Anda di halaman 1dari 24

TB ANAK

ARIF DAN WINDA

14 September 2019
Tuberkulosis pada Anak

Tuberkulosis adalah penyakit menular


langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(Mycobacterium tuberculosis). Sebagian
besar kuman TB menyerang paru, tetapi
dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.
TB Anak adalah penyakit TB yang terjadi
pada anak usia 0-14 tahun.
Patofisiologi
*Catatan:
1. Penyebaran hematogen
umumnya terjadi secara sporadik
(occult hematogenic spread).
Kuman TB kemudian membuat
fokus koloni di berbagai organ
dengan vaskularisasi yang baik.
Fokus ini berpotensi mengalami
reaktivasi di kemudian hari.
2. Kompleks primer terdiri dari
fokus primer (1), limfangitis (2),
dan limfadenitis regional (3).
3. TB primer adalah kompleks
primer dan komplikasinya.
4. TB pasca primer terjadi dengan
mekanisme reaktivasi fokus lama
TB (endogen) atau reinfeksi
(infeksi sekunder) oleh kuman TB
dari luar (eksogen), ini disebut
Diagnosis TB

Anak yang kontak erat dengan pasien TB


menular.


Anak yang tinggal serumah atau sering bertemu dengan pasien TB menular. Pasien TB menular adalah terutama
pasien TB yang hasil pemeriksaan sputumnya BTA positif dan umumnya terjadi pada pasien TB dewasa. Pemeriksaan
kontak erat ini akan diuraikan secara lebih rinci dalam pembahasan pada bab profilaksis TB pada anak.

Anak yang mempunyai tanda dan gejala


klinis yang sesuai dengan TB anak.

. Gejala klinis penyakit ini dapat berupa gejala sistemik/umum atau sesuai organ terkait.
Perlu ditekankan bahwa gejala klinis TB pada anak tidak khas, karena gejala serupa juga
dapat disebabkan oleh berbagai penyakit selain TB.
 Manifestasi klinis TB di
berbagai organ
muncul dengan pola
yang konstan,
sehingga dari studi
Wallgren dan peneliti
lain dapat disusun
suatu kalender
terjadinya TB di
berbagai organ seberi
pada gambar dibawah
ini.
Tahapan

Pajanan Infeksi Penyakit


Uji tuberkulin Negatif Positif Positif (90%)
Pemeriksaan fisik Normal Normal Biasanya tidak normal*
Foto polos dada Normal Biasanya normal1 Biasanya tidak norma2
Profilaksis/terapi TB Selalu Pada imunokompremais Selalu
Jumlah obat Satu Satu Tiga atau empat

 * pada 50% anak dengan tuberkosis paru didapatkan pemeriksaan fisik yang
normal
 1
kalsifikasi atau granuloma kecil diartikan infeksi, bukan penyakit
 2
pada beberapa anak dengan tuberkulosis paru tidak didapatkan kelainan pada
foto polos dada
Diagnosis TB
ANAMNES
A

PEMERIKS
AAN FISIK Scoring TB

PEMERIKSAA
N PENUNJANG
Gejala sistemik
Demam lama (≥2 minggu) dan/atau
berulang tanpa sebab yang jelas
Berat badan turun tanpa sebab yang (bukan demam tifoid, infeksi saluran
jelas atau berat badan tidak naik kemih, malaria, dan lain-lain). Demam
dengan adekuat atau tidak naik umumnya tidak tinggi. Keringat malam
dalam 1 bulan setelah diberikan saja bukan merupakan gejala spesifik
upaya perbaikan gizi yang baik. TB pada anak apabila tidak disertai
dengan gejala-gejala sistemik/umum
lain.

Batuk lama ≥3 minggu, batuk


bersifat non-remitting (tidak pernah Nafsu makan tidak ada (anoreksia)
reda atau intensitas semakin lama atau berkurang, disertai gagal
semakin parah) dan sebab lain batuk tumbuh (failure to thrive).
telah dapat disingkirkan.
Pemeriksaan Penunjang

uji tuberkulin


adanya reaksi hipersensitifitas terhadap antigen (tuberkuloprotein) yang diberikan.

pernah ada kuman yang masuk ke dalam tubuh atau pernah tertular

belum tentu menderita TB oleh karena tubuh pasien memiliki daya tahan tubuh atau imunitas yang cukup
untuk melawan kuman TB

foto toraks


Pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal dengan/tanpa infiltrat (visualisasinya
selain dengan foto toraks AP, harus disertai foto toraks lateral), Konsolidasi
segmental/lobar, Efusi pleura, Milier, Atelektasis , Kavitas , Kalsifikasi dengan infiltrat.
Diagnosis TB

Ditemukannya basil TB dari bahan yang


PASTI

diambil dari pasien misalnya sputum,


bilasan lambung, biopsi

PP IDAI ●
Sistem Scoring TB ANAK
Skoring TB pada anak

Penilaian/pembobotan pada sistem skoring dengan ketentuan


sebagai berikut:
• Parameter uji tuberkulin dan kontak erat dengan pasien TB
menular mempunyai nilai tertinggi yaitu 3.
• Uji tuberkulin bukan merupakan uji penentu utama untuk
menegakkan diagnosis TB pada anak dengan menggunakan
sistem skoring.
• Pasien dengan jumlah skor ≥6 harus ditatalaksana sebagai
pasien TB dan mendapat OAT.
Skoring TB Parameter 0 1 2
Laporan
keluarga, BTA (-)
3 Skor

Kontak TB Tidak jelas - BTA (+)


/ BTA tidak jelas/
tidak tahu
Positif ≥10 mm
Uji tuberkulin
Parameter Sistem (Mantoux)
Negatif - - atau ≥5 mm pada
imunokompromais
Skoring: BB/TB<90%
Klinis gizi
Berat Badan/ buruk atau
 Kontak dengan Keadaan Gizi
- atau
BB/TB<70%
-
BB/U<80%
pasien pasien TB atau BB/U<60%
Demam yang
BTA positif diberi tidak
- ≥2 minggu - -
diketahui
skor 3 bila ada penyebabnya
bukti tertulis Batuk kronik - ≥3 minggu - -
hasil Pembesaran
≥1 cm, lebih
laboratorium BTA kelenjar limfe
- dari 1 KGB, - -
kolli, aksila,
dari sumber inguinal
tidak nyeri

penularan yang Pembengkaka


n tulang/sendi Ada
- - -
bisa diperoleh panggul, lutut, pembengkakan
falang
dari TB 01 atau Gambaran
Normal/
dari hasil Foto toraks kelainan
sugestif
(mendukung)
- -
tidak jelas
laboratorium. TB
Skor Total
Skoring TB Parameter 0 1 2
Laporan
keluarga, BTA (-)
3 Skor

Kontak TB Tidak jelas - BTA (+)


/ BTA tidak jelas/
tidak tahu
Positif ≥10 mm
Penentuan status gizi: Uji tuberkulin
Negatif - - atau ≥5 mm pada
(Mantoux)
• BB dan PB/TB dinilai imunokompromais
Klinis gizi
saat pasien datang Berat Badan/
BB/TB<90%
buruk atau
- atau -
(moment opname). Keadaan Gizi
BB/U<80%
BB/TB<70%
atau BB/U<60%
• Dilakukan dengan Demam yang
parameter BB/TB tidak
- ≥2 minggu - -
diketahui
atau BB/U. penyebabnya
Penentuan status Batuk kronik - ≥3 minggu - -
gizi untuk anak usia Pembesaran
≥1 cm, lebih
<5 tahun merujuk kelenjar limfe
- dari 1 KGB, - -
kolli, aksila,
pada buku KIA inguinal
tidak nyeri

Kemenkes, Pembengkaka
n tulang/sendi Ada
- - -
sedangkan untuk panggul, lutut, pembengkakan
falang
anak usia >5 tahun Gambaran
Normal/
merujuk pada kurva Foto toraks kelainan
sugestif
- -
(mendukung)
CDC 2000. tidak jelas
TB
• Bila BB kurang, Skor Total
diberikan upaya
Skoring TB Parameter 0 1 2
Laporan
keluarga, BTA (-)
3 Skor

Kontak TB Tidak jelas - BTA (+)


/ BTA tidak jelas/
tidak tahu
Positif ≥10 mm
Uji tuberkulin
Parameter Sistem (Mantoux)
Negatif - - atau ≥5 mm pada
imunokompromais
Skoring: BB/TB<90%
Klinis gizi
Berat Badan/ buruk atau
• Demam (≥2 Keadaan Gizi
- atau
BB/TB<70%
-
BB/U<80%
minggu) dan Demam yang
atau BB/U<60%

batuk (≥3 tidak


- ≥2 minggu - -
diketahui
minggu) yg tidak penyebabnya
membaik setelah Batuk kronik - ≥3 minggu - -
diberikan Pembesaran
≥1 cm, lebih
kelenjar limfe
pengobatan kolli, aksila,
- dari 1 KGB,
tidak nyeri
- -

sesuai baku inguinal


Pembengkaka
terapi di n tulang/sendi
panggul, lutut,
-
Ada
pembengkakan
- -
puskesmas falang
Gambaran
. Normal/
sugestif
Foto toraks kelainan - -
(mendukung)
tidak jelas
TB
Skor Total
Skoring TB Parameter 0 1 2
Laporan
keluarga, BTA (-)
3 Skor

Kontak TB Tidak jelas - BTA (+)


/ BTA tidak jelas/
tidak tahu
Positif ≥10 mm
Uji tuberkulin
Parameter Sistem (Mantoux)
Negatif - - atau ≥5 mm pada
imunokompromais
Skoring: Klinis gizi
BB/TB<90%
• Gambaran foto Berat Badan/
Keadaan Gizi
- atau
buruk atau
BB/TB<70%
-
BB/U<80%
toraks atau BB/U<60%
Demam yang
menunjukkan tidak
- ≥2 minggu - -
gambaran diketahui
penyebabnya
mendukung TB Batuk kronik - ≥3 minggu - -
berupa: Pembesaran
pembesaran kelenjar limfe
-
≥1 cm, lebih
dari 1 KGB, - -
kolli, aksila,
kelenjar hilus atau inguinal
tidak nyeri

paratrakeal Pembengkaka
n tulang/sendi Ada
dengan/tanpa panggul, lutut,
-
pembengkakan
- -
falang
infiltrat, Gambaran
Normal/
atelektasis, Foto toraks kelainan
sugestif
- -
(mendukung)
konsolidasi tidak jelas
TB
segmental/lobar, Skor Total

milier, kalsifikasi
Pengobatan
 OAT diberikan dalam bentuk kombinasi minimal 3
macam obat untuk mencegah terjadinya resistensi obat
dan untuk membunuh kuman intraseluler dan
ekstraseluler.

 Waktu pengobatan TB pada anak 6-12 bulan.


pemberian obat jangka panjang selain untuk
membunuh kuman juga untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya kekambuhan.
OAT Kategori Anak

Dosis harian Dosis


Nama Obat (mg/kgBB/ maksimal Efek samping
hari) (mg /hari)

Isoniazid (H) 10 (7-15) 300 Hepatitis, neuritis perifer,


hipersensitivitis

Gangguan gastrointestinal, reaksi kulit,


Rifampisin 15 (10-20) 600 hepatitis, trombositopenia, peningkatan
(R) enzim hati, cairan tubuh berwarna
oranye kemerahan
Pirazinamid 35 (30-40) - Toksisitas hepar, artralgia, gangguan
(Z) gastrointestinal

Neuritis optik, ketajaman mata


Etambutol 20 (15–25) - berkurang, buta warna merah hijau,
(E) hipersensitivitas, gastrointestinal

Streptomisin 15 – 40 1000 Ototoksik, nefrotoksik


(S)
OAT kategori anak
Jenis Fase Fase Prednison Lama
intensif lanjutan
-
TB Ringan
2HRZ 4HR
Efusi pleura TB 2 mgg dosis penuh- 6
kemudian tappering off bulan
TB BTA positif 2HRZE 4HR -
TB paru
dengan tanda-
tanda
kerusakan luas: 4 mgg dosis penuh-
7-10HR kemudian tappering off 9-12
TB milier bulan
TB + destroyed 2HRZ+E
lung atau S
Meningitis TB 4 mgg dosis penuh-
kemudian tappering off
Peritonitis TB 2 mgg dosis penuh-
10HR kemudian tappering off 12
bulan
Perikarditis TB 2 mgg dosis penuh-
kemudian tappering off
Skeletal TB -
Kombinasi dosis tetap OAT KDT (FDC)

Berat 2 bulan
4 bulan
badan RHZ
(RH (75/50)
(kg) (75/50/150) KDT / FDC pada
5-7 1 tablet 1 tablet ANAK
8-11 2 tablet 2 tablet

12-16 3 tablet 3 tablet


Intensif 
rifampisin (R) fase lanjutan
17-22 4 tablet 4 tablet 75mg, INH (H)  R 75 mg dan
50 mg, dan H 50 mg dalam
23-30 5 tablet 5 tablet pirazinamid (Z) satu paket.
150 mg
BB > 30 kg diberikan 6 tablet atau menggunakan
KDT dewasa
Kombinasi dosis tetap OAT KDT (FDC)

 Bayi di bawah 5 kg Berat 2 bulan


4 bulan
pemberian OAT secara badan RHZ
(RH (75/50)
(kg) (75/50/150)
terpisah, tidak dalam bentuk
kombinasi dosis tetap, dan 5-7 1 tablet 1 tablet
sebaiknya dirujuk ke RS
8-11 2 tablet 2 tablet
rujukan
12-16 3 tablet 3 tablet
 Apabila ada kenaikan BB
maka dosis/jumlah tablet 17-22 4 tablet 4 tablet
yang diberikan,
menyesuaikan berat badan 23-30 5 tablet 5 tablet
saat itu.
BB > 30 kg diberikan 6 tablet atau menggunakan
KDT dewasa
 Untuk anak obesitas, dosis
KDT menggunakan Berat
Kombinasi dosis tetap OAT KDT (FDC)

 OAT KDT harus diberikan Berat 2 bulan


4 bulan
badan RHZ
secara utuh (tidak boleh (kg) (75/50/150)
(RH (75/50)
dibelah/digerus)
5-7 1 tablet 1 tablet
 Obat dapat diberikan dengan
cara ditelan utuh, 8-11 2 tablet 2 tablet
dikunyah/dikulum
(chewable), atau dimasukkan 12-16 3 tablet 3 tablet
air dalam sendok
(dispersable). 17-22 4 tablet 4 tablet
 Obat diberikan pada saat
perut kosong, atau paling 23-30 5 tablet 5 tablet
cepat 1 jam setelah makan
 Apabila OAT lepas diberikan BB > 30 kg diberikan 6 tablet atau menggunakan
KDT dewasa
dalam bentuk puyer, maka
semua obat tidak boleh
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai