Anda di halaman 1dari 10

Oleh :

Dian Sella Rahmasari

Pembimbing :
dr. Yuswar Nurullah Sp.B
Latar Belakang

Etiologi penyebab obstruksi intestinal akut, yang merupakan alasan


tersering dilakukannya tindakan operatif darurat, bervariasi antar
negara dan berubah seiring dengan berjalannya waktu. Penulis
bertujuan untuk memberikan deskripsi epidemiologic secara lengkap
mengenai obstruksi intestinal akut pada fasilitas kesehatan tersier di
India bagian Timur.
Bahan dan Metode Penelitian

Penelitian retrospektif pada pasien yang masuk dengan

diagnosis obstruksi intestinal akut tahun 2005-2008 di Medical

College, Calcutta. Penelitian ini menggunakan 367 pasien.


Inklusi Eksklusi

Obstipasi (76.02%, 279 pasien) Pasien dengan gejala obstruksi yang


dikategorisasikan mengalami ileus
berdasarkan medikasi yang telah diterima,
Nyeri colic (71,66%, 263 pasien) abnormalitas elektrolit, dan dikonfirmasi
dengan barium enema.

Distensi abdominal (92.92%, 341 pasien)

Nausea and vomiting (24,8%, 91 pasien)

Semua pasien menjalani pemeriksaan radiografi abdomen dengan posisi supine, pemeriksaan darah dan
ditawarkan pemeriksaan HIV untuk evaluasi dengan informed consent yang sudah dijelaskan sebelumya (2
orang menolak untuk dilakukan tes HIV)
HASIL

 Dari 3717 pasien yang masuk pada selama


masa penelitian 3 tahun, pasien yang
didiagnosis dengan obstruksi intestinal akut
adalah 367 pasien (9.87%)

 Distribusi berdasarkan usia dan jenis kelamin :


Paling banyak terjadi pada laki laki : wanita =
276 (75,20%) ; 91 (24,79%) pada usia 20-60
tahun (235 pasien, 64,03%
Tatalaksana

Konservatif Intervensi tindakan operatif


(21,5%, 79 pasien) ( 78,5%, 288 pasien)

24 jam pertama
(81,25%, 234 pasien)

4 hari berikutnya
Morbiditas
dan Mortalitas

Mortalitas
Morbiditas Mortality rate  7.35%, 27 pasien
Infeksi pada luka merupakan komplikasi 4 pasien pengobatan konservatif, 2 pasien
tersering cardiac arrest diikuti dengan IMA, 5 pasien
(44 pasien, 11,99%) dengan sepsis, 14 pasien TB intestinal, 4 pasien
HIV
DISKUSI
• Adhesions atau perlengketan merupakan etiologic tersering di dunia barat begitu juga dengan asia dan

negara timur tengah. Pada penelitian ini, hernia obstruksi merupakan faktor etiologic tersering dibandingkan

dengan perlengketan yang diikuti dengan neoplasma pada kolon pada penelitian sebelumnya (Devanath, Pal

JC, et al)

• Berdasarkan etiologi lain : tingginya angka prevalensi TBC dan HIV di India (Kapoor, Horvat, et al)

• Jenis kelamin : angka kejadian pada laki-laki jauh lebih besar (hernia inguinal obstruksi)

• Tingkat mortalitas pada penelitian ini lebih tinggi dibandngkan dengan penelitian lain yang hampir sama,

sedangkan morbiditasnya dapat dibandingkan.


Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa hernia obstruksi merupakan etiologi obstruksi intestinal akut yang
lebih sering terjadi dibandingkan dengan perlengketan di India. TB intestinal diasumsikan memiliki peran
penting dalam menimbulkan obstruksi pad negara bagian ini. Penelitian ini menggaris bawahi tentang
pentingnya menggunakan UP padaa keadaan emergency karena meningkatnya jumlah kasus HIV.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai