Anda di halaman 1dari 17

Infertilitas

Keperawatan Maternitas II

Group 4
Apa itu Infertilitas
?

Infertilitas merupakan
masalah yang dihadapi oleh
pasangan suami istri yang Infertilitas didefinisikan
telah menikah selama sebagai ketidakmampuan
minimal satu tahun, untuk memiliki anak setelah 1
melakukan hubungan tahun berhubungan seksual
sanggama teratur, tanpa tanpa menggunakan proteksi.
menggunakan kontrasepsi,
tetapi belum berhasil
memperoleh kehamilan.
Etiologi
Pria

Pria harus memproduksi sperma yang


normal dan jumlah serta gerakkannya
(motilitas) adekuat. Kelenjar aksesori harus
menyediakan sekresi aksesori harus
menyediakan sekresi yang mendukung
sperma dalam membentuk semen. System
tuba ke uretra harus paten. Ejakulasi harus
memiliki simpanan semen disekitar serviks
pada wktu siklus menstruasi wanita yang
tepat. Setelah disimpan, sperma harus
mampu berpenetrasi dan dipertahankan
oleh lendir serviks yang menerima dan
menyokongnya. Sperma harus menjalani
kapasitas dalam mempersiapkan diri
melakukan fertilisasi. Kemudian sperma
bergerak melalui uterus ke ampula tuba
uterine untuk memfertilisasi ovum normal
yang reseptif.
Etiologi
Wanita

Pada wanita, folikel graaf harus matur dan


melepas sebuat ovum sehat yang mampu
difertilisasi. Ovum harus ditarik oleh
fimbria ke dalam tuba uterina yang paten
dan fertilisasi dalam beberapa jam. Hasil
konsepsi harus bergerak kebawah, ke tuba
dan masuk ke dalam uterus normal yang
berkembang dengan baik. Implantasi
blastosit harus terjadi dalam tujuh sampai
10 hari di dalam endometrium yang telah
siap mengeluarkan hormone. Hasil
konsepsi harus berkembang dengan
normal, dapat hidup, dan dilahirkan dalam
kondisi baik ke kehidupan diluar uterus.
Fertiltas yang baik
dipengaruhi oleh 4 faktor

1. Pelepasan oosit praovulatori yang normal


2. Produksi dan transport spermatozoa yang
adekuat
3. Transportasi gamet ke ampula tuba fallopi
yang baik
4. Transportasi hasil konsepsi ke rongga
endometrium serta implatasi yang baik
1. Lingkungan/pek
erjaan.
2. Zat toksik.
Faktor penyebab 3. Perubahan berat
Infertilitas badan yang
drastis.
4. Olahraga
berlebihan.
5. Usia lanjut.
Pemeriksaan Fisik

1. Berat badan, BMI


2. Penilaian kepala dan leher.
3. Pemeriksaan payudara.
4. Pemeriksaan abdomen.
5. Pemeriksaan ginekologis.
6. Pemeriksaan ekstemitas.
7. Pemeriksaan dermatologis.
Pemriksaan Penunjang

Penilaian kadar progesteron pada fase luteal madia, yaitu


kurang lebih 7 hari sebelum perkiraan datangnya haid.

Pemeriksaan kadar thyroid stimulating hormone (TSH) dan


prolaktin hanya dilakukan jika terdapat indikasi berupa silus
yang tidak berovulasi, terdapat keluhan glaktore atau
terdapat kelaiann fisik atau gejala klinik yang sesuai dengan
kelainan pada kelenjar tiroid.

Pemeriksaan kadar luteinizing hormone (LH) dan follides


stimulating hormone (FSH) dilakukan pad afase proliferasi
awal (hari 3-5) terutama jika dipertimbangkan terdapat
peningkatan nisbah LH/FSH pada kasus sindrom ovarium
polikistik (SOPK).
Pemeriksaan Analisis Sperma

Beberapa syarat yang harus diperhatikan agar menjamin hasil analisis sperma yang
baik adalah sebagai berikut:
• Lakukan abstinensia (pantang sanggama) selama 2-3 hari.
• Keluarkan sperma dengna cara masturbasi dan hindari dengan cara sanggama

terputus.
• Hindari penggunaan pelumas pada saat mastrubasi.
• Hindari penggunaan kondom untuk menampung sperma.
• Gunakan tabung dengan mulut yang lebar sebagai tempat penampungan sperma.
• Tabung sperma harus dilengkapi dengan nama jelas, tanggal, dan waktu

pengumpulan sperma, meotde, pengeluaran sperma yang dilakukan (masturbasi


atau sanggama terputus).
• Kirimkan sampel secepat mungkin ke laboratorium sperma.
• Hindari paparan temperatur yang terlampau tinggi (> 38C) atau terlalu rendah

(<15C) atau menempelkannya ke tubuh sehingga sesuai dengan suhu tubuh.


Nilai normal analisis sperma berdasarkan kriteria
WHO

Kriteria Nilai Rujukan Normal


Volume 2 ml atau lebih
Waktu likuefaksi Dalam 60 menit
pH 7,2 atau lebih
Konsentrasi Sperma 20 juta pere mililiter atau lebih
Jumlah Sperma total 40 juta per ejakulasi atau lebih
Lurrus capat (gerakan yang progresif 25% atau lebih
dalam 60 menit setelah ejakulasi (1))

Jumlah antara lurus lambat (2) dan lurus 50% atau lebih
cepat (1)

Morfologi normal 30% atau lebih


Vitalitas 75% atau lebih yang hidup
Lekosit Kurang dari 1 juta per milliliter
Investigasi Infertilitas Pada
Wanita

Deteksi ovulasi
Analisis hormone
Biopsy endometrium
terjadwal
Tes dan Histerosalpingografi
Pemeriksaan Laparoskopi
Pemeriksaan Pelvis
Ultrasound
Struktur Reproduksi dan Faktor
yang berimplikasi pada
intertilitas

Faktor perkembangan atau kongenital

Faktor ovarium

Faktor tuba (peritoneum)

Faktor uterus

Faktor Vaginal-Servikal
Investigasi Infertilitas
Pada Pria

Pemeriksaan semen merupakan bagian


investigasi gangguan fertilitas yang penting
karena pria sering kali bertanggung jawab
sebagian atas gangguan fertilitas tersebut.
(Wilson, Carrington, 1991). Suatu analisis
Tes dan semen lengkap, yakni penelitian efek lender
pemeriksaa servik untuk melihat gerakan sperma ke
n depan taham hidup, dan pemeriksaan
kemampuan sperma untuk mempenetrasi
sebuah ovum memberi infomasi dasar.
Penatalaksanaan
perawatan Infertilitas

1. Pengkajian
Data dasar yang perlu mencakup infirmasi untuk
mengidentifikasikan budaya, dan agama dicatat.
Beberapa data yang dibutuhkan untuk
menginvestigasi gangguan fertilitas bersifat
sensitive dan pribadi. Tes dan pemeriksaan
kadang-kadang menimbulkan nyeri dan
menggangu serta dapat membuat hubungan
seksual tidak romantic.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Anxietas berhubungan dengan Ketidaktahuan tentang hasil akhir
proses doagnostik
Gangguan citra tubuh atau harga diri yang bergubungan dengan
gangguan vertilitas
Risiko tinggi terhadap kerusakan koping individu/keluarga yang
berhubungan dengan
-metode yang digunakan dalam investigasi gangguan fertilitas
Konflik pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
Terapi untuk menangani gangguan fertilitas
Alternative untuk terapi: hidup tanpa anak atau adopsi
Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan
Harapan yang tidak terpenuhi untuk hamil berduka antisipasi yang
berhubungan dengan prognosis yang buruk
Nyeri akut yang berhubungan dengan
-efek tes diagnostic (atau pembedahan)
Ketidakberdayaan yang berhubungan dengan
-kurang kontrol terhadap prognosis
Perubahan pola seksualitas yang berhubungan dengan
-kehilangan libido akibat retriksi medis yang diprogramkan
Risiko tinggi isolasi sosial yang berhubungan dengan
-kerusakan fertilitas, investigasinya, dan penatalaksanaannya
Intervensi
Identifikasi tingkat pengetahuan, masalah system reproduksi masalah seksualitas
Identifikasi gaya hidup pasien
Gali kebutuhan dan perasaan pasien
Berikan konseling pada Pasutri ( dalam journal Indriyani tahun 2011)
Edukasi dan arahkan pasien ke arah mekanisme koping yang konstruktif (dalam Journal
Novrika tahun 2017)
Ajarkan Pasien Manjemen Stress (dalam jurnal Hendarto tahun 2015)
Lakukan Teknik Narima Ing Pandum (jurnal Suhita dan Subandi 2018)
Jelaskan kepada Pasien dampak dari pemeriksaan diagnostic
Berukan Pendidikan kesehatan tentang pola hidup yang sehat dan baik untuk kesehatan
reproduksi tertuma masalah fertilitas ( dalam Jurnal Sa’adah dan Purnomo 2016)
Identifikasi harapan semua pihak yang terlibat
Edukasi pasangan dan keluarga untuk senantiasa memberikan dukungan social dan
emosional terhadap
Berikan saran yang sesuai kebutuhan pasangan dengan menggunakan Bahasa yang
mudah diterima dan tidak menghakimi
Berikan tanggapan secara professional terhadap penerimaan atau penolakan ide
Identifikasi budaya ras, agama jenis kelamin dan usia terhadap harga diri
Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri sendiri.
Diskusikan pernyataan tentang harga diri
Diskusikan penetapan tujuan yang realistis untuk mencapai harga diri yang lebih tinggi.
Identifikasi kesesuaian antara harapan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan
Terima nilai-nilai keluarga dengan cara yang tidak menghakimi
Fasilitasi pengambilan keputusan dalam merencanakan pengobatan
Fasilitasi memutuskan pilihan alternative
Jelaskan alternative solusi yang dapat dilakukan pasien/ keluarga
Jelaskan keuntungan dan kerugian masing-masing solusi
Anjurkan kemandirian dalam menyelesaikan masalah.

Anda mungkin juga menyukai