NAMA: NIM :
KASUS
Identitas Pasien
Riwayat Pengobatan
Riwayat Nutrisi
Jantung :
• Perkusi : Batas atas : ICS II parasternal sinistra
• Batas kiri : ICS V midklavikula sinistra
• Batas kanan : ICS IV parasternal dextra
• Auskultasi : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
• Inspeksi : Datar
• Auskultasi : Bising usus (+) normal 8x/menit
Abdomen • Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, nyeri
tekan (-)
• Perkusi : timpani di semua lapang abdomen
BB/U : -3 SD
PB/U : -2 SD
PB/BB : - 2 SD
BBI : 7,7 kg
Down
Syndrome
Penatalaksanaan
IVFD D5 ¼ NS 36 tetes/menit makro
O2 2 LPM
Amikacin 2 x 50 mg (iv)
Tanggal Follow Up
Follow Up 25-9-2019 S: sesak (+),batuk (+), demam (+)
O: KU : lemah
TD : -
Suhu : 36,7 ºC
Nadi : 120 x/menit
RR: 32x/menit
SpO2: 96%
A: Pneumoni Berat
Down Syndrome
P: IVFD D5 ¼ NS 36 tetes/menit makro
O2 2 LPM
Nebul Ventolin 0,7 ml + NaCl 0,9% 4ml @ 2jam
Ceftriaxone 2 x 500 mg (iv)
Dexamethasone 7mg bolus (iv)
Amikacin 2 x 50 mg (iv)
Tanggal Follow Up
Follow Up 26-9-2019 S: sesak (+),batuk (+), demam (+)
O: KU : lemah
TD : -
Suhu : 36, ºC
Nadi : 120 x/menit
RR : 25x/menit
SpO2: 94%
A: Pneumoni Berat
Down Syndrome
P: IVFD D5 ¼ NS 36 tetes/menit makro
O2 2 LPM
Nebul Ventolin 0,7 ml + NaCl 0,9% 4ml @ 2jam
Ceftriaxone 2 x 500 mg (iv)
Dexamethasone 7mg bolus (iv)
Amikacin 2 x 50 mg (iv)
TINJAUAN PUSTAKA
PNEUMONIA
Definisi
Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim
paru. Walaupun banyak pihak yang sependapat bahwa
pneumonia adalah suatu keadaan inflamasi, namun
sangat sulit untuk merumuskan satu definisi tunggal
yang universal. Pneumonia adalah penyakit klinis,
sehingga didefinisikan berdasarkan gejala dan ta
nda klinis, dan perjalanan penyakitnya. Salah sat
u definisi klasik menyatakan bahwa pneumonia adala
h penyakit respiratorik yang ditandai dengan batuk, se
sak napas, demam, ronki basah halus, dengan gambar
an infiltrat pada foto otot polos dada
Epidemiologi
• Di Amerika dan Eropa yang merupakan negara maju angka kejadi
an pneumonia masih tinggi, diperkirakan setiap tahunnya 30-45
kasus per 1000 anak pada umur kurang dari 5 tahun, 16-20 kasus
per 1000 anak pada umur 5-9 tahun, 6-12 kasus per 1000 anak
pada umur 9 tahun dan remaja.
• Insiden puncak pada umur 1-5 tahun dan menurun dengan
bertambahnya usia anak
• Pneumonia merupakan seperempat penyebeb kematian pada
anak dibawah 5 tahun dan 80% terjadi di negara berkem
bang
Etiologi
• Streptococcus pneumoniae,
Haemophillus influenze,
bakteri
Staphylococcus aureus,
Streptococcus group B
Faktor Resiko
malnutrisi imunisasi
paparan asap
kepadatan hunian
rokok
III
Anti jamur
Antibiotik Golongan
Arti viral (Asiklovir, (amphotericin B,
beta laktam (Penisilin,
gansiklovir) pada ketokenazol,
sefalosporin,
pneumonia karena flukonazol) pada
karbapenem dan
sitomegalovirus pneumonia karena
monobaktam)
jamur
WHO menyarankan untuk pengobatan pneumonia (adanya nafas
cepat tanpa penarikan dinding dada/chest indrawing) sebaiknya
dirawat secara poliklinis dengan antibiotik oral. Pilihan antibiotik
yang digunakan adalah amoksisilin, ampisilin
trimetoprim/sulfametoksazol atau penisilin prokain selama 5 hari
Abses paru
Empiema
Sepsis
Gagal nafas
Pencegahan
dengan
Pemberian
menghindari faktor pemberian ASI
imunisasi paparan asap rokok
SINDROM DOWN
Definisi
Tipe translokasi
Tipe mosaik
Etiologi
• Salinan tambahan pada kromosom 21 biasanya di-
sebabkan oleh nondisjunction, sebuah kesalahan
selama meosis
• Nondisjunction adalah kegagalan kromosom
homolog untuk pemisahan selama meosis I atau
meosis II. Oleh karena itu, satu anak sel
menurunkan tiga kromosom pada kromosom
yang terkena dan menjadi trisomi, sedangkan anak
sel lainnya menurunkan atu kromosom yang
menyebabkan monosomi
Kelebihan Kromosom 21 Pada Penderita Sindrom Down
Faktor Risiko
• Risiko untuk mendapat bayi dengan sindrom Down
idapatkan meningkat dengan bertambahnya usia
ibu saat hamil, khususnya bagi wanita yang h
amil pada usia di atas 35 tahun
Patofisiologi
• retardasi mental
SSP • Hipotonia
Tulang • brachycephaly,
Tengkorak • microcephaly
• mulut terbuka
Mulut dan gigi • lidah yang bercelah
Tulang • brachycephaly,
Tengkorak • microcephaly
Hematologi
Skrining
Amniosentesis
mengoreksi adanya
Pembedahan
defek pada jantung
Terapi Wicara
Terapi Okupas
Terapi Remedial
Penyakit menular
Demensia
Sleep Apnea
Obesitas.
Pencegahan
• Konseling Genetik
• gene targeting sebuah gen
dapat dinonaktifkan
• emeriksaan kromosom melalui
amniocentesis bagi para ibu hamil
PEMBAHASAN