yang harus melewati ginjal dalam jumlah waktu tertentu untuk mengeluarkan jumlah tertentu zat dalam urin Cx = Ux.V Px Cx = klirens (ml/menit) Ux = konsentrasi zat X (mg/ml) V = laju aliran urin (ml/menit) Px = konsentrasi plasma zat X (mg/ml) Bagaimanakah filtrasi, reabsorpsi dan sekresi mempengaruhi laju klirens ? misalnya : • konsentrasi zat X adalah 1,5 mg/ml dan konsentrasi urin adalah 50 mg/ml dan laju aliran urin adalah 1,2 ml/min. Jika zat itu hanya disaring tidak disekresikan dan diserap kembali maka tingkat klirens akan menjadi 40 ml/min. • disis lain berapa tingkat klirens jika zat X disaring secara bebas dan sekitar 50% diserap kembali tetapi tidak dikeluarkan sekarang, maka konsentrasi plasma dan laju aliran urin tidak akan berubah pada 1,5 mg/ml dan 1,2 mg/min. Namun konsentrasi urin sekarang akan menjadi 25 mg/ml. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan 50% klirens. • jika hanya disaring tidak diserap kembali tetapi dilepaskan lagi. Maka, konsentrasi plasma dan laju aliran urin zat X tidak akan berubah yaitu tetap 1,5 mg/ml dan 1,2 ml/min. Namun karena mdilepaskan lagi maka konsentrasi urin ditingkatkan menjadi 75 mg/ml. Sehingga tingkat klirens zat X yang disaring dan disekresikan bebas adalah 60 ml/min. Laju filtrasi glomerulus (GFR) Molekul harus disaring bebas tidak diserap kembali dan tidak disekresikan. Ada 2 molekul yang biasa digunakan yaitu inulin a polisakarida nabati dan molekul kreatinin endogen (produk samping dari pemecahan kreatin fosfat terutama pada otot rangka). Namun molekul ini tidak praktis untuk penggunaan klinis sehari-hari karena harus diberikan secara intravena scree atene klirens. Sejumlah algoritma hanya mengandalkan kreatinin serum Aliran plasma ginjal (RPF) molekul harus sepenuhnya dibersihkan oleh ginjal yaitu harus disaring dan dikeluarkan secara bebas tetapi tidak diserap pasangan asam hippie asam Rock atau PAH. PAH rutin digunakan karena tidak bersifat endogen bagi manusia. PAH diberikan secara intravena 20-30%. Sisanya 70-80% sepenuhnya disekresikan di sepanjang proksimal tubulus oleh transporter fosfat tergantung natrium karena PAH hanya memperkirakan aliran plasma ginjal ke segmen ginjal yang terbentuk urin. Aliran plasma ginjal sekitar 92% dari pembersihan PAH