabi berdakwah dengan cara yang baik dan damai tanpa memaksaan. Di pasar
terdapat seorang pengemis buta, yang sering disuapi Nabi Muhammad, bahkan
sampai melembutkan makanannya karena pengemis buta tidak dapat memakan
makanan yang keras. Padahal pengemis tersebut selalu mencaci maki, mengutuk,
menganggap Nabi tukang sihir. Pengemis tidak sadar bahwa yang selama ini
menyuapinya adalah Nabi Muhammad. Suatu ketika pengemis buta merasa yang
menyuapinya bukan orang yang biasa, pengemis bertanya, kemudian diajawab
sahabat yang menggantikan bahwa yang biasa menyuapinya Nabi Muhammad dan
sekarang Nabi telah wafat, seketika pengemis menangis tersedu-sedu, tidak
menyangka perbuatan buruknya justru dibalas dengan perbuatan baik oleh Nabi.
Padahal Nabi “ma’sum” dijaga dari segala dosa, namun Nabi tidak pernah
melakukan perbuatan dosa. Bahkan setiap harinya Nabi istighfar minimal 70 kali.
Kita yang setiap harinya melakukan dosa, istighfar saja jarang. Sehabis salat
langsung lari entah kepana tanpa dzikir. Siapa kita?
Kisah lain, seorang sahabat yang dirindui syurga apakah amalan yang sering ia
lakukan sehingga membuat sahabat lain penasaran?
Suatau ketika, disebuah masjid Rosulullah bersama para sahabat selesai
melaksanakan salat, beliau bersabda bahwa sebentar lagi akan datang seseorang
yang dirindui syurga. Para sahabat pun menunggu-menunggu dan penasaran
siapakah gerangan yang dirindui syurga tersebut. Tak lama datang seseorang yang
kemudian salat dan setelah selesai kemudian berlalu. Tidak ada hal istimewa yang
ia lakukan. Hari berikutnya, Nabi mengatakan hal yang sama kemudian datang
orang sama seperti hari sebelumnya. Kejadian tersebut berulang sampai 3 kali.
Salah satu sahabat yang bernama Abdullah bin Amr, sangat penasaran, apa
amalan yang dilakukan orang tersebut sehingga dirindui syurga. Akhirnya,
Abdullah bin Amr meminta izin Rosul untuk mencari tahu amalan orang tersebut,
hingga sampailah kerumahnya. Abdullah bin Amr mengetuk pintu dan meminta
izin untuk menginap di ruamh orang tersebut dengan alasan, ada masalah dengan
orang tuanya sehingga ingin menginap di rumah orang tersebut. Selama tiga hari
Abdullah bin Amr, menginap di ruamh orang tersebut, dan tidak ia temukan
amalan khusus. Akhirnya Abdullah bin amr berkata sejujurnya, bahwa sebenarnya
tidak ada masalah dengan orang tuanya, maksut dari pada Abdullah bin Amr
menginap karena ingin tahu, sebenarnya amalan apa yang biasa dilakukan orang
itu sehingga disebut oleh Rosul sebagai orang yang dirindui syurga. Orang
menjawab tidak ada amalan khusus yang ia kerjakan hanya saja ia tidak
mempunya rasa benci, iri, dengki kepada semua orang, karena selalu memaafkan
bahkan memintakan maaf orang yang menyakitinya sebelum tidur.
Dalam berkehidupan sehari-hari seharusnya kita tanamkan sikap mudah
memaafkan kesalahan orang lain, dan meminta maaf apabila kita melakukan
kesalahan. Terlebih kita sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri, butuh
bantuan orang lain ketika mendapatkan musibah. Selain itu dalam hadist telah
disebutkan:

ِ ‫ق ثَاَل‬
‫ث‬ َ ْ‫و‬55َ‫ «اَل يَ ِحلُّ لِ ُم ْسلِ ٍم َأ ْن يَ ْه ُج َر َأ َخاهُ ف‬:‫ قَا َل‬،‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ ِ‫ َأ َّن َرسُو َل هللا‬،ِّ‫اري‬
ِ ‫ص‬َ ‫ُّوب اَأْل ْن‬
َ ‫ع َْن َأبِي َأي‬
‫ َوخَ ْي ُرهُ َما الَّ ِذي يَ ْب َدُأ بِال َّساَل ِم‬،‫ْرضُ هَ َذا‬ ِ ‫ْرضُ هَ َذا َويُع‬ ِ ‫ يَ ْلتَقِيَا ِن فَيُع‬،‫لَيَا ٍل‬
Artinya: Dari Abi Ayub al-Anshariy, sesungguhnya Rosulullah saw bersabda;
“Tidak halal seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam di
mana keduanya bertemu lalu yang ini berpaling dan yang itu berpaling. Yang
terbaik diantara keduanya ialah orang yang memulai mengucapkan salam.”
(HR. Muslim, Hadist No. 2560)
Ketika seseorang tidak mau memaafkan kesalah orang lain, berarti secara tidak
langsung orang tersebut memutus tali silaturahmi antar saudara, dan
berkembangnya sifat dendam dan iri hati, kehidupan bertetangga dan berteman
sangat tidak harmonis. Padahal ketika kita mudah memaafkan hati kita akan
tentram, damai, dalam kehidupan sosialpun akan lebih harmonis tanpa adanya
masalah. Tunggua apa lagi, memafkan dan meminta maaf tidak hanya dilakukan
hanya pada hari raya saja bukan? Ketika kita melakukan kesalahan, atau
sebaliknya harus cepat diselesaikan secara baik-baik dan terus menjalin hubungan
baik dengan sesama.
Yang sering terjadi pada anak anak muda zaman sekarang nih, yang suka dendam
musuhan sama mantan bahkan pacar barunya pun dimusuhi. Bagaimana ini?
Pacaran justru membuat musuh semakin banyak.Kalaupun pacaran dan kemudian
putus juga harus dengan baik-baik. Atau lebih baik tidak pacaran sama sekali,
aman.
Jadilah seseorang yang mudah meminta maaf dan memafkan, karean
jaminanannya adalah syurga. Adakah diantara kita ada yang tidak ingin masuk
syurga? Mulai sekarang tanamkan sikap tersebut, atau bisa kita contoh sahabat
yang sebelum tidurnya mohon ampun kepada Allah dan memohonkan maaf
orang-orang yang menyakiti kita, serta memaafkan mereka dan mengikhlaskan.
Meskipun memaafkan dan mengikhlaskan merupakan hal yang sangat sulit, tapi
yakinlah bahwa kita dapat melakukannya.

Anda mungkin juga menyukai