Anda di halaman 1dari 15

Tuberkulosis

Suraj Singh
406181090
 Infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang paling sering mengenai
paru, tetapi dapat mengenai semua organ.
 Sekitar ¼ orang memiliki TB laten, yaitu sudah terinfeksi tetapi belum menunjukan tanda
dan gejala dan juga tidak bisa menularkan.
 2018  44% kasus baru di dunia dari Asia Tenggara
 87% kasus TB baru dari 30 negara

 2/3 dari total berasal dari 8 negara – India, China, Indonesia


 ODHA 19x lebih beresiko terinfeksi TB, gizi kurang 3x, merokok 1.6x dan pengunaan
alcohol 3.3x.
Batuk produktif terus-menerus ≥2
minggu. Lokasi
• TB Paru
Gejala pernafasan + Gejala sistemik • Extra pulmonal
• Nyeri dada • Demam
• Sesak napas dan/atau • Tidak nafsu makan Bakteriologi
• Hemoptisis • Penurunan BB • BTA positif
• Keringat malam
• BTA negatif
• Mudah lelah
Riwayat Pengobatan
TB
• Kasus baru
• Kasus lama
• Relaps
• Default
• Failure
• Transfer in
• Kasus Lain
Status HIV
Memastikan diagnosis
lebih awal, terutama
pada kelompok
beresiko

Pasien dengan gejala


klinis mengdukung, Batuk produktif ≥2
cek Xpert MTB/RIF minggu dengan
dan/atau kultur penyebab yang tidak
dahak, bila jelas.
mikroskopis (-).
TB

Pasien dengan TB
Pemeriksaan
extrapulmonal,
Amikroskopis atau
pemeriksaan
dengan Xpert
mikrobiologis dan
MTB/RIF
histologis.

Standar Diagnosis TB (ISTC 2014)


Pewarnaan ZN / AFB
KULTUR TST
SPUTUM Interferon-gamma release Assay
(Xpert MTB/RIF)
Program KDT
INTENSIF LANJUTAN

Harian Harian 3x/minggu Haria 3x/mingg


(R/H/Z/E) (R/H/Z) (R/H/Z) n u
BB (kg) 150/75/400/2 150/75/4 150/150/5 (R/H) (R/H)
75 0 00 150/7 150/150
5

30-37 2 2 2 2 2

38-54 3 3 3 3 3

55-70 4 4 4 4 4

>71 5 5 5 5 5
Dewasa dan anak
>30kg
Kategori 1 :
• Pasien baru yang belum pernah mendapatkan terap OAT atau pernah mendapatkan OAT
sebelumnya selama <1bulan
• Regimen terapi  2HRZE/4HR sesuai dosis
• Pasien baru yang diketahui resisten INH/lingkungan sekitar diketahui resiko tinggi
resisten INH,  2HRZE/4HRE

Kategori 2 :
• Pasien yang sebelumnya pernah mendapatkan terapi OAT
• Kultur dan DST (Sputum tetap positif pada akhir pengobatan bulan ke-5 pengobatan).
• Pasien putus berobat >2bulan berturut-turut atau kambuh  2HRZE/1HRE/5HRE
MDR  Resisten Izoniazid dan Rifampisin
• Tidak patuh obat
• Monitroing sputum pada akhir bulan-2 dan 3
positif.
XDR  Resisten Isoniazid, Rifampisin dan obat
lini-2
Pemantauan Terapi
• Pada pasien yang sebelumnya telah mendapat OAI periksa hasilDST pada bulan kedua
pengobatan, bila terdapat resistensi ganti obat sesuai protokol MDR-TB
• Cek sputum BTA pada akhir fase intensif (akhir bulan ke-2 terapi pada pasien baru dan
akhir bulan ke-3 pada pasien yang sebelumnya telah mendapat OAT)
• Jika masih positif, cek ulang sputum BTA pada akhir bulan ke-3 terapi pada pasien baru
dan akhir bulan ke-4 pada pasien yang sebelumnya telah mendapat OAT
• Jika masih positif, pasien dinyatakan gagal terapi. Pada pasien baru yang belum pernah
mendapat OAT stop kategori 1 atau mulai terapi kategori 2. Cek kultur dan DST pada
pasien baru cek bulan dan DST pasien yang sebelumnya telah mendapat OAT)
• Jika hasil kultur dan DST positif ditemukan resistensi, maka pasien mulai dulu protokol
MDR-TB.

• Batuk tutup mulut (kain, tisu, kertas)


• Jangan meludah di sembarang tempat.
• Gunakan kaleng bertutup diisi dgn cairan antiseptik/minyak tanah
• Buang dahak ke lubang WC atau timbun dgn tanah.
• Bila berdekatan dengan pasien batuk  jaga jarak
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai