Keperawatan Maternitas II
Group 4
Apa itu Infertilitas
?
Infertilitas merupakan
masalah yang dihadapi oleh
pasangan suami istri yang Infertilitas didefinisikan
telah menikah selama sebagai ketidakmampuan
minimal satu tahun, untuk memiliki anak setelah 1
melakukan hubungan tahun berhubungan seksual
sanggama teratur, tanpa tanpa menggunakan proteksi.
menggunakan kontrasepsi,
tetapi belum berhasil
memperoleh kehamilan.
Etiologi
Pria
Beberapa syarat yang harus diperhatikan agar menjamin hasil analisis sperma yang
baik adalah sebagai berikut:
• Lakukan abstinensia (pantang sanggama) selama 2-3 hari.
• Keluarkan sperma dengna cara masturbasi dan hindari dengan cara sanggama
terputus.
• Hindari penggunaan pelumas pada saat mastrubasi.
• Hindari penggunaan kondom untuk menampung sperma.
• Gunakan tabung dengan mulut yang lebar sebagai tempat penampungan sperma.
• Tabung sperma harus dilengkapi dengan nama jelas, tanggal, dan waktu
Jumlah antara lurus lambat (2) dan lurus 50% atau lebih
cepat (1)
Deteksi ovulasi
Analisis hormone
Biopsy endometrium
terjadwal
Tes dan Histerosalpingografi
Pemeriksaan Laparoskopi
Pemeriksaan Pelvis
Ultrasound
Struktur Reproduksi dan Faktor
yang berimplikasi pada
intertilitas
Faktor ovarium
Faktor uterus
Faktor Vaginal-Servikal
Investigasi Infertilitas
Pada Pria
1. Pengkajian
Data dasar yang perlu mencakup infirmasi untuk
mengidentifikasikan budaya, dan agama dicatat.
Beberapa data yang dibutuhkan untuk
menginvestigasi gangguan fertilitas bersifat
sensitive dan pribadi. Tes dan pemeriksaan
kadang-kadang menimbulkan nyeri dan
menggangu serta dapat membuat hubungan
seksual tidak romantic.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Anxietas berhubungan dengan Ketidaktahuan tentang hasil akhir
proses doagnostik
Gangguan citra tubuh atau harga diri yang bergubungan dengan
gangguan vertilitas
Risiko tinggi terhadap kerusakan koping individu/keluarga yang
berhubungan dengan
-metode yang digunakan dalam investigasi gangguan fertilitas
Konflik pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
Terapi untuk menangani gangguan fertilitas
Alternative untuk terapi: hidup tanpa anak atau adopsi
Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan
Harapan yang tidak terpenuhi untuk hamil berduka antisipasi yang
berhubungan dengan prognosis yang buruk
Nyeri akut yang berhubungan dengan
-efek tes diagnostic (atau pembedahan)
Ketidakberdayaan yang berhubungan dengan
-kurang kontrol terhadap prognosis
Perubahan pola seksualitas yang berhubungan dengan
-kehilangan libido akibat retriksi medis yang diprogramkan
Risiko tinggi isolasi sosial yang berhubungan dengan
-kerusakan fertilitas, investigasinya, dan penatalaksanaannya
Intervensi
Identifikasi tingkat pengetahuan, masalah system reproduksi masalah seksualitas
Identifikasi gaya hidup pasien
Gali kebutuhan dan perasaan pasien
Berikan konseling pada Pasutri ( dalam journal Indriyani tahun 2011)
Edukasi dan arahkan pasien ke arah mekanisme koping yang konstruktif (dalam Journal
Novrika tahun 2017)
Ajarkan Pasien Manjemen Stress (dalam jurnal Hendarto tahun 2015)
Lakukan Teknik Narima Ing Pandum (jurnal Suhita dan Subandi 2018)
Jelaskan kepada Pasien dampak dari pemeriksaan diagnostic
Berukan Pendidikan kesehatan tentang pola hidup yang sehat dan baik untuk kesehatan
reproduksi tertuma masalah fertilitas ( dalam Jurnal Sa’adah dan Purnomo 2016)
Identifikasi harapan semua pihak yang terlibat
Edukasi pasangan dan keluarga untuk senantiasa memberikan dukungan social dan
emosional terhadap
Berikan saran yang sesuai kebutuhan pasangan dengan menggunakan Bahasa yang
mudah diterima dan tidak menghakimi
Berikan tanggapan secara professional terhadap penerimaan atau penolakan ide
Identifikasi budaya ras, agama jenis kelamin dan usia terhadap harga diri
Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri sendiri.
Diskusikan pernyataan tentang harga diri
Diskusikan penetapan tujuan yang realistis untuk mencapai harga diri yang lebih tinggi.
Identifikasi kesesuaian antara harapan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan
Terima nilai-nilai keluarga dengan cara yang tidak menghakimi
Fasilitasi pengambilan keputusan dalam merencanakan pengobatan
Fasilitasi memutuskan pilihan alternative
Jelaskan alternative solusi yang dapat dilakukan pasien/ keluarga
Jelaskan keuntungan dan kerugian masing-masing solusi
Anjurkan kemandirian dalam menyelesaikan masalah.