Discussion
14 September 2019
IDENTITAS PASIEN
1.Keluhan Utama
Batuk pilek
Membalikka
Aterm (38- 6 - 9 bulan: Hepatitis B:
n badan: 4
39 minggu) bubur nasi 3 kali
bulan
12-
BB lahir sekarang: Merangkak:
Polio: 4
2800 gram makanan 9 bulan
dewasa
Berdiri: 10
HiB: 3 kali
bulan
Campak: 1 Berjalan: 12
kali bulan
Bicara: 13
bulan
Riwayat Keluarga
• Riwayat sakit serupa : (+) paman pasien
• Riwayat asma : disangkal
• Riwayat alergi : disangkal
• Riwayat hipertensi : disangkal
• Riwayat DM : (+) kakek dari ibu pasien
• Riwayat perokok : (+) (Ayah, kakek, paman)
• Nadi : 110x/
menit
• Pernafasan : 22x/ menit
Vital sign
• Suhu : 36,9 oC
KEPALA
Konjungtiva anemis (-/-)
Sklera ikterik tidak ditemukan
Nafas cuping hidung tidak ditemukan
LEHER
retraksi supra sternal tidak ditemukan,
deviasi tracheal tidak ditemukan,
peningkatan JVP tidak ditemukan,
pembesaran kelenjar limfe (-/-)
PARU
Simetris ka-ki,
inspeksi ketinggalan gerak(-),
retraksi intercosta(-)
Depan belakang Depan belakang
N N N N
PARU N N N N
Palpasi
• Ictus cordis
kuat angkat
Inspeksi
• Ictus cordis
tampak
ABDOMEN
inspeks
• Bentuk abdomen
simetris, ukuran
normal, darm
i
contour(-), darm
sreifung(-), bekas
auskult operasi(-)
• Peristaltik(N)
asi
Perkusi • Tympani
Palpasi
• Nyeri tekan(-), hepar
&lien dalam batas
normal
Ekstremi
tas
Oedem (-)
Clubing
finger(-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Skoring TB
2. Radiologi
3. Tes Mantoux
Pemeriksaan Skoring
TB
PARAMETER 0 1 2 3 SKOR
Kontak dengan penderita Tidak jelas Hanya laporan Kavitas(+) Kontak dengan penderita 3
keluarga, BTA BTA tidak BTA(+)
(-)/ tidak tahu jelas
Uji tuberkulin Negatif - - Positif ≥ 10mm atau 3
≥5mm pada keadaan
imunosupresan
Berat badan - Bawah garis Klinis gizi - 1
berdasarkan KMS merah/ riwayat buruk ( BB/U
BB turun/ tidak < 60%)
naik dalam 2
bulan berturut-
turut
Demam tanpa sebab - ≥ 2 minggu - - 0
jelas
Batuk < 3 minggu ≥ 3 minggu - - 1
Pembesaran kelenjar - ≥ 1cm jumlah - - 0
limfe koli, aksila, > 1, tidak nyeri
inguinal
Pembengkakan tulang/ - Ada - - 0
sendi panggul pembengkakan
Foto rontgen thorak Normal/ tidak Infiltrat Klasifikasi 0
normal/ tidak jelas jelas pembesaran (+), infiltrat
Pemeriksaan Skoring
TB
Parameter 0 1 2 3 Skor
Kontak dengan Tidak jelas Hanya laporan Kavitas (+), BTA Kontak dengan 3
penderita keluarga, BTA tidak jelas penderita BTA (+)
(-)/tidak tahu
Uji tuberkulin Negatif - - Positif ≥10mm 3
atau ≥5 mm
Berat badan - Bawah garis Klinis gizi buruk - 1
berdasarkan KMS merah/ riwayat BB ( BB/U < 60%)
turun/ tidak naik
dalam 2 bulan
berturut- turut
Demam tanpa - ≥2 minggu - - 0
sebab jelas
Batuk < 3 minggu ≥3 minggu - - 1
Pemebesaran - ≥1 cm atau - - 0
kelenjar limfe koli, jumlah >1, tidak
aksila, inguinal nyeri
Pembengkakan - Ada
tulang, sendi pembengkakan
panggul
Foto rontgen Normal/tidak jelas Infiltrat Klasifikasi (+), - 0
toraks
normal/tidak jelas pembesaran infiltrat pembesaran
kelenjar konsolidasi (+) infiltrat
segmental/ lobar
Mantoux 15
test mm
Radiologi ( Rontgen Toraks PA ) 13 September
2019
• Gambaran infiltrate (-)
• Sinus kosto frenikus
dextra sinistra lancip.
• Kesan : normal/tidak
jelas
• Batuk pilek (+) • Dalam batas • Skoring TB (8)
• Sesak nafas (+) normal • Kontak dengan
PEMERIKSAAAN PENUNJANG
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
• Muntah (+) penderita, Kontak
• Dahak susah dengan penderita
keluar BTA(+) : 3
• Kadang demam • Berat badan
• Keringat malam berdasar KMS :
• Nafsu makan ↓ Bawah garis
merah/ riwayat BB
• Berat badan ↓
turun/ tidak naik
dalam 2 bulan
berturut-turut : 1
• Uji tuberkulin : 3
• Batuk, ≥ 3 minggu
:1
• Foto rontgen
thorak normal/
tidak jelas : 0
• Foto Thorax :
infiltrat (-)
• Mantoux test :
15mm
ASSESME
NT
- Skoring TB
-Monitoring KU
TB paru - Mantoux tes - FDC/ OAT -Evaluasi klinis
anak dalam - Bilas lambung
- terapi -Evaluasi radiologi 2-3 bln
pengobatan - PA simptomatis pengobatan
- Serologi
PROGNOSIS
Etiologi: M.tuberculosis
Epidemiologi: Indonesia no 3 di dunia,
prevalensi +/- 23-70%, sulit mencari sumber
penularan
Gejala & tanda klinis bervariasi
Komplikasi luas
Hasil terapi signifikan
CARA INFEKSI M. tbc
TBC PRIMER
- KOMPLEK PRIMER:
afek/fokus primer Gohn + limfadenitis
regional (paratrakeal, hiler)
- komplikasi paru
PASTI PP IDAI
Ditemukannya basil TB
dari bahan yang diambil Sistem Scoring
dari pasien misalnya
sputum, bilasan TB ANAK
lambung, biopsi
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan SYSTEM
Fisik
SCORING
Pemeriksaan
Penunjang
SYSTEM SCORING TB
Catatan........
Diagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter.
Jika dijumpai Skrofuloderma (TB pada kelenjar dan kulit),
pasien dapat langsung didiagnosis tuberkulosis.
Berat badan dinilai saat pasien datang.
Demam dan batuk tidak respons terhadap terapi
Foto toraks bukan alat diagnostik utama pada TB anak
Semua anak dengan reaksi cepat BCG harus dievaluasi
dengan sistem skoring TB anak.
Anak didiagnosis TB jika jumlah skor ≥6, (skor maksimal
13)
Pasien usia balita yang mendapat skor 5, dirujuk ke RS
untuk evaluasi lebih lanjut.
Gambaran sugestif TB berupa: pembesaran kelenjar hilus
atau paratrakeal dengan atau tanpa infiltrat; konsolidasi
segmental/lobar: milier; kalsifikasi dengan infiltrat;
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uji Tuberculin
Radiologis
Mikrobiologis
Uji tuberculin
1.Istirahat
2.Makanan yang bergizi
3.Imobilisasi
4.Operatif
5.Kemoterapi:
- TBC primer paru: 2HRZ 4HR
- Limfadenitis hilus: 2HR 4HR
- TBC tulang, limfadenitis masif : 2HRZ 7HR
- Meningitis TBC: 2HRZE/SM 10HR
Dosis OAT kombipak pada Anak
2. Kesukaran dalam diagnosis TBC anak karena gejala klinik dan radiologik
tidak khas.